• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

E. Penentuan Isu-Isu Strategis

Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan data RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014-2019, isu strategis pembangunan daerah Provinsi Riau yang terkait dengan bidang perumahan rakyat dan kawasan permukiman, pada isu pertama yaitu pengembangan infrastruktur dan integrasi jaringan transportasi. Ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar bagi masyarakat masih memerlukan perhatian dan percepatan antara lain ketersediaan sarana dan prasarana air bersih, sanitasi lingkungan, sarana prasarana perumahan yang layak dan kawasan permukiman terutama daerah-daerah terpencil dan perbatasan. Isu strategis yang merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap.

Isu strategis terkait bidang tata ruang dan permukiman untuk Kabupaten Rokan Hilir yang masuk koordinasi wilayah Riau diantaranya:

a. Rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah, seperti infrastruktur jalan dan jembatan, persampahan serta air bersih;

b. Pemantapan kawasan lindung;

c. Belum optimalnya pelayanan pemerintah terhadap wilayah bagian selatan; d. Perlunya peningkatan sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan.

Di bawah ini hasil analisis tiap bidang mengenai isu strategis Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman:

1. Isu Strategis Perumahan dan Permukiman

a. Rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak huni dan terjangkau;

b. Menurunnya kualitas lingkungan permukiman sehingga tumbuh kawasan kumuh di perkotaan;

c. Belum tersedianya peta masalah yang terukur tentang lingkungan dan kawasan permukiman kumuh untuk fasilitas penanganan kawasan kumuh;

d. Terbatasnya pengembangan Prasarana dan Sarana Umum (PSU) dan Infrastruktur dasar perumahan seperti jalan lingkungan/jalan setapak, jembatan (Box Culvert), dsb;

25

e. Lemahnya penataan dan revitalisasi kawasan perkotaan. f. Tidak ada database yang rinci mengenai Ruang Terbuka Hijau.

g. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk turut memelihara RTH yang telah ada h. Tidak adanya data lahan pemakaman umum yang lengkap

2. Isu Strategis Air bersih dan Sanitasi

a. Kualitas dan cakupan layanan air bersih/air minum belum memadai;

b. Masih lemahnya tingkat fasilitasi dan penyediaan air bersih bagi masyarakat miskin; c. Masalah kualitas dan keberlanjutan sumber air baku belum terselesaikan secara optimal; d. Belum berjalan optimalnya manajemen dan pembiayaan sistem pelayanan air minum,

terutama berkaitan dengan kelembagaan dan pendanaan;

e. Belum optimalnya pelayanan air minum di perkotaan, perdesaan dan daerah rawan air;

f. Kurangnya ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar masyarakat antara lain sarana prasarana air bersih dan sanitasi.

Berdasarkan evaluasi pembangunan yang tertulis di dokumen renja pemerintah daerah Kabupaten Rokan Hilir tahun 2017, bahwa fokus pembangunan daerah beberapa tahun terakhir pada pembangunan infrastruktur dibeberapa pusat pertumbuhan kurang diikuti dengan upaya mempertahankan tingkat pelayanan sistem infrastruktur jaringan yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan tersebut telah melemahkan daya pelayanan sistem infrastuktur itu sendiri.

Masalah untuk sarana dan prasarana sumber daya air yaitu belum teralokasinya dana operasi dan pemeliharaan secara proporsional. Dalam hal pemenuhan air baku ditemukan permasalahan ketersediaan air baku perdesaan dan didaerah perbukitan yang masih sangat terbatas. Demikian pula dalam upaya penyediaan prasarana dan sarana air bersih dan air limbah, masih terdapat permasalahan pada upaya penyediaan layanan dan aksesibilitas yang masih rendah.

Selain itu, masih rendahnya infrastuktur perdesaan diantaranya meliputi jalan dan jembatan desa, sarana dan prasarana air bersih perdesaan ataupun sarana dan prasarana perumahan rakyat/permukiman.

Selanjutnya, dianalisis isu-isu strategis yang berhubungan atau mempengaruhi PD dari faktor-faktor eksternal lainnya sebagaimana tertera pada Tabel 8.

Pada Renstra PD dilakukan telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan PD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Hasil identifikasi PD tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan PD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan PD. Dengan demikian, isu-isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan terhadap kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Hal tersebut ditampilkan pada Tabel 3.3 di bawah ini.

26 Tabel 3.3. Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)

Sumber: dari berbagai sumber

No

Isu Strategis Dinamika

Internasional

Dinamika Nasional Dinamika Provinsi Dinamika Regional/Lokal

(kewilayahan)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Isu Climate Change:

-Water Availability -Banjir

-Kekeringan -Tanah Longsor -Instrusi Air Laut

Kualitas dan jaringan

infrastruktur wilayah dalam

mendukung intra regional

connectivity 1. Aksesibilitas dan Kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, PHBS dan Lingkungan Sehat 2. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah 3. Kesiagaan penanganan bencana alam dan pengendalian

4. Peningkatan kualitas

lingkungan hidup. 5. Pemerintahan daerah

belum efektif, yang dipengaruhi oleh kondisi politik yang belum mantap, menyebabkan pelayanan publik belum optimal dan adanya peningkatan tuntutan

pembentukan daerah otonom

a. Rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur

wilayah, seperti

infrastruktur jalan dan jembatan, persampahan serta air bersih; b. Pemantapan kawasan lindung; c. Belum optimalnya pelayanan pemerintah terhadap wilayah bagian selatan; d. Belum adanya

kebijakan yang jelas tentang mitigasi dan penanggulangan bencana;

e. Perlunya peningkatan

sanitasi dasar dan

kesehatan lingkungan. 2

Degradasi lingkungan

Degradasi lingkungan hidup termasuk keragaman hayati dan mitigasi bencana

3 Ketahanan Pangan, Berkurangnya lahan pertanian, dan Bertambahnya Populasi Penduduk Optimalisasi dan

pengembangan sektor unggulan wilayah Kualitas sumber daya manusia dan tingkat kemiskinan wilayah

4 Sustainability

Development Goals (SDG’s)

Kualitas birokrasi dan tata kelola

termasuk didalamnya

permasalahan tindak pidana korupsi dan pelaksanaan tata kelola dalam wilayah otonomi khusus

27 Tabel 3.4. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan PD

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Sumber: Analisis

Visi:

No Misi dan Program Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Misi 5: Pembangunan infrastuktur

-Masih rendahnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana permukiman sebagai akibat dari: - keterbatasan anggaran; -kurangnya SDM yang

mempunyai skill penataan ruang; -Lemahnya database untuk menghasilkan perencanaan program yang baik

-Lemahnya pembinaan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sarana perumahan dan permukiman terbangun; -Tidak masuknya program pemeliharaan pasca pembangunan -Keterbatasan anggaran -Keterbatasan SDM -Lemahnya database perencanaan -Komitmen dan kebijakan pimpinan -Peningkatan pembinaan untuk meningkatkan peran serta masyarakat Program:

- Pembangunan Jalan dan Jembatan - Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-gorong

- Penyediaan dan Pengolahan Air Baku

- Pengembangan Pengelolaan dan

Konservasi Sungai, Danau danSumber Daya Air.

- Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh

- Pengembangan Perumahan - Lingkungan Sehat Perumahan - Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/ Sosial

- Pengelolaan Areal Pemakaman - Kerjasama Informasi dan Media Masa - Pengelolaan kekayaan Budaya

28

BAB IV

Dokumen terkait