• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORITIS

D. Penelitian yang Relevan

Berikut ini peneliti paparkan penelitian relevan yang terkait dengan pembahasan pendidikan karakter santri di pondok pesantren.

1. Ahmad Maki, 2015, Kepemimpinan Transformasional dalam Pembinaan Toleransi Budaya Mahasiswa di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Plangkaraya, IAIN Palangkaraya, penelitian ini mendeskripsikan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pembinaan toleransi kultur mahasiswa di ma’had al-Jami’ah IAIN Palangka Raya melalui beberapa pola kegiatan yaitu pola peribadatan, pola pendidikan, dan pola sosial (pergaulan dan interaksi) yang terukur dalam sikap mahasiswa memiliki kemampuan : (a). Manajemen diri, manajemen waktu, dan kehidupan sosial (pergaulan dan interaksi), (b). Kemampuan kognitif, bahasa Arab dan bahasa

83

Inggris, dan (c). Pembentukan soft skill seperti berkomunikasi dan kepemimpinan melalui wadah organisasi ma’had al-Jami’ah.

2. Rofiqoh, 2015, Penanaman Sikap Toleransi Beragama dalam Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen dan Katolik di SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta), UIN Sunan Kalijaga, penelitian ini mendeskripsikan bahwa keberhasilan dari penanaman sikap toleransi beragama dalam pendidikan agama (Islam, Kristen dan Katolik) diukur berdasarkan indikator-indikator dari sikap toleransi beragama yang hendak dicapai yaitu: mengakui hak setiap orang, menghormati keyakinan orang lain, agree in disagreement , saling mengerti, kesadaran dan kejujuran, serta jiwa falsafah Pancasila. Toleransi beragama yang terdapat di sekolah tempat penelitian dilaksanakan pada dasarnya baru berada pada tingkatan toleransi pasif, yaitu toleransi baru sekedar menerima akan perbedaan yang ada, mengakui hak peribadatan agama lain, serta menghargai dan menghormati keyakinan orang lain.

3. Ukhiya Rizqiani, 2017, Nilai Toleransi dalam Pendidikan Agama (Telaah Silabus dan Guru dan perspektif Guru Pendidikan Agama Islam, Kristen dan Katolik di SMK Negeri 1 Karangawen dan SMK Bhakti Nusantara Mranggen Kabupaten Demak), IAIN Salatiga, penelitian mendeskripsikan bahwa Berdasarkan hasil telaah silabus Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan katolik secara keseluruhan dari ketiga silabus telah memenuhi kriteria pengembangan silabus. Akan tetapi secara

84

umum pengembangannya belum memenuhi prinsip desentralistik dan aktual-kontekstual.

Hampir semua guru pendidikan agama memiliki perspektif yang sama mengenai pengembangan nilai toleransi. Tetapi pada batasan dalam bertoleransi guru Pendidian Agama Islam lebih spesifik dari perspektif guru Pendidikan Agama Kristen dan Katolik.

4. Zaenuri Rofi’in, 2017, Implementasi Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Karakter Toleran Perspektif Multikulturalisme (Studi Kasus di SMP Negeri 1 dan 2 Kaloran Kabupaten Temanggung), IAIN Salatiga, Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Muatan nilai-nilai toleransi dalam pendidikan agama Islam di SMPN 1 dan SMPN 2 Kaloran ada di dalam; a) kompetensi inti dan kompetensi dasar, b) silabus dan c) buku bahan ajar. 2) Implementasi pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikulturalisme terwujud dalam hal; a) melalui kegiatan ekstra kurikuler, peringatan hari-hari besar dan berbagai pembiasaan di sekolah. b) metode pembelajaran pendidikan agama Islam. 3) Dampak implementasi pendidikan agama Islam dalam pembentukan karakter toleran siswa yaitu; memunculkan kesadaran dalam keberbedaan dan mereduksi prasangka-prasangka negatif terhadap pemeluk agama lain sehingga mewujudkan kerukunan siswa.

5. Wiwit Kurniawan, 2013, Pengaruh Orientasi Keagamaan Politik-Teologis terhadap Sikap Toleransi Siswa Muslim SMA di Purwekerto

85

(Studi Kasus di SMA N 1 Puerwekerto dan SMA Diponogoro 1 Purwekerto), kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruh antara variabel orientasi keagamaan politis dengan tingkat sikap toleransi siswa, dan hanya orientasi keagamaan teologis yang memiliki pengaruh, memungkinkan adanya variabel-variabel lain yang berpengaruh pada toleransi siswa. Seperti yang telah dibahas di kajian pustaka bahwa variabel-variabel seperti lingkungan pendidikan, jenis kepribadian, dan keterlibatan organisasi adalah variabel-variabel yang memungkinkan bisa mempengaruhi sikap toleransi. Namun demikian, perlu ada kajian lebih lanjut tentang keterlibatan variabel-variabel tersebut.

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut menunjukan telah adanya banyak pembahasan yang mengarah pada pendidikan toleransi, terutama toleransi yang mengarah pada kerukunan antar agama seperti Islam, Kristen, dan Katolik khususnya yang terdapat pada sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Dan dari beberapa penelitian itu menunjukan telah adanya sekolah yang mana dalam proses pembelajarannya termuat tema-tema yang mengarah pada toleransi beragama, dilihat dari kurikulum, sistem sekolah, bahkan proses pendidikannya. Dan tema toleransi itu juga sesuai dengan kandungan pendidikan yang terdapat dalam Islam dan ajaran-ajaran yang berada di dalamnya, hal ini dilihat dari penerapan sikap toleransi di beberapa sekolah Islam.

Beberapa penelitian terdahulu tersebut memiliki persamaan dengan tema yang penulis ambil, yaitu salah satunya pada aspek pendidikan, khususnya

86

pendidikan agama yang terkandung di dalamnya nilai-nilai yang mengarah pada sikap toleransi. Dengan pendidikan agama yang mana terdapat nilai-nlai toleransi tersebut akan memiliki dampak pada kerukunan yang di dasari pada perbedaan agama atau kerukunan antar agama, khususnya kerukunan yang terdapat pada lapisan masyarakat untuk menjalani hidup antara satu dengan yang lain secara harmonis. Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu tersebut dengan tema yang penulis ambil, yaitu salah satunya terletak pada pengelolaan suatu sekolah dalam menciptakan pendidikan yang mengarah pada sikap toleransi. Secara sederhananya, yaitu bagaimana mengelola suatu pendidikan agar mengarah pada sikap yang terkandung di dalamnya nilai-nilai untuk saling menghormati dan menghargai bukan hanya dalam konteks perbedaan kayakinan agama melainkan juga pada aspek individu dan kelompok dalam berbangsa dan benegara.

Dari beberapa uraian penelitian terdahulu yg telah ada tersebut, maka peneliti akan mencoba menggali sisi esensi dari pendidikan sikap toleransi di sekolah Islam atau pesantren yang berada pada daerah yang mayoritas Hindu. Fokus penelitian ini di rencanakan mencoba melihat bagaimana sekolah atau lembaga pendidikan Islam dalam memanajemen pendidikannya sehingga mengarah pada sikap toleransi. Toleransi antar agama, antar madzhab bahkan toleransi dalam hidup berbangsa di Indonesia, sehingga tema yang peneliti angkat yaitu manajemen pendidikan sikap toleransi.