• Tidak ada hasil yang ditemukan

I.Tujuan

Setelah menyelesaikan praktikum ini, praktikan akan dapat 1. menjelaskan penentuan golongan darah ABO

2. menetapkan genotif golongan darah praktikan sendiri.

II.Latar Belakang A. Sistem ABO

Golongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner (1990) dan faktor Rh yang ditemukan Landsteiner & Wiener ( 1924) juga ditentukan oleh alel ganda.

Landsteiner (1900) menemukan bahwa sel darah merah individu tertentu apabila dicampur dengan serum dari darah orang lain dapat membentuk gumpalan atau aglutinasi. Ini menunjukkan bahwa di dalam serum antibodi spesifik terhadap antigen yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Dengan metode ini ternyata individu dapat dibedakan menjadi 4 fenotif. Empat fenotif ini disebabkan adanya perbedaan antigen yang terdapat pada sel darah merah. Perbedaan antigen ini ternyata diwariskan. Antigen ini ada 2 macam yaitu antigen A dan antigen B.

Sedangkan fenotif individu ialah yang mempunyai antigen B saja, antigen A saja, yang mempunyai antigen A dan B serta tidak mempunyai antigen. Gen IA dan IB dominan jadi alel IA dan alel IB dapat diekspresikan dalam fenotif.

Genotip Fenotif

Apabila terjadi perkawinan antara salah satu orang tua golongan O makan akan terjadi sebagai berikut :

a. golongan darah O dengan golongan darah O, semua anak golongan darah O

b. golongan darah O dengan golongan darah A, anak dapat golongan darah O, dan A.

c. golongan darah O dengan golongan darah AB, anak golongan darah A (50%) dan golongan darah B (50%)

B. Sistem Rhesus

Sistem rhesus merupakan sistem yang menggunakan faktor Rh atau rhesus yang berasal dari percobaan pada eritrosit kera rhesus. Antigen rhesus ini berupa glikoprotein tertentu pada membrane plasma sel-sel darah merah dan membagi golongan darah manusia menjadi 2 kelompok berdasarkan reaksi penggumpalan antara antigen sel darah merah dengan anti serum Rh, yaitu positif dan negatif.

Sistem Rhesus merupakan suatu sistem yang sangat kompleks. Masih banyak perdebatan baik mengenai aspek genetika, nomenklatur maupun interaksi antigeniknya. Rhesus positif (rh positif) adalah seseorang yang mempunyai rh- antigen pada eritrositnya sedang Rhesus negatif (rh negatif) adalah seseorang yang tidak mempunyai rh- antigen pada eritrositnya. Antigen pada manusia tersebut dinamakan antigen-D, dan merupakan antigen yang berperan penting dalam transfusi. Landsteiner dan A.S. Weiner pada tahun 1946 menemukan antigen tertentu dalam darah Maccacus rhesus, yang diberi nama antigen rhesus (Rh). Antigen ini juga ditemukan dalam sel darah merah manusia, sehingga darah manusia di golongkan menjadi 2 yaitu Rh+ dan Rh-:

• Orang bergolongan Rh +

Bila di dalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus, yang 85% dimiliki orang berkulit berwarna.

•Orang bergolongan Rh-

Bila dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen Rhesus, yang 85% dimiliki orang berkulit putih.

Tidak seperti pada ABO sistem dimana seseorang yang tidak mempunyai antigen A/B akan mempunyai antibodi yang berlawanan dalam plasmanya, maka pada sistem Rhesus pembentukan antibodi hampir selalu oleh suatu eksposure apakah itu dari transfusi atau kehamilan. Sistem golongan darah Rhesus merupakan antigen yang terkuat bila dibandingkan dengan sistem golongan darah

lainnya. Dengan pemberian darah Rhesus positif (D+) satu kali saja sebanyak ± 0,1 ml secara parenteral pada individu yang mempunyai golongan darah Rhesus negatif (D-), sudah dapat menimbulkan anti Rhesus positif (anti-D) walaupun golongan darah ABO nya sama.

Anti D merupakan antibodi imun tipe IgG dengan berat molekul160.000, daya endap (sedimentation coefficient) 7 detik, thermo stabil dan dapat ditemukan selain dalam serum juga cairan tubuh, seperti air ketuban, air susu dan air liur. Imun antibodi IgG anti-D dapat melewati plasenta dan masuk kedalam sirkulasi janin, sehingga janin dapat menderita penyakit hemolisis. Penyakit hemolisis pada janin dan bayi baru lahir adalah anemia hemolitik akut yang diakibatkan oleh alloimun antibodi ( anti-D atau inkomplit IgG antibodi golongan darah ABO) dan merupakan salah satu komplikasi kehamilan. Antibodi maternal isoimun bersifat spesifik terhadap eritrosit janin, dan timbul sebagai reaksi terhadap antigen eritrosit janin. Penyebab hemolisis tersering pada neonatus adalah pasase transplasental antibodi maternal yang merusak eritrosit janin.

Adanya antigen Rh di dalam darah dikendalikan oleh gen IRh, yang dominan terhadap Irh

.

Sehingga genotif orang menurut sistem Rh ini dapat dibedakan atas :

Fenotif Genotif Macam gamet

Rhesus + IRh IRh, IRh IRh IRh, Irh praktikan sendiri. Perhatikan dengan seksama apakah pada segmen digitalis tengah jari-jari tangan tampak jelas tumbuh rambut. Sifat ini dapat ditentukan oleh suatu seri alel ganda :

H1=rambut terdapat pada keempat jari,ibu jari tidak dipakai H2 = rambut pada jari kelingking, manis dan tengah H3 = rambut pada jari manis dan tengah

H4 = rambut pada jari manis saja

H5 = tidak ada rambut pada keempat jari Dominansi dari Alel-alel itu ialah sebagai

berikut : H1  H2  H3  H4  H5 2. Buatlah dalam laporan tabel seperti berikut :

Alel ganda Hasil pribadi beri tanda x Hasil kelas(%) H1

Golongan darah seseorang mempunyai arti penting dalam kehidupan karena golongan darah itu bersifat keturunan (herediter). Golongan darah ABO ditemukan oleh Landsteiner (1990) dan faktor Rh yang ditemukan Landsteiner &

Wiener ( 1924) juga ditentukan oleh alel ganda. Pada golongan darah tipe ABO dikenal alel ganda IA, IB, dan i . Pada praktikum ini harus dipahami pengertian tentang antigen, zat anti (antibodi), dan aglutinasi.

1. Tetapkan golongan darah praktikan sendiri, meskipun praktikan sudah mengetahui golongan darahnya.

2. gunakan anti serum anti-A, anti-B, dan anti AB

3. Cocokkan hasil yang diperoleh dengan tabel dibawah ini

Bila diteteskan Ada aglutinasi/ tidak Golongan darah Serum anti-A saja

4. Buatlah dalam laporan tabel seperti berikut di bawah ini

Tes untuk Hasil pribadi

5. Buatlah diagaram silsilah dalam keluarga ayah dan ibu anda. Tunjukkan letak anda di dalam diagram silsilah itu. Bagaimana kira-kira genotif anda.

V. Pertanyaan

1. Separuh dari jumlah anak dalam suatu keluarga besar ternyata mempunyai golongan darah B, seperempatnya AB, dan seperempatnya lagi A.

Bagaimanakah kemungkinan genotif dan fenotif orangtua anak-anak itu?

Berikan buktinya.

2. Seorang anak memiliki golongan darah tidak sama dengan orang tuanya.

Mungkinkah itu? Berikan buktinya!

3. Mengingat adanya kemungkinan inkompatibilitas dalam golongan darah ABO, manakah yang dianggap lebih menguntungkan, apakah seorang laki-laki golongan A menikah dengan perempuan golongan O ataukah sebaliknya?

Buktikan jawaban tersebut.

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Tanggal : Paraf asisten : Nilai :

Tanggal : Paraf asisten : Nilai :

Dokumen terkait