• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

3.7. Alur Penelitian

Populasi terjangkau

Pengambilan sampel yang memenuhi kriteria inklusi

dan eksklusi

Sampel penelitian

Pengisian kuesioner oleh ibu

- Tingkat pengetahuan - Sikap

- Usia

- Tingkat Pendidikan - Pekerjaan

Analisis data

Pembahasan dan hasil

Gambar 3.1. Alur Penelitian

4.1. HASIL PENELITIAN

4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online via whatsapp, responden diminta untuk mengisi google form. Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan November 2020.

4.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel

Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah ibu pasangan usia subur (PUS) yang berdomisili di Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor dan bersedia menjadi sampel serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan peneliti. Jumlah sampel setelah penyeleksian adalah 100 orang.

Berdasarkan Tabel 4.1. sampel penelitian ini terdiri dari ibu pasangan usia subur berusia < 20 tahun sebanyak 3 orang (3%), usia 20-35 tahun sebanyak 56 orang (56%), dan usia > 35 tahun sebanyak 41 orang (41%). Responden yang belum memiliki anak sebanyak 4 orang (4%), memiliki anak 1-2 sebanyak 51 orang (51%), dan yang memiliki anak >2 sebanyak 45 orang (45%). Lama usia perkawinan antara 0-9 tahun sebanyak 41 orang (41%), 10-19 tahun sebanyak 40 orang (40%), dan >19 tahun sebanyak 19 orang (19%). Responden dengan pendidikan rendah hanya berjumlah 4 orang (4%), pendidikan sedang berjumlah 75 orang (75%), dan pendidikan tinggi berjumlah 21 orang (21%). Mayoritas ibu pasangan usia subur di Pangkalan Masyhur merupakan ibu rumah tangga ataupun tidak bekerja yaitu sebanyak 82 orang (82%), sedangkan yang bekerja sebanyak 18 orang (18%). Berdasarkan penggunaan alat kontrasepsi terdapat 69 orang (69%)

yang menggunakan alat kontrasepsi dan 31 orang (31%) yang tidak menggunakan.

Kelompok yang memakai suntik sebanyak 26 orang (26%), pil 8 orang (8%), implan 14 orang (14%), alat kontrasepsi dalam rahim 2 orang (2%), kondom 7 orang (7%), dan metode operasi wanita sebanyak 12 orang (12%). Lama pemakaian alat kontrasepsi <5 tahun sebanyak 39 orang (39%) dan >5 tahun sebanyak 30 orang (39%). Informasi mengenai keluarga berencana lebih banyak didapatkan dari petugas kesehatan yaitu sebanyak 79 orang (79%) sedangkan sisanya (21%) mendapat informasi dari media, keluarga, ataupun lingkungan.

Berdasarkan tingkat pengetahuan responden terhadap KB dan alat kontrasepsi terdapat 63 orang (63%) memiliki pengetahuan yang baik sedangkan 37 orang (37%) memiliki pengetahuan yang kurang. Sikap baik responden terhadap penggunaan alat kontrasepsi terdapat pada 82 orang (82%) dan sikap yang kurang terdapat pada 18 orang (18%).

Tabel 4.1. Karakteristik Sampel

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Usia< 20 tahun 3 3

20-35 tahun 56 56

> 35 tahun 41 41

10-19 tahun 40 40

>19 tahun 19 19

Pendidikan

Rendah 4 4

Sedang 75 75

Tinggi 21 21

Pekerjaan

Tidak Bekerja (Ibu Rumah Tangga) 82 82

Bekerja (PNS, guru, pegawai swasta, dll) 18 18

Penggunaan Kontrasepsi

Tidak Menggunakan 31 31

Tabel 4.1. Karakteristik Sampel (lanjutan)

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Lama Pemakaian

< 5 tahun 39 39

> 5 tahun 30 30

Tidak Menggunakan 31 31

Informasi Mengenai KB

Petugas Kesehatan 79 79

Lain-lain (media, keluarga, lingkungan) 21 21

Tingkat Pengetahuan

A. Hubungan Riwayat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara riwayat pendidikan dengan tingkat pengetahuan maupun sikap responden. Hasil uji statistik menggunakan uji kolmogorov-smirnov, karena penggunaan tabel 2x3 tidak memenuhi syarat pada uji chi square, dimana terdapat nilai expected <5 lebih dari 20% jumlah sel (Dahlan, 2013), Hubungan riwayat pendidikan dengan tingkat pengetahuan didapati nilai p sebesar 0,283 (p>0,10) dan hubungan riwayat pendidikan dengan sikap responden didapati nilai p sebesar 0,672 (p>0,10).

Tabel 4.2. Analisis hubungan antara riwayat pendidikan dengan tingkat pengetahuan dan sikap

Karakteristik Riwayat pendidikan n(%)

Nilai p

B. Hubungan Informasi KB dengan Tingkat Pengetahuan dan Sikap

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji chi square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara media mendapatkan informasi KB terhadap tingkat pengetahuan, dengan nilai p sebesar 0,907 (p>0,10). Uji chi square untuk melihat hubungan antara media mendapatkan informasi KB dengan sikap, tidak dapat digunakan karena tidak memenuhi syarat, dimana terdapat nilai expected

<5 lebih dari 20% jumlah sel, sehingga menggunakan alternatif fisher exact test (Dahlan, 2013) terdapat nilai p=0,757, yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara media informasi KB dengan sikap responden.

Tabel 4.3. Analisis hubungan antara informasi KB dengan tingkat pengetahuan dan sikap

Karakteristik Informasi KB n(%)

Nilai p Petugas Kesehatan Lain-lain

Pengetahuan

Baik 50 (79,4) 13 (20,6)

0,907

Kurang baik 29 (78,4) 8 (21,6)

Sikap

Baik 64 (78,0) 18 (22,0)

0,757

Kurang baik 15 (83,3) 3 (16,7)

C. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Terhadap Penggunaan Alat kontrasepsi

Berdasarkan tabel 4.4. menunjukkan bahwa dari 63 responden dengan pengetahuan baik terdapat 50 orang yang menggunakan alat kontrasepsi dan 13 yang tidak menggunakan. Sedangkan dari 37 responden dengan pengetahuan kurang terdapat 19 orang yang tidak menggunakan alat kontrasepsi dan 18 orang yang menggunakan. Hasil uji Chi Square terdapat nilai p=0,001 (p<0,10), hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan responden terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Sikap responden terhadap penggunaan alat kontrasepsi memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai p=0,000 (p<0,10). Responden dengan sikap baik terdapat 67 orang yang

menggunakan alat kontrasepsi dan 15 yang tidak menggunakan. Sedangkan dari 18 responden dengan sikap yang kurang terdapat 16 orang yang tidak menggunakan alat kontrasepsi dan 2 orang yang menggunakan.

Tabel 4.4. Analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan penggunaan alat kontrasepsi

Karakteristik Penggunaan Alat Kontrasepsi n(%)

Nilai p

Ya Tidak

Pengetahuan

Baik 50 (79,4) 13 (20,6)

0,001*

Kurang baik 18 (48,6) 19 (51,4)

Sikap

Baik 67 (79,8) 15 (20,2)

0,000*

Kurang baik 2 (11,1) 16 (88,9)

*bermakna secara statistik

4.2. PEMBAHASAN

Berdasarkan Hasil Penelitian, ibu PUS berusia dalam fase menunda kehamilan berjumlah 3 orang, dalam fase menjarangkan kehamilan berjumlah 56 orang, dan dalam fase tidak hamil lagi berjumlah 41 orang. Ibu PUS yang belum memiliki anak berjumlah 4 orang, ibu dengan anak 1-2 lebih banyak dibandingkan ibu dengan anak lebih dari 2. Terdapat 4 cara dalam kehamilan aman dengan mencegah “4 terlalu” yaitu, terlalu muda (< 20 tahun), terlalu tua (>35 tahun), terlalu dekat (jarak < 2 tahun), dan terlalu banyak (anak >3) (BKKKBN, 2017).

Responden yang menggunakan alat kontrasepsi sebanyak 69% dari total sampel, hal ini hampir sesuai dengan persentase dari penggunaan alat kontrasepsi terhadap jumlah ibu PUS di Sumatera Utara sekitar 70,95%. Jenis kontrasepsi yang digunakan responden berupa suntik 26 orang (26%), implan 14 orang (14%), metode operasi wanita sebanyak 12 orang (12%), pil 8 orang (8%), kondom 7 orang (7%), dan alat kontrasepsi dalam rahim 2 orang (2%). Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 di Kota Medan, penggunaan alat kontrasepsi terbanyak adalah suntik diikuti dengan pil, alat kontrasepsi dalam rahim, implan, metode operasi wanita, dan kondom. Ibu PUS yang menggunakan alat kontrasepsi

≤5 tahun lebih banyak dibandingkan yang >5 tahun. Pada penelitian Kusuma, 2016 tentang Hubungan Antara Metode dan Lama Pemakaian Dengan Keluhan Kesehatan Subyektif Pada Akseptor, Responden yang memakai kontrasepsi ≤ 5 tahun memiliki keluhan kesehatan subyektif dibandingkan dengan responden yang memakai kontrasepsi > 5 tahun.

Sebagian besar pendidikan terakhir dari respoden adalah SMP dan SMA, sehingga dikategorikan pendidikan sedang, sedangkan sisanya pendidikan tinggi, diikuti pendidikan rendah yang hanya berjumlah 4 orang. Pendidikan seseorang mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi sehingga pengetahuan yang didapat akan semakin banyak (Budiman dan Riyanto, 2013). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ibu pasangan usia subur di Pangkalan Masyhur sudah memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Responden dengan pengetahuan baik sebanyak 63% dari total sampel dan responden dengan sikap baik sebanyak 82% dari total sampel.

Meski demikian, hasil uji bivariat pada penelitian ini tidak terdapat hubungan bermakna antara riwayat pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden (p=0,283), Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mayasari, 2015 yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan akseptor, namun penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian Purwandari, 2017 mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan akseptor KB, dalam penelitian tersebut menyatakan terdapat hubungan bermakna antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2014), pengetahuan seseorang selain dapat dipengaruhi oleh pendidikan dapat juga dipengaruhi oleh pengalaman, paparan media massa, ekonomi dan hubungan sosial.

Riwayat pendidikan terhadap sikap responden pada penelitian ini tidak memiliki hubungan yang bermakna (p=0,672), dalam penelitian Limoy et al., 2018 di Pontianak menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan, usia, pekerjaan, serta paritas terhadap sikap ibu dalam pemilihan

kontrasepsi. Sikap pada dasarnya dilandasi oleh tindakan-tindakan, seperti menerima, memberi tanggapan, menghargai, dan merasa bertanggung jawab (Notoatmodjo, 2014).

Sebagian besar responden mendapat informasi mengenai keluarga berencana dari petugas kesehatan seperti bidan, petugas lapangan, perawat, dll sebesar 71%. Dalam SKAP 2018 menyatakan bahwa wanita kawin usia 15-49 tahun paling banyak memperoleh informasi tentang KB dari bidan/perawat 76%, diikuti oleh teman/tetangga/saudara 66% dan PPKBD/Sub PPKBD/Kader 45%.

Meski demikian, hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian informasi mengenai KB dengan tingkat pengetahuan (p=0,907) maupun sikap (p=0,757) responden mengenai alat kontrasepsi. Hal ini sejalan dengan penelitian Yanty, 2020 yang berjudul Peran Konseling Keluarga Berencana (KB) terhadap Pengetahuan Tentang Metode Kontrasepsi pada Wanita Usia Subur di Sumatera Selatan, dalam penelitian tersebut menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konseling dengan tingkat pengetahuan.

Begitupula dengan penelitian Herawati, 2016 yang menyatakan bahwa penerimaan informasi KB yang diterima oleh responden tidak berhubungan dengan tingkat pemahaman ber-KB, hal ini dikarenakan penyajian informasi KB belum baik dan minimnya penggunaan media komunikasi lainnya dalam menyampaikan informasi.

Hubungan antara pengetahuan terhadap penggunaan alat kontrasepsi memiliki hasil yang bermakna dengan p value sebesar 0,001. Pada penelitian, sampel yang tidak menggunakan alat kontrasepsi ditemukan banyak pada kelompok dengan pengetahuan yang kurang sebesar 51,4%, hal ini sejalan dengan penelitian Huda et al., 2016, dengan judul Faktor-faktor yang Berhubungan Perilaku Penggunaan Alat Kontrasepsi di Jombang, dalam penelitan tersebut menyatakan terdapat hubungan antara pengetahuan responden dengan perilaku penggunaan alat kontrasepsi. Perilaku kurang dalam penggunaan alat kontrasepsi banyak ditemukan pada kelompok pengetahuan mengenai keluarga berencana

yang kurang, dibandingkan dengan kelompok pengetahuan mengenai keluarga berencana yang baik.

Hubungan antara sikap terhadap penggunaan alat kontrasepsi juga memiliki hasil yang bermakna (p=0,000). Terdapat 79,8% responden dengan sikap yang baik serta mendukung keluarga berencana menggunakan alat kontrasepsi dan 20,2% responden dengan sikap kurang baik dan tidak mendukung keluarga berenncana. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Arrasyid et al., 2019 yang menyatakan bahwa sikap dengan partisipasi pasangan usia subur dalam program KB memiliki hubungan yang signifikan sehingga sikap berperan penting dalam partisipasi pasangan usia subur atau keikutsertaannya dalam program KB.

Hasil penelitian ini sejalan juga dengan penelitian Dewiwati, 2020 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemakaian alat kontrasepsi mantap dengan nilai p=0,000 (p<0,005) dan terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemakaian alat kontrasepsi mantap dengan nilai p=0.000 (p<0,05) di Langkat. Pengetahuan dan sikap merupakan faktor predisposisi dan menjadi motivasi dalam berperilaku atau bertindak (Notoatmodjo, 2014).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap, yaitu pengalaman, pengaruh orang lain, media massa, budaya, faktor pendidikan dan agama, serta faktor emosional (Azwar, 2007 dalam Budiman dan Riyanto, 2013)

5.1. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini, adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar pengetahuan responden mengenai KB dan alat kontrasepsi masuk kategori baik.

2. Sebagian besar sikap responden yang mendukung KB dan alat kontrasepsi masuk kategori baik.

3. Terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu PUS terhadap penggunaan alat kontrasepsi.

5.2. SARAN

Dari hasil penelitian ini, adapun saran yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan wawancara secara langsung. Penggunaan g-form kurang efektif jika respondennya merupakan ibu-ibu dengan mayoritas usia di atas 25 tahun dan tidak bekerja dikarenakan banyak ibu-ibu rumah tangga dengan pendidikan sedang yang tidak paham cara mengisi g-form dan tidak memiliki email sehingga sulit untuk mengisi kuesioner secara online.

2. Diharapkan kepada petugas kesehatan di Pangkalan Masyhur semakin giat dan lebih informatif dalam mensosialisasikan keluarga berencana. Agar pengetahuan masyarakat dan kesadaran masyarakat mengenai KB semakin meningkat sehingga penggunaan alat kontrasepsi juga semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arrasyd, H., Asmaryadi, A., & Amri, K. (2019). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dengan Partisipasi Pasangan Usia Subur dalam Program KB di Desa Huta Padang Sayur Maincat Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Serta Implikasinya dalam Bimbingan Dan Konseling. Ristekdik: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 4(1), 62-67.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 2011, Kumpulan Materi Dasar Promosi: “Menyiapkan Ibu Sehat, Melahirkan Bayi Sehat”, Direktorat Advokasi dan KIE, Direktorat Kesehatan Reproduksi, Jakarta.

_________________. 2013, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, edisi 3, Bina Pustaka, Jakarta

_________________. 2018, Survei Kinerja Dan Akuntabilitas Program KKBPK (SKAP) Keluarga 2018”, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera, Jakarta.

Budiman & Riyanto, A. 2013, Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta.

Dahlan, M. Sopiyudin, 2014, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan:

Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat: Seri 1, edisi 3, Salemba Medika, Jakarta.

Dewi, M.U.K. 2013, Buku Ajar Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana, Trans Info Media, Jakarta

Dewiwati, T. S. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat. Jurnal Gentle Birth, 3(1), 47-56.

Ekoriano, M., Ardiana, I., Puspitasari, D., & Ningtyas, D.N.F., 2020, Kualitas Pelayanan Kontrasepsi Modern Antara Fasilitas Kesehatan Pemerintah dan Fasilitas Kesehatan Swasta Studi Kasus di Empat Provinsi di Indonesia 2018, Research Brief, BKKBN, diakses 25 April 2020,

<https://cis.bkkbn.go.id/latbang/?wpdmpro=kualitas-pelayanan- kontrasepsi-modern-antara-fasilitas-kesehatan-pemerintah-dan-fasilitas-kesehatan-swasta-studi-kasus-di-empat-provinsi-di-indonesia-2018>

Herawati, F., Cangara, H., & Unde, A. A. (2016). Hubungan antara Penerimaan dan Pemahaman Informasi Kb dalam Pengendalian Kelahiran Anak di Kalangan Anggota Bhayangkari dan Keluarga Nelayan Pesisir di Kabupaten Donggala. KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(3), 259-266.

Huda, A. N., Widagdo, L., & Widjanarko, B. 2016, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Wanita Usia Subur Di Puskesmas Jombang-Kota Tangerang Selatan, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 4(1), 461-469.

Irianto, K. 2014, Pelayanan Keluarga Berencana, Pustaka Rihanna, Yogyakarta.

Kusuma, N. 2016, Hubungan Antara Metode dan Lama Pemakaian Dengan Keluhan Kesehatan Subyektif Pada Akseptor, Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 4 No. 2, Mei 2016: 164–175.

Limoy, M., & Iit, K. (2018). Hubungan antara Karakteristik Ibu dengan Sikap dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Kb Suntik 3 Bulan di BPS Arismawati Kabupaten Kubu Raya Tahun 2017. Jurnal Kebidanan Akbid Panca Bhakti Pontianak, 8(1).

Mayasari, D. L. 2015. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Akseptor Tentang Efek Samping Kb Suntik DMPA 150mg Di Pustu Desa Madusari Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo, Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Notoatmodjo, S. 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta.

____________. 2014, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta.

Pratiwi, A. I. 2019, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi di Desa Alamendah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. Jurnal Kebidanan, 8(1), 1-11.

Prawirohardjo, S. 2005, Ilmu Kandungan, Edisi Kedua, Cetakan Kelima, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

______________. 2005, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Cetakan Ketujuh, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

Prijatni, I. & Rahayu, S. 2016, Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Purwandari, A., & Tombokan, S. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Akseptor KB Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Implant Di Puskesmas Tuminting Kota Manado.

In PROSIDING Seminar Nasional Tahun 2017 ISBN: 2549-0931 (Vol. 1, No. 2, pp. 415-424).

Putri, R.P. & Oktaria, D. 2016, Efektivitas Intra Uterine Devices (IUD) Sebagai Alat Kontrasepsi, Majority, vol. 5, no. 2, hal. 138-141

Rogers, K. (ed.) 2010, The Reproductive System, Britannica Educational Publishing, New York.

Rusiana, R., Mudayatiningsih, S., & Susmini, S. 2017, Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kontrasepsi pada Ibu Pasangan Usia Subur Dengan Sikap Ibu Dalam Pemilihan Kontrasepsi di Donowarih Karangploso Malang, Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 2(3).

Sari, Y. S. N. I., Abidin, U. W., & Ningsih, S. 2019, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Minat Ibu dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1), 46-58.

Septalia, R., & Puspitasari, N. 2016, Faktor yang memengaruhi pemilihan metode kontrasepsi, Jurnal biometrika dan kependudukan, 5(2), 91-98.

Sherwood, L. 2014, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi ke-8, EGC, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080, Jakarta.

World Health Organization (WHO) 2018, Family Planning/Contraception, accessed 20 April 2020, available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/family-planning-contraception

Yanty, R. D., 2020, Peran Konseling Keluarga Berencana (Kb) Terhadap Pengetahuan Tentang Metode Kontrasepsi Pada Wanita Usia Subur Di Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan,Skripsi, Universitas Lampung: Lampung

LAMPIRAN A. DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Zen Nisa Cinka Hatika Tanto

NIM : 170100038

Tempat/Tanggal Lahir : Rantauprapat, 13 Mei 1999

Agama : Islam

Nama Ayah : Hadi Tanto

Nama Ibu : Murtini

Alamat : Komplek Villa Setiabudi Flamboyan Blok Q 27

Riwayat Pendidikan

1. Taman Kanak-Kanak Swasta F.Tandean Tebing Tinggi tahun 2004-2005 2. Sekolah Dasar Swasta F. Tandean Tebing Tinggi tahun 2005-2006 3. Sekolah Dasar Negeri 112195 tahun 2006-2011

4. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bilah Hulu tahun 2011-2012 5. Sekolah Menengah Pertama Swasta Al-Azhar Medan tahun 2012-2014 6. Sekolah Menengah Atas Swasta Al-Azhar Medan tahun 2014-2017 7. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2017-sekarang

Riwayat Pelatihan

1. Peserta PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru) Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2017

2. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2017

3. Peserta LKMM (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa) Lokal Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2017

4. Peserta “Seminar dan Workshop Kanker Prostat dan Sirkumsisi” SCORA PEMA FK USU

5. Peserta “Seminar dan Workshop Pemeriksaan Paru dan EKG” SCOPH CIMSA PEMA FK USU 2018

6. Peserta “National Leadership Summit” CIMSA Indonesia 2019 7. Peserta “Regional Meeting” CIMSA Regional 1 2019

8. Peserta “October Meeting” CIMSA Indonesia 2019

Riwayat Organisasi

1. Anggota SCOPH CIMSA PEMA FK USU periode 2017-sekarang 2. Secretary General CIMSA PEMA FK USU periode 2018-2019 3. Anggota Paduan Suara FK USU periode 2017-2018

4. Sekretaris Paduan Suara FK USU periode 2018-2019 5. Ketua Paduan Suara FK USU Periode 2019-2020

Riwayat Kepanitiaan

1. Anggota Seksi Acara POA LKMM Lokal 2018

2. Anggota Seksi Publikasi dan Dokumentasi Training New Trainer Regional 1 tahun 2018

3. Anggota Seksi Pertandingan Bulu Tangkis PORSENI FK USU 2018 4. Anggota Seksi Acara Tryout SBMPTN FK USU 2018

5. Sekretaris World No Tobacco Day “Seminar dan Workshop Pemeriksaan Paru dan EKG” SCOPH CIMSA PEMA FK USU 2018

6. Sekretaris Minat Bakat Fair FK USU 2018

7. Anggota Seksi Dana dan Usaha White Cane Day SCORP CIMSA PEMA FK USU 2018

8. Anggota Seksi Acara Futsal Tournament “Aerosol” FK USU 2018

9. Bendahara World Diabetes Day “Family and Diabetes” SCOPH CIMSA PEMA FK USU 2018

10. Anggota Kampanye Vaksin MR CIMSA PEMA FK USU, Dinas Kesehatan Kota Medan, WHO 2018

11. Wakil Koordinator Pertandingan Bulu Tangkis PORSENI FK USU 2019 12. Panitia Hari Gizi Nasional “Nourish The Nation” SCOPH CIMSA PEMA FK

USU 2019

13. Panitia International Women’s Day SCORP CIMSA PEMA FK USU 2019 14. Panitia Earth Day SCORP CIMSA PEMA FK USU 2019

15. Panitia World No Tobacco Day SCOPH CIMSA PEMA FK USU 2019 16. Panitia White Cane Day SCORP CIMSA USU 2019

LAMPIRAN B. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

LAMPIRAN C. LEMBAR PERSETUJUAN KOMISI ETIK

LAMPIRAN D. SURAT IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN E. LEMBAR PENJELASAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Dengan Hormat,

Perkenalkan saya Zen Nisa Cinka Hatika Tanto, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, semester VI, angkatan 2017. Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi di Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor” dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap Ibu PUS terhadap penggunaan alat kontrasepsi di Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor.

Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk dengan bantuan alat kontrasepsi sebagai upaya dalam pencegahan kehamilan.

Berdasarkan hasil survei tahun 2018 menunjukkan jumlah kelahiran total di Indonesia sebesar 2,38 anak, yang berarti seorang wanita di Indonesia rata-rata melahirkan 2,38 anak selama masa reproduksinya. Angka tersebut mengalami penurunan dari angka TFR 2017 sebesar 2,4 anak namun, angka ini belum mencapai target nasional 2018, yaitu sebesar 2,31 anak per-perempuan.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ibu PUS dalam memilih metode kontrasepsi, yaitu biaya dan efek samping. Kurangnya pemahaman ibu PUS terhadap efek samping dari alat kontrasepsi, menyebabkan ibu PUS ragu untuk menggunakan alat kontrasepsi. Selain itu biaya pemasangan alat kontrasepsi juga menjadi pertimbangan ibu PUS dalam pemilihan metode kontrasepsi

Penelitian ini ditujukan terhadap ibu pasangan usia subur berusia 15-49 tahun yang bertempat tinggal di Pangkalan Masyhur Kecamatan Medan Johor.

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang tingkat pengetahuan dan sikap ibu pasangan usia subur terhadap penggunaan alat kontrasepsi di Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan

Johor serta dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait pengetahuan dan sikap masyarakat yang dapat mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi agar sesuai dengan kebutuhan, efektif, tidak mengganggu kesehatan reproduksi, dan tercapainya tujuan dari Keluarga Berencana.

Saya sangat mengharapkan bantuan dari ibu PUS, agar berkenan meluangkan waktu untuk menjadi responden penelitian ini. Segala keterangan yang diperoleh akan dirahasiakan, dengan demikian saya harap ibu dapat menjawab beberapa pertanyaan pada kuesioner dengan jujur dan terbuka, agar penelitian ini dapat berhasil dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

Demikian penjelasan ini saya sampaikan, semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Atas bantuan dan kerjasama ibu saya ucapkan terima kasih.

Medan, 2020

Hormat saya,

(Zen Nisa Cinka Hatika Tanto)

LAMPIRAN F. LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Nomor Telepon :

setelah mendapat penjelasan mengenai manfaat dan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian mengenai:

“Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Pasangan Usia Subur terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi di Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor”.

Maka dengan ini saya menyatakan bahwa saya (Bersedia / Tidak Bersedia*) dengan suka rela ikut serta menjadi subjek dalam penelitian ini dengan penuh kesadaran tanpa keterpaksaan.

Maka dengan ini saya menyatakan bahwa saya (Bersedia / Tidak Bersedia*) dengan suka rela ikut serta menjadi subjek dalam penelitian ini dengan penuh kesadaran tanpa keterpaksaan.

Dokumen terkait