• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.6. Penelitian Terdahulu

Arifianty (2008) melakukan penelitian optimalisasi produksi budidaya udang vanname di UD JHD kabupaten Indramayu. Berdasarkan hasil penelitian total produksi udang vannamei yang dihasilkan pada tahun 2006 sebesar 125 854.5 kg. Untuk menghasilkan udang tersebut, biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh UD JHD mencapai Rp 842 427 290. Penggunaan input produksi belum berada pada kondisi optimum. Berdasarakan kajian linier, penggunaan

input optimum untuk benih sebesar 7 830 667 ekor, 204 387.7 kg pakan, 25 170.9 kg kapur, 503.4 kg pupuk, 75.5 kg vitamin, 683.4 kg probiotik, 4 279.1 kg obat, 1 258.5 jam kerja panen, 104 459.2 liter solar dan 1 200 liter bensin. Dengan penggunaan input produksi bedasarkan hasil kajian linier, besarnya biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 2 403 220 000. Dengan demikian, besarnya biaya yang dapat dihemat oleh UD JHD dalam memproduksi udang vannamei sebesar 125 854.5 kg adalah Rp 439 207 294. kajian linier menunjukan bahwa alokasi pembiayaan produksi setiap petak tambak belum optimal, hal ini ditunjukan dari harga bayangan yang sama dengan nol.

Penelitian yang dilakukan oleh Susilo (2007), dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pendapatan petani udang windu di Desa Sepatin Kabupaten Kutai Kartanegara dan mengevaluasi apakah budidaya udang di tambak di Desa Sepatin Kabupaten Kutai Kartanegara menguntungkan atau tidak dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi budidaya udang. Hasil ini penelitian menunjukkan bahwa seluruh pendapatan petani udang di Desa Sepatin adalah Rp 5 798 235 667 permusim tanam. Berdasarkan analisis biaya rasio pendapatan itu menunjukkan bahwa nilai RCR > 1, yang berarti produksi udang windu di daerah penelitian menguntungkan. Analisis Cobb Douglas menunjukkan bahwa model estimasi fungsi produksi adalah Y= 2.645X10.746. X2-5.10E-02. X30.197.

X4-4.46E-02, variabel-variabel bebas (luas tambak, padat penebaran, jumlah tenaga

kerja dan lama usaha) terhadap variabel tidak bebas (produksi) secara simultan dalam model diketahui dengan mengunakan teknik analis ragam(ANOVA).

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2011 sampai September 2011 di Usaha tambak udang Kurnia Subur kabupaten Takalar. Bertujuan untuk Menganalisis keuntungan dan manfaat serta kelayakan suatu usaha udang vannamei (Litopaneaus Vannamei) pada tambak Intensif. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus. Pengumpulan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Sensus. Sampel yang diambil berjumlah 26 orang. Hasil penelitian Usaha budidaya udang vannamei dinyatakan layak secara finansial dengan criteria Net Present value (NPV) yang diperoleh Rp 1 795 791 822, lebih besar dari Nol, Net B/C sebesar 1.18% lebih besar dari 1 maka layak untuk dikembangkan dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 26% (lebih besar dari

16

tingkat suku bunga bank yang berlaku saat ini) maka usaha ini layak dikembangkan.

Ekonomi Budidaya Perairan : Kasus Ikan Lele di Thailand (Wattanutchariya dan Panayotou, 1981). Tujuan penelitian ini salah satunya adalah menentukan keuntungan pemeliharaan lele yang dihubungakan dengan besaran usahatani (budidaya intensif dan ekstensif) di dua propinsi yaitu Propinsi Suphan Buri (budidaya intensif) dan Propinsi Nakhon Nayoh (budidaya ekstensif). Berdasarkan hasil penelitian penerimaan keuntungan tiap kilogram di Nakhon Nayok lebih tinggi dari pada di Suphan Buri. Tapi keuntungan tiap satuan tanah lebih tinggi di Suphan Buri, 26.50 baht/m2 dibandingkan dengan di Nakhon

Nayok yaitu 20.72 bath/m2. Biaya untuk tiap meter persegi di Suphan Buri lebih

dua kali dari biaya di Nakhon Nayok tiap meter perseginya, tetapi biaya tiap satuan keluaran hanya sedikit lebih tinggi, di Suphan Buri yang menerapkan budidaya intensif sebesar 16.66 bath/kg dan di Nakhon Nayok dengan teknik ekstensif 14.9 bath/kg, oleh karena itu lebih murah menghasilkan satu kilogram lele dengan cara budidaya ekstensif.

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Mustafa dan Ratnawati (2007) adalah melihat faktor-faktor yang dominan yang berpengaruh terhadap produktivitas tambak di Kabupaten Pinrang. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah produktivitas tambak, sedangkan peubah bebasnya adalah faktor-faktor status pembudidaya tambak, kondisi tambak, pengelolaan tambak, kualitas air tambak, dan kualitas tanah tambak yang masing-masing terdiri dari 9, 11, 31, 11, dan 17 peubah. Hasil penelitian menunjukan bahwa produktivitas tambak di Kabupaten Pinrang rata-rata 499 kg/ha/musim, produksi merupakan total produksi yaitu produksi udang windu dan ikan bandeng yang dipolikulturkan. Pada penelitian ini total ada 79 peubah dan hanya 37 peubah yang secara nyata dapat digunakan unutk memprediksi produktivitas tambak.

Penelitian yang dilakukan oleh Juarno pada tahun 2011 mengkaji produktivitas dan faktor yang mempengaruhi terhadap Total Factor Produktivity (TFP) tambak udang di Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa pertumbuhan udang tambak Indonesia periode 1989-2008 lebih karena pertumbuhan input/faktor produksi bukan karena pertumbuhan TFP. TFP berfluktuasi

disebabkan belum berhasil diatasinya permasalahan penyakit. Hasil konfirmasi pada tingkat lapang menggunakan data primer dari 163 petak tambak menunjukkan bahwa serangan penyakit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap TFP. Intensifikasi, benur bersertifkat, dan lamanya pendidikan berkorelasi positif, akan tetapi kondisi riil Indonesia berbeda yaitu mayoritas tambak dikelola secara non intensif. Studi ini juga menunjukkan bahwa luas pengusahaan dan sistem kerjasama antara pembudidaya dengan lembaga pemasaran lainnya berpengaruh negatif terhadap TFP. Terkait dengan hal itu, pemerintah perlu memprioritaskan meningkatkan produktivitas dengan mengatasi serangan penyakit melalui penambahan anggaran riset bidang penyakit, penyediaan benur bermutu, peningkatan sumber daya manusia (SDM). Selain itu, diperlukan regulasi dalam hal pengaturan pola tanam dengan penggantian species yang dapat memutus rantai penyakit. Disamping itu, direkomendasikan agar mengurangi padat penebaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Poetry (2011) bertujuan untuk menganalisis perbandingan efisiensi usahatani, mengestimasi perbandingan pendapatan, serta mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya produksi dan pendapatan usahatani padi organik dengan padi anorganik di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah efisiensi usahatani, analisis pendapatan usahatani, dan analisis regresi. Penelitian ini membandingkan biaya dan pendapatan usahatani padi organik dan padi anorganik pada satu musim tanam periode September- Desember 2010 per hektar. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa usahatani organik lebih efisien dari segi biaya dan pendapatan, nilai R/C rasio atas biaya total usahatani padi organik adalah sebesar 5.87, sedangkan R/C rasio atas biaya total usahatani padi anorganik sebesar 3.43. R/C rasio atas biaya tuni dari usahatani padi organik dan anorganik masing-masing 5.96 dan 3.47. Hasil pendapatan menujukan bahwa pendapatan total rata-rata usahatani padi organik lebih besar dari usahatani padi anorganik, yaitu masing-masing sebesar Rp 7.90 juta dan Rp 6.81 juta. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan usahatani padi organik adalah produksi gabah organik dan harga gabah organik. Pada usahatani padi anorganik faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biayanya

18

adalah jumlah pupuk urea, jumlah tenaga kerja, dan jumlah pestisida kimia. Pada udahatani padi organik, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan adalah biaya tenaga kerja dan produksi gabah anorganik.

Tabel 8. Tinjaun Pustaka Penelitian Terdahulu, Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian yang Dilakukan

No Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan 1. Arifianty, S dkk

(2008)

Optimalisasi Input Produksi Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada UD Jasa Hasil Diri(JHD) Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat

Komoditas yang diteliti Tujuan penelitian, tempat pengambilan data primer 2. Heru Susilo (2007)

Analisis Ekonomi Usaha Budidaya Tambak dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Produksi Komoditas, tujuan Penelitian Tempat penelitian, skala penelitian 3. Lawaputri, Andi Tenri (2011)

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopaneaus vannamei) pada Tambak Intensif di Kabupaten Indramayu Komoditas penelitian Metode penelitian 4 Sarun Wattanutchariya dan Theodore Panayotou (1981)

Ekonomi Budidaya Perairan : Kasus Ikan Lele di Thailand

Tujuan Penelitian Komoditas penelitian 5 Akhmad Mustafa dan Erna Ratnawati (2007)

Faktor-Faktor Dominan yang mempengaruhi Produktivitas Tambak di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan

Tujuan penelitian Tempat penelitian, alat analisis

6 Ono Jurno (2011)

Kinerja Produktivitas dan Faktor yang Berpengaruh Terhadap Total Factor Productivity (TFP) Tambak Udang Indonesia

Tujuan penelitian Cangkupan wilayah penelitian

7 Antari Poetryani (2011)

Analisis Perbandingan Efisiensi Usahatani Padi Organik dengan Anorganik

Tujuan penelitian mengenai analis perbandingan pendapatan Komoditas penelitian

Dokumen terkait