• Tidak ada hasil yang ditemukan

10.PENENTUAN HARGA OPSI

Dalam dokumen TM Analisis Investasi dan Portofoliio (1) (Halaman 28-35)

Opsi (option) sesungguhnya meupakam kontrak yang memberikan hak kepada pemilik atau pemegangnya (option buyer, option holders) untuk membeli atau

menjual sejumlah tertentu saham opsi (option stock) suatu perusahaan tertentu dengan harga tertentu (exercise price, contract price, striking price), dalam waktu atau tanggal jatuh tempo tertentu (expiration date).

Berdasarkan periode waktu penggunaannya, opsi dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Opsi tipe Eropa (European Option), adalah opsi yang dapat digunakan hanya pada tanggal jatuh tempo.

2) Opsi tipe Amerika (American Option), adalah opsi yang dapat digunakan sebelum tanggal atau pada tanggal jatuh tempo.

Berdasarkan jenis hak yang diberikan kepada pemegangnya, opsi dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Opsi beli (call option), adalah opsi yang member hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah tertentu saham suatu perusahaan tertentu dari penerbit opsi pada harga tertentu setiap waktu sampai suatu tanggal tertentum(tanggal jatuh tempo).

2. Opsi jual (put option), adalah opsi yang member hak kepada pemegangnya untuk menjual sejumlah tertentu sahan suatu perusahaan tertentu dari penerbit ipsi pada harga tertentu setiap waktu sampai suatu tanggal tertentu (tanggal jatuh tempo).

Ada 4 pihak yang terlibat dalam transaksi opsi, yaitu: 1. Pembeli atau pemegang opsi beli

2. Penerbit atau penjual opsi beli 3. Pembeli atau pemegang opsi jual 4. Penjual atau pemegang opsi jual

10.1 OPSI BELI

Ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam kontrak opsi beli, yaitu: 1. Perusahaan yang sahamnya akan dibeli

2. Jumlah saham yang dapat dibeli

3. Harga pembelian atau harga penyerahan (exercise price) saham tersebut. 4. Tanggal berakhirnya hak membeli (tanggal jatuh tempo)

10.2 OPSI JUAL

4 hal penting yang perlu diperhatikan dalam kontrak opsi jual, yaitu: 1. Perusahaan yang sahamnya akan dijual

2. Jumlah saham yang dapat dijual

3. Harga penjualan atau harga penyerahan saham tersebut (exercise price) 4. Tanggal berakhirnya hak menjual (tanggal jatuh tempo)

Penilaian Opsi Beli Dengan Model Black-Scholes Rumus:

VO=VSxN

(

d1

)+

E/(ert

)N(d2)

Penilaian Opsi Jual Dengan Model Black-Scholes Rumus:

Po= E

(

en

)

N

(

d2

)

PsN

(

d1

)

10.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN HARGA OPSI

Faktor-faktor yang menjadi penentu harga opsi adalah: 1. Harga saham yang diperjualbelikan

2. Harga penyerahan atau harga eksekusi

3. Waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo 4. Volatilitas harga saham yang bersangkutan 5. Tingkat bunga bebas risiko

11. MEMAHAMI NILAI WAKTU DARI UANG.

11.1 NILAI MAJEMUK

Nilai majemuk adalah suatu cara untuk menghitung nilai uang pada akhir suatu periode di waktu yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu.

Rumus Majemuk Tahunan:

1+i

¿ ¿

Kererangan:

Mo=¿ jumlah modal pada awal periode

Mn=¿ jumlah modal pada akhir tahun ke-n

i=¿ tingkat bunga per tahun

n=¿ jumlah periode pembungaan

11.2 NILAI SEKARANG

Nilai sekarang (present value) merupakan suatu cara untuk menghitung nilai uang pada waktu sekarang dari sejumlah uang yang baru akan dimiliki beberapa waktu mendatang.

Rumus: Mo= Mn

(1+i)n Keterangan:

Mo = jumlah modal awal periode

Mn = jumlah modal pada akhir tahun ke-n

I = tingkat bunga pertahun N = jumlah periode pembungaan

Nilai sekarang untuk penerimaan yang berbeda setiap tahun

PVAn=A

[

(1+i)n−1 i(1+i)n

]

Keterangan

PVAn = nilai sekarang anuitas

A = anuitas

I = tingkat bunga pertahun N = jumlah periode pembungaan

12. KONSEP DASAR INVESTASI PADA ASSET RIIL.

Investasi dalam asset riil termasuk dalam penganggaran modal (cpital budgeting), yaitu keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan

tentang pengeluatan dana yang jangka waktu pengembaliannya lebih dari satu tahun.

12.1 SIFAT PROYEK INVESTASI

Banyaknya usulan proyek investasi yang akan dibiayai dapat diperkecil dengan cara dikelompokkan berdasarkan sifatnya, yaitu:

1. Proyek saling lepas (mutually exlusive projects), merupakan proyek investasi yang mempunyai fungsi yang sama.

2. Proyek independen (independent project), merupakan proyek investasi yang mempunyai fungsi yang berbeda.

12.2 PERHITUNGAN ARUS KAS

1. Jika proyek investasi pada aset baru, arus kas dapat dihitung sbb: Cara 1, arus kas = EAT + D

Cara 2, arus kas = EBIT (1-T) + D Cara 3, arus kas = EBITDA (1-T) + T(D) Ketetangan:

EAT = laba setelah pajak (earning after tax)

EBIT = laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and tax)

EBITDA = laba sebelum bunga, pajak, deprediasi, dan amortisasi earning before interest, tax, depreciation, and amortization)

D = penyusutan (depreciation)

T = pajak (tax)

2. Jika proyek investasi penggantian asset, arus kas dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

ICF=CFB-CFL Keterangan simbol:

ICF = arus kas inkremental (incremental cash flow)

CFB = arus kas dengan menggunakan aset baru (cash flow baru) CFL = arus kas dengan menggunakan asset lama ( cash flow lama)

13. METODE PENILAIAN INVESTASI PADA ASSET RIIL.

1. METODE PERIODE PENGEMBALIAN

Periode pengambilan (payback period) adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan-penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut.

Rumus :

periode pengembalian=n+ab

cbx1tahun Keterangan:

N= tahun terakhir di mana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula

A= jumlah investasi mula-mula

B= jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n C= jumlah arus kas kumulatif pada tahun ke n + 1

2. METODE NILAI SEKARANG BERSIH

Metode NPV merupakan metode yang akan dipakai untuk menilai usulan proyek investasi yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang (time value of money) sehingga arus kas yang dipakai adlah arus kas yang telah didiskontokan atas dasar biaya modal (cost of capital) perusahaan atau tingkat bunga atau tingkat pengembalian yang disyaratkan (required rate of return-RRR).

3. METODE INTERNAL RATE OF RETURN

Tingkat pengembalian internal (internal rate of return-RRR) adalah tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama dengan nol, karena NPV arus kas pada tingkat bunga tersebut sama dengan investasi awalnya. Metode ini juga memperhitungkan nilai waktu dari uang, sehingga arus kas yang diterima telah didiskontokan atas dasar biaya modal/tingkat bunga/RRR.

4. HUBUNGAN NPV DENGAN IRR

mendekati nol, maka NPV akan mendekati maksimum. Sebaliknya, apabila NPV mendekati nil, maka IRR akan mendekati maksimum.

5. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN NPV DENGAN IRR

Pada umumnya metode NPV dan IRR akan memberikan kesimpulan yang sama untuk menerima atau menolak suatu usulan proyek investasi yang bersifat mutually exclusive.

Namun demikian ada kalanya keduanya metode tersebut dapat memberikan kesimpulan yang berbeda. Hal ini terjadi karena keduanya mempunyai adumsi yang berbeda tentang tingkat investasi kembali (reinvestment rate). Metode NPV mengasumsikan bahwa arus kas setiap tahun dapat diinvestasikan kembali dengan tingkat investasi kembali sebesar tingkat diskonto yang digunakan untuk menghitung PV dari arus kas.

Sedangkan metode IRR mengasumsikan bahwa arus kas setiap tahun dapat diinvestasikan kembali dengan tingkat investasi kembali sebesar IRR-nya. Dengan demikian, investasi yang menghaislkan IRR tinggi diasumsikan tingkat investasi kembalinya juga tinggi.

6. METODE INDEKS PROFITABILITAS

Metode ini merupakan perbandingan antara PV arus kas dengan investasi awal. Metode ini akan memberikan hasil yang konsisten dengan metode NPV.

7. RESIKO DALAM PROYEK INVESTASI

Perbedaan utama antara risiko dan ketidakpastian (uncertainty) terletak pada dapat tidaknya diperkirakan sebelumnya mengenai kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Resiko dalam proyek investasi ditunjukkan oleh besar kecilnya penyimpangan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) dengan tingkat pengembalian aktual (actual rate of return).

8. PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) DALAM INFLASI

Secara singkat inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa termasuk faktor-faktor produksi secara umum dan terus-menerus. Dalam literatur ekonomi moneter, dikenal dua istilah inflasi yaitu inflasi

karena tarikan permintaan (demand pull inflation) dan inflasi karena tekanan biaya (cost push inflation).

Demand pull inflation terjadi karena pengaruh terlalu banyaknya uang dalam perdaran dibandingkan dengan arus barang dan jasa, sehingga terjadi kelebihan permintaan (excess demand) di bandingkan denga pasokan barang dan jasa. Cost push inflation terjadi karena pengaruh kenaikan biaya produksi, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif angkutan, taraif listrik, tarif Telkom, dll.

Karena penganggaran modal menyangkut tingkat pengemgalian yang diharapkan (expected return) dapat diterima di masa mendatang, maka hal ini tidak terlepas dari peristiwa inflasi. Sehubungan dengan hal itu, perlu diperhitungkan dampak inflasi terhadap laba yang diperoleh perusahaan dan penyesuaian terhadap faktor diskonto.

Dalam dokumen TM Analisis Investasi dan Portofoliio (1) (Halaman 28-35)

Dokumen terkait