• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Penelitian Terdahulu

2.2.1 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Variabel Bebas Tahun

Penelitian Hasil Penelitian Ashton dkk. (1987), Amerika Serikat Kompleksitas perusahaan, kompleksitas operasional, kompleksitas keuangan, kompleksitas pelaporan keuangan, jenis industri,

perusahaan publik atau nonpublik, tahun buku,

1982 Jenis opini qualified, perusahaan industri, perusahaan nonpublik, tahun buku selain 31 Desember, SPI dan

SPI, EDP, audit firm tenure, besarnya laba/rugi, profitabilitas,

dan jenis opini.

EDP yang lemah memperpanjang audit delay. Subekti dan Widiyanti (2004), Indonesia Profitablitas, ukuran perusahaan, sektor industri, opini auditor,

KAP Big 5. 2001 Kelima variabel independen berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Wirakusuma (2004), Indonesia

Jenis opini, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, profitabilitas,

reputasi auditor, jenis industri.

1999-2001 Jenis opini, solvabilitas, internal

auditor, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap rentang waktu penyelesaian audit. Haron dkk. (2006), Indonesia Contingen liability, extraordinary item, opini

auditor, ukuran perusahaan, tipe industri,

pengumuman rugi, ratio of gathering, anak cabang perusahaan multinasional,

good corporate governance.

2002-2004 Hanya variabel opini auditor, tipe

industri dan anak cabang perusahaan multinasional yang

berpengaruh terhadap audit

delay.

Sumber: Jurnal Audit Delay, diolah oleh Penulis

Ashton dkk (1987) meneliti hubungan antara audit delay dengan variabel bebas sebanyak 14 meliputi kompleksitas perusahaan,

kompleksitas operasional, kompleksitas keuangan, kompleksitas pelaporan keuangan, jenis industri, perusahaan publik atau non-publik, tahun buku, SPI, EDP, audit firm tenure, besarnya laba/rugi, profitabilitas, dan jenis opini. Ashton menggunakan 488 sampel perusahaan pada tahun 1982. Hasil analisis unvariate pada keseluruhan sampel menunjukkan bahwa audit delay signifikan lebih lama pada perusahaan yang mempunyai qualified opinion, merupakan perusahaan industrial, bukan perusahaan publik, mempunyai tahun tutup buku selain bulan Desember, pengendalian internal dan EDP yang lemah, dan pekerjaan pemeriksaan relatif banyak dilakukan setelah berakhirnya penutupan tahun buku. Sementara pada uji analisis multivariate, hanya ukuran perusahaan, kompleksitas operasional, status perusahaan publik atau non-publik, kualitas SPI dan campuran relatif antara waktu pemeriksaan pada interim dan akhir tahun yang berpengaruh secara signifikan pada keseluruhan sampel.

Subekti dan Widiyanti (2004) menggunakan 72 sampel perusahaan manufaktur dan finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2001. Dari kelima faktor yang diuji, yaitu meliputi profitabilitas perusahaan, ukuran perusahaan, sektor industri perusahaan, jenis pendapat akuntan publik, dan ukuran KAP, semuanya berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Rata-rata audit delay yang terjadi adalah 98,83 hari.

Wirakusuma (2004) melakukan penelitian tentang rentang waktu penyajian laporan keuangan ke publik pada tahun 1999-2001 dengan sampel 132 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menggunakan variabel dependen rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan dan rentang waktu pengumuman laporan keuangan serta variabel independen yaitu jenis opini, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, profitabilitas, reputasi auditor, jenis industri. Wirakusuma melakukan dua tahap analisis. Tahap pertama menunjukkan bahwa rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan dipengaruhi jenis opini, solvabilitas, keberadaan internal auditor dan ukuran perusahaan. Tahap kedua memperlihatkan rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan bersama-sama dengan variabel solvabilitas dan opini auditor mempengaruhi rentang waktu pengumuman laporan keuangan auditan ke publik. Rata-rata audit delay pada penelitian ini adalah 99,92 hari.

Haron dkk (2006) menggunakan sampel 108 perusahaan manufaktur dan finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2002-2004 untuk meneliti apakah reputasi KAP, contingen liability, extraordinary item, opini auditor, ukuran perusahaan, tipe industri, pengumuman rugi, ratio of gathering, anak cabang perusahaan multinasional, good corporate governance dapat mempengaruhi audit delay pada perusahaan publik di Indonesia. Penelitiannya menunjukkan hanya variabel opini auditor, tipe industri, dan anak

cabang dari perusahaan multinational yang terbukti berpengaruh terhadap audit delay. Perusahaan yang mendapatkan qualified opinion dan perusahaan dengan jenis industri manufaktur audit delay-nya cenderung panjang. Sedangkan perusahaan yang merupakan anak cabang perusahaan multinational akan lebih cepat waktu audit delay-nya. Rata-rata audit delay-nya adalah 68,04 hari.

2.2.2 Catatan Penulis Tentang Penelitian Terdahulu

Setelah membaca beberapa hasil penelitian terdahulu tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay, ada banyak penelitian-penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian-penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan berbagai macam sampel perusahaan dan variabel bebas. Sampel perusahaan yang digunakan ada yang perusahaan publik dan juga non-publik. Variabel independen yang digunakan juga beragam jenisnya. Dari penelitian-penelitian tersebut ditemukan variabel-variabel independen yang mempengaruhi maupun yang tidak mempengaruhi audit delay.

Beberapa variabel bebas yang paling sering ditemukan dalam penelitian-penelitian tersebut adalah ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas dan solvabilitas.

Menurut beberapa penelitian perusahaan besar dan perusahaan yang go public biasanya menghasilkan proses audit yang lebih cepat. Alasannya adalah perusahaan yang berukuran besar memiliki pengendalian internal yang lebih kuat dan lebih baik sehingga akan

memudahkan pekerjaan auditor. Selain itu, manajemen dari perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay karena perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah.

Demikian juga dengan profitabilitas, perusahaan-perusahaan dengan hasil yang baik atau selalu mengalami keuntungan biasanya akan melaporkan lebih tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami kerugian. Hal ini membuat proses audit juga menjadi lebih cepat.

Solvabilitas yang tinggi akan memberikan resiko kegagalan bagi sebuah perusahaan. Perusahaan-perusahaan besar yang memiliki pinjaman dengan jumlah yang tinggi biasanya akan mendesak auditor untuk memulai dan menyelesaikan audit lebih cepat. Hal ini dilakukan agar bisa meyakinkan pihak pemilik modal yang pada dasarnya menginginkan mengurangi tingkat resiko dalam pengembalian modal mereka.

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan besar memberikan pengaruh proses audit yang lebih cepat, sehingga audit delay tidak terlalu panjang atau bisa tepat waktu sesuai dengan yang ditetapkan. Karena itu di penelitian kali ini, penulis melakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahaan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan merupakan perusahaan besar

yang profitable dan mempunyai tingkat resiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel-variabel tersebut memang mempunyai pengaruh atau tidak terhadap audit delay.

2.2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut adalah beberapa tinjauan tentang penelitian-penelitian terdahulu analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay.

Tabel 2.2

Tinjauan Penelitian Terdahulu 1. Nama Peneliti Dewi Lestari

Judul Penelitian Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di BEI 2004-2008

Tahun Penelitian 2009

Sampel Perusahaan 20 Perusahaan

Variabel Dependen Audit Delay

Variabel Independen Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Kualitas Auditor dan Opini Auditor

Metode Analisis Data Regresi Linear Berganda

Hasil Penelitian Solvabilitas, Profitabilitas dan Kualitas Auditor mempengaruhi Audit Delay. Sedangkan Ukuran perusahaan dan Opini Auditor tidak memiliki pengaruh terhadap Audit Delay.

2 Nama Peneliti Tania Prameswari

Judul Penelitian Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di BEI 2008-2010

Tahun Penelitian 2012

Sampel Perusahaan 93 Perusahaan

Variabel Dependen Audit Delay

Variabel Independen Profitabilitas, Solvabilitas, Perusahaan Holding, Opini Auditor,

KAP

Metode Analisis Data Regresi Linear Berganda

Hasil Penelitian Solvabilitas dan Perusahaan Holding memiliki pengaruh terhadap Audit Delay, sedangkan Profitabilitas, Opini Auditor dan lamanya Perusahaan Menjadi Klien KAP tidak memiliki pengaruh terhadap Audit Delay.

3 Nama Peneliti Anna Maria

Judul Penelitian Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di BEI 2007-2011

Tahun Penelitian 2012

Sampel Perusahaan 15 Perusahaan

Variabel Dependen Audit Delay

Variabel Independen Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran KAP dan Pergantian Auditor

Metode Analisis Data Regresi Linear Berganda

Hasil Penelitian Ukuran Perusahaan dan Ukuran KAP memiliki pengaruh terhadap Audit Delay, sedangkan Profitabilitas, Solvabilitas dan Pergantian Auditor tidak memiliki pengaruh terhadap Audit Delay.

4 Nama Peneliti I Md Ngr Sudewa Mantik

Judul Penelitian Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Foods and Beverages yang Terdaftar di BEI 2009-2011

Tahun Penelitian 2012

Sampel Perusahaan 14 Perusahaan

Variabel Dependen Audit Delay

Variabel Independen Ukuran perusahaan, Solvabilitas, dan Reputasi Auditor

Metode Analisis Data Regresi Linear Berganda

Hasil Penelitian Solvabilitas dan Reputasi Auditor memiliki pengaruh terhadap Audit Delay. Sedangkan Ukuran Perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap Audit Delay.

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis

Dokumen terkait