• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

3.3 METODE PENELITIAN

3.3.2 Penelitian Utama

3.3.2.1Penyamakan Awal (Aldehida)

Penyamakan awal dilaksanakan dengan mengikuti metode yang dilakukan oleh Suparno et al. (2009a), seperti yang tersaji pada Tabel 2. Proses penyamakan awal dimulai dengan pencucian kulit

13 pikel dengan menggunakan drum berputar (molen). Sebelum dicuci, kulit ditimbang untuk menentukan jumlah bahan pencuci yang akan digunakan sesuai dengan persentase yang sudah ditetapkan. Persentase bahan yang akan digunakan berbasis bobot total bahan (kulit pikel). Kulit pikel dicuci dengan menggunakan NaCl sebanyak 8% dan air sebanyak 200%. Selanjutnya, kulit pikel yang telah bercampur dengan bahan pencuci diputar di dalam molen selama 20 menit. Kecepatan putaran drum pada proses penyamakan awal dan penyamakan minyak adalah sebesar 12 rpm.

Proses selanjutnya adalah mengeluarkan air hasil pencucian dan menggantinya dengan bahan pencuci baru, yaitu 10% NaCl dan 100% air. Molen kemudian diputar kembali selama 10 menit. Setelah pemutaran selesai, pengecekan pH dilakukan dengan standar nilai sebesar 3. Selanjutnya, ditambahkan bahan pretanning yaitu Relugan GT50 sebanyak 3% dari bobot bahan. Relugan yang ditambahkan sebelumnya diencerkan dalam 9% air dan dimasukkan ke dalam molen dengan tiga kali tahap pemasukan setiap 15 menit. Pemutaran drum dilanjutkan selama 30 menit dengan kecepatan putaran yang sama yaitu 12 rpm. Penambahan bahan berikutnya adalah 1% natrium formiat. Natrium formiat diencerkan dalam air dengan perbandingan 1:10 (air 10%). Penambahan tersebut dilakukan dengan empat tahap pemasukan dengan selang waktu 10 menit. Pemutaran drum dilanjutkan selama 20 menit. Selanjutnya, ditambahkan Na2CO3 sebanyak 2% yang telah dilarutkan dalam air sebanyak

10%. Penambahan dilakukan dengan tiga kali tahap pemasukan setiap selang waktu 15 menit. Selain itu, air ditambahkan sebanyak 10% dan selanjutnya dilakukan pemutaran drum kembali selama 60 menit. Setelah pemutaran selesai, dilakukan pengecekan pH dengan nilai standar sebesar 8. Jika pH yang terukur kurang dari 8 maka perlu ditambahkan Na2CO3 kembali. Tahap selanjutnya adalah

pemeraman kulit selama 24 jam. Setelah itu, kulit di-shaving menggunakan mesin shaving dengan tujuan untuk mengurangi ketebalan kulit dan menghilangkan lapisan grain pada kulit. Diagram alir proses penyamakan awal disajikan pada Lampiran 3.

3.3.2.2Penyamakan Minyak

Penyamakan minyak dilakukan dengan menggunakan metode yang dimodifikasi dari Suparno

et al. (2009a), seperti yang tersaji pada Tabel 3. Modifikasi yang dilakukan adalah waktu oksidasi pada tahap penyamakan lanjutan (4 jam, 6 jam, dan 8 jam) dan tahap oksidasi di toggle (1 hari, 2 hari, dan 3 hari).

Setiap kulit yang telah di-shaving kemudian ditimbang untuk diketahui bobotnya. Bobot tersebut yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penentuan persentase bahan-bahan yang akan digunakan dalam penyamakan. Kulit yang telah ditimbang selanjutnya dimasukkan ke dalam molen untuk proses pencucian ulang dengan menggunakan air sebanyak 200%. Penambahan dan penggantian air sebanyak tiga kali dengan selang waktu 10 menit. Setelah selesai, air pencucian dibuang dan diganti dengan air yang baru sebanyak 100% dan Na2CO3 sebanyak 0.5%, kemudian

diputar selama 10 menit. Setelah itu, dilakukan pengecekan pH dengan standar nilai pH 8-9. Proses selanjutnya adalah penirisan kulit pada kuda-kuda selama 1 jam dan dilanjutkan dengan setting out, yaitu proses untuk menghilangkan air yang masih tersisa pada kulit.

Kulit yang telah di-setting out selanjutnya disamak dengan menggunakan bahan penyamak yang merupakan campuran antara minyak biji karet sebanyak 30%, natrium karbonat sebanyak 0.5%, dan air sebanyak 1.5%. Penyamakan dilakukan dengan mengoleskan bahan penyamak secara merata ke seluruh permukaan kulit, selanjutnya kulit diperam selama 24 jam pada kotak penyimpan kulit.

Pada hari kedua setelah 24 jam pemeraman, kulit kemudian diputar di dalam molen selama 8 jam untuk penetrasi minyak ke dalam kulit. Setelah itu, dilakukan penambahan hidrogen peroksida (H2O2) sebanyak 6% yang telah dilarutkan dalam 70% air. Perhitungan masing-masing persentase

14 tersebut disesuaikan dengan bobot minyak biji karet yang digunakan. Molen kemudian diputar dengan kecepatan 12 rpm selama 4 jam, 6 jam, dan 8 jam. Proses selanjutnya adalah mengeluarkan kulit dari dalam molen kemudian membentangkan atau menggantungnya pada toggle dryer selama 1 hari, 2 hari, dan 3 hari. Hal ini bertujuan agar minyak yang menempel pada kulit dapat teroksidasi.

Setelah penggantungan selama 1 hari, 2 hari, atau 3 hari, kulit kemudian dicuci melalui dua tahap pencucian dalam molen. Pencucian pertama menggunakan air sebanyak 300%, natrium karbonat sebanyak 4%, dan degreaser sebanyak 2%. Pemutaran drum dilakukan selama 60 menit. Selanjutnya, bahan pencuci tersebut dikeluarkan dan diganti dengan air sebanyak 1000% lalu pemutaran molen dilanjutkan selama 15 menit. Setelah pemutaran selesai, air cucian dibuang dan kulit dikeluarkan dari molen untuk kemudian di-setting out. Pada tahap pencucian kedua, kulit yang telah di-setting out

dimasukkan kembali ke dalam molen dan dilakukan penambahan air sebanyak 1000%, natrium karbonat sebanyak 2%, dan degreaser sebanyak 1%. Molen kemudian diputar selama 60 menit. Selanjutnya, bahan pencuci tersebut dikeluarkan dan diganti dengan air sebanyak 1000% dan pemutaran molen dilanjutkan selama 15 menit. Setelah pemutaran selesai, air cucian dibuang dan kulit dikeluarkan dari molen untuk kemudian di-setting out.

Kulit yang telah dicuci kemudian dikeringkan dalam ruangan dengan cara digantung selama 2x24 jam. Setelah kulit tersebut kering, selanjutnya kulit diketun menggunakan alat stacking dengan tujuan agar kulit menjadi lemas dan lentur. Pada tahap terakhir dilakukan proses buffing. Proses ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan kulit terutama lapisan grain pada kulit. Selain itu, buffing

juga ditujukan untuk mengurangi ketebalan kulit, sehingga sesuai dengan tujuan pembuatan produk akhirnya. Diagram alir proses penyamakan minyak disajikan pada Lampiran 4.

Tabel 2. Proses penyamakan awal kulit (Suparno et al., 2009a)

Proses Bahan Kimia

Jumlah (% kulit pikel) (b/b) Waktu Keterangan Penimbangan Pencucian 1 NaCl 8-10 20 menit Derajat Baumé diukur min. 8o Baumé, jika kurang dari 8 maka ditambahkan NaCl Air 200 Pencucian 2 NaCl 8-10 10 menit • Diukur min. 8o Baumé, jika kurang dari 8 maka ditambahkan NaCl • pH dicek min. 3, jika kurang maka ditambahkan asam formiat Air 100

15 Tabel 2. Proses penyamakan awal kulit (Suparno et al., 2009a) (Lanjutan)

Proses Bahan Kimia

Jumlah (% kulit pikel) (b/b) Waktu Keterangan Pretanning Glutaraldehida (Relugan GT50) 3 3x15 menit + 30 menit Relugan GT50 diencerkan dengan air, perbandingan 1:3 Air 9 Natrium formiat 1 4x10 menit + 20 menit Natrium formiat diencerkan dengan air, perbandingan 1:10 Air 10 Natrium karbonat 2 3x15 menit Air 10 Air 10 1 jam pH dicek min. 8, jika kurang maka ditambahkan natrium karbonat

Shaving Ketebalan 0.8-0.9

mm

Tabel 3. Proses penyamakan minyak (modifikasi dari Suparno et al., 2009a)

Proses Bahan Kimia

Jumlah (% kulit shaving)

(b/b)

Waktu Keterangan

Penimbangan

Pencucian 1 Air 200 3x10 menit Air cucian dibuang Prapenyamakan

ulang

Natrium karbonat 0.5

10 menit pH dicek, nilai standar: 8-9 Air 100

Penirisan 1 jam

Setting out

Penyamakan minyak

Minyak biji karet 30 Penyamakan yaitu dengan mengoleskan bahan penyamak pada kulit Natrium karbonat 0.5 Air 1.5

16 Tabel 3. Proses penyamakan minyak (modifikasi dari Suparno et al., 2009a) (Lanjutan)

Proses Bahan Kimia

Jumlah (% kulit shaving)

(b/b)

Waktu Keterangan

Pemeraman Semalam Disimpan dan didiamkan Penetrasi minyak 8 jam Diputar di dalam

molen Penyamakan lanjutan H2O2 6% dari minyak biji karet 4 jam, 6 jam, dan 8 jam Diputar di dalam molen Air 70% dari minyak biji karet Oksidasi di toggle 1 hari, 2 hari, atau 3 hari Dibentangkan pada toggle dryer Pencucian 2 Air 300 60 menit • Digunakan air hangat (40oC)

• Air sisa cucian dibuang Natrium karbonat 4

Degreaser 2

Pencucian 3 Air 1000 15 menit

• Digunakan air hangat (40oC)

• Air sisa cucian dibuang Setting out Pencucian 4 Air 1000 60 menit • Digunakan air hangat (40oC)

• Air sisa cucian dibuang Natrium karbonat 2

Degreaser 1

Pencucian 5 Air 1000 15 menit

• Digunakan air hangat (40oC)

• Air sisa cucian dibuang

Setting out

Pengeringan 2x24 jam

17 Tabel 3. Proses penyamakan minyak (modifikasi dari Suparno et al., 2009a) (Lanjutan)

Proses Bahan Kimia

Jumlah (% kulit shaving) (b/b) Waktu Keterangan Buffing Ketebalan 0.3-1.2 mm (SNI 06-1752- 1990)

3.3.2.3Analisis Karakteristik Kulit Samoa

Kulit samoa hasil penyamakan dianalisis karakteristiknya yang meliputi sifat fisik, kimia, dan orgnoleptik. Analisis sifat fisik meliputi ketebalan, suhu kerut, daya serap air, kekuatan sobek, kekuatan tarik dan kemuluran putus (elongation at break). Analisis sifat kimia meliputi kadar minyak, kadar abu, dan pH, sedangkan sifat organoleptik yang diamati meliputi kehalusan, warna dan bau. Metode pengujian karakteristik kulit samoa dapat dilihat pada Lampiran 5.

3.3.2.4Kajian Mikroskopis Kulit Samoa

Pengujian mikroskopi kulit samoa dilakukan dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) tipe JSM-5000. Prosedur pengujian mikroskopi kulit samoa disajikan pada Lampiran 5.

Dokumen terkait