• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu N

31

32

Perbedaan dan persamaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama membahas yakni Evaluasi Sistem Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual dan sama-sama merujuk pembahasan mengenai penerapan SAP berbasis akrual. Adapun perbedaannya, terletak pada variabel yang terkait dalam hal ini penerapan SAP dengan penelitian sebelumnya berbeda.penelitian ini menggunakan variabel tunggal/mandiri yakni Evaluasi Sistem Akuntansi Pemerintahan berbasis Akrual pada BAPPEDA kab.gowa, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan variabel terkait pada Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.

33

BAPPEDA

Kabupaten Gowa

Evaluasi Penerapan SAP

D. KERANGKA PIKIR

Pemerintah dengan KSAP pada tanggal 22 Oktober 2010 mengeluarkan peraturan pemerintah Nomor 71 tahun 2010 mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. SAP berbasis akrual,yakni SAP yang mengakui pendapatan,beban,aset,utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual,serta mengakui pendapatan,belanja,dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang telah ditetapkan dalam APBN/APBD.

Dengan adanya standar akuntansi (SAP) yang diterapkan di lingkup pemerintah pusat maupun pemerintah daerah akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dengan penerapan Standar akuntansi akan mengembangkan kualitas pelaporan keuangan di pemerintah daerah dan pusat.

Gambar 2.1 kerangka pikir

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengkaji fenomena yang terjadi di lokasi penelitian, dan memahami serta menganalisis fenomena- fenomena yang terjadi (Sugiyono, 2005).Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang menggambarkan suatu fenomena atau kondisi tertentu. Maka dari itu diharapkan fenomena mengenai kesiapan Dinas Perdagangan dalam implementasi SAP, kendala-kendala yang di hadapi dinas perdagangan dapat dideskripsikan secara gamblang untuk kemudian dianalisis dan diinterprestasikan guna menarik suatu kesimpulan.

Dalam penelitian ini, diharapkan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis akrual bisa berjalan sesuai dengan UU dan Peraturan Pemerintah yang sudah ditetapkan, serta aturan-aturan Pemerintah Daerah yang berlaku pada Dinas Perdagangan Provinsi sulawesi selatan yang dapat dideskripsikan secara tertulis, yang kemudian dapat di analisis dan diinterprestasikan dalam suatu kesimpulan.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan pada judul penelitian ini, dapat dirumuskan bahwa penelitian ini adalah mengenai Evaluasi Sistem Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada BAPPEDA Kabupaten Gowa.

35

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor BAPPEDA Kabupaten Gowa, Jl.

Tumanurung Raya No.45, Sungguminasa, Kec. Somba opu, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Waktu penelitian dilakukan selama 2 (dua) bulan dimulai pada bulan Agustus sampai September 2021.

D. Sumber Data

Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data Primer dan Data Sekunder.

1. Data Primer

Data Primer merupakan data yang sudah ada sebelumnya, atau data yang didapatkan melalui tangan pertama mengenai penelitian yang akan diteliti oleh peneliti, data primer didapatkan langsung dari lokasi penelitian melalui pengamatan, dokumentasi, maupun wawancara dengan pihak terkait.

2. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang didapatkan melalui perantara, yang tersusun dan diarsipkan, dalam hal ini sejarah singkat peusahaan yang didapatkan dari kantor/perusahaan, laporan keuangan menurut komponen laporan keuangan berbasis akrual, sejarah singkat yang didapatkan langsung dari kantor/perusahaan maupun internet (Uma, 2011).

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, ada tiga cara dala pengumpulan data, diantaranya : 1. Wawancara

36

Metode ini dilakukan dengan tanya jawab langusng dengan pihak- pihak yang terkait untuk mengetahui penjelasan dan kondisi sebenarnya.

Wawancara dilakukan kepada bendahara, terkait langsung dengan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual, dan responden lainnya.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan-catatan peristiwa yang tertulis dan sudah berlalu (Sugiyono, 2013).Teknik pengumpulan data metode ini merupakan pelengkap dari teknik pengumpulan data pengamatan dan wawancara.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi instrumen penelitian utama adalah kamera, buku catatan ,dan pedoman wawancara.

G. Metode Analisis Data

Miles dan Huberman (1984), menjelaskan adapun tahapan-tahapan dalam analisis data yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Pengumpulan Data

Peneliti mencatat semua data yang didapat dengan sebenar-benarnya sesuai hasil pengamatan dan wawancara.

2. Reduksi Data

Meyaring data-data yang pokok, yang sesuai dengan fenomena penelitian.

3. Penyajian Data

Informasi yang sudah tersusun, yang dapat disimpulkan serta pengambilan tindakan.

37

4. Pengambilan Keputusan

Setelah data di analisis, maka dapat dilakukan penarikan kesimpulan.Oleh sebab itu, perlu diusahakan mencari data yang lengkap, pengembangan tema, penyajian dan pelaporan, hubungannya, persamaannya, dsb.Dari teknik analisis data diatas, dapat digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian yang sesuai fakta dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lokasi penelitian.

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Dengan ditetapkannya TAP MPR RI No X/MPR/1998 mengenai Pokok- Pokok Reformasi Pembangunan dalam rangka Penyelematan dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara, TAP MPR RI No XI/MPR/1998 mengenai Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, nepotisme, TAP MPR RI No XV/MPR/1998 mengenai Penyelenggaraan Otonomi Negara, pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalan kerangka negara kesatuan Republik Indonesia, TAP MPR RI No XVI/MPR/1998 mengenai Politik Ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi. Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 mengenai Penyelenggaraan Negara yang bersih serta Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2001 mengenai Pelaksanaan Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Aturan-aturan tersebut merupakan inti dari kemauan rakyat, yang tidak lain untuk pemantapan arah baru pembangunan nasional dengan memberdayakan masyarakat, stabilitas otonomi, dan modernisasi melalui sistem dalam masyarakat.

Berkaitan dengan ditetapkannya aturan-aturan tersebut, maka untuk terealisasinya Pemerintahan yang bersih merupakan syarat bagi instansi Pemerintah dalam mewujudkan aspirasi masyarakat. Oleh sebab itu, pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan

39

jelas, sehingga penyelenggaraan pemerintah dalam pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, bersih, dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi, nepotisme.

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang asas-asas umum Penyelenggaraan Negara, yaitu asas kepastian umum, asas keterbukaan, asas proposionalitas, asas akuntabilitas. Asas akuntabilitas merupakan hasil dari kegiatan penyelenggaraan Negara harus dipertanggungjawabkan kepada setiap masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, dalam Intruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 ditegaskan bahwa setiap Pemerintah mulai dari Pejabat Eselon II keatas harus dapat mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan berdasarkan perencanaan strategi yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Kebijakan pemerintah tersebut merepresentasikan tujuan dan kesungguhan pemerintah dalam mengembangkan peran masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. Kegiatan ini yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat local yang realisasinya dibantu dan didampingi oleh tenaga professional menurut bidangnya. Maka dari itu, peran Aparat Pemerintah perlu dikembangkan sebagai fasilitator, dinamisator dalam pemberdayaan masyarakat secara luas.

40

B. Gambaran Singkat Organisasi

1. Sejarah BAPPEDA Kabupaten gowa

Pada tahun 1981 didirikan Badandan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), sebagaimana diatur dalam perda No:7 tahun 1981.

BAPPEDA adalah lembaga daerah di bidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah yang di pimpin oleh seorang kepala badan badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada gubernur/bupati/walikota dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah. Tugas Pokok, fungsi dan rincian tugas jabatan structural pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gowa diatur dalam Peraturan Bupati Gowa nomor 42 tahun 2008. Adapun tugas pokok Bappeda Kabupaten Gowa berdasarkan peraturan daerah tersebut di atas adalah membantu Bupati dalam membina, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan perencanaan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah, meliputi fisik dan prasarana, ekonomi, social budaya, penelitian dan statistic serta kesekretariatan Badan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Visi dan Misi BAPPEDA - Visi

“Menjadikan Bappeda Kabupaten Gowa sebagai perencanaan yang profesional dan mempunyai integritas, dedikasi serta komitmen yang tinggi untuk mewujudkan visi Kabupaten Gowa melalui perencanaan pembangunan yang partisipatif”

41

- Misi

1. Menyusun perencanaan pembangunan jangka pendek, menengah dan panjangsecara pastisipatif.

2. Meninggkatkan koordinasi dan sinkronosasi antara SKPD dan antar daerah guna meningkatkan kualitas pembangunan di Kabupaten Gowa.

3. Menetapkan sistem pengelolaan data-data pembangunan yang efisien dan efektif untuk menghasilkan data yang akurat dan akuntabel.

4. Memberikan arah pada seluruh elemen pembangunan dalam menterjemahkan/kegiatan yang akan dilaksanakan.

5. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan bagi peningkatan kualitas disegala bidang pembangunan

Bappeda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor……… tentang Tugas Pokok dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gowa, maka struktur organisasi Bappeda Kabupaten Gowa terdiri dari:

1. Kepala Badan 2. Sekretaris 3. Kepala Bidang

4. Kepala Sub Bagian/ Kepala Sub Bidang

42

3. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GOWA

Gambar 4.1Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gowa

SUB BAGIAN PERENCANAAN &

KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM

DAN KEPEGAWAIAN

SUB BIDANG DATA DAN EVALUASI

SUB BIDANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN KEPALA BADAN

43

4. Tugas dan fungsi

Masing- masing individu atau kelompok dalam suatu organisasi memiliki fungsi dan tugas yang harus diemban dan dijalakan. Dengan penuh

tanggung jawab. Tugas dari setiap jabatan pada kantor BAPPEDA Kabupaten Gowa anatara lain:

1. Kepala Bappeda Tugas:

Badan perencanaan pembangunan daerah mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah, meliputi bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan, Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, serta Kesekretariatan Badan sesuai dengan kewenangannnya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalianpembangunan daerah di bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan, Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, serta Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah.

b. Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi serta penyelenggaraan koordinasipenyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang bidang Perekonomian, Sumber Daya

44

Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan, Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, serta Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah.

c. Penyelengaraan monitoring dan evaluasi atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan, Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, serta Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah

d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang dan kesekretariatan Badan

2. Sekertaris Tugas:

Memimpin dan melaksanakan tugas merencanakan anggaran, perlengkapan, kebutuhan pegawai, mengelola anggaran, memantau, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan berdasarkan pedoman/peraturan/petunjuk yang berlaku agartercipta kelancaran tugas.

Fungsi:

a. Menyusun kebijakan teknis administratif perencanaan dan pelaporan, membina, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan program dan kegiatan (jabatan subag perencanaan dan pelaporan)

b. Menyusun kebijakan teknis administratif pengelolaan keuangan, membina, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan keuangan (jabatan subag keuangan)

45

c. Menyusun kebijakan teknis administratif pengelolaan umum dan kepegawaian, membina, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan umum dan kepegawaian (jabatan subag umum dan kepegawaian)

3. Sub Bagian Perencanaan Dan Keuangan Tugas:

Memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan, menghimpun, mengelola dan melaksanakan administrasi perencanaan dan pelaporan, penatausahaan keuangan yang meliputi penyusunan anggaran, verifikasi, perbendaharaan, pembukuandan pelaporan keuangan berdasarkan pedoman/peraturan/petunjuk yang berlaku agar tercipta kelancaran pelaksanaan tugas.

Fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan pelaporan dan keuangan

b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dan pelaporan dan keuangan

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dan pelaporan dan keuangan

4. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian Tugas:

Memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan, menghimpun, mengelola dan melaksanakan administrasi, urusan ketatausahaan meliputi pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol, perjalanan dinas, tatalaksana, perlengkapan, kepegawaian dan

46

tugas umum lainnya berdasarkan pedoman/peraturan/petunjuk yang berlaku agar/supaya/untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan kepegawaian

b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang umum dan kepegawaian

c. Pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang umum dan kepegawaian

5. Kepala Bidang Perekonomian, Sumberdaya Alam, Infrastruktur Dan Kewilayahan

Tugas:

Memimpin dan melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait, melaksanakan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD, serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah di bidang perekonomian, sumberdaya alam,infrastruktur dan kewilayahan berdasarkan pedoman/peraturan/petunjuk yang berlaku agar tercipta kelancaran pelaksanaan tugas.

Fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang perekonomian, sumberdaya alam, lingkungan hidup, serta infrastruktur dan kewilayahan

b. Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang

47

perekonomian, sumberdaya alam, lingkungan hidup, serta infrastruktur dan kewilayahan

c. Penyelenggaraan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang perekonomian, sumberdaya alam, lingkungan hidup, serta infrastruktur dankewilayahan.

6. Sub Bidang Ekonomi Tugas:

Memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD dan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta melaksanakan evaluasi dan menyu sun laporan di bidang perekonomian berdasarkan pedoman /peraturan /petunjuk yang berlaku agar tercipta kelancaran pelaksanaan tugas Fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang Ekonomi meliputi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Perdagangan dan perindustrian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah serta Badan Pendapatan Daerah

b. Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan, pelaksanaandan pengendalian pembangunan daerah di bidang Ekonomi meliputi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas

48

Perdagangan dan perindustrian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah serta Badan Pendapatan Daerah;

c. Penyelenggaraan koordinasi, monitoring serta evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang Ekonomi meliputi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Perdagangan dan perindustrian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah serta Badan Pendapatan Daerah

7. Sub Bidang Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Tugas:

Memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD dan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup berdasarkanpedoman/peraturan/petunjuk yang berlaku agar tercipta kelancaran pelaksanaan tugas.

Fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup meliputi Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan dan Perkebunan, serta Dinas Perikanan

49

b. Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup meliputi Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan dan Perkebunan, serta Dinas Perikanan

c. Penyelenggaraan koordinasi, monitoring serta evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup meliputi Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan dan Perkebunan, serta Dinas Perikanan.

8. Sub Bidang Infrastruktur Dan Kewilayahan Tugas:

Memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD dan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan di bidang infrastruktur dan kewilayahan berdasarkan pedoman/

peraturan/petunjuk yang berlaku agar tercipta kelancaran pelaksanaan tugas.

Fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang Infrastruktur dan Kewilayahan meliputi Dinas Pekerjaan Umum dan

50

Penataan Ruang, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, serta Dinas Perhubungan

b. Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang Infrastruktur dan Kewilayahan meliputi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, serta Dinas Perhubungan

c. Penyelenggaraan koordinasi, monitoring serta evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang Infrastruktur dan Kewilayahan meliputi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, serta Dinas Perhubungan.

9. Kepala Bidang Pemerintahan Dan Pembangunan Manusia Tugas:

Memimpin dan melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait, melaksanakan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD, serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah di bidang pemerintahan dan pembangunan manusia berdasarkan pedoman/peraturan/petunjuk yang berlaku agar tercipta kelancaran pelaksanaan tugas

Fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pemerintahan dan pembangunan manusia

51

b. Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pemerintahan dan pembangunan manusia

c. Penyelenggaraan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pemerintahan dan pembangunan manusia

10. Sub Bidang Sosial Tugas:

Memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD dan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan di bidang sosial berdasarkanpedoman/peraturan/petunjuk yang berlaku agar tercipta kelancaran pelaksanaan tugas.

Fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di Bidang Sosial meliputi Dinas Sosial, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah

b. Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di Bidang Sosial meliputi Dinas Sosial, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas

52

Kependudukan & Pencatatan Sipil, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah

c. Penyelenggaraan koordinasi, monitoring serta evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di Bidang Sosial meliputi Dinas Sosial, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah

11. Sub Bidang Pemerintahan Tugas:

Memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD dan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan di bidang pemerintahan berdasarkanpedoman/peraturan/petunjuk yang berlaku agar tercipta kelancaran pelaksanaan tugas.

Fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pemerintahan meliputi Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, Badan

53

Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Penelitian dan Pengembanganserta 18 Kecamatan

b. Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pemerintahan meliputi Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Penelitian dan Pengembanganserta 18 Kecamatan

c. Penyelenggaraan koordinasi, monitoring serta evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pemerintahan meliputi Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Penelitian dan Pengembanganserta 18 Kecamatan

12. Sub Bidang Hukum, Organisasi Dan Sumber Daya Manusia Tugas:

Memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD dan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan di bidang hukum, organisasi, dan sumber daya manusia

54

berdasarkanpedoman/peraturan/petunjuk yang berlaku agar/ supaya /untuk kelancaran pelaksanaan tugas

Fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang hukum, organisasi dan sumber daya manusia meliputi Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia

b. Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang hukum, organisasi dan sumber daya manusia meliputi Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia

c. Penyelenggaraan koordinasi, monitoring serta evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang hukum, organisasi dan sumber daya manusia meliputi Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta Badan Kepegawaian dan

c. Penyelenggaraan koordinasi, monitoring serta evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang hukum, organisasi dan sumber daya manusia meliputi Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta Badan Kepegawaian dan

Dokumen terkait