• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSATAKA

2.6. Penelitian Terdahulu

Keseluruhan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dapat dijadikan dasar dan bahan pertimbangan serta referensi dalam mengkaji penelitian ini, adapun penelitian terdahulu dengan topik yang sama yaitu:

Azizah (2008) melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Persepsi dan Preferensi Konsumen terhadap keputusan pembelian buah lokal (studi pada Lailai Market Buah Malang). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Departemen Pertanian (Deptan) RI menyatakan keprihatinannya atas keterpurukan hortikultura di Indonesia. Masyarakat kini lebih banyak yang menyukai buah impor dibandingkan dengan buah dalam negeri karena kualitas produk yang belum memenuhi standar. Jumlah dan kontinuitas tanam juga masih belum bisa stabil memenuhi kebutuhan pasar. Di sisi lain harga di tingkat petani sangat rendah hingga mereka enggan menanam buah,

Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh persepsi dan preferensi konsumen terhadap keputusan pembelian buah lokal di Lailai Market Buah Malang 2) Untuk mengetahui pengaruh yang dominan di antara tingkat persepsi dan tingkat preferensi konsumen terhadap keputusan pembelian buah lokal di Lailai Market Buah Malang.

Lokasi penelitian pada Lailai Market Buah Malang, besarnya sampel 96 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling. Teknik pengukuran data menggunakan skala likert. Alat analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, Uji F, Uji t, Uji Asumsi Klasik.

Hasil penelititan menunjukkan : 1) Terdapat pengaruh tingkat persepsi dan tingkat preferensi konsumen terhadap keputusan pembelian buah lokal di Lailai Market Buah Malang. 2) Terdapat pengaruh yang dominan diantara tingkat persepsi dan tingkat preferensi konsumen terhadap keputusan pembelian buah lokal di Lailai Market Buah Malang yaitu Variabel kejiwaan (X7) karena diperoleh signifikansi sebesar 47% yang memberikan kontribusi terbesar dibanding variabel lain.

Martias (1997) melakukan penelitian Analisis Preferensi Konsumen dan Perilaku Konsumsi Buah-Buahan pada Masyarakat Kelas Atas (Studi Kasus Di Kompleks Pemukiman Villa Duta, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kotamadya Bogor). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bertambahnya penduduk dan meningkatnya pendapatan serta kualitas pendidikan menyebabkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi yang seimbang meningkat dan konsumen menjadi lebih kritis serta lebih menyukai buah-buahan yang bermutu yang memenuhi preferensinya. Hal ini menyebabkan meningkatnya permintaan buah-buahan dalam negeri. Baiknya permintaan buah-buahan ini harus diimbangi dengan peningkatan produksi buah lokal dan impor buah-buhan. Agar buah lokal dapat bersaing dengan buah impor, maka produksi buah lokal harus tetap memperhatikan pola konsumsi dan preferensi masyarakat. Dengan melihat perilaku konsumsi buah-buahan pada masing-masing konsumen yang mempunyai

latarbelakang kebudayaan yang berbeda-beda, seperti adanya kelompok-kelompok etnis, dapat ditentukan varietas buah-buahan yang unggul yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Tujuan diadakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perilaku konsumsi buah-buahan antara konsumen kelas atas terhadap buah tropis Indonesia, serta mengetahui preferensi dan standar mutu yang dikehendaki oleh konsumen kelas atas terhadap buah tropis Indonesia.

Penelitian ini dilakukan atas dasar pendekatan fisik liingkungan tempat tinggal yaitu di Kompleks Pemukiman Villa Duta, Kotamadya Bogor. Penelitian ini melibatkan responden yang terdiri atas 35 responden etnis Melayu dan 25 responden etnis Tionghoa. Penentuan sampel konsumen dilakukan dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling. Bahan tes produk yang digunakan terdiri dari buah salak varietas Bali dan Pondoh serta mangga Arummanis dan Manalagi. Penelitian ini menggukanan The Before Consumption Positioning Technique pada analisis pembentukan persepsi konsumen dan The After Consumption Positioning Technique untuk menentukan preferensi konsumen.

Data tentang persepsi dan preferensi diolah menggunakan sebaran frekuensi dan analisis deskriminan dengan bantuan paket program komputer Minitab versi 8.2. sedangkan data tentang perilaku konsumsi diolah dengan cara tabulasi sederhana.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah masyarakat kelas atas memiliki alasan dalam mengkonsumsi buah-buahan yaitu, pertama ditentukan oleh faktor gizi, kemudian rasa dan kebiasaan. Apabila mereka ingin memilih satu jenis

buah, maka yang menentukan buah tersebut dipilih yaitu dilihat dari faktor mutu, kemudian kebersihan dan warna buah.

Masyarakat kelas atas lebih menyukai membeli buah-buahan di supermarket dengan alasan sekalian berbelanja, kualitas yang lebih baik serta lebih nyaman dan praktis dibandingkan pasar dan kios buah. Umumnya mereka menganggap bahwa buah adalah merupakan kebutuhan pokok yang harus dikonsumsi.

Salak pondoh dan mangga arummanis merupakan salak dan mangga yang sering dikonsumsi oleh masyarakat kelas atas. Kemudian berikutnya untuk etnis Melayu lebih banyak mengkonsumsi salak bali dan mangga manalagi, sedangkan untuk etnis Tionghoa yaitu mangga gedong dan masih banyak terdapat etnis Tionghoa yang tidak mengetahui varietas salak yang sering dikonsumsinya.

Atribut buah salak yang cenderung diinginkan konsumen yaitu : buah salak yang mempunyai rasa yang manis, ukuran buah yang besar, daging buah tebal dan keras dan kulit buah yang bersih. Salak pondoh memiliki keunggulan dari atribut rasa yang manis meskipun belum tua. Sedangkan salak bali memiliki keunggulan dari atribut ukuran buah relatif besar, daging buah relatif tebal dan keras serta kulit relatif bersih. Hal ini disebabkan karena salak bali mempunyai sisik buah yang lebih kecil, pendek dan rapat dibandingkan salak pondoh.

Atribut buah mangga yang cenderung diinginkan konsumen yaitu buah mangga yang mempunyai rasa manis, ukuran besar, kulit yang bersih, daging buah cenderung keras, dan derajat kematangan cenderung mentah. Mangga arummanis memiliki keunggulan dari atribut rasa, kulit buah yang relatif bersih, dan ukuran buah yang cenderung besar. Sedangkan mangga manalagi memiliki

keunggulan atribut daging buah yang cenderung keras dan derajat kematangan yang cenderung mentah.

Untuk dapat mengembangkan jenis buah-buahan yang sesuai dengan karakteristik perilaku konsumsi kosumen buah-buahan, kegiatan pemasaran modern harus mengutamakan penyusaian strategi pemasaran dengan karakteristik, keinginan dan kebutuhan konsumen. Hal ini penting sebagai informasi dalam usaha meningkatkan mutu buah, menentukan jenis buah-buahan yang sesuai dengan selera konsumen, serta untuk dijadikan pedoman dalam pendistribusian buah-buahan ketempat-tempat penjualan buah tertentu yang dihubungkan dengan pilihan atau perilaku konsumsi konsumen buah-buahan.

Dokumen terkait