• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.10 Penelitian Terdahulu

1. Julia Halim, Carmel Maiden dan Rudolf lumban tobing (2005), yang melakukan penelitian pengaruh manajemen laba pada tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang termasuk dalam indeks LQ45. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah manajemen laba dan tingkat pengungkapan laporan keuangan. Sedangkan, pada variabel independennya terdapat adanya asimetri informasi, kinerja masa kini/current industry relative performance (CRP), kinerja masa mendatang/future industry relative performance (FRP), leverage, ukuran perusahaan, return kumulatif dan current rasio. Objek penelitian mencangkup 34 perusahaan manufaktur yang terdapat di bursa efek Jakarta dan termasuk indeks LQ45 berdasarkan JSX value line tahun 2001-2002. Hasil yang didapat dari penelitian ini menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan pada 34 perusahaan manufaktur yang termasuk indeks LQ-45 terlihat melakukan tindakan manajemen laba. Dalam melihat hubungan manajemen laba dengan indeks pengungkapan ternyata manajemen laba berpengaruh signifikan positif pada tingkat pengungkapan laporan keuangan sejalan dengan perspektif

Efficient Earning Managements. Namun sebaliknya, tingkat pengungkapan berpengaruh signifikan negatif pada manajemen laba sejalan dengan

Oppurtunistic Earning Managements. Asimetri informasi, kinerja masa kini, kinerja masa mendatang, faktor leverage, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Ukuran perusahaan dan return kumulatif berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan namun belum cukup bukti

untuk menyatakan faktor current ratio berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan.

2. Luciana Spica Almilia dan Ika Retrinasari (2007), yang melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, net profit margin, ukuran perusahaan dan status perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahun 2001-2004 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan metode purposive sampling.

Sedangkan variabel independen adalah ukuran perusahaan, rasio leverage, rasio likuiditas, net profit margin dan status perusahaan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa variabel yang mempengaruhi pengungkapan wajib yaitu variabel rasio likuiditas, rasio leverage, ukuran perusahaan dan status perusahaan. Kelengkapan perusahaan tidak dipengaruhi oleh semua variabel- variabel bebas tersebut, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan (wajib dan sukarela) adalah variabel rasio likuiditas, ukuran perusahaan dan status perusahaan yang berpengaruh signifikan <10%. Pada model 2 menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial likuiditas, leverage, net profit margin, ukuran perusahaan dan status perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat IKP sukarela, sehingga hasilnya tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya.

Penelitian ini juga menemukan bukti bahwa indeks kecukupan pengungkapan wajib adalah minimum 15,23% dan maksimum adalah 45,25% dengan rata-rata 28,09%. Hal ini menunjukkan bahwa belum semua informasi yang diminta dalam peraturan Bapepam diungkapan oleh perusahaan. Hal tersebut disebabkan bukan semata-mata karena kesalahan perusahaan, tetapi karena memang perusahaan tidak memiliki item-item tersebut. Sedangkan indeks pengungkapan sukarela berkisar antara 3,8% sampai 34,62% dengan rata-rata 18,5%. Indeks kelengkapan pengungkapan (wajib dan sukarela) minimum adalah 29,55% dan maksimum adalah 66,56% dengan rata-rata 46,59%.

3. Omar Juhmani (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Struktur

kepemilikan dan pengungkapan sukarela perusahaan : bukti dari Bahrain”.

Dalam penelitian ini omar juhmani menjadikan Struktur kepemilikan (kepemilikan pemegang saham, kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik) sebagai variabel independen. Sedangkan variabel kontrol yang dipakainya adalah ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas. Variabel dependen dalam penelitisan ini adalah pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan analisis data empiris dari 41 perusahaan di Bahrain: data yang dianalisis dengan menggunakan korelasi bivariat dan analisis regrasi linier berganda menggunakan SPSS sebagai alat untuk menjelaskan hubungan antara faktor- faktor struktur kepemilikan dan luas pengungkapan informasi sukarela oleh perusahaan di Bahrain. Selanjutnya hasil penelitian ini yakni struktur kepemilikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan

sukarela. Selanjutnya, ukuran dan leverage perusahaan secara signifikan berpengaruh positif dengan tingkat pengungkapan informasi sukarela.

4. Gary F. Peters dan Andrea M. Romi (2012) dalam penelitiannya berjudul

“PengaruhCorporate GovernancepadaPengungkapanRisikoSukarela: BuktidariPelaporan Emisi Gas Rumah Kaca”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengungkapan sukarela sebagai variabel dependennya dan

corporate governance sebagai variabel independennya. Dalam penelitian ini peneliti melakukan menggunakan datayang tersedia dari Carbon Disclosure Project "Kuesioner Emisi Gas Rumah Kaca " dari tahun 2002hingga 2006. Sampel dari penelitian ini termasuk seluruh perusahaan Amerika Serikat di

FT500, terdiri dari 500 perusahaan terbesar didunia berdasarkan pasar kapitalisasi dari 2002 sampai tahun 2004, dan S&P 500 perusahaan dari tahun 2005dan 2006. Peneliti menggabungkan model probit untuk menyelidiki dampak dari karakteristik spesifik perusahaan terhadap keputusan untuk mengungkapkan informasi akuntansi Greenhouse Gas, kemudian dengan memasukkan model seleksi sampel Heckman dua tahap untuk mengontrol bias pemilihan sampel dan menyelidiki karakteristik tata kelola perusahaan pada kualitas pengungkapan. Peneliti juga menggunakan dua variabel dari ketertarikan dalam mengevaluasi hubungan antara corporate governance dan pengungkapan serta kualitas greenhouse gas yaitu komite dan pegawai. Peneliti menemukan bahwakehadirankomitelingkungan dan Chief Sustainability Officer (CSO) yang berpengaruh positif dengan kemungkinan pengungkapan risiko dan kualitas pengungkapan. Analisis lebih lanjut dari

komite eksekutif dan karakteristik khusus mengungkapkan bahwa kemungkinan pengungkapan dipengaruhi ukuran komite, jumlah pertemuan komite, keahlian anggota komite dan CSO, dan tumpang tindih antara komite lingkungan dan komite audit. Keahlian anggota komite lingkungan dan OMS dipengaruhi oleh kualitas pengungkapan greenhouse gas, sementara komite yang lebih besar cenderung dipengaruhi oleh kualitas pengungkapan yang lebih rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan juga harus mempertimbangkan dampak dari mekanisme corporate governance dalam menanggapi panggilan regulator dan pemangku kepentingan untuk transparansi yang lebih besar dari risiko perusahaan.

5. Rr. Puruwita Wardani (2012), meneliti penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela”. Dalam Penelitian ini menganalisis apakah ukuran perusahaan, leverage, porsi kepemilikan saham, likuiditas perusahaan, profitabilitas, serta umur perusahaan berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela dengan pendekatan stakeholder theory

yang memiliki tujuan untuk kelangsungan usaha perusahaan sebagai teori utama, agency theory dan legitimacy theory sebagai teori pendukungnya dan menggunakan 79 sampel perusahaan sektor riil yang terdaftar di BEI tahun 2009 dengan menggunakan metode regresi berganda. Hasilnya adalah ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh secara positif, namun umur berpengaruh secara negatif terhadap luas pengungkapan sukarela perusahaan, sedangkan leverage, porsi kepemilikan saham, dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela.

6. Ardi Murdoko Sudarmadji dan Lana Sularto (2007) meneliti “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Luas Voluntary Disclosure Perusahaan Laporan Tahunan

Perusahaan”. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel

Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Tipe Kepemilikan Perusahaan yang menjadi variabel independen berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure perusahaan yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan dalam penelitian Ardi Murdoko Sudarmadji dan Lana Sularto ini yaitu terdiri dari 8 perusahaan yang bergerak dalam manufaktur. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program spss. Pengujian data yang digunakan untuk regresi linier berganda adalah uji asumsi klasik. Hasil penelitian ini didapat bahwa variabel ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dan tipe kepemilikan perusahaan tidak berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure laporan tahunan.

7. Bintang Bagus Wicaksono (2011) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Luas Pengungkapan Sukarela

pada Laporan Keuangan”. Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui apakah variabel karakteristik perusahaan (Ukuran Perusahaan, Tipe Kepemilikan, Profitabilitas, Likuiditas, Status peusahaan, Leverage dan KAP big 4) yang menjadi variabel independen berpengaruh terhadap luas vouluntary disclosure laporan tahunan yang menjadi variabel dependennya. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. kriteria

sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Total sample yang diambil adalah 58 perusahaan selama dua tahun 2008-2010. Pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini membuktikan secara serentak (uji f) indeks pengungkapan sukarela dapat dijelaskan oleh seluruh variabel. Sedangakan (uji t) menunjukkan bahwa ada dua variabel yang signifikan yaitu variabel size dan tipe kepemilikan saham. 8. Wallace et al. (1994) dalam penelitiannya mengambil ukuran perusahaan,

likuiditas, debt equity ratio, earning return, profit margin, tipe industry, dan tipe auditor sebagai variabel independen dan kelengkapan pengungkapan sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan analisis linier berganda dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan berhubungan positif dengan indeks kelengkapan pengungkapan likuiditas secara signifikan berhubungan negatif dengan indeks kelengkapan pengungkapan.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu No Nama

Peneliti Variabel Hasil penelitian

1 Julia Halim, Carmel Maiden dan Rudolf Lumban Tobing (2005) Dependen :

Manajemen laba dan tingkat pengungkapan laporan keuangan. Independen: Asimetri informasi, kinerja masa

kini/current industry relative performance (CRP), kinerja masa mendatang/future industry relative performance (FRP), leverage, ukuran perusahaan, return kumulatif dan current rasio.

a. Manajemen laba berpengaruh signifikan positif pada tingkat pengungkapan laporan keuangan sejalan dengan perspektif Efficient Earning Managements

b. Tingkat pengungkapan

berpengaruh signifikan negatif pada manajemen laba sejalan dengan

Oppurtunistic Earning Managements.

c. Asimetri informasi, kinerja masa kini, kinerja masa mendatang, faktor leverage, ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Ukuran perusahaan dan return kumulatif berpengaruh signifikan pada tingkat

pengungkapan namun belum cukup bukti untuk menyatakan faktor current ratio berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan

2 Luciana Spica Almilia dan Ika Retrinasari (2007) Dependen: Kelengkapan pengungkapan laporan keuangan Independen: ukuran perusahaan, rasio leverage, rasio likuiditas, net profit margin dan status perusahaan.

a. Kelengkapan perusahaan tidak dipengaruhi oleh semua variabel- variabel bebas tersebut.Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan (wajib dan sukarela) adalah variabel rasio likuiditas, ukuran perusahaan dan status perusahaan yang berpengaruh signifikan <10%.

b. Pada model 2 menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial

likuiditas, leverage, net profit margin, ukuran perusahaan dan status perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela.

3 Omar Juhmani (2013) Dependen: Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Independen : Struktur kepemilikan (kepemilikan pemegang saham, kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik). Kontrol : Ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas.

Hasil penelitian menunjukkan struktur kepemilikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Selanjutnya, ukuran dan leverage perusahaan secara signifikan berpengaruh positif dengan tingkat pengungkapan informasi sukarela. Sedangkan profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan dengan pengungkapan sukarela.

4 Gary F. Peters dan Andrea M. Romi (2012) Dependen: Pengungkapan resiko sukarela Independen: Corporate Governance

Hasil penelitian selanjutnya yaitu menemukan bahwa kehadiran lingkungan Komite dan Kepala Sustainability Officer (CSO) yang berhubungan positif dengan

kemungkinan pengungkapan risiko dan kualitas pengungkapan. Analisis lebih lanjut dari komite eksekutif dan karakteristik khusus

mengungkapkan bahwa kemungkinan pengungkapan dikaitkan dengan ukuran komite, jumlah pertemuan komite, keahlian anggota komite dan CSO, dan tumpang tindih antara komite lingkungan dan komite audit. Hanya keahlian anggota komite lingkungan dan OMS terkait dengan kualitas pengungkapan gas rumah kaca, sementara komite yang lebih besar cenderung berhubungan dengan kualitas pengungkapan lebih rendah. 5 Rr. Puruwita Wardani (2012) Dependen : Pengungkapan sukarela Independen : Ukuran perusahaan, leverage, porsi kepemilikan saham oleh publik,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh secara positif, namun umur berpengaruh secara negatif terhadap luas pengungkapan sukarela perusahaan, sedangkan

leverage, porsi kepemilikan saham, dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan

likuiditas, profitabilitas, dan umur perusahaan sukarela. 6 Ardi Murdoko Sudarmadji dan Lana Sularto (2007) Dependen : Voluntary disclosure Independen : Ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan tipe kepemilikan perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan tipe kepemilikan perusahaan tidak berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure

laporan tahunan. 7 Bintang Bagus Wicaksono (2011) Dependen : Luas voluntary disclosure Independen : Ukuran Perusahaan, Tipe Kepemilikan, Profitabilitas, Likuiditas, Status perusahaan,Leverage dan KAP big 4.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua variabel yang berpengaruh signifikan yaitu variabel size dan tipe kepemilikan saham, sedangkan variabel independen lain seperti Profitabilitas, Likuiditas, Status peusahaan, Leverage dan KAP big 4 tidak berpengaruh terhadap luas

voluntary disclosure 8 Wallace et al. (1994) Dependen : Kelengkapan pengungkapan Independen : Ukuran perusahaan, likuiditas, debt equity ratio, earning return, profit

margin, tipe industri dan tipe auditor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan secara

signifikanberhubungan positif dengan indeks kelengkapan pengungkapan likuiditas secara signifikan berhubungan negatif dengan indeks kelengkapan pengungkapan.

Dokumen terkait