• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Terdahulu (Theoritical Mapping)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Penelitian Terdahulu (Theoritical Mapping)

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:

Nugroho (2006) meneliti dengan dengan judul “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Property yang Go Public di Bursa Efek Jakarta untuk Periode 1994 - 2004”. Penelitian ini menguji pengaruh variabel operating leverage, likuiditas, struktur akitva, pertumbuhan perusahaan, price earning ratio dan return on asset terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan operating leverage, likuiditas, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, price earning ratio dan return on asset berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal perusahaan.

Harjanti dan Tandelilin (2007) meneliti dengan judul “Pengaruh Firm Size, Tangible Aset, Growth Opportunity, Profitability dan Business Risk Pada Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Penelitian ini menguji pengaruh firm size, tangible aset, growth opportunity, profitability dan business risk terhadap Struktur Modal. Hasil penelitian ini menyatakan firm size berpengaruh positif dan signifikan terhadap leverage. Tangible aset, growth opportunity, business risk tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage. Profitability berpengaruh negatif signifikan terhadap leverage.

Westgaard, Eidet, Frydenberg dan Grosas (2008) meneliti dengan judul

“Investigating the Capital Structure of UK Real Estate Companies”. Penelitian ini

menguji pengaruh profitability, firm size, growth, assets tangibility, asset turnover dan earnings variability terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan profitability, firm size, dan growth berpengaruh positif terhadap struktur modal, sedangkan asset turnover dan earnings variability berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

Kesuma (2009) meneliti dengan dengan judul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini menguji pengaruh variabel pertumbuhan penjualan, struktur akitva, profitabilitas dan rasio hutang terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan profitabilitas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal dan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap struktur modal dan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga sahm. Rasio hutang berpengaruh positif signifikan

16

terhadap struktur modal dan tidak berpengaruh signifkan terhadap harga saham.

Struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap harga saham. Struktur modal berpengaruh tidak signifikan dengan harga saham.

Baharuddin, Khamis, Wan Mahmood dan Dollah (2011) meneliti dengan judul “Determinants of Capital Structure for Listed Construction in Malaysia”.

Penelitian ini menguji pengaruh profitability, firm size, growth dan assets tangibility terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan profitability berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal sedangkan firm size, growth dan assets tangibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal

Lim, Zhao dan Chai (2012) meneliti dengan judul “Capital Structure of Real Estate Firms in Chinese Stock Market”. Penelitian ini menguji pengaruh profitability, growth, tangibility, liquidity, debt tax shield, firm size, dan non-circulating shares terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan profitability, growth, tangibility, liquidity, dan non-debt tax shield berpengaruh negatif terhadap struktur modal sedangkan firm size, dan non-circulating shares berpengaruh positif terhadap struktur modal.

Indriyatni (2012) meneliti dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahan dengan Struktur Modal sebagai Mediasi pada Perusahaan Development Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2007 -2010”. Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas, struktur akitva,

pertumbuhan penjualan, risiko keuangan dan struktur modal terhadap nilai Perusahaan dengan struktur modal sebagai variable mediasi. Hasil penelitian ini menyatakan profitabilitas, struktur aktiva dan pertumbuhan penjualan

berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal sedangkan risiko keuangan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, risiko keuangan berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan struktur modal berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Struktur modal merupakan varaibel mediasi bagi struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, risiko keuangan namun tidak memediasi profitabilitas

Agustia (2012) meneliti dengan judul “Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening”. Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap

nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variable intervening. Hasil penelitian ini menyatakan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal tidak berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan dan bukan merupakan variabel intervening bagi profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan

Hermuningsih (2012) meneliti dengan judul “Pengaruh Profitabilitas dan Size Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening”. Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas, size terhadap nilai

Perusahaan dengan struktur modal sebagai variable intervening. Hasil penelitian ini menyatakan profitabilitas dan size berpengaruh positif terhadap struktur modal. Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan

18

merupakan variabel intervening bagi profitabilitas dan size yang mempengaruhi nilai Perusahaan.

Wulandari (2013) meneliti dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Operating Leverage, Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Intervening”. Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas,

operating leverage, likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening. Hasil penelitian ini menyatakan profitabilitas dan operating leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas dan operating leverage berpengaruh terhadap struktur modal. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Profitabilitas, operating leverage dan likuiditas tidak dapat dimediasi oleh struktur modal terhadap nilai perusahaan..

Nurmadi (2013) meneliti dengan judul “Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur”. Penelitian ini menguji pengaruh variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan, struktur asset dan risiko bisnis terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan risiko bisnis, struktur kepemilikan, leverage operasi, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal sedangkan ukuran perusahaan dan struktur aset berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal perusahaan.

Berikut disajikan ringkasan peneliti terdahulu beserta hasil penelitian dalam bentuk matriks pada Tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1. Review Penelitian Terdahulu terhadap struktur modal dan tidak berpengaruh signifkan terhadap harga saham.

20

Perusahan

22 BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang, landasan teori dan masalah penelitian maka peneliti mengembangkan kerangka konsep sebagaimana terlihat pada Gambar 3.1 berikut ini:

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Sebelum Analisis Faktor

Faktor-faktor tersebut diatas diuji melalui analisis faktor dengan menggunakan aplikasi Statistical Package for the Social Science (SPSS) untuk mereduksi faktor yang mempengaruhi struktur modal. Analisa dilakukan secara

Struktur Aset (X2)

Pertumbuhan Perusahaan (X3)

Leverage Operasi (X5)

Struktur Kepemilikan (X6)

Ukuran Perusahaan (X1)

Struktur Modal Perusahaan (Z)

Nilai Perusahaan (Y) Profitabilitas

(X4)

bertahap hingga diperoleh hasil sig KMO and Bartlett’s Test < 0,05, anti image

correlation > 0,5 dan communalities > 0,5.

Pada tahap pertama diadakan analisa terhadap faktor ukuran perusahaan, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan dan diperoleh hasil bahwa struktur kepemilikan tidak memenuhi kriteria analisa anti image correlation. Hasil anti image correlation struktur kepemilikan sebesar 0,377 dan dibawah 0,5. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini :

Tabel 3.1. Anti Images Matrices Tahap Pertama

X1 X2 X3 X4 X5 X6

Anti-image Covariance

X1 ,927 -,048 -,037 -,197 ,023 ,044

X2 -,048 ,946 -,172 -,014 ,059 ,091

X3 -,037 -,172 ,844 -,221 -,096 -,073 X4 -,197 -,014 -,221 ,798 -,190 -,079

X5 ,023 ,059 -,096 -,190 ,909 ,118

X6 ,044 ,091 -,073 -,079 ,118 ,966

Anti-image Correlation

X1 ,605a -,052 -,041 -,229 ,025 ,046 X2 -,052 ,519a -,192 -,016 ,063 ,095 X3 -,041 -,192 ,607a -,269 -,109 -,081 X4 -,229 -,016 -,269 ,580a -,223 -,090 X5 ,025 ,063 -,109 -,223 ,560a ,126 X6 ,046 ,095 -,081 -,090 ,126 ,377a a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Sumber : Hasil penelitian, 2015 (data diolah)

Selanjutnya diadakan analisa ulang tahap kedua terhadap terhadap faktor ukuran perusahaan, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi dan diperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan tidak memenuhi kriteria

24

analisa communalities. Communalities ukuran perusahaan sebesar 0,266 dan dibawah 0,5. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2. Communalities Tahap Kedua Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Sumber : Hasil penelitian, 2015 (data diolah)

Pada analisa ulang tahap ketiga terhadap faktor struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi dan diperoleh hasil bahwa semua faktor memenuhi kriteria. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.3, tabel 3.4 dan 3.5 dibawah ini.

Tabel 3.3 KMO and Bartlett's Test Tahap Ketiga Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,578 Bartlett's Test of

Sphericity

Approx. Chi-Square 17,649

df 6

Sig. ,007

Sumber: Hasil penelitian, 2015 (data diolah)

Tabel 3.4 Anti-image Matrices Tahap Ketiga

X2 X3 X4 X5

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA) Sumber: Hasil penelitian, 2015 (data diolah)

Tabel 3.5. Communalities Tahap Ketiga Initial Extraction

1,000 ,793

1,000 ,598

1,000 ,597

1,000 ,611

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Sumber : Hasil penelitian, 2015 (data diolah)

Kerangka konsep setelah analisis faktor dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut ini :

Gambar 3.2.Kerangka Konseptual Setelah Analisis Faktor

Dari kerangka konsep pada gambar 3.2 dapat dilihat bahwa ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur modal dan nilai perusahaan yaitu struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan leverage operasi.

Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah yang besar memiliki kemudahan dalam mendapatkan akses untuk memperoleh sumber dana

Struktur Aset (X1)

Profitabilitas (X3)

Leverage Operasi (X4)

Struktur Modal Perusahaan (Z)

Nilai Perusahaan (Y) Pertumbuhan

Perusahaan (X2)

26

dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah yang lebih kecil. Semakin tinggi rasio struktur aset (semakin besar jumlah aset tetap) maka perusahaan pun akan memiliki jaminan kemampuan yang lebih besar dalam melakukan pendanaan eksternal (Sartono, 2001). Di sisi lain, menurut Brigham dan Houston (2001) perusahaan yang sebagian besar aset nya terdiri dari aset lancar akan cenderung menggunakan hutang sedangkan perusahaan yang jumlah aset tetap nya lebih banyak akan cenderung untuk menggunakan modal sendiri.

Pertumbuhan perusahaan menggambarkan kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal - hal yang menguntungkan dan merupakan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan ukurannya. Teori agensi menggambarkan hubungan yang negatif antara pertumbuhan perusahaan dan leverage. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan dalam berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan. Semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar pula kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Hal ini akan berhubungan dengan kebijakan struktur modal perusahaan. Contohnya dalam hal laba, apakah akan ditahan untuk pembiayaan investasi atau akan dibagikan (Sartono, 2001).

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh pada periode sebelumnya berarti semakin rendah kebutuhan dana asing (modal pinjaman). Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang menyarankan penggunaan pembiayaan berturut – turut mulai dari laba, hutang dan terakhir melalui penjualan saham baru (Sartono, 2001).

Didalam leverage operasi (operating leverage) akan terlihat besar beban tetap operasional yang dipergunakan Perusahaan dan berpengaruh pada struktur modal Perusahaan (Sartono, 2001). Dengan mempergunakan leverage operasi, diharapkan perubahan pendapatan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar.

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono,2008). Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dan kerangka konseptual maka hipotesis penelitian ini adalah :

1. Faktor struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan leverage operasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap struktur modal perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Faktor struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan leverage operasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap nilai perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Struktur modal dapat menjadi variabel intervening terhadap hubungan faktor struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi dengan nilai perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

28 BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kausal. Penelitian kausal yang mengidentifikasikan hubungan sebab akibat antara berbagai variable (Erlina,2008). Dalam hal ini untuk melihat pengaruh struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan leverage operasi terhadap struktur modal serta pengaruhnya terhadap nilai perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011 - 2013.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 - 2013 dengan mengakses situs www.idx.co.id. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 dan direncanakan sampai dengan bulan Juli 2015.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 – 2013 dengan jumlah perusahaan sebanyak 46 perusahaan.

Pemilihan dan pengumpulan data sampel yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan

suatu kriteria tertentu dan kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgement) atau berdasarkan kuota tertentu (Erlina,2008)

Adapun kriteria-kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan properti dan real estate terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2013

2. Perusahaan mengeluarkan laporan keuangan secara kontiniu selama periode penelitian.

3. Perusahaan yang konsisten memiliki hutang jangka panjang selama periode penelitian

Berdasarkan kriteria di atas maka jumlah perusahaan yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 Perusahaan. Adapun proses pemilihan sampel dapat dilihat di dalam lampiran 2 yang ringkasannya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.1. Hasil Pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah

Jumlah populasi (Perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

46 Jumlah populasi yang tidak memenuhi kriteria 20

Perusahaan yang menjadi sampel 26

Jumlah sampel penelitian (26 x 3 tahun) 78

Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

4.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu usaha dasar untuk mengumpulkan data dengan prosedur standar. Dalam penelitian ini metode

30

pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan studi dokumentasi untuk mengumpulkan data sekunder

Sumber data dipergunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

4.5 Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Berdasarkan hipotesis pada bagian sebelumnya maka variabel penelitian dalam penelitian ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variable yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah struktur aset (X1), pertumbuhan perusahaan (X2), profitabilitas (X3) dan leverage operasi (X4).

2. Variabel intervening (antara) adalah variabel yang terletak diantara variabel independen dengan variabel dependen sehingga variabel independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen. Variabel intervening yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal (Z) 3. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dijelaskan atau yang

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan (Y).

Definisi operasional dan pengukuran untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah

1. Nilai Perusahaan (Y).

Nilai Perusahaan adalah perbandingan antara harga pasar per lembar saham terhadap nilai buku ekuitas per lembar saham. Variabel ini akan diukur

dengan membandingkan harga pasar per lembar saham dengan nilai buku ekuitas per lembar saham. Skala yang dipergunakan adalah skala rasio.

2. Struktur Modal (Z).

Struktur Modal adalah perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Variabel ini akan diukur membandingkan hutang jangka panjang dengan modal sendiri/ekuitas. Skala yang dipergunakan adalah skala rasio.

3. Struktur Aset (X1).

Struktur aset menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan jaminan (collateral value of asets). Dalam hal ini adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk fisik seperti bangunan dan tanah. Variabel ini akan diukur dengan menggunakan rasio aset tetap terhadap total aset.

Skala yang dipergunakan adalah skala rasio.

4. Pertumbuhan Perusahaan (X2).

Pertumbuhan Perusahaan merupakan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan ukurannya. Variabel ini akan diukur dengan persentase perubahan total aset. Skala yang dipergunakan adalah skala rasio.

5. Profitabilitas (X3).

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.

Ukuran dari profitabilitas dalam penelitian ini adalah rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas perusahaan. Skala yang dipergunakan adalah skala rasio.

32

6. Leverage operasi (X4).

Leverage operasi adalah penggunaan aset atau operasi perusahaan yang disertai dengan biaya tetap. Ukuran yang dipergunakan adalah perbandingan persentase perubahan EBIT dengan persentase perubahan volume penjualan. Skala yang dipergunakan adalah skala rasio.

Tabel 4.2. Definisi Operasional Dan Parameter Nama

Nilai Buku Per Lembar Saham

Rasio

Laba Sblm Pajak dan Bunga 100 % Total Aset

Rasio

Leverage

% ∆ Laba Sblm Pajak dan Bunga

% ∆ Total Penjualan

Rasio

4.6. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis) dengan analisa jalur. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 18.

Analisis regresi berganda digunakan apabila bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan variable dependen bila dihubungkan dengan dua atau lebih variabel independen.

Hubungan antara variabel dependen (Y), variabel intervening (Z) dengan variabel independen (X) dijelaskan dalam model regresi berganda (multiple regression model) sebagai berikut:

34

b1-b4 = Koefisien Regresi Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Leverage Operasi

c = Koefisien Regresi Struktur Modal X1= Struktur Aset

X2= Pertumbuhan Perusahaan X3= Profitabilitas

X4= Leverage Operasi e = Error Term

4.6.1. Uji Asumsi Klasik

Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu dilakukan pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar data dapat bermakna dan bermanfaat. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, variabel dependen, variabel independen atau kedua-duanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso, 1999).

Pada penelitian ini uji normalitas residual dapat dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :

H0: Data residual terdistribusi normal H1: Data residual tidak terdistribusi normal

Untuk menentukannya maka kriterianya adalah :

H0diterima apabila nilai signifikansi (Asymp. Sig) > 0,05 H1diterima apabila nilai signifikansi (Asymp. Sig) < 0,05 2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji korelasi antara variabel independen. Model regreasi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2006).

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10.

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2006). .Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi yaitu adanya hubungan kesalahan pengganggu yang muncul pada data runtut waktu (time series). Dalam penaksiran model regreasi linear mengandung asumsi bahwa tidak terdapat aurokorelasi antara kesalahan pengganggu.

Pada penelitian ini gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Uji Run Test. Uji Run Test dilakukan dengan membuat hipotesis :

H0: Data tidak mengalami autokorelasi H1: Data mengalami autokorelasi

36

Untuk menentukannya maka kriterianya adalah :

H0diterima apabila nilai signifikansi (Asymp. Sig) > 0,05 H1diterima apabila nilai signifikansi (Asymp. Sig) < 0,05

4.6.2 Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis berupa uji perbedaan antara nilai sampel dengan populasi atau nilai data yang diteliti dengan nilai ekspektasi (hipotesis) peneliti (Erlina,2008). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F, uji t, Koefisien Determinasi (R2) dan analisis jalur (intervening)

1. Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji F adalah :

1. H0 : b1=b2=b3=b4=0

Hal ini berarti struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan leverage operasi tidak berpengaruh simultan dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Ha : b1=b2=b3=b4≠0

Hal ini berarti struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan leverage operasi berpengaruh simultan dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kriteria pengujian :

P Value (Sig) < 0,05 = Ha dapat diterima

P Value (Sig) > 0,05 = Ha tidak dapat diterima 2. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara parsial dapat menerangkan variasi variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji t adalah :

1. Uji t struktur aset H0 : b1=0

Hal ini berarti struktur aset tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.

Ha : b1≠0

Hal ini berarti struktur aset berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.

2. Uji t pertumbuhan perusahaan H0 : b2=0

Hal ini berarti pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.

Ha : b2≠0

Hal ini berarti pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.

3. Uji t proftabilitas H0 : b3=0

Hal ini berarti profitabilitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.

Ha : b3≠0

38

Hal ini berarti profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.

4. Uji t leverage operasi H0 : b4=0

Hal ini berarti leverage operasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.

Ha : b4≠0

Hal ini berarti leverage operasi berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.

Kriteria pengujian :

P Value (Sig) < 0,05 = Ha dapat diterima P Value (Sig) > 0,05 = Ha tidak dapat diterima 3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model regreasi (Ghozali,2006)

4. Analisis Jalur

Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan tehnik untuk menganalisa hubungan sebab akibat antar variabel yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebas mempengaruhi variabel terikat tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung.

Hubungan secara langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tersebut sedangkan hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel tersebut.

Sebuah varibel dikatakan mampu memediasi apabila pengaruh tidak langsung melalui variabel tersebut lebih besar dari pengaruh langsung

Dokumen terkait