• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian yang relevan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

B. Penelitian yang relevan

1. Zuhriyah (2006) dengan judul “Penerapan Metode pembelajaran Quantum Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa (Penelitian Terhadap Mahasiswa SMP Miftahul Iman Kota Bandung Tahun Ajaran 2005/2006)”. Jenis penelitian ini adalah one group pretest-postest time series dengan sampel eksperimen yaitu kelas VIII-A SMP Miftahul Iman Kota Bandung Tahun Ajaran 2005/2006 sebanyak 25 orang mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran Quantum Learningdapat meningkatkan hasil belajar fisika mahasiswa.

2. Hidayat (2011) dengan judul “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Quantum Learning Berbantuan Web Interaktif Terhadap Hasil Belajar Teknologi

Informasi Dan Komunikasi Mahasiswa Kelas VII SMPN 3 Malang”. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan strategi pembelajaran Quantum Learning berbantuan web interaktif terhadap hasil belajar mahasiswa. Perbedaan dengan penelitian ini adalah dari tempat pelaksanaannya dan masalah yang diteliti oleh peneliti adalah penerapan metode pembelajaran Quantum Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 21

C. Kerangka Berpikir

Keterangan : Diteliti Tidak Diteliti

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian Tindakan Kelas Penerapan Metode Pembelajaran Quantum Learning

Mata kuliah Promosi Kesehatan akan lebih menarik jika dikemas dengan pembelajaran yang menyenangkan yaitu dengan metode pembelajaran Quantum Learning dimana mahasiswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan materi yang diajarkan berdasarkan pengalaman mahasiswa dalam kehidupan sosialnya sehari-hari. Penggunaan metode pembelajaran Quantum

Pembagian kasus pemicu

Berpikir individu (analisis kasus) Metode Pembelajaran

Quantum Learning

Berpasangan/curah pendapat

Hasil kesepakatan

Kemampuan berpikir kritis meningkat Motivasi Meningkat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id langkah TANDUR (Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan) dapat memicu kemampuan berpikir mahasiswa dalam mengolah suatu kasus sehingga dapat mendorong mahasiswa untuk belajar lebih banyak. Dengan demikian diharapkan metode pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi belajar serta kemampuan berpikir kritis mahasiswa terutama dalam mata kuliah Promosi Kesehatan.

D. Hipotesis Tindakan

1. Metode pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Promosi Kesehatan di Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo.

2. Metode pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada mata kuliah Promosi Kesehatan di Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh tenaga pengajar yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi atau situasi pembelajaran (Susilo, dkk, 2009). Peneliti berperan juga sebagai dosen dalam pelaksana tindakan. Penelitian dilaksanakan di Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo semester IV. Pemilihan angkatan ini karena mata kuliah Promosi Kesehatan terdapat pada semester IV.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu pada bulan Oktober 2011.

B. Strategi dan Bentuk Penelitian

Penelitian ini bertujuan memecahkan permasalahan-permasalahan riil yang muncul di kelas dengan cara memberikan suatu tindakan. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Tindakan yang digunakan dengan menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menurut Arikunto (2009) ada tiga kata yang membentuk pengertian Penelitian Tindakan Kelas, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan:

1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan: menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk mahasiswa.

3. Kelas: dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok mahasiswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari dosen yang sama pula.

Menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh dosen atau dengan arahan dari dosen dilakukan oleh mahasiswa.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan oleh peneliti direncanakan siklus I sampai siklus ke-n masing-masing siklus dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 25

interprestasi, serta analisis dan refleksi secara umum masing-masing siklus melaksanakan kegiatan tersebut. Kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan

Perencanan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

a. Dosen bersama peneliti menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (SAP) dan skenario pembelajaran Metode Pembelajaran Quantum Learning. b. Dosen bersama peneliti menentukan instrumen penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan lembar observasi. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui penerapan Metode Pembelajaran Quantum Learning dan mengetahui keaktifan mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung baik pada siklus I maupun siklus selanjutnya.

c. Peneliti menyusun dan menyiapkan lembar observasi pengamatan dosen dan mahasiswa, serta pedoman wawancara.

d. Penetapan indikator ketercapaian

Indikator kinerja ketercapaian ditentukan berdasarkan hasil observasi awal peneliti, dengan tujuan untuk melihat perbedaan kondisi awal dengan kondisi setelah dilaksanakan tindakan.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi : silabus mata kuliah Promosi Kesehatan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id merancang strategi dan skenario pembelajaran yang menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Learning.

b. Rancangan strategi dan skenario penerapan Metode Pembelajaran Quantum Learning adalah sebagai berikut:

1) Dosen membuka proses belajar mengajar.

2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat mahasiswa dengan mengecek kehadiran, kondisi mahasiswa dan kelas.

3) Dosen menyampaikan bahwa metode pembelajaran yang akan digunakan pada materi bahasan pemasangan implan ini adalah Metode Pembelajaran Quantum Learning.

4) Memulai tahap-tahap Metode Pembelajaran Quantum Learning: a) Perencanaan dan persiapan

(1) Dosen memastikan ruang yang cukup untuk Metode Pembelajaran Quantum Learning dan mengecek mahasiswa untuk memastikan bahwa semua mahasiswa dapat melakukan demonstrasi.

(2) Dosen menyampaikan garis besar materi untuk informasi awal mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari.

(3) Dosen menyampaikan tujuan pembelajaran.

(4) Dosen memberikan lembar kerja mahasiswa yang berisi pre test dan kuisioner motivasi. Kemudian masing-masing mahasiswa mengerjakan pre test dan kuisioner tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 27

(5) Dosen menjelaskan bahwa dosen dalam Metode Pembelajaran Quantum Learning ini hanya sebagai observer/pengamat mengawasi jalannya Metode Pembelajaran Quantum Learning, memberi evaluasi dan pengarahan setelah Metode Pembelajaran Quantum Learning berakhir.

(6) Dosen menjelaskan alokasi waktu yang diberikan untuk Metode Pembelajaran Quantum Learning adalah 60 menit.

b) Interaksi

(1) Sebelum Metode Pembelajaran Quantum Learning dimulai dosen bersama peneliti menyampaikan aturan dan langkah-langkah Metode Pembelajaran Quantum Learning yang telah disusun sebelumnya yang digunakan sebagai pedoman jalannya Metode Pembelajaran Quantum Learning.

(2) Dosen melakukan pendekatan dan pengarahan kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat terdorong untuk aktif dalam kegitan Metode Pembelajaran Quantum Learning.

(3) Dosen menyampaikan informasi kepada seluruh mahasiswa yaitu berupa topik permasalahan yang akan dibahas dalam Metode Pembelajaran Quantum Learning untuk tiap-tiap kelompok yang melakukan demonstrasi.

(4) Mahasiswa yang mendapat kesempatan melakukan demonstrasi maju ke depan kelas memulai demonstrasi dengan mempersiapkan setting tempat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (5) Ketika Metode Pembelajaran Quantum Learning berjalan dosen

bersama mahasiswa lain yang tidak melakukan demonstrasi sebagai pengamat untuk mahasiswa tiap kelompok diberi lembar pengamatan yang berisi penilaian bagi kelompok yang sedang melakukan demonstrasi.

(7) Dosen menghentikan Metode Pembelajaran Quantum Learning sesuai batas waktu yang ditentukan.

(8) Metode Pembelajaran Quantum Learning berakhir dan dilanjutkan dengan sesi refleksi dan evaluasi.

c) Refleksi dan evaluasi

(1) Dosen mengarahkan mahasiswa sebagai pengamat untuk memberikan penilaian berupa kritik dan saran terhadap demonstrasi yang telah dilakukan.

(2) Dosen memberikan refleksi dan evaluasi terhadap Metode Pembelajaran Quantum Learning yang baru saja berjalan dan memberikan penjelasan pada pembahasan materi agar sesuai dengan tujuan pembalajaran.

(3) Dosen meminta mahasiswa untuk kembali ketempat duduk masing-masing.

(4) Dosen menanyakan kembali apakah ada pertanyaan atau tanggapan yang ingin disampaikan mahasiswa tentang topik yang dibahas, (5) Pengumpulan hasil observasi tiap kelompok.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 29

(7) Evaluasi pembelajaran dengan tes tertulis. tes tertulis dilakukan dalam bentuk soal uraian untuk agar mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuan yang didapat tanpa terpaku pada pilihan jawaban. Tes tertulis berfungsi untuk mengukur kemampuan berpikir kritis mahasiswa.

(8) Dosen menutup kegiatan proses belajar mengajar.

3. Pengamatan

Tahapan ini peneliti mengadakan pemantauan apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mengatasi permasalahan yang ada di dalam pembelajaran dalam kelas di mana tahapan ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan observasi di mana dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi dan interpretasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran mata kuliah Promosi Kesehatan dengan penerapan Metode Pembelajaran Quantum Learning. Hal-hal yang diobservasi meliputi :

a. Kondisi atau suasana belajar pada saat proses belajar mengajar b. Keaktifan mahasiswa saat proses belajar mengajar

Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif, di mana peneliti berada dalam lokasi penelitian namun tidak berperan aktif. Peneliti hanya mengamati dan mencatat segala aktivitas dalam proses pembelajaran mata kuliah Promosi Kesehatan secara langsung, penelitian menggunakan observasi terstruktur yaitu melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan catatan lapangan untuk memperoleh data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id secara obyektif, yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktivitas mahasiswa selama penelitian tindakan berlangsung, reaksi dan petunjuk-petunjuk lain yang dapat digunakan sebagai bahan menganalisis dan refleksi.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan dengan menganalisis atau mengolah data hasil observasi dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang memerlukan perbaikan dan bagian mana yang sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam melakukan refleksi, peneliti harus bekerjasama dengan dosen sebagai kolaborator. Kemudian peneliti dengan dosen sebagai kolaborator mengadakan diskusi untuk penentuan langkah-langkah untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan. Setelah itu, ditarik kesimpulan apakah penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak sehingga dapat menentukan langkah berikutnya.

Secara rinci urutan masing-masing tahap dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31

Gambar 2. Desain PTK Kemmis dan Mc Taggart yang dikutip oleh Susilo (2009) Rencana Tindakan Refleksi Refleksi SIKLUS 3 Refleksi Observasi Pelaksanaan Tindakan Rencana Tindakan SIKLUS 1 SIKLUS 2 Pelaksanaan Tindakan Observasi Pelaksanaan Tindakan Observasi Rencana Tindakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. Sumber Data dan Teknik Sampling

Penelitian ini melibatkan mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo semester IV dengan jumlah 41 mahasiswa serta dosen pada mata kuliah Promosi Kesehatan. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah Total Sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel. Disini peneliti berperan sebagai dosen mata kuliah Promosi Kesehatan.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Uji Kepercayaan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan mengamati hasil tes individu, hasil kesepakatan dan observasi. Untuk menguji keabsahan data perlu dilakukan uji kredibilitas dengan cara triangulasi, mulai dari pengkajian, metode dan sumber peneliti.

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Kuisioner digunakan untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar mahasiswa.

b. Observasi, dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan berpikir kritis mahasiswa selama PBM dengan metode pembelajaran Quantum Learning serta observasi dengan kesesuaian SAP.

c. Wawancara, untuk mendapatkan data tentang kondisi pembelajaran sebelum model dan setelah diterapkan model.

d. Diskusi antara dosen dan observer tentang refleksi PTK.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 33

a. Kuisioner, terdiri dari 18 butir pertanyaan yang dibuat oleh peneliti, sesuai dengan pokok materi.

b. Observasi, dengan menggunakan lembar observasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis mahasiswa sesuai dengan pelaksanaan SAP dalam pembelajaran dan mengamati partisipasi mahasiswa selama pembelajaran. Pembuatan lembar observasi untuk mahasiswa sesuai dengan yang dilakukan oleh mahasiswa dan SAP yang dilakukan sesuai dengan SAP yang diterapkan di Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo. c. Wawancara, dengan menggunakan panduan wawancara. Peneliti mencatat

hal-hal yang dibicarakan dengan para mahasiswa dan dosen sejawat khususnya dosen Promosi Kesehatan.

d. Diskusi terfokus, dengan menggunakan lembar hasil observasi dan hasil wawancara. Diskusi ini termasuk dalam refleksi proses pembelajaran yang diikuti oleh dosen pengampu mata kuliah Promosi Kesehatan dan peneliti. Tabel 1. Daftar Instrumen, Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data

Berdasarkan Jenis Data No Jenis Data Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data Instrumen 1 2 3 Penerapan Metode pembelajaran Quantum Learning Motivasi Kemampuan berpikir kritis - Observer - Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa - Wawancara - Wawancara - Pembagian Kuisioner - Observasi - Panduan wawancara - Panduan wawancara - Kuisioner - Lembar observasi Sumber: Data Primer, 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dokumen terkait