• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Sejarah Bank Muamalat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat Indonesia”) memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia. Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan produkproduk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk Bank yaitu Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan pertama di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun 2011 tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip pertama di Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking, mobile banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak sejarah penting di industri perbankan syariah.

Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang tidak listing di Bursa

87

Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2003, Bank dengan percaya diri melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 5 (lima) kali dan merupakan lembaga perbankan pertama di Indonesia yang mengeluarkan Sukuk Subordinasi Mudharabah. Aksi korporasi tersebut semakin menegaskan posisi Bank Muamalat Indonesia di peta industri perbankan Indonesia. Seiring kapasitas Bank yang semakin diakui, Bank semakin melebarkan sayap dengan terus menambah jaringan kantor cabangnya di seluruh Indonesia. Pada tahun 2009, Bank mendapatkan izin untuk membuka kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia dan menjadi bank pertama di Indonesia serta satu-satunya yang mewujudkan ekspansi bisnis di Malaysia. Hingga saat ini, Bank telah memiliki 325 kantor layanan termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia. Operasional Bank juga didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 710 unit ATM Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, serta lebih dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS).

Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia bermetamorfosa untuk menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka panjang. Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia akan terus melaju mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence”. (Bankmuamalat.co.id)

2. Visi dan Misi

88

Visi “Menjadi Bank Syariah Terbaik dan termasuk dalam 10 Bank Terbesar di Indonesia dengan eksistensi penguasaan yang diakui di tingkat regional.”

Misi “Membangun Lembaga Keuangan Syariah yang Unggul dan Berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang islami dan profesional serta orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.”

3. Stuktur Organisasi

89 B. Analisis dan Hasil Penelitian

Untuk mendapatkan penjelasan umum mengenai latar belakang sampel penelitian, maka pada sub bab ini akan dilampirkan hal-hal penting dalam penafsiran penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama sekali bagi anggota populasi yang tidak dipilih manjadi sampel. Selanjutnya Teknik sampel ini menggunakan cara Axidental sampling yaitu Teknik sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2014). Kriteria utama pemilihan sampel dalam penenlitian ini adalah calon nasabah bank muamalat yang berada di kota Tangerang.

Data dalam penelitian ini dikumpulkulkan dengan cara membagikan kuesioner secara online kepada responden. Kuesinoner tersebut diberikan kepada responden yang berdomisili di Kota Tangerang. Penyebaran kuesioner dilakukan secara online mulai tanggal 18 Agustus s/d 19 Agustus 2020 dan terkumpul 113 responden. Karakteristik pada penelitian ini meliputi pada Usia, Jenis Kelamin, Agama, Pekerjaan, Pengeluaran Perbulan

1. Analisis Deskriptif a. Usia

Dalam penelitian ini populasinya adalah Calon Nasabah Bank Muamalat yang berada di Kota Tangerang, maka rentang usia yang dijadikan responden adalah usia 17 Tahun – 47 Tahun.

90

Table 4.1 Usia Responden

Usia Jumlah Persentase (%)

18 3 2,6% 19 7 6,2% 20 4 3,5% 21 22 18,6% 22 60 51,3% 23 8 7% 24 2 1,8% 25 1 0,9% 26 1 0,9% 27 2 1,8% 29 1 0,9% 30 1 0,9% 37 1 0,9% 47 1 0,9% Z 2 1,8% Jumlah 116 100%

91

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Berdasarkan data diatas, menunjukan bahwa jumlah responden terbanyak menurut usia yaitu responden yang berusia 22 tahun dengan jumlah 58 responden (51,33%). Sedangkan jumlah responden terkecil yaitu responden dengan usia 24 tahun sampai dengan usia 47 Tahun dengan jumlah 12 responden (8.82%). Hal tersebut menunjukan bahwa mayoritas responden adalah generasi Z.

b. Jenis Kelamin

Adapun data mengenai jenis kelamin responden adalah sebagai berikut:

Table 4.2 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Perempuan 70 60,3%

Laki-laki 46 39%

Jumlah 116 100%

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Berdasarkan data table 4.2 Menunjukan bahwa jumlah responden yang paling banyak adalah berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 68 responden (60,2%). Sedangkan Responden dengan jenis kelamin laki-laki 45 responden atau sebesar (39,8%). Hal tersebut menunjukan bahwa jumlah responden di dominasi oleh perempuan.

c. Agama

92

Table 4.3 Agama Responden

Agama Jumlah Persentase (%)

Islam 116 100%

Jumlah 116 100%

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Berdasarkan data tabel 4.3 menunjukan bahwa Agama yang di anut semua Responden adalah Islam dengan jumlah 113 responden atau (100%). Hal ini menunjukan bahwa, tidak ada agama lain yang menjadi responden pada penelitian ini.

d. Pekerjaan

Dalam pemilihan pekerjaan peniliti memberikan beberapa pilihan pekerjaan diantaranya yaitu; Pelajar/Mahasiswa, Guru/Dosen, Pegawai Negeri, Pegawai Swasta dan Wiraswasta. Dan diperoleh data sebagai berikut:

Table 4.4 Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

Pelajar/Mahasiswa 87 75%

Guru/Dosen 6 5,3%

Pegawai Negeri 0 0%

Pegawai Swasta 14 12,2%

93

Jumlah 116 100%

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 memperlihatkan bahwa Sebagian besar responden masih menjadi Pelajar/Mahasiswa dengan jumlah terbanyak nyaitu 85 responden atau (75,2%) dan jumlah terkecilnya yaitu Pegawai Negeri dengan jumlah 0 atau (0%). Hal ini menunjukan bahwa penelitian ini di dominasi oleh pelajar/mahasiswa yang belum bekerja.

e. Pengeluaran Perbulan

Pada pengeluaran perbulan, peneliti membaginya kedalam beberapa bagian, yaitu; Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000, Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000, Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000, dan > Rp. 3.000.000. Dan diperoleh data sebagai berikut:

Table 4.5 Pengeluaran Responden

Pengeluaran Jumlah Persentase (%)

Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 55 47%

Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 28 24%

Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 17 15%

> Rp. 3.000.000 16 14%

Jumlah 116 100%

94

Berdasrkan Keterangan pada tabel 4.5 menunjukan hasil bahwa pengeluaran perbulan Sebagian besar Responden yaitu kisaran Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 dengan jumlah 54 responden atau (47,8%) dan pengeluaran terkecilnya yaitu kisaran > Rp. 3.000.000 dengan jumlah 16 responden atau (14,1%).

2. Hasil Tanggapan Responden

Dalam pengumpulan data penelitian ini, pertanyaan dibuat dalam skala likert. Skala likert dapat digunakan untuk mengukur respon yang berkisar dari sangat negatif sampai sangat positif dengan 5 (lima) alternatif jawaban, dengan jawaban masing-masing sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju

3 = Netral 4 = Setuju

5 = Sangat Setuju a. Islamic Branding (X1)

Variabel Islamic Baranding (X1) diukur menggunakan 7 item indikator, yang terdiri dari 7 pertanyaan dengan 5 skala likert. Indikator dari variabel Islamic Branding disimbolkan dengan X1.1, X1.2, X1.3, X1.4, X1.5, X1.6 dan X1.7. Hasil penelitian responden yang terdapat variabel X1 adalah sebagai berikut:

95

Gambar 4.2 Daya Tarik Produk

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X1.1 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 65 responden atau (56%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Tidak setuju” dengan jumlah 2 respomden atau (0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan positif karena 90,4% Responden setuju bahwa Islamic Branding merupakan Identitas Halal dalam suatu produk atau jasa yang sesuai dengan Syariat Islam.

96

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X1.2 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 65 responden atau (56%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Tidak setuju” dengan jumlah 2 respomden atau (1,7%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan positif karena 91,3% Responden setuju bahwa Brand atau merek mempunyai daya Tarik terhadap konsumen.

Gambar 4.4 Identitas Produk Halal

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X1.3 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 56 responden atau (48,3%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 1 respomden atau (0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas

97

dapat dikatakan positif karena 78,5% Responden setuju bahwa Penggunaan Brand atau merek yang berkaitan dengan Syariah menunjukan ke halalan suatu produk atau jasa.

Gambar 4.5 Ditunjukan Untuk Konsumen Muslim

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X1.4 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Setuju” dengan jumlah sebanyak 49 responden atau (42,2%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 2 respomden atau (1,7%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan positif karena 75% Responden setuju bahwa Banyaknya Brand atau merek Bank Syariah di Indonesia mencerminkan mayoritas penduduk indonesia beragama islam.

98

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X1.5 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Setuju” dengan jumlah sebanyak 45 responden atau (38,8%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 1 respomden atau (0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan positif karena 76,7% Responden setuju bahwa Bank Syariah mencerminkan perusahaan islam yang berasal dari negara islam namun bisa digunakan seluruh masyarakat beragama yang ada di Indonesia.

Gambar 4.7 Label Halal

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X1.6 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 62 responden atau (53,4%),

99

sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Tidak setuju” dengan jumlah 1 respomden atau (0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan positif karena 89,6% Responden setuju bahwa Penggunaan Label Halal dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat muslim terhadap pemilihan produk maupun jasa yang ada di Bank Syariah.

Gambar 4.8 Keyakinan

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X1.7 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 61 responden atau (52,6%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 1 respomden atau (0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 87,1% Responden setuju bahwa Peran Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Dewan Syariah Nasional (DSN) yang ada di Bank Syariah meningkatkan keyakinan dan kepercayaan masyarakat muslim terhadap Bank Syariah.

100

Variabel Religiusitas (X2) diukur menggunakan 6 item indikator, yang terdiri dari 6 pertanyaan dengan 5 skala likert. Indikator dari variabel Religiusitas disimbolkan dengan X2.1, X2.2, X2.3, X2.4, X2.5 dan X2.6. Hasil penelitian responden yang terdapat variabel X2 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.9 Keyakinan

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X2.1 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 102 responden atau (87,9%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Tidak setuju” dengan jumlah 0 respomden atau (0%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 95,7% Responden Meyakini Bahwa Tiada Tuhan Selain Allah SWT.

101

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X2.2 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 69 responden atau (59,5%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 1 respomden atau (0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 85,4% Responden selalu melaksanakan kegiatan wajib yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Gambar 4.11 Praktik

102

Pada Indikator X2.3 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 78 responden atau (67,2%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Tidak setuju” dengan jumlah 1 respomden atau (0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 93,9% Responden selalu memanjatkan do’a setelah sholat.

Gambar 4.12 Ketaatan

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X2.4 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 57 responden atau (49,1%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Tidak setuju” dengan jumlah 1 respomden atau (0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 83,6% Responden menjauhi riba karena mengetahui riba adalah hal yang dilarang Allah dalam Al-Qur’an.

103

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X2.5 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 46 responden atau (34,5%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 3 respomden atau (2,6%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 74,2% Responden menggunakan Bank Syariah karena meyakini terdapat larangan riba didalam kitab Suci Al-Qur’an.

Gambar 4.14 Konsekuensi

104

Pada Indikator X2.6 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 60 responden atau (51,7%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dan “Tidak Setuju” dengan jumlah masing masing 2 respomden atau (3,4%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 80,1% Responden merasa dicintai Allah dengan menjauhi Riba.

c. Reputasi (X3)

Variabel Reputasi (X3) diukur menggunakan 7 item indikator, yang terdiri dari 7 pertanyaan dengan 5 skala likert. Indikator dari variabel Reputasi disimbolkan dengan X3.1, X3.2, X3.3, X3.4, X3.5, X3.6 dan X3.7. Hasil penelitian responden yang terdapat variabel X3 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.15 Kredibilitas

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X3.1 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Setuju” dengan jumlah sebanyak 53 responden atau (45,7%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 1 atau

105

(0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 82,8% Responden meyakini bahwa segala kegiatan bisnis yang dijalankan oleh bank Syariah adalah aktifitas yang positif dan sesuai dengan prinsip Syariah.

Gambar 4.16 Kualitas

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X3.2 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Setuju” dengan jumlah sebanyak 53 responden atau (44,8%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Tidak Setuju” dengan jumlah 2 atau (1,7%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 68,9% Responden meyakini bahwa Bank Syariah memiliki Kualitas produk maupun jasa yang baik.

106

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X3.3 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Setuju” dengan jumlah sebanyak 49 responden atau (42,2%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Tidak Setuju” dengan jumlah 1 atau (0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 78,4% Responden meyakini bahwa Bank Syariah dikelola secara professional oleh orang yang menguasai bidangnya.

Gambar 4.18 Kualitas Pelayanan

107

Pada Indikator X3.4 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Setuju” dengan jumlah sebanyak 57 responden atau (49,1%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 1 atau (0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 78,4% Responden meyakini bahwa Bank Syariah mampu memastikan terlaksananya kualitas prima yang diberikan kepada nasabah.

Gambar 4.19 Fasilitas

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X3.5 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 60 responden atau (51,7%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Tidak setuju” dengan jumlah 0 atau (0%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 93,9% Responden setuju bahwa fasilitas yang ada pada bank Syariah harus memadai agar dapat digunakan dengan baik oleh berbagai pihak.

108

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X3.6 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Setuju” dengan jumlah sebanyak 52 responden atau (44,8%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 1 atau (0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 83,6% Responden setuju bahwa bank Syariah harus mampu bertanggung jawab terhadap lingkungan sekutar dengan kegiatan bisnis yang dijalani.

109

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator X3.7 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Setuju” dengan jumlah sebanyak 54 responden atau (46,6%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dan “Tidak Setuju” dengan jumlah masing masing 1 atau (1,7%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 79,4% Responden setuju bank Syariah dapat mendukung segala bentuk kegiatan positif yang dijalankan oleh masyarakat setempat.

d. Minat (Y)

Variabel Minat (Y) diukur menggunakan 5 item indikator, yang terdiri dari 5 pertanyaan dengan 5 skala likert. Indikator dari variabel Reputasi disimbolkan dengan Y.1, Y.2,Y.3,Y.4,Y.5. Hasil penelitian responden yang terdapat variabel Y adalah sebagai berikut:

Gambar 4.22 Minat

110

Pada Indikator Y.1 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 51 responden atau (44%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 4 responden atau (3,4%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan Positif karena 71,6% Responden tertarik untuk menabung di bank Syariah.

Gambar 4.23 Loyal

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator Y.2 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Netral” dengan jumlah sebanyak 44 responden atau (37,9%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 11 responden atau (9,5%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan negatif karena hanya 33,8% Responden yang bersedia hanya menggunakan bank Syariah saja.

111

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator Y.3 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 42 responden atau (36,2%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 3 responden atau (2,6%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan positif karena 67,2% Responden bersedia untuk merekomendasikan orang lain untuk menggunakan bank Syariah.

Gambar 4.25 Prefensial

112

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator Y.4 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 40 responden atau (34,5%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 3 responden atau (2,6%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan positif karena 59,5% Responden bersedia untuk selalu menggunakan bank Syariah dimasa mendatang.

Gambar 4.26 Eksploratif

Sumber : Data diperoleh dari hasil Kuesioner

Pada Indikator Y.5 mendapatkan hasil tanggapan paling banyak yaitu “Sangat Setuju” dengan jumlah sebanyak 50 responden atau (43,1%), sedangkan hasil tanggapan paling sedikit yaitu “Sangat Tidak setuju” dengan jumlah 1 responden atau (0,9%). Hal ini menunjukan hasil diagram diatas dapat dikatakan positif karena 75% Responden mencari informasi mengenai produk-produk yang terdapat pada bank Syariah.

113 3. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Untuk mendapatkan data, peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada calon nasabah yang berminat menabung di bank muamalat sebanyak 100 responden, dengan alat uji SmartPLS. Maka didapatkan hasil Uji Validitas sebagai berikut:

Table 4.6 Uji Validitas Variabel Penelitian

Pernyataan r Hitung sig (2-tailed) r Tabel sig (2-tailed) sig (2-tailed) N Keterangan Islamic Branding (X1) X1.1 0,858 0,197 0,000 100 Valid X1.2 0,755 0,197 0,000 100 Valid X1.3 0,947 0,197 0,000 100 Valid X1.4 0,854 0,197 0,000 100 Valid X1.5 0,738 0,197 0,000 100 Valid X1.6 0,943 0,197 0,000 100 Valid X1.7 0,944 0,197 0,000 100 Valid Religiusitas (X2) X2.1 0,911 0,197 0,000 100 Valid X2.2 0,776 0,1970 0,000 100 Valid X2.3 0,883 0,197 0,000 100 Valid

114 X2.4 0,795 0,197 0,000 100 Valid X2.5 0,850 0,197 0,000 100 Valid X2.6 0,926 0,197 0,000 100 Valid Reputasi (X3) X3.1 0,798 0,197 0,000 100 Valid X3.2 0,764 0,197 0,000 100 Valid X3.3 0,785 0,197 0,000 100 Valid X3.4 0,709 0,197 0,000 100 Valid X3.5 0,755 0,197 0,000 100 Valid X3.6 0,713 0,197 0,000 100 Valid X3.7 0,736 0,197 0,000 100 Valid Minat (Y) Y.1 0,824 0,197 0,000 100 Valid Y.2 0,786 0,197 0,000 100 Valid Y.3 0.872 0,197 0,000 100 Valid Y.4 0.905 0,197 0,000 100 Valid Y.5 0.705 0,197 0,000 100 Valid

Sumber : (Hasil Olah SmartPLS, 2020)

Berdasarkan table berikut, dapat dilihat hasil uji validitas dengan du acara, yaitu dengan membandingkan nilai r Hitung dan r Tabel. Dari hasil uji validitas tersebut menunjukan bahwa 25 butir pertanyaan yang diajukan

115

memiliki nilai validitas > 0.197, sehingga 25 pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

b. Uji Reabilitas

Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0.700. Uji reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan uji statistik cronbach’s alpha (𝛼) dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha adalah di atas 0,6 (Ghozali, 2009, p.133) dalam (Hermanto & Cahyadi, 2015).

Table 4.7 Uji Reabilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Islamic Branding 0,944 Reliabel

Religiusitas 0,928 Reliabel

Reputasi 0,873 Reliabel

Minat 0,878 Reliabel

116

Berdasarkan hasil yang ditunjukan pada tabel 4.2 uji reabilitas pada dimensi-dimensi dalam penelitian dapat dikatakan bersifat reliabel. Karena nilai Cronbach’s Alpha telah berada diatas nilai yang telah ditentukan yaitu 0.7.

4. Kontruksi Diagram Jalur

Pada tahap ini, konstruk diagram jalur dibuat berdasarkan model penelitian. Diagram jalur tersebut digunakan untuk merancang model pengukuran (outer model) dan model structural (inner model).

a. Perangcangan Model Struktural (Inner Model)

Model ini menitikberatkan pada model struktur variabel laten, dimana antar variabel laten diasumsikan memiliki hubungan yang linier dan memiliki hubungan sebab-akibat (Devi et al., 2015). Perancangan inner model hubungan antar konstruk didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian. Perancangan inner model dengan menggunakan software smartPLS v3.0 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

117

Sumber : (Hasil Olah SmartPLS, Peneliti 2020) b. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model)

Indikator dari masing-masing konstruk yaitu konstruk Islamic Branding, Religiusitas, Reputasi dan minat pada outer model bersifat refleksif artinya setiap perubahan pada sebuah variabel laten akan terlihat pada indikator-indikatornya Sehingga arah panah pada model pengukuran dari arah

Dokumen terkait