• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.9. Penelitian Terdahulu

Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai penelitian tentang alokasi dana desa ( ADD ) dan pembangunan desa, sehingga akan sangat membantu dalam mencermati masalah yang akan diteliti dengan berbagai pendekatan spesifik sebagai rujukan utama. Selain itu juga memberikan pembedaan atau pembanding penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan. Penelitian-penelitian terdahulu tersebut yaitu sebagai berikut :

Thomas pada tahun 2013 melakukan penelitian dengan judul Pengelolaan Alokasi

Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan di Desa Sebayang Kecamatan

Sesayap Kabupaten Tana Tidung. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui

pengelolaan Alokasi Dana Desa dan hambatan-hambatan yang di hadapi oleh pemerintah

desa dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Sebawang. Penelitian ini

pengelolaan alokasi dana desa (ADD) dalam pembangunan yang dilaksanakan di Desa

Sebawang Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung dan dirangkai dari tahap-tahapan

pelaksanaan kegiatan didalam mengalokasikan semua dana desa yang mana dana tersebut

berasal dari anggaran alokasi dana desa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis di

desa Sebawang untuk 30% dari dana ADD bisa berjalan sesuai dengan petunjuknya

kemudian untuk yang 70% dari ADD berjalan kurang optimal karena lebih direalisasikan

pada pembangunan fisik pada tahun 2010 dan 2011 sedangkan untuk tahun 2012 lebih

kepada pengadaan barang.

Bayu SukMawan Budiono pada tahun 2013 melakukan penelitian dengan judul

Pelaksanaan Kebijakan Alokasi Dana Desa Berdasarkan Permendagri nomor 37 tahun

2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. (Studi di Desa Mergosari,

Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif

kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis. Subjek penelitian adalah Perangkat Desa

Mergosari, Perangkat Kecamatan Tarik, Lembaga Masyarakat Desa, Badan

Permusyawaratan Desa serta masyarakat yang terlibat langsung dalam pelaksanaan

kebijakan Alokasi Dana Desa. Dari hasil penelitian diketahui Desa Mergosari dapat

melaksanakan kebijakan ADD dengan cukup baik dan sesuai dengan peraturan yang

mendasari, mencakup berbagai proses yang meliputi penyusunan rencana kegiatan

masing-masing desa yang disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten. Alokasi Dana

Desa dilaksanakan secara efektif berdasarkan standar dan tujuan yang mendasari.

Implementasi ADD memiliki kesesuaian tujuan dan sasaran dengan kebijakan Bupati

mengenai ADD meskipun tidak semua kebijakan dijabarkan dalam bentuk program kerja

fisik karena disesuaikan dengan kebutuhan dan skala prioritas masing-masing desa.

Senia Dafmi pada tahun 2013 melakukan penelitian dengan judul Analisis Equity (Keadilan) Bantuan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat simulasi formula Alokasi

DanaDesa (ADD) yang lebih memberikan keadilan (equity) dari Pemerintah Kabupaten/ Kota kepada Pemerintah Desa yang ditentukan variabel–variabel karakteristik desa seperti tingkat kemiskinan, pendidikan, kesehatan, luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah komunitas desa serta keterjangkauan desa di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat sebelum dan sesudah penerapan formula. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari tahun 2009-2011 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Labuhanbatu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-Pemdes). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2009 s/d 2011 dengan menggunakan simulasi I s/d V menghasilkan variasi desa penerima tertinggi di setiap simulasi, namun menghasilkan desa penerima Alokasi Dana Desa terkecil yang tidak berbeda disetiap tahun dan di setiap simulasi. Dan terdapat perbedaan Alokasi Dana Desa sebelum dan sesudah simulasi yaitu pada simulasi V Tahun 2009. Namun bila dilihat penyebaran Alokasi Dana Desa di Kabupaten Labuhanbatu Selatan lebih menyebar pada simulasi IV. Hal ini dapat dilihat dari koefisien variasi Alokasi Dana Desa simulasi IV yang memiliki nilai terkecil jika dibanding dengan Alokasi Dana Desa sesudah dan sebelum simulasi.

Nurliana pada tahun 2013 melakukan penelitian dengan judul Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Pembangunan Fisik di Desa Sukomulyo Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Pembangunan Fisik di Desa Sukomulyo kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan situasi dan kondisi empiris Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Sukomulyo Kecamatan Sepaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Pembangunan Fisik di Desa Sukomulyo Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Pada proses Perencanaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa ADD dalam Pembangunan Fisik di Desa Sukomulyo Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara pemerintah desa telah melibatkan masyarakat desa dalam penyusunan rencana kegiatan dan penentuan kebijakan penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Keterbatasan Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pemerintah desa sehingga pemahaman Perencanaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan pelaksanaan pembangunan fisik yaitu para Teknisi pembangunan masih kurang membuat pembangunan fisik belum tepat sasaran.

Didiek Setiabudi Hargono pada tahun 2010 melakukan penelitian dengan judul Efektifitas Penyaluran Alokasi Dana Desa Pada Empat desa di Kabupaten Karangasem Propinsi Bali. Hasil penelitian menyatakan analisa yang dilakukan di empat desa pada empat kecamatan yang berbeda di Kabupaten Karangasem, Bali menunjukkan bahwa penyaluran Alokasi Dana Desa di empat desa tersebut belum mencapai efektifitas yang optimal. Hasil yang diperoleh bahwa besarnya Alokasi Dana Desa yang diberikan ke setiap desa tidak menggunakan formula yang ditentukan dengan pembobotan tujuh variabel penting desa, tetapi menggunakan pembagian total jumlah desa di Kabupaten untuk penentuan ADDM (ADD Merata) dan pembagian total jumlah banjar dinas untuk penentuan ADDP (ADD Proporsional). Hasil perhitungan ini dianggap tidak adil bagi Desa, sehingga

menimbulkan ketidakefektifan penyaluran ADD. Pemanfaatan ADD tidak disalurkan pada bidang-bidang yang dapat menggerakkan ekonomi desa. Ketidakefisienan ini menyebabkan kecenderungan berasosiasi dengan disparitas yang ditunjukkan dengan nilai Indeks Williamson yang mendekati satu, yaitu : Iw2004 = 0.378, Iw2005 = 0.389, Iw2006 = 0.404, Iw2007 = 0.410, dan Iw2008 = 0.421 yang berarti semakin timbul kesenjangan.

Dokumen terkait