• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan corporate governance (kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan dewan komisaris) yang berhubungan dengan DAR dan beta saham. Penelitian tersebut memiliki hasil yang berbeda dan penelitian tersebut dapat digunakan sebagai bahan referensi dan berbandingan dalam penelitian ini. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama dan Tahun Penelitian

Variabel Hasil Penelitian

Ramadhani, Sari & Darlis 2015 Jurnal Akuntansi, Vol. 4. No.1, Oktober 2015 :18-32. ISSN 2337-4314. Variabel Dependen: Manajemen Risiko Variabel Independen : Karakteristik dewan komisaris dan karakteristik perusahaan.

Komite manajemen risiko, ukuran dewan, kompleksitas berpengaruh terhadap penerapan manajemen risiko dalam perusahaan. Sedangkan proporsi komisaris independen, latar belakang pendidikan dewan komisaris, reputasi auditor dan kepemilikan institusi tidak berpengaruh terhadap penerapan manajemen risiko.

Muhammad Tabah A.M dan Yuli Tri Cahyono 2015 ISSN 2460-0784 Variabel Dependen : Kinerja Keuangan Variabel Independen : Komite Audit, Dewan Direksi, Kualitas Kantor Akuntan publik,

Komisaris Independen

Komite audit berpengaruh secara statistik signifikan terhadap kinerjakeuangan dan memiliki hubungan negatif,

Dewan direksi berpengaruh secara statistik signifikan terhadap kinerja perusahaan dan memiliki hubungan positif,

Kualitas KAP tidak berpengaruh secara statistik signifikan terhadap kinerja perusahaan dan memiliki hubungan positif, Komisaris independen

berpengaruh secara statistik signifikan terhadap kinerja perusahaan dan memiliki hubungan positif. Nuraina, Elva

2012 Jurnal

Variabel Dependen : Kebijakan Hutang & Nilai Perusahaan

Kepemilikan institusional & ukran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Nama dan Tahun Penelitian

Variabel Hasil Penelitian

e-ISSN: 2502-6380

Variabel Independen: Kepemilikan Institusional & Ukuran Perusahaan

Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Laksana, Jaya 2015 E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.1 (2015): 269-288 ISSN : 2302- 8556 Variabel Dependen : Kinerja Keuangan Variabel Independen : Dewan direksi

Proporsi dewan komisaris independen

Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Institusional

Jumlah dewan direksi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan,

Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan, Proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan,

Kepemilikan institusional tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Yunita, Nancy 2012 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol 1, No.1, Januari 2012. Variabel Dependen : Voluntary Disclosure dan Biaya Hutang

Variabel Independen : Corporate Governance

Kepemilikan Manajerial, Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of debt dan voluntary disclosure,

Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap cost of debt tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap

voluntary disclosure,

Kualitas Audit berpengaruh signifikan negatif terhadap cost of debt tetapi tidak berpengaruh terhadap voluntary

disclosure. Ashkhsbi dan Agustina 2015 Acounting Analysis Journal 4(3) (2015) : ISSN 2252-6765. Variabel Dependen : Biaya Utang Variabel Independen : Pengaruh Corporate Governance, Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan.

Variabel corporate governance dan kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap biaya utang (cost of debt),

Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap biaya utang,

Dan kepemilan manajerial tidak berpenngaruh terhadap biaya utang.

Nama dan Tahun Penelitian

Variabel Hasil Penelitian

Lestari, Eva 2011 Jurnal Ekonomi Bisnis, TH.16, NO.2, JULI 2011. Variabel Independen : Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Dividen Variabel Dependen : Kebijakan Hutang Perusahaan

Variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh pada kebijakan hutang perusahaan,

Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang, Kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan urutan teoritis dan tinjauan penelitian diatas, maka variabel independen penelitian adalah kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan dewan komisaris sedangkan untuk variabel dependennya adalah DAR dan systematic risk. Berdasarkan hubungan diantara variabel tersebut dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut ini : 1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap DAR

Kepemilikan institusional dapat monitoring secara efektif terhadap pihak manajemen sehingga meningkatkan kinerja perusahaan sehingga memungkinkan penggunaan hutang menurun atau lebih rendah (Yunita, 2012). Pengawasan kepemilikan institusional yang ketat dari pihak investor institusional, akan meningkatkan kinerja manajemen untuk menunjukkan kinerja sebuah perusahaan yang lebih baik dan dapat mencegah terjadinya kecurangan yang akan dilakukan oleh manajer (Ashkhabi dan Agustina, 2015). Menurut Sartono (2010) diperusahaan

besar agency problem sangat potensial terjadi karena proporsi kepemilikan perusahaan relatif kecil. Manajer bukannya memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melainkan memperbesar skala perusahaan dengan cara ekspansi atau membeli perusahaan lain.

2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap DAR

Hutang perusahaan memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjaman dan membayar beban bunga. Kondisi ini membuat manajer bekerja keras untuk meningkatkan laba sehingga dapat memenuhi kewajibannya dari pengguna hutang tersebut (Mai, 2010). Menurut Effendi (2016) dewan komisaris independen berperan efektif untuk melakukan deteksi dini adanya penyimpangan atau kecurangan diperusahaan publik, karena dewan komisaris independen juga berperan sebagai ketua komite audit.

3. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap DAR

Menurut Melvin (2015) perusahaan lebih menyukai hutang daripada saham ketika mereka harus mengeluarkan dana eksternal, karena cost of debt dianggap lebih murah daripada cost of equity. Semakin besar jumlah dewan komisaris dalam suatu perusahaan, akan meningkatkan tingkat utang dalam suatu perusahaan. Dewan komisari melakukan pengawasan atas kebijakan kepengurusan, pegurus pada umumnya baik mengenai perseroan maupun usaha perusahaan dan memberi nasihat kepada direksi. Pengawan dan pemberi nasihat yang dilakukan dewan

komisaris dilakukan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan dari perseroan (Effendi, 2016).

4. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Systematic Risk

Menurut Mai (2010) teori keagenan menyatakan bahwa manajer termotivasi untuk menanamkan modalnya pada aspek pertumbuhan dan penurunan risiko melalui diversifikasi walaupun tindakan tersebut tidak meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Kepemilikan Institusional memberikan pengaruh yang berarti sebagai tindakan monitoring yang dilakukan kepada pihak manajemen (Ashkhabi & Agustina, 2015). Menurut Sartono (2010) pemegang saham memegang pengendalian perusahaan yang mungkin akan menentukan profitabilitas dan risiko perusahaan. Kreditor memberikan pinjaman kepada perusahaan dengan target bunga yang didasarkan atas risiko aset perusahaan saat ini, risiko yang diharapkan asset dimasa datang, struktur modal perusahaan dan struktur modal perusahaan dimasa yang akan datang.

5. Pengaruh Dewan Komisaris Independen dan Dewan Komisaris terhadap Systematic Risk

Menurut Mai (2010) Dewan komisaris independen dan dewan komisaris diprediksi akan memperjuangkan kepentingan para pemegang saham, dengan cara memaksa para manajer untuk mengambil proyek-proyek investasi dengan return yang tinggi. Menurut Effendi (2016)

yang bersangkutan lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota dewan komisaris dan ikut bertanggungjawab dengan anggota direksi atas kewajiban yang belum dilunasi. Dewan komisaris independen berfungsi efektif dalam melindungi perusahaan publik dari risiko sekaligus melindungi dari potensi tuntutan hukum karena kegagalan dalam melaksanakan kewajibannya.

Gambar 2.1

Model Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

H1: Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap DAR

H2: Besarnya komposisi anggota dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap DAR

H3: Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap DAR

H4: Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap systematic risk H5: Besarnya komposisi anggota dewan komisaris independen

berpengaruh positif terhadap systematic risk

H6: Ukuran dewan komisaris perusahaan berpengaruh positif terhadap systematic risk.

Kepemilikan Institusional

Dewan Komisaris Independen

Dewan Komisaris DAR (Debt to Assets Ratio) Systematic Risk (Risiko Sistematik) H1(-) H2(+) H3(+) H4(+) H6(+) H5(+)

Dokumen terkait