• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Terkait

Dalam dokumen PENELITIAN TAHUN 2013 (Halaman 30-69)

Bab II Tinjauan Pustaka

C. Penelitian Terkait

Penelitian dilakukan oleh Susanti (2004), ini membuktikan bahwa sebagian besar responden tidak melakukan pemeriksaan pap smear, alasannya ialah mereka tidak mengetahui adanya pemeriksaan pap smear serta lokasi pemeriksaan pap smear yang disebabkan karena adanya hambatan/kendala seperti tidak adanya informasi, jarak yang jauh dan biaya transport dengan responden 15 orang ibu rumah tangga.

23

KERANGKA KERJA PENELITIAN

Suatu penelitian memerlukan sesuatu kerangka konsep yang dapat menyimpulkan dan mengintegrasikan suatu teori dengan sebuah fenomena yang ada. Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai kerangka konsep yang akan menjadi panduan penelitian, variabel yang terdapat dalam penelitian dan hipotesis penelitian.

A. Kerangka Konsep

Keterangan:

: Variabel yang diteliti

--- : Variabel yang tidak diteliti

Pengetahuan mengenai

a. Pengertian kanker serviks b. Tanda dan gejala kanker

serviks

c. Penyebab terjadinya kanker serviks

Kelompok sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, subjek penelitian diukur tingkat pengetahuannya tentang kanker serviks. Jarak waktu pengukuran pengetahuan, antara pre test dan post test berkisar antara 2 minggu (14 hari ). Hal ini disesuaikan dengan teori evaluasi bahwa jarak antara dua pengukuran minimal dua minggu untuk pengetahuan dan minimal satu bulan untuk prilaku (Budiarto, 1999), dimana dengan waktu tersebut materi yang diberikan sudah mengendap dalam ingatan responden (retensi).

B. Hipotesis penelitian

Ha : adanya perbedaan tingkat pengetahuan ibu mengenai kanker serviks setelah diberikan intervensi keperawatan.

C. Definisi Operasional

variabel Definisi

Paket edukasi

Dalam tahun Interval

- Pendidikan

- Pernah

28

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas tentang desain penelitian, populasi dan besar penilaian sampel, waktu dan tempat penelitian, uji coba penelitian. Perlakuan yang diberikan, etika penelitian, penetapan penelitian, penetapan nilai dan analisa data.

A. Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan rancangan non equivalent pre test dan post test intervention group (pratikya, 1986:Budiharto,1999). Desain penelitian ini mempunyai keunggulan karena tidak mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi seperti halnya eksperimen murni, dan pada saat yang bersamaan dapat mengontrol ancaman-ancaman validitasi.Sementara kelemahan dari desain ini adalah tidak memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen yang sebenarnya, karena variabel-variabel yang harusnya dikontrol atau dimanipulasi. Oleh sebab itu validitasi penelitian menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai eksperimen yang sebenarnya.(Notoadmodjo, 2005)

Tujuan dilakukan penelitian ini dengan menggunakan desain quasi eksperimen adalah untuk mengetahui pengaruh yang timbul terhadap tingkat pengetahuan tentang kanker serviks sebagai akibat dari adanya perlakuan pemberian edukasi kesehatan kepada satu kelompok dan kemudian membandingkan hasilnya sebelum di edukasi dengan setelah di edukasi kesehatan sebagai intervensi dalam penelitian ini.

Kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, subjek penelitian diukur tingkat pengetahuannya tentang kanker serviks, Jarak waktu pengukuran pengetahuan, antara pre test dan post test berkisar antara 2 minggu (14 hari ). Hal ini disesuaikan dengan teori evaluasi bahwa jarak antara dua pengukuran minimal dua minggu untuk pengetahuan dan minimal satu bulan untuk prilaku (Budiarto, 1999), dimana dengan waktu tersebut materi yang diberikan sudah mengendap dalam ingatan responden (retensi).

Bentuk rancangan penelitian dijelaskan pada bagian 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1 Rancangan penelitian quasi eksperimen

Keterangan :

O1 :Adalah tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks pada tahap awal pre test pada kelompok intervensi.

O2 :Adalah tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks pada tahap awal post test pada kelompok intervensi.

X : Adalah perubahan tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah intervensi.

O1 INTERVENSI O2 O1-O2= X

Perbedaan dan hasil pengukuran dianggap sebagai efektivitas perlakuan model ini relevan dengan kegiatan edukasi kelompok sasaran dan dampak kegiatan terhadap perubahan tingkat pengetahuan yang dapat diukur dan dianalisis.

B. TempatPenelitian

Penelitian dilaksanakan di RT 03 RW 11 kelurahan jatiluhur kecamatan jatiasih dengan pertimbangan antara lain :

1. Hasil observasi penulis dan wawancara dengan beberapa ibu-ibu rumah tangga bahwa ada beberapa ibu yang kurang pengetahuannya tentang kanker serviks dan cara pencegahannya serta masih banyak pula jumlah penderita kanker serviks.

2. Lebih efektif dan efisien karena lebih memudahkan untuk dijangkau dalam penelitian.

3. Belum pernah dilakukan penelitian terkait topik tersebut.

C. WaktuPenelitian

Penelitian ini dilakukan mulai awal September 2012 pengajuan judul skripsi awal Desember 2012 penyusunan skripsi sampai dengan awal Februari. Kegiatan penelitian diawali pada tanggal 8 Februari 2013. Selanjutnya pengolahan data dan penyusunan laporan hasil penelitian pada tanggal 24 Februari 2013.

D. Populasi dan sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjektif yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2004 ).

Populasi target pada penelitian ini adalah ibu rumah tangga di wilayah RT 03 RW 11, Jati Asih perempuan telah menikah dan aktif seksual.

Dalam penelitian ini jumlah populasi responden di RT 03 RW 11 kelurahan jatiluhur kecamatan jatiasih berjumlah 30 orang..

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik. Sampel dalam penelitian ini adalah para ibu rumah tangga diwilayah RT 03 RW 11 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Bekasi, perempuan telah menikah dan aktif seksual. Cara pengambilan sampel dengan quota sampling yaitu sampel yang ditetapkan peneliti serta mewakili apa yang

diteliti. Setelah sampel cukup, pengambilan data dihentikan. Kriteria inklusi untuk penelitian yang akan dilakukan adalah

1. Ibu Rumah Tangga

2. Yang telah menikah dan aktif seksual 3. Tidak sakit fisik maupun gangguan jiwa.

Perhitungan nya sebagai berikut menurut Arjatmo Tjokronegoro (2004) :

Keterangan:

n : Besar nya sampel

d : selisih rata-rata kelompok bermakna (0,05)

Za : Nilai standart normal yang besarnya tergantung

Zb : Nilai tergantung yang ditemukan (1,645)

Bila nilai £=0,05 Z=1,96

Bila nilai £=0,01 Z=2,58

Untuk mencari SD =√n(pxq)

Keterangan :

SD : Standar deviasi

n : jumlah populasi 30 orang

p : probabilitas yang diinginkan (0,5)

q : p-1(0,5)

jadi standarnya adalah

n = (Za+Zb) X SD² d²

SD =√n(pxq)= √30(0,5x0,5)=1,36

Maka jumlah sampel yang diperlukan

n = (Za+Zb) X SD² n = (1,96+1,645)x (1,36)²

d² (0,05)²

n = (3.605) x (1,8496) n = (6,667808) n = 2667.12 n = 26 orang

(0,0025) (0,0025)

Berdasarkan rumus tersebut di dapatkan sampel sejumlah 26 orang untuk kelompok intervensi. Untuk mengantisipasi drop out responden peneliti menambahkan 10%

sampel pada kelompok, sehingga jumlah sampel 29 orang, kemudian peneliti menggenapkan menjadi 30 orang responden. 30 orang untuk kelompok intervensi.

E. EtikaPenelitian

Untuk memenuhi syarat etika penelitian, sebelum melakukan penelitian peneliti mengajukan permohonan kepada ketua RT 03 dan RW 11 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Bekasi. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti melakukan penelitian dengan terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada responden mengenai judul penelitian, tujuan penelitian, serta cara peneliti mengumpulkan data.

Etika ini bukan hanya sebagai izin, tetapi juga pernyataan bahwa penelitian ini tidak membahayakan responden, jika responden mengalami gangguan khususnya psikologis akibat pemberian kuesioner maka akan dirujuk pada ahli.

Keikutsertaan responden dalam penelitian bersifat sukarela, tidak ada paksaan dan calon responden dapat menolak untuk mengikuti penelitian jika tidak ingin berpartisipasi. Setelah calon responden bersedia untuk menjadi responden maka calon responden tersebut menandatangani lembar persetujuan, kemudian peneliti membagikan kuesioner kepada responden dan meminta untuk mengisi lembaran kuesioner yang telah disiapkan peneliti.

Dalam pengisian lembaran kuesioner responden diberikan perlindungan terhadap privasi, anonim yang mana identitas responden akan dirahasiakan dan akan dimusnahkan setelah hasil penelitian didapatkan. Keikutsertaan responden dalam penelitian berdasarkan pemenuhan criteria responden yang diterapkan oleh peneliti sebagai subjek penelitian, semua responden mendapatkan perlakuan yang sama sebagai responden dari kelompok intervensi.

F. Alat Pengumpulan Data

Instrument penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari dua macam yang terdiridari : instrument A berisi data demografi tentang pernyataan yang berkaitan dengan karakteristik demografi responden, kuesioner B tentang pengetahuan yang berkaitan dengan kanker serviks.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Waktu pengumpulan data penelitian ini dimulai dengan mengajukan surat izin dari fakultas untuk pelaksanaan pengambilan keresponden. Surat izin tersebut

disampaikan kepada Lurah Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Bekasi. Setelah surat izin diperoleh, pengambilan data dapat dilakukan.

Pre test pada kelompok intervensi dilakukan pada tanggal 08 februari 2013 terhadap 30 orang responden, dengan dibantu kader setempat untuk mengumpulkan jumlah responden dikantor kelurahan setempat lalu dilanjutkan dengan pemberian edukasi mengenai kanker servik sselama 30 menit untuk presentasi dan Tanya jawab 30 menit saya dan di bantu seorang bidan setelah itu Seminggu kemudian yaitu pada tanggal 15 Februari 2013 dilakukan post test dengan pertanyaan yang sama kepada responden yang sama pula namun tidak dikumpulkan dalam satu ruangan tapi dikunjungi satu per satu dengan didampingi kader setempat.

Bagi analisa penelitian :

Kelompok intervensi

pretest

intervensi

1 minggu Post test

Table 4.2 bagan alir pengumpulan data

Responden Karakterisktik demografi partisipan : - Umur

- Pendidikan - Pekerjaan - Sosialekomoni

- Pernah mendapatkan informasi sebelumnya

H. Pengolahan Dan Analisis Data :

1. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a. Editing, setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan editing dengan

memeriksa kelengkapan pengisian kuesioner untuk mengetahui adanya kesalahan atau ada jawaban yang belum diisi, tujuan editing adalah agar data yang sudah ada dapat diolah dengan baik dan memudahkan peneliti dalam menganalisis data.

b. Coding, merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbenrtuk angka/bilangan. Misalnya untuk variabel pendidikan dilakukan koding 1= SD, 2= SMP, 3= SMA, 4= Perguruan Tinggi, 5= Lain-lain. Pekerjaan 1= Ibu Rumah Tangga, 2= Pegawai Swasta, 3= Pedagang, 4=Lain-lain

c. Prosessing, setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati pengkodean, maka langkah selanjutntya adalah memproses data agar data yang sudah di-entry dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesiner ke paket program komputer.

d. Cleaning, tahap terakhir adalah pembersihan data dengan mengecek kembali yang sudah dimasukkan kedalam program, membandingkan dengan standar penilaian yang sudah ditetapkan. Hal ini bertujuan agar seluruh data yang masuk dapat diolah dan tidak ada data yang tidak dianalisis.

I. Analisis Data

Menurut, Sutanto Priyo Hastono (2006). Modul pertama : Pengolahan Data Uji Instrument. Jakarta: 2006, Fakultas Kesehatan Masyarakat :UI.

a. Analisis univariat, analisis univariat dilakukan dengan distribusi frekuensi meliputi mean, median, standar deviasi. Analisa dilakukan pada setiap variable

baik karakteristik pada kelompok, serta tingkat pengetahuan pada tahap awal (pre test) dan tahap akhir (post test)

b. Analisis bivariat, analisis bivariat dilakukan untuk menguji kesetaraan antara kelompok intervensi pada semua variable penelitian diukur pre edukasi dan post edukasi. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik ibu terhadap tingkat pengetahuan dengan menggunakan ujittest dan uji beda dua mean dependen (paired sample) yaitu anova dengan tingkat kemaknaan 95% ɑ 0,05. Setelah itu baru diuji dengan Uji T yaitu Uji T Dependen atau Uji T Paired/related (pasangan). Uji T dependen sering digunakan pada analisa data penelitian eksperimen. Dimana kedua kelompok yang dibandingkan mempunyai subjek yang sama, dengan kata lain responden diukur dengan penelitian pre dan post dengan membandingkan sebelum dan sesudah diberikan edukasi kanker serviks dengan cara :

Formula : T = d S_ᵈ/√n

d = rata-rata deviasi/ selisih sampel 1 dengan sampel 2

S_ᵈ = standard deviasi dari deviasi/ selisih sampel 1 dan sampel 2

38

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian edukasi tentang kanker serviks pada ibu rumah tangga dengan menggunakan rancangan one groups pre test dan post test design yaitu penelitian yang menggunakan satu kelompok subjek, pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan edukasi kanker serviks dengan jumlah sampel yang diteliti sebanyak 30 responden. Berikut ini hasil penelitian berdasarkan analisa univariat dan bivariat.

A. Hasil Analisa Univariat

Distribusi responden berdasarkan karakteristik demografi meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1

Distribusi Responden Menurut Umur Di Wilayah RW 11 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Tahun 2013 (n=30)

Usia responden jumlah Presentasi

20-25 1 3,3

26-30 6 20,0

31-35 9 30,0

36-40 4 13,3

41-45 4 13,3

46-50 3 10,0

51-55 3 10,0

Total 30 100,0

Distribusi responden menurut usia, responden adalah berusia 20-25 tahun sebanyak 1 orang (3,3 %), usia 26-30 tahun sebanyak 6 orang (20,0%), usia 31-35 tahun sebanyak 9 orang (30,0%), usia 36-40 tahun sebanyak 4 orang (13,3%), usia 41-45 tahun sebanyak 4 orang (13,3%), usia 46-50 tahun sebanyak 3 orang (10,0%), usia 51-55 tahun sebanyak 3 orang (10,0%).

Tabel 5.2

Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Di Wilayah RW 11 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Tahun 2013

Tingkat pendidikan Jumlah Presentase

Tidak sekolah 2 6,7

SD 4 13,3

SMP 5 16,7

SMA 13 43,3

PT 6 20,0

Total 30 100,0

Distribusi responden menurut tingkat pendidikan , Tidak Sekolah sebanyak 2 orang (6,7%), SD sebanyak 4 orang (13,3%), SMP sebanyak 5 orang (16,7%), SMA sebanyak 13 orang (43,3%), PT sebanyak 6 orang (20,0%).

Tabel 5.3

Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan Di Wilayah RW 11 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Tahun 2013

Jenis Pekerjaan Jumlah Presentasi

IRT 21 70,0

Pegawai swasta/Pemerintah 5 16,7

Pedagang 1 3,3

Lain-lain 3 10,0

Total 30 100,0

Distribusi responden menurut jenis pekerjaan, IRT sebanyak 21 orang (70%), Pegawai swasta/pemerintah sebanyak 5 orang (16,7%), Pedagang sebanyak 1 orang (3,3%), Lain-lain sebanyak 3 orang (10,0%).

Tabel 5.4

Distribusi Responden menurut Jumlah Pengeluaran di wilayah RW 11 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Tahun 2013

Pengeluaran Jumlah Presentase

<1 juta/bln 13 43,3

1-2 juta/bln 14 46,7

>2juta/bln 3 10,0

total 30 100,0

Distribusi responden menurut jumlah pengeluaran , <1 juta/bln sebanyak 13 orang (43,3%), 1-2 juta/bln sebanyak 14 orang (46,7%), >2juta/bln sebanyak 3 orang (10,0%).

Tabel 5.5

Distribusi Responden menurut info tentang kanker serviks di wilayah RW 11 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Tahun 2013

Info kanker serviks Jumlah Presentase

Tidak pernah 20 66,7

Pernah 10 33,3

Total 30 100,0

Distribusi responden menurut info kanker serviks, tdak pernah sebanyak 20 orang (66,7%), pernah sebanyak 10 orang (33,3%).

B. Hasil Analisa Bivariat

Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah pre edukasi dan post edukasi tentang kanker serviks, dimana akan dilihat, distribusi variabel tersebut sebelum dan sesudah

pemberian edukasi tentang kanker serviks dengan uji T dependen dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 5.7

Distribusi Rata-Rata Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Di Edukasi Di Wilayah RW 11 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih

Tahun 2013 (n=30)

Variable Mean SD SE P Value N

Pre edukasi

Post edukasi

.8667

19.6333

1.19578

.55605

.21832

.10152

.000 30

Rata-rata tingkat pengetahuan sebelum edukasi adalah 0.8667 dan SD 1.19578. pada pengukuran post edukasi didapat rata-rata tingkat pengetahuan adalah 19.6333 dan SD 0.55605. terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua adalah18,766 dengan standart deviasi 1,454. Hasil uji statistik didapatkan nilai 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata tingkat pengetahuan responden pengukuran pertama dan kedua.

43

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan penelitian

1. Sampel penelitian yang terbatas, sehingga kemungkinan dapat mempengaruhi hasil penelitian baik pada karakteristik responden dan tingkat pengetahuan responden (standar sampel tidak ditentukan karena bukan exsperimen murni).

2. Paket edukasi kesehatan yang disusun sendiri oleh peneliti yang masih dalam tahap uji coba.

3. Keterbatasan desain penelitian dengan desain quasi eksperimen menyebabkan peneliti tidak dapat membatasi variabel yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya.

B. Analisa Univariat 1. Umur

Berdasarkan dari hasil univariat mayoritas responden berusia 31-35 tahun yang berjumlah 9 orang (30,0%). Distribusi responden menurut usia, responden adalah berusia 20-25 tahun sebanyak 1 orang (3,3 %), usia 26-30 tahun sebanyak 6 orang (20,0%), usia 31-35 tahun sebanyak 9 orang (30,0%), usia 36-40 tahun sebanyak 4 orang (13,3%), usia 41-45 tahun sebanyak 4 orang (13,3%), usia 46-50 tahun sebanyak 3 orang (10,0%), usia 51-55 tahun sebanyak 3 orang (10,0%).

Menurut james, 2008 bahwa seseorang wanita dengan tingkatan usia diatas 30 tahun dan memiliki tingkat pendidikan diatas sekolah menengah serta yang ikut aktip dalam kelompok sosial masyarakat dalam pemberikan informasi kesehatan

cendrung lebih peka terhadap informasi yang diberikan dibandingkan wanita dengan wanita yang tidak aktif dalam kelompok sosial.

2. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan dari hasil univariat mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 13 orang (43,3%).

Hal ini menunjukkan bahwa didalam penelitian ini mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 13 orang (43,3%).

Dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan dengan tingkat pendidikan tersebut responden lebih mudah menerima informasi atau edukasi maka akan semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki , pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan seseorang terhadap informasi yang diperolehnya (Notoatmojo, 2003)

3. Jenis pekerjaan

Berdasarkan dari hasil univariat mayoritas responden menurut jenis pekerjaan, IRT sebanyak 21 orang (70%).

Hal ini menunjukkan bahwa didalam penelitian ini mayoritas responden pekerjaannya sebagai IRT karena pada saat dilakukan penelitian yang menjadi resonden adalah ibu-ibu rumah tangga

Menurut Giel, 2011 bahwa seseorang yang bekerja diluar rumah akan memiliki banyak pengalaman dibandingkan hanya diam di rumah tanpa pekerjaan.

4. Jumlah pengeluaran

Berdasarkan dari hasil univariat mayoritas responden menurut jumlah pengeluaran sekitar 1-2 juta/bln sebanyak 14 orang (46,7%)

Hal ini menunjukkan bahwa didalam penelitian ini mayoritas pengeluaran responden sekitar 1-2 juta/bln sebanyak 14 orang (46,7%)

5. Info/pengetahuan tentang kanker serviks

Berdasarkan dari hasil univariat mayoritas responden menurut info kanker serviks, tdak pernah sebanyak 20 orang (66,7%)

Menurut penelitian Kesadaran wanita tentang bahaya kanker serviks masih rendah sehingga berpengaruh dengan prilaku individu maupun masyarakat, baik yang berdasarkan tradisi tertentu atau kurangnya pengetahuan, kesadaran berhubungan dengan pola perilaku seksual dan gender dimasyarakat yang menyebabkan jaminan psikososial dan perlindungan hak-hak perempuan dalam masyarakat kurang diperhatikan (Qomariah, Amaliah & Darwisyah, 2001).

Menurut peneliti, penelitian ini sesuai dengan teori diatas bahwa semakin rendah tingkat pengetahuan maka semakin tinggi pula resiko terjadinya kanker serviks

C. Analisa Bivariat

Rata-rata tingkat pengetahuan sebelum edukasi adalah 0.8667 dan SD 1.19578.

pada pengukuran post edukasi didapat rata-rata tingkat pengetahuan adalah 19.6333 dan SD 0.55605. terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua adalah18,766 dengan standart deviasi 1,454. Hasil uji statistik didapatkan nilai 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata tingkat pengetahuan responden pengukuran pertama dan kedua.

Menurut Taufik, 2010 melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian edukasi pasien kanker servik di Rumah Sakit Sudarso Kalimantan Barat menunjukan bahwa ada pengaruh tentang pemberian edukasi sebelum dan sesudah edukasi sebesar 75%

Menurut peneliti,penelitian ini sesuai dengan teori diatas bahwa ada pengaruh pemberian edukasi.

46

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Analisa Univariat

Berdasarkan analisa univariat didapatkan usia responden terbanyak adalah usia 31-35 tahun sebanyak 9 responden ( 30 % ), tingkat pendidikan mayoritas SMA sebanyak 13 responden ( 43,3 % ), jenis pekerjaan mayoritas Ibu rumah tangga sebanyak 21 responden ( 70 % ), jumlah pengeluaran mayoritas 1-2 juta/bulan sebanyak 14 responden ( 46,7 % ), sedangkan menurut info tentang kanker serviks yang tidak pernah mendapatkan informasi sebanyak 20 responden ( 66,7 % ).

2. Analisa Bivariat

Berdasarkan hasil analisa bivariat dengan menggunakan uji paired t test diperoleh kesimpulan bahwa adanya perbedaan tingkat pengetahuan ibu mengenai kanker serviks setelah diberikan intervensi keperawatan (edukasi kanker serviks).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang perlu dijadikan pertimbangan antara lain:

1. Penelitian selanjutnya

a. Area penelitian perlu diperluas dengan jumlah responden yang lebih representatif, sehingga hasil yang diperoleh lebih memungkinkan untuk dilakukan generalisasi pada populasi yang besar.

b. Instrumen penelitian yang telah diperbaiki sebaiknya diuji validitas dan reabilitas terlebih dahulu sehingga akan didapatkan instrument yang lebih valid dan relabel

c. Analisa data yang digunakan pada penelitian berikutnya sebaiknya tidak terbatas pada analisa univariat dan bivariat dengan Uji T Dependen atau Uji T Paired/related (pasangan) dan sebaiknya menganalisa dengan multivariate yaitu menghubungkan beberapa variabel independen dengan variabel dependen

2. Institusi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi institusi pemberi layanan kesehatan mengenai pemberian edukasi kesehatan terutama mengenai kanker serviks di masyarakat, sehingga dengan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya kanker serviks diharapkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks dapat dikurangi seminimal mungkin dengan cara perawatan diri dan deteksi dini.

3. Masyarakat

Agar masyarakat lebih mengenal tentang kanker servik dan cara pendeteksian dini kanker servik. Sehingga masyarakat dapat meminimalkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker servik.

Anggitasari, F (2009). Hubungan antara Persepsi wanita usia subur (WUS) Mengenai Kanker Serviks dan Prilaku untuk melakukan Pap Smear. Jakarta:UI.

Arjoso, S (2008). 52 Juta Perempuan Indonesia Berisiko terkena Kanker Serviks.

Diambil pada tanggal 20 Oktober 2012 dari http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2008.

Awan (2008). Minim Perempuan Gunakan Pap Smear. Diambil Pada 20 Oktober 2012 dari http://healindonesia.worldpress.com/2008/08/09/minim-gunakan-pap-smear.

Budiarto,(1999).Metodologipenelitiandengancontohdibidangilmukedokterangigi.Fakulta sIlmuKedokteran Gigi Universitas Indonesia, Jakarta: Indonesia.

CancerNet (2008). Human Papilomaviruses and Cancer:Question and Answers.

Diambil pada tanggal 21 Oktober 2012 dari

http://www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/Risk/HPV

Depkes RI (2007). Profil Kesehatan Indonesia 2007 menuju Indonesia Sehat.Jakarta:Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Globocon (2002). Global Cancer Statistics. Diambil pada 20 Oktober 2012 dari http://caonline.ancancersoc.org/cgi/content/full/55/2/74

Gupta, Ginesh (2003). Cervical Cancer Prevention-early Diagnosis or Prophylaxis.

Diambil pada tanggal 21 Oktober 2012 dari

http://www.expresspharmaonline.com/20090215/expressbiothech06.shtml.

Ika, Y.P (2006).Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Leher Rahim, dukungan sosial dan motivasi melakukan Pap Smear di Yayasan Kanker Indonesia, Wilayah Jawa Tengah, Semarang, 2006. Diambil pada tanggal 21 Oktober 2012 dari http//www.diglib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index/assoc/HASH01eb/...dir/doc.

pdf

Komisi penanganan AIDS (2008). Jutaan Perempuan Indonesia Berisiko Terkena HIV/AIDS. Diambil pada tanggal 19 Oktober 2012 dari http://www.aidsindonesia.or.id

Kumar, V, Kotran, R & Robbins, S. L (2004).Buku Ajar Patologi.ed.7.vol.2. Jakarta :EGC

Notoadmodjo, Soekidjo (2003-05). PendidikanPrilakuKesehatan.Yogyakarta:Andi offset

http://mki.idionline.org/index.php?uPage=mki.mki__dl&smod=mki...

Pratikya, A. W. (1986). Dasar-dasarmetodologipenelitiankedokterandankesehatan.

Jakarta: CV Rajawali

Price, S. A & Wilson, L. M (2003). Patofosiologi: konsep klinis proses-proses penyakit.ed.6.vol2.jakarta :EGC

Qomariah, S. N, Amaliah, L & Darwisyah, S. R (2001). Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) Pada Wanita Indonesia sebuah tecal literature. Jakarta: Pusat Komunikasi Kesehatan berspektif jender.

Ramli.Muchlis, Umbas. Rainy &Sonar(2005).

DeteksiDiniKanker.Jakarta:BalaipenerbitfakultasKedokteranUniversitas Indonesia.

Rasjidi. Imam (2008). Manual Prakanker Serviks. Jakarta: Sagung Seto

(2011).RekammedikPuskesmasjatiluhur.Diambil pada tanggal 19 Oktober 2012 dari http://www.puskes.co.id/indexcancer.html.

RSKD (2007). Statistik kanker: 10 besar kanker tersering di RSKD rawat jalan (kasus baru)tahun 2007. Diambil pada tanggal 19 Oktober 2012 dari http://www.dharmais.co.id/index.php/cancer.statistic.html.

Sjahrul, S. (2001). Pencegahan dan Deteksi dini Kanker Serviks.

Diambil pada tanggal 21 Oktober 2012 dari

http://www.kalbe.co.id/.../06_pencegahanDeteksiDini.html.

http://www.kalbe.co.id/.../06_pencegahanDeteksiDini.html.

Dalam dokumen PENELITIAN TAHUN 2013 (Halaman 30-69)

Dokumen terkait