• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

H. Penelitian Terdahulu

Sebelumnya telah banyak penelitian yang berhubungan dengan opini audit, keterlambatan penyampaian laporan keuangan dan harga saham. Terdapat beberapa penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi keterlambatan penyampaian laporan keuangan yang menggunakan opini auditor sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi ketepatan waktu maupun keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Penelitian-penelitian tersebut juga menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Beberapa penelitian

mengatakan bahwa opini auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu atau keterlambatan penyampaian laporan keuangan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2013), meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dan audit delay penyampaian laporan keuangan. Hasil dari penelitian ini solvabilitas, opini audit, dan ukuran kantor akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap audit delay, dan ukuran perusahaan dan opini audit yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu. Donabella (2015), meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi reporting delay. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa opini audit dan perbaikan opini audit berpengaruh negatif terhadap reporting delay. Berpengaruh negatif berarti bila suatu perusahaan memiliki opini audit yang baik atau perubahan opini audit menjadi lebih baik dari periode sebelumnya maka kemungkinan terjadinya reporting delay akan semakin kecil dan sebaliknya. Rezaei dan Shahroodi (2015), mengungkapkan bahwa perusahaan yang mengalami peningkatan dalam opini audit akan mengungkapkan laporan keuangan lebih awal. Sementara perusahaan yang mengalami penurunan opini audit akan menunda pengungkapkan laporan keuangan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa adanya suatu kabar baik dapat mempengaruhi perusahaan untuk mempercepat pengungkapan penyampaian laporan keuangan dan sebaliknya adanya kabar buruk dapat mempengaruhi penundaan penyampaian laporan keuangan. Manaf dan Kuswanto (2015), meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke publik. Hasil dari penelitian ini adalah opini auditor dan kepemilikan publik secara

signifikan berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahan, sedangkan variabel profitabilitas, laverage, likuiditas, ukuran perusahaan, reputasi KAP, dan umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan.

Berbeda dengan hasil penelitian Dewi (2013), Donabella (2015), Manaf dan Kuswanto (2015) serta Rezaei dan Shahroodi (2015), terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu atau keterlambatan penyampaian laporan keuangan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008), mengungkapkan bahwa berdasarkan pengujian regresi logistik diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta untuk periode waktu 2004-2006 adalah profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP. Variabel leverage keuangan, ukuran perusahaan dan opini auditor tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sulistyo (2010), mengungkapkan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik, dan reputasi kantor akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Akan tetapi, tidak ditemukan bukti bahwa likuiditas, leverage, dan opini auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Astini dan Wirakusuma (2013), mengungkapkan profitabilitas dan reputasi KAP berpengaruh terhadap penundaan publikasi laporan keuangan auditan. Sedangkan leverage, arus kas operasi dan opini auditor tidak

berpengaruh terhadap penundaan publikasi laporan keuangan auditan. Kurnia (2015), mengemukakan bahwa profitabilitas secara signifikan berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, sedangkan solvabilitas, opini auditor, kualitas auditor, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan. Andini (2016), meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan kenvergensi IFRS dan profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Ukuran perusahaan, dan opini auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Selain penelitian mengenai pengaruh opini auditor dan ketepatan waktu atau keterlambatan penyampaian laporan keuangan, terdapat beberapa penelitian mengenai pengaruh publikasi/pengumuman laporan keuangan terhadap harga saham. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa publikasi/pengumuman laporan keuangan berpengaruh terhadap harga saham, seperti penelitian yang dilakukan oleh Owusu dan Ansah (2000), menyatakan bahwa pelaporan yang tepat waktu berkontribusi terhadap kinerja yang cepat dan efisien dari pasar saham difungsi harga dan evaluasi mereka. Hal ini terjadi karena pelaporan yang tepat waktu dapat membantu untuk mengurangi insider trading, kebocoran dan rumor di pasar saham. Munfaqiroh (2006), mengungkapkan publikasi laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang relevan yang dapat digunakan oleh investor sebagai dasar pertimbangan dalam membuat keputusan untuk melakukan investasi di pasar modal.

Terjadinya perubahan volume perdagangan saham pada periode pengamatan mencerminkan bahwa selama periode pengamatan terjadi perubahan harga saham. Argonawan dan Suranta (2013), meneliti reaksi pasar terhadap keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pasar tidak menunjukkan adanya perbedaan reaksi atas ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan keterlambatan penyampaian laporan keuangan. tidak adanya respon atas ketepatan waktu dan keterlambatan penyampaian laporan keuangan mencermnkan tidak adanya perubahan harga saham atas ketepatan waktu maupun keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa pasar modal Indonesia tidak efisien kerena pasar tidak merespon informasi yang disampaikan oleh perusahaan.

Berbeda dengan penelitian Owusu dan Ansah (2000), Munfaqiroh (2006), serta Argonawan dan Suranta (2013), terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan hasil yang berbeda, seperti yang dilakukan oleh Yulianto (2007), meneliti pengaruh pengumuman laporan keuangan terhadap perubahan harga saham dan volume perdagangan saham. Peneliti mengungkapkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengumuman laporan keuangan terhadap perubahan harga saham dan volume perdagangan saham.. Karlina (2010), mengungkapkan tidak ada perubahan harga saham yang signifikan baik pada saat publikasi maupun hari disekitar publikasi laporan keuangan. Hal ini dapat disebabkan karena investor cenderung lebih memilih merespon informasi-informasi yang bersifat makro

dan mampu menjamin keamanan investasinya, kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil, serta analisis fundamental laporan keuangan yang dinilai kurang praktis dan sudah jarang digunakan.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya hasil yang inkosisten. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti hubungan opini audit, keterlambatan penyampaian laporan keuangan dan harga saham. I. Kerangka Konseptual

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan opini audit dengan keterlambatan penyampaian, opini audit dengan harga saham dan keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan harga saham, sehingga kerangka konseptual penelitian ini seperti pada gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber: kerangka penelitian

1. Opini audit dan keterlambatan penyampian laporan keuangan

Nurmalasari (2014), menyatakan bahwa opini audit berpengaruh signifikan terhadap variabel reporting delay. Perusahaan yang menerima opini audit selain wajar tanpa pengecualian memberikan berita buruk bagi para investor sehingga menyebabkan terjadinya reporting delay. Menurut Rezaei dan Parandis (2015), manajemen menyembunyikan berita buruk bagi investor untuk mengurangi penilaian negatif terhadap perusahaan dan kinerja manajemen yang dapat menyebabkan reaksi pasar

Opini Auditor

(OA)

Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan (KP)

Harga Saham

(HS)

H1 H2

saham negatif dan turunnya harga saham. Penurunan harga saham dapat meningkatkan biaya modal perusahaan dan menyebabkan pengurangan kompensasi bagi manajer. Faktor ini dapat mendorong manajemen untuk menunda penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik.

Opini auditor yang kurang baik yang diterima perusahaan dapat berdampak pada penilaian yang buruk atas kinerja manajemen yang dilakukan oleh para pengguna laporan keuangan/investor. Penilaian yang buruk atas kinerja manajemen dapat menyebabkan penurunan kompensasi yang akan diterima manajemen. Hal ini dapat membuat manajemen takut untuk mengungkapkan berita buruk dan berusaha memberikan informasi lain yang dapat menutupi berita buruk tersebut. Manajemen perusahaan membutuhkan waktu untuk mencari informasi lain yang menajdi berita baik bagi para investor. Hal ini mendorong manajemen untuk menunda penyampaian laporan keuangan.

2. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan dan harga saham.

Munfaqiroh (2006), mengungkapkan bahwa publikasi laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang relevan yang dapat digunakan oleh investor sebagai dasar pertimbangan dalam membuat keputusan untuk melakukan investasi di pasar modal. Rezaei dan Paradis (2015), mengungkapkan bahwa teori sinyal menyatakan waktu pengungkapan informasi dapat dilihat sebagai sinyal apakah perusahaan memiliki kabar baik atau kabar buruk untuk dilaporkan. Penundaan penyampaian laporan keuangan dapat mengindikasikan bahwa

perusahaan memiliki berita buruk bagi investor. Sehingga keterlambatan penyampaian laporan keuangan dapat menimbulkan respon negatif dari investor terhadap perusahaan yang dapat berdampak pada perubahan harga saham.

Peran informasi yang terkandung di dalam suatu laporan keuangan dalam ligkungan aktifitas pasar modal dan dalam hubungannya dengan harga saham merupakan suatu hal yang penting. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan dapat merugikan para pengguna laporan keuangan karena dapat mempengaruhi kualitas dalam mengambil keputusan investasi. Terjadinya keterlambatan penyampaian laporan keuangan juga dapat menjadi sinyal buruk bagi pengguna laporan keuangan. Hal ini terjadi karena perusahaan diindikasikan menyembunyikan berita buruk bagi para pengguna laporan keuangan/investor yang menimbulkan penilaian negatif bagi perusahaan dan menyebabkan penurunan harga saham. Terjadinya keterlambatan penyampaian laporan keuangan menyebabkan penurunan harga saham

33

Dokumen terkait