• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti dan

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1 “Pengaruh Pemegang Saham Pengendali Akhir terhadap Tingkat Pengungkapan Sukarela dengan Efektivitas Dewan Komisaris dan Komite Audit sebagai Variabel Moderasi.” Ifne Nurul Huda (2014)

Variabel independen pemegang saham pengendali akhir

menggunakan CFL untuk negative entrenchment effect dan CFR untuk alignment effect. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Tidak terdapat variabel Agency problem dan Dewan Komisaris Independen. Terdapat variabel Moderasi Efektivitas Dewan Komisaris dan Komite Audit. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan regresi berganda OLS (Ordinary Least Square).

Negative entrenchment effect berpengaruh negatif terhadap tingkat pengungkapan

sukarela, dan alignment effect tidak berpengaruh dengan tingkat pengungkapan sukarela. Sedangkan efektifitas Corporate

Governance (CG) yang diukur melalui efektifitas dewan komisaris dan komite audit belum mampu memperlemah negative entrenchment effect terhadap tingkat

pengungkapan sukarela. Bersambung pada halaman selanjutnya

25

No. Nama Peneliti dan Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 2 “Pengaruh Kepemilikan Pengendali Akhir, Kepemilikan keluarga serta Praktek Corporate Governance Terhadap Transaksi Pihak Berelasi dan Kualitas Laba.” Vera Diyanty, et. all (2013)

Variabel independen pemegang saham pengendali akhir

menggunakan CFL untuk entrenchment effect dan CFR untuk alignment effect.

Meneliti tentang faktor yang mempengaruhi transaksi pihak bereslasi dan kualitas laba. Tidak terdapat variabel Agency problem, dan Dewan

Komisaris Independen. Terdapat variabel independen kepemilikan keluarga dan praktek corporate governance. Metode yang digunakan adalah regresi berganda OLS

(Ordinary Least Square).

CFL berhubungan positif dengan transaksi pihak berelasi dan kualitas laba. CFR

berhubungan negatif dengan transaksi pihak berelasi dan kualitas laba. FOWN dan efektifitas CG memperkuat pengaruh CFL terhadap transaksi pihak berelasi dan kualitas laba.

3 “Efek entrenchment dan

alignment pada Manajemen Laba.” I Putu Sugiartha Sanjaya (2010)

Variabel independen menggunakan CFL untuk negative entrenchment effect dan CFR untuk alignment effect. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Meneliti tentang faktor yang mempengaruhi manajemen laba. Tidak terdapat variabel Agency problem, dan Dewan Komisaris Independen. Studi ini menggunakan data panel.

Hak kontrol atau CFL berpengaruh positif terhadap manajemen laba dan hak arus kas atau CFR berpengaruhi negatif terhadap manajemen laba.

Bersambung pada halaman selanjutnya

26

No. Nama Peneliti dan Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

4 "Corporate Ownership Structure and The Informativeness Of Accounting Earnings in East Asia."

Josephs P. H. Fan and T. J Wong (2002) Variabel independen Incentive effects of ownership concentration menggunakan entrenchment effect dan alignment effect.

Terdapat variabel independen ukuran perusahaan, aset pasar-to-book, leverage, jumlah segmen industri yang dioperasikan oleh perusahaan.

Entrenchment effect berpengaruh negatif terhadap banyaknya informasi yang diungkap dan alignment effect berpengaruh positif terhadap

banyaknya informasi yang diungkap. Ukuran perusahaan, aset pasar-to- book, leverage, jumlah segmen industri yang dioperasikan oleh perusahaan berpengaruh terhadap banyaknya informasi yang diungkap.

5 “Pengaruh efektifitas dewan

komisaris dan komite audit, kompleksitas, karakteristik asset dan agency problem terhadap pengungkapan sukarela”. Anggi Nurfadillah (2012) Terdapat variabel independen agency problem. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Tidak terdapat variabel Controlling Ownership, dan Dewan Komisaris Independen. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI.

Efektifitas dewan komisaris, komite audit, dan kompleksitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, sedangkan variabel lain yaitu

karakteristik aset dan agency problem tidak berpengaruh. Tabel 2.1 (lanjutan)

27

No. Nama Peneliti dan Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

6 “Pengaruh Arus Kas

Bebas, Collateralizable Assets, dan Kebijakan Utang Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index.”

Muhammad Arfan dan Trilas Maywindlan (2013)

Terdapat variabel Free Cash Flow yang digunakan untuk pengukuran agency problem.

Meneliti tentang faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen

perusahaan. Tidak terdapat variabel Controlling Ownership, dan Dewan Komisaris Independen. Terdapat variabel independen

Collateralizable Assets, dan Kebijakan Utang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas bebas,

Collateralizable Assets , dan kebijakan hutang secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen.

7 "The impact of free cash flow, financial leverage and accounting regulation on earnings management in Australia’s “old” and “new” economies." Stewart Jones & Rohit Sharma, (2001)

Terdapat variabel Free Cash Flow yang digunakan untuk pengukuran agency problem.

Meneliti tentang faktor yang mempengaruhi earnings management. Tidak terdapat variabel Controlling Ownership, dan Dewan Komisaris Independen.

Menunjukkan bahwa financial

leverage dan tingkat Free Cash

Flow berpengaruh signifikan

positif pada perusahaan-

perusahaan sektor ekonomi lama yang terlibat dalam manajemen laba tetapi tidak berpengaruh pada perusahaan di sektor ekonomi baru.

Tabel 2.1 (lanjutan)

28

No. Nama Peneliti dan Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 8 "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela Dalam Annual Report." Noor Laila Fitriana dan Andri Prastiwi (2014)

Terdapat variabel independen Proporsi Dewan Komisaris Independen dengan

menggunakan rasio antara dewan komisaris independen dengan total dewan

komisaris. Data yang digunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Terdapat variabel independen leverage, profitabilitas, umur perusahaan, ukuran KAP dan ukuran perusahaan. Tidak terdapat variabel Controlling Ownership dan Agency Problem.

Menunjukkan bahwa profitabilitas, ukuran KAP, dan proporsi dewan

independen berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan sukarela, sementara leverage

berpengaruh negatif terhadap luas pengungkapan sukarela. Sementara itu, ukuran perusahaan dan umur

perusahaan tidak berpengaruh pada pengungkapan sukarela.

9 “Family ownership, board independence and voluntary

disclosure:Evidence from Hong Kong."

Gerald Chau & Sidney J. Gray (2010)

Terdapat variabel Dewan Komisaris Independen yang menggunakan rasio antara dewan komisaris independen dengan total dewan

komisaris.

Tidak terdapat variabel Controlling Ownership, dan Agency problem. Terdapat variabel independen kepemilikan keluarga, size, dan ROE. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda OLS (Ordinary Least Square).

Tingkat kepemilikan saham keluarga berhubungan dengan pengungkapan sukarela.

Dewan independen dan size

berhubungan positif dengan tingkat pengungkapan sukarela dan ROE tidak berpengaruh dengan tingkat pengungkapan sukarela.

Tabel 2.1 (lanjutan)

29

No. Nama Peneliti dan Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 10 “Corporate Governance and Voluntary Disclosure in Corporate Annual Reports of Malaysian Listed Firms”

Akhtaruddin, et. all (2009)

Terdapat variabel Dewan Komisaris Independen yang menggunakan rasio antara dewan komisaris independen dengan total dewan komisaris.

Tidak terdapat variabel Controlling Ownership, dan Agency problem. Terdapat variabel independen Board Size, Family Control dan Audit Committee. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda OLS (Ordinary Least Square).

Hasil menunjukkan hubungan positif antara Board Size dan proporsi INDS terhadap

pengungkapan sukarela dan antara.

Namun, Ownership Structure,

Family Control dan Audit Committee tidak berpengaruh dengan pengungkapan sukarela .

11 “Analisi Faktor– faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Informasi Sukarela pada Laporan Keuangan Tahunan.” Yesi Wulandari (2015) Variabel dependen Pengungkapan Informasi Sukarela menggunakan IPS yang merujuk pada penelitian Sehar et. all (2013) yang diolah kembali.

Tidak terdapat variabel Controlling Ownership, dan Agency problem, dan Dewan Komisaris

Independen. Terdapat variabel independen profitabilitas, leverage, likuiditas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Variabel independen lainnya seperti

leverage dan likuiditas tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan tertentu terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Tabel 2.1 (lanjutan)

30

No. Nama Peneliti dan Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

12 "Determinants of Voluntary Disclosure in Annual Report: A Case Study of Pakistan." Sehar et. all (2013)

Variabel dependen Pengungkapan Informasi Sukarela menggunakan Indeks Pengungkapan Sukarela.

Tidak terdapat variabel Controlling Ownership, dan Agency problem, dan Dewan Komisaris

Independen. Terdapat variabel independen Firm Size, Audit Size, Firm Age, Leverage, dan

Profitability.

Temuan penelitian ini

menunjukkan bahwa Profitability, Firm Size, Firm Age dan Audit Size memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan pengungkapan sukarela sementara Leverage memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan pengungkapan sukarela. Tabel 2.1 (lanjutan)

31

Dokumen terkait