BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
4. Penelitian Tindakan Kelas
4) Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul pada diri seseorang
untuk melakukan sesuatu yang memiliki tujuan tertentu. Dengan motivasi
yang tinggi, siswa akan termotivasi juga untuk belajar dengan semangat dan
membantu untuk mencapai hasil yang baik pula.
Dari paparan di atas juga terdapat faktor-faktor yang lainnya seperti
faktor dari keluarga, lingkungan, dan juga sekolah.
4. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh
guru dan dilakukan oleh siswa, jadi dalam hal ini siswa juga turut berperan
aktif dalam pelaksanaan PTK.17
Menurut Kemmis dan Mc Taggart, penelitian tindakan kelas adalah
studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja tetapi
dilakukan secara sistematis, terencana dengan sikap mawas diri.18
b. Tujuan dan Manfaat PTK
Tujuan umum dari PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam
memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Adapun tujuan PTK yaitu :
17
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakart, PT Bumi Aksara, 2007, hlm. 3-4.
18
Sarwiji Suwandi, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah, Surakarta, Yuma Pustaka, 2011, hlm. 10-11.
1) Untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dihadapi oleh guru terutama dalam permasalahan pengajaran dan pengembangan materi ajar.
2) Untuk memberikan pedoman bagi guru dan civitas akademika guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja supaya lebih baik dan produktif.
3) Untuk memasukkan unsur-unsur pembaruan dalam sistem pembelajaran yang sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh pembaruan pada umumnya.
4) Untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem sekolah.19
Dari tujuan-tujuan di atas, dapat dilihat manfaat PTK yaitu :
1) Guru dapat melakukan inovasi pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih variatif dan menarik serta bermanfaat.
2) Guru dapat mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik pembelajaran, situasi, dan kondisi kelas.
3) Untuk mengembangkan profesionalisme guru, karena dengan PTK guru bisa lebih berlatih dalam mengembangkan metode pengajaran serta pemahaman atas materi pembelajaran.20
Dari tujuan dan manfaat PTK maka diharapkan akan memberikan
pembelajaran yang semakin inovatif dan kreatif. PTK yang dilakukan oleh
peneliti memiliki tujuan tersendiri yaitu untuk memberikan pembaharuan
dalam proses belajar mengajar dengan penerapan PPR. Dengan PPR ini,
prestasi dan juga karakter siswa akan dikembangkan menjadi lebih baik.
Tujuan yang utama dalam penelitian ini dalam penerapan PPR yaitu untuk
meningkatkan aspek competence (pengetahuan), aspek conscience (suara hati), dan aspek compassion (bela rasa).
19
Ibid., hlm 16-17 20
c. Sifat Penelitian Tindakan Kelas
Apabila disimak kembali uraian di atas dapat dikemukakan sifat-sifat
penelitian tindakan (kelas), yang membedakannya dari penelitian “formal”
lainnya. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pada dasarnya PTK merupakan penelitian yang dirancang dan dilaksanakan di dalam ruang kelas tertentu. Oleh karena itu PTK bersifat situasional atau kontekstual. Artinya, apa yang dirancang dan dilaksanakan di dalam ruang kelas itu hanya berlaku untuk ruang kelas tersebut dan hasilnya tidak serta merta dapat diberlakukan dalam ruang kelas yang lain selama tidak ada jaminan bahwa ruang kelas lain tidak memiliki karakteristik yang sama dengan tempat dilakukannya penelitian.
2) PTK bertujuan mencari pemecahan praktis atas permasalahan yang bersifat lokal dan/atau mencari cara-cara untuk meningkatkan kualitas suatu sistem dalam ruang kelas tertentu yang juga bersifat lokal. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas tidak menerapkan metodologi penelitian seketat penelitian ilmiah lainnya, yang berusaha mengembangkan atau menemukan teori-teori ilmiah yang bersifat universal. Sehubungan dengan hal itu, kredibilitas penelitian tindakan kelas tersebut ditentukan oleh kemanfaatannya dalam memecahkan masalah atau meningkatkan kualitas sistem tersebut.
3) PTK terdiri atas siklus-siklus yang masing-masing meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat langkah tersebut akan berulang dalam setiap siklus dan perpindahan dari satu siklus ke siklus selanjutnya. Artinya, siklus satu akan menjadi landasan bagi siklus dua, siklus dua akan menjadi dasar bagi siklus tiga, demikian seterusnya hingga PTK berakhir.
4) Meskipun dapat dilaksanakan sendiri oleh seorang guru, PTK cenderung bersifat partisipasif. Paling tidak guru sebagai peneliti akan melibatkan siswa (sebagai subjek) dalam proses penelitian. Peneliti tidak akan mampu mengungkap masalah yang timbul berikut penyebabnya secara akurat tanpa partisipasi aktif dari para siswa tersebut.
5) Karena dalam PTK proses sama pentingnya dengan hasil tindakan, maka penelitian ini cenderung bersifat kualitatif daripada kuantitatif. Langkah-langkah perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang membentuk satu siklus merupakan keseluruhan proses yang lazimnya dideskripsikan dengan kata-kata. Apabila kemudian digunakan angka-angka yang merefleksikan prestasi siswa, misalnya, hal itu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruahn proses tersebut.
6) PTK bersifat reflektif. Artinya, kemampuan reflektif peneliti terhadap proses dan hasil tindakan merupakan bagian penting dalam setiap siklus.
Hasil refleksi menjadi landasan yang penting bagi pengembangan rencana dan pengambilan tindakan selanjutnya.21
d. Siklus dan Tahapan PTK
Siklus adalah sebuah rancangan yang akan dilakukan dalam PTK.
Siklus ini yang akan digunakan untuk melakukan tindakan.
Gambar I : Siklus Penelitian Tindakan Kelas
1) Perencanaan
Tahap dalam perencanaan yaitu menyusun rancangan yang meliputi
keseluruhan aspek yang terkait dengan PTK. Hal-hal yang direncanakan di
antaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran,
teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan
sebagainya.
21 Rachman Natawidjaja, “Konsep Dasar Penelitian Tindakan (Action Research)”, Bandung, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
2) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya merupakan realisasi dari suatu rancangan
tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya.
3) Observasi
Observasi dilakukan oleh pengamat pada waktu yang bersamaan
dengan pelaksanaan. Dalam observasi, menggunakan lembar pengamatan
yang telah dipersiapkan dan diisi untuk mendapatkan hasil yang akurat
tentang aktivitas siswa dan guru pada saat berlangsungnya pembelajaran.
4) Refleksi
Pada tahapan ini, peneliti mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan dalam siklus I, dan selanjutnya menyusun strategi untuk perbaikan
pada siklus II.