• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis

2.1 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

2.2 Sumber Daya Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

2.3 Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi, yang menguraikan : 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 3.2 Telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala

daerah, yang terkait dengan tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri dan Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan

4.1 Visi dan Misi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

4.3 Strategi dan kebijakan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dalam 5 tahun mendatang.

Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Bab VI: Indikator Kinerja Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

0.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan, Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

0.1.1. Dasar Hukum Pembentukan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950) menjadi dasar atas pembentukan Kabupaten Jombang. Kabupaten Jombang sebagai pemegang mandat pemerintahan dalam menjalankan tatakelola pemerintah selanjutnya mendelegasikan peran pembangunan pada masing-masing satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan urusan masing-masing. Dalam urusan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri, wewenang tersebut didelegasikan kepada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat.

Secara umum keorgaisasian dan tata kelola yang dilakukan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat mengacu pada Peraturan Bupati No 24A tahun 2011 selain itu dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya mengacu pada peraturan perundang-undangan yang lain yaitu:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jombang ;

c. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2014 tentang RPJMD Kabupaten Jombang 2014-2018.

Dalam Peraturan Bupati No 24A tahun 2011 disebutkan bahwa kedudukan Badan kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat adalah:

a. Berkedudukan sebagai unsur pendukung tugas Bupati di Kabupaten jombang,

b. Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Kabupaten Jombang, masyarakat dipimpin oleh kepala yang berkedudukan dibawah Bupati dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Mengacu pada kedudukan tersebut yang menyebutkan bahwa Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang adalah unsur pembantu bupati, secara terperinci urusan yang dilaksanakan dalam mendukung Bupati diantaranya adalah:

1 Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan 1.1 Sub-Sub Bidang Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan.

1.2 Sub-Sub Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan.

1.3 Sub-Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur

Peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing.

2 Sub Bidang Kewaspadaan Nasional

2.1 Sub-Sub Bidang Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan.

2.2 Sub-Sub Bidang Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing.

2.3 Sub-Sub Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam,

bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing.

2.4 Sub-Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur

Peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing.

3 Sub Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan 3.1 Sub-Sub Bidang Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan.

3.2 Sub-Sub Bidang Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan. 3.3 Sub-Sub Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan.

3.4 Sub-Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur

Peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan.

4 Sub Bidang Politik Dalam Negeri

4.1 Sub-Sub Bidang Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada.

4.2 Sub-Sub Bidang Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan

konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada.

4.3 Sub-Sub Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada.

4.4 Sub-Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur

Peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada.

5 Sub Bidang Ketahanan Ekonomi

5.1 Sub-Sub Bidang Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian.

5.2 Sub-Sub Bidang Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian.

5.3 Sub-Sub Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang kebijakan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian

5.4 .Sub-Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur

Peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian.

0.1.2. Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang.

Dukungan aparatur adalah salah satu dari aspek manajemen yang penting dalam organisasi, dalam kaitan dengan fungsi manajemen dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan monitoring. Setiap fungsi akan berlangsung dengan baik apabila didukung dengan kapasitas dan kapabilitas sumber daya aparatur yang handal. Agar pengelolaan potensi sumberdaya aparatur bisa optimal dan seimbang maka perlu dibentuk struktur organisasi yang akan membagi potensi sumberdaya aparatur sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh aparatur Badan Kesatuan Bangsa politik dan Perlindungan Masyaraka Kabupaten Jombang.

Adapun susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang terdiri dari:

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat, membawahi: a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan. 3. Bidang Kesatuan Bangsa, membawahi:

a. Sub Bidang Wawasan Kebangsaan;

b. Sub Bidang Kewaspadaan Nasional dan Politik.

4. Bidang Perlindungan Masyarakat dan Hak Asasi Manusia membawahi:

a. Sub Bidang Perlindungan Masyarakat; b. Sub Bidang Hak Asasi Manusia.

5. Bidang Hubungan Antar Lembaga, membawahi:

a. Sub Bidang Hubungan Organisasi Politik, Organisasi Masyarakat, Organisasi Profesional dan LSM;

b. Sub Bidang Hubungan Legislatif, Eksekutif dan Penyelenggara Pemilu.

GAMBAR 2. 1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN JOMBANG

Dalam menjalankan tatakelola pemerintahan pemerintah daerah menyusun tatalaksana yang berfungsi mengatur pola komunikasi dan koordinasi antar aparatur/pegawai sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan tata laksana Badan Kesatuan Bangsa politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang mengacu pada pasal 23 Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Laksana. Adapun tata laksana Badan Kesatuan, Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat:

(1) Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan struktural dan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan singkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan kerja perangkat daerah serta dengan instansi lain di luar pemerintah daerah sesuai dengan tugas masing-masing;

(2) Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengawasi bawahan masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

(3) Setiap pemangku jabatan struktural bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya;

(4) Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan langsung masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya;

(5) Setiap laporan yang diterima oleh pemangku jabatan struktural dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan;

(6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan langsung , tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja;

(7) Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan struktural dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.

0.1.3. Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang.

Tugas pokok Badan Kesatuan, Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sesuai Peraturan Bupati Jombang Nomor 24 A Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Jombang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang di bidang kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, hak asasi manusia (HAM) dan hubungan antar lembaga. Dalam melaksankan tugas pokok, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Kabupaten Jombang memiliki fungsi yaitu:

a) Pelaksanaan perencanaan program, pembinaan, operasional dan kebijakan teknis sesuai dengan peraturan perUndang-Undangan yang telah ditetapkan di bidang kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, HAM dan hubungan antar lembaga;

b) Pelaksanaan fasilitasi kegiatan partai politik, organisasi kemasyarakatan, profesi dan lembaga swadaya masyarakat dan membantu pelaksanaan kegiatan PEMILU, pemasyarakatan sistem politik dalam negeri, demokratisasi dan pendidikan politik masyarakat;

c) Pengkajian penganalisaan, penyelesaian segala permasalahan yang timbul di bidang pemerintahan daerah, organisasi politik, kemasyarakatan, profesi, kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, penanganan bencana, HAM dan hubungan antar lembaga; d) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan mengadakan monitoring

tentang situasi dan kondisi daerah di bidang kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, HAM dan hubungan antar lembaga;

e) Pelaksanaan kegiatan sosialisasi, pelatihan, penyuluhan, kursus-kursus dan penataran-penataran di bidang kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, HAM dan hubungan antar lembaga.

Selain tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Kabupaten Jombang secara umum,secara khusus tugas pokok dan fungsi juga dimiliki bidang dan sub bagian di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Kabupaten Jombang. Penjelasannya adalah sebagai berikut

1. Sekretariat

Tugas pokok Sekretariat adalah melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, dibidang ketatausahaan administrasi umum, keuangan, kepegawaian, penyusunan program dan pelaporan serta tata usaha perlengkapan.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretariat mempunyai fungsi:

a) Pelaksana koordinasi Pengumpulan data dan informasi dalam rangka Penyusunan Kebijakan teknis dan operasional Badan;

b) Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas-tugas organisasi Badan; c) Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Program

Kerja, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan Kesbangpol linmas;

d) Pengelolaan administrasi Kepegawaian, pelaksanaan pembinaan, peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya peningkatan kesejahteraan pegawai;

e) Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran, Pelaksanaan Penatausahaan keuangan dan penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan;

f) Pelaksanaan urusan administrasi umum, rumah tangga/ keprotokolan dan perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan;

g) Penyusunan Standar Pelayanan Minimal lingkup Unit Kerja;

h) Penyiapan data dan informasi kepustakaan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan inventarisasi asset;

i) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait, perangkat daerah dan pihak ketiga;

j) Pelaksanaan sistem Pengawasan Melekat;

k) Penyusunan dan pelaksanaan sistem informasi lingkup Kesbangpol Linmas;

l) Pelaksanaan kebersihan, keindahan dan keamanan; m) Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat.

2. Bidang Kesatuan Bangsa.

Tugas pokok Bidang Kesatuan Bangsa adalah melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, dibidang ketahanan, kesatuan bangsa, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan demokrasi.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Kesatuan Bangsa mempunyai fungsi: a) Penyiapan bahan dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi penyusunan program dan pelaksanaannya di bidang ketahanan, kesatuan bangsa, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan demokrasi;

b) Perumusan program pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan pembauran antar golongan etnis, suku, umat beragama di berbagai aspek kehidupan bermasyarakat;

c) Perumusan program dan melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman tentang wawasan kebangsaan di daerah; d) Perumusan dan melaksanakan program kegiatan untuk melestarikan

nilai-nilai luhur budaya bangsa di daerah;

e) Pelaksanaan program dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, ketahanan dan kesatuan bangsa;

f) Pemantapan ketahanan dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya bagi segenap lapisan masyarakat serta peningkatan kualitas demokratisasi di daerah;

g) Pengawasan dan monitoring dibidang ketahanan, kesatuan bangsa, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan demokratisasi;

h) Penyusunan kajian startegis di bidang ketahanan, kesatuan bangsa, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan demokratisasi.

3. Bidang Perlindungan Masyarakat dan Hak Asasi Manusia

Tugas pokok Bidang Perlindungan Masyarakat dan Hak Asasi Manusia adalah menyelenggarakan sebagian urusan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dalam bidang perlindungan masyarakat, Hak Asasi Manusia (HAM) dalam menjalanan tugas pokoknya Bidang Perlindungan Masyarakat dan HAk Asasi Manusia mempunyai fungsi:

a) Penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan di bidang perlindungan masyarakat dan HAM;

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait di bidang perlindungan masyarakat dan HAM;

c) Pelaksanaan sosialisasi program kegiatan perlindungan masyarakat dan HAM;

d) Pemantauan, monitoring, evaluasi dan pelaporan program kegiatan perlindungan masyarakat dan HAM;

e) Pelaksanaan pelatihan, kursus dan penataran yang berkaitan dengan perlindungan masyarakat dan HAM bagi anggota LINMAS dan Masyarakat;

f) Penyelenggaraan kerjasama dengan instansi dan atau lembaga terkait yang berhubungan dengan potensi yang mempengaruhi situasi dan kondisi perlindungan masyarakat dan HAM.

4. Bidang Hubungan Antar Lembaga

Tugas pokok Bidang Hubungan Antar Lembaga adalah melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dalam bidang hubungan antar lembaga yaitu lembaga eksekutif, legislatif, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesional dan lembaga swadaya masyarakat dan lembaga penyelenggara pemilu.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Hubungan Antar Lembaga mempunyai fungsi:

a) Penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan yang berhubungan dengan hubungan antar lembaga di daerah, pengembanagn sistem politik, pembinaan dan pemberdayaan organisasi politik, organisasi

masyarakatan, organisasi profesional, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga penyelenggara pemilu;

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan koordinasi hubungan antar lembaga di daerah terkait dengan pengembangan sistem politik; c) Pelaksanaan program kegiatan yang berhubungan dengan hubungan antar lembaga di daerah, pengembanagn sistem politik, pembinaan dan pemberdayaan organisasi politik, organisasi masyarakatan, organisasi profesional, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga penyelenggara pemilu;

d) Pelaksanaan pelatihan, penyuluhan, penataran tentang politik untuk masyarakat dan aparatur pemerintah;

e) Penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan konsultasi dan kerjasama dengan lembaga penyelenggara pemilu serta instansi dan atau lembaga terkait dalam rangka fasilitasi penyelenggaraan pemilu; f) Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga legislatif

dalam rangka fasilitasi proses pergantian antar waktu anggota DPRD; g) Pelaksanaan program dan kegiatan hubungan antar lembaga di daerah, pengembangan sistem politik, pembinaan dan pemberdayaan organisasi politik, organisasi masyarakat, organisasi profesional, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga penyelenggara pemilu

0.2. Sumberdaya Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang

Sumberdaya organisasi menjadi bagian penting dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan yang handal. Sumberdaya ini utamanya adalah sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana yang bermanfaat untuk mendukung aktifitas organisasi. Pengembangan sumberdaya yanga ada akan berbanding lurus dengan kualitas pelayanan. Dalam lingkup perencanaan strategis pemetaan sumberdaya yang ada mutlak diperlukan agar diperoleh gambaran bagaimana ke depan organisasi dalam menjalankan program serta kegiatan yang telah direncanakan. Perencanaan program harus disesuaikan dengan kemampuan sumberdaya organisasi sehingga penetuan target bisa sesuai dengan sasaran dan optimal. Beban kerja yang melebihi kemampuan akan menjadi masalah bagi pencapaian target, sebaliknya beban kerja yang rendah bisa memperburuk produktifitas pelayanan yang dilakukan.

0.2.1. Aparatur Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Kabupaten Jombang

Sebagai mana yang dijelaskan secara sekilas tentang sisi vital sumber daya organisasi, berikut ini akan disajikan pemetaan sumberdaya manusia/aparatur organisasi yang dimiliki oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan

Masyarakat berdasarkan berbagai macam klasifikasi aparatur.

Tabel 2. 1 Potensi Aparatur berdasarkan Klasifikasi Struktural

No Jabatan Jumlah

1 Kepala Badan 1

2 Sekretaris 1

3 Kepala Bidang 3

4 Kepala sub bidang 6

5 Kepala sub bagian 3

6 Staff 7

Jumlah 21

Sumber: Badan Kesatuan Bangsa Politik dan perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang, 2013;

Berdasarkan jabatan struktural diketahui bahwa sebanyak 14 pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat terserap dalam jabatan struktural dan hanya 6 yang tidak memegang jabatan struktural. Hal ini mengakibatkan banyak rangkap tugas di Bakesbangpol karena tidak semua Kepala seksi memiliki staff karena terbatasnya personil.

Tabel 2. 2 Potensi Aparatur berdasarkan Ruang dan Golongan

NO GOLONGAN I DAN LAIN JUMLAH GOLONGAN II JUMLAH GOLONGAN

III JUMLAH

GOLONGA

IV JUMLAH TOTAL

1 I/a 0 II/a 0 III/a 1 IV/a 4

2 I/b 0 II/b 2 III/b 2 IV/b 1

3 I/c 0 II/c 0 III/c 2 IV/c 0

4 I/d 0 II/d 0 III/d 6 IV/d 0

5 HONORER 2 IV/e

JML 2 3 11 5 21

Sumber: Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat, 2013

Berdasarkan klasifikasi ruang dan golongan mayoritas pegawai golongan III adalah jumlah komposisi pegawai terbanyak yaitu 11 orang, dan dalam struktur pegawai di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang masih terdapat pegawai yang belum memiliki status pegawai negeri atau berstatus honorer yaitu sebanyak 2 orang. Hal ini secara langsung berhubungan dengan tingkat pendidikan pegawai yang ada di Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat. Gambaran pegawai

yang ada di Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat sesuai dengan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut

TABEL 2. 3 POTENSI PEGAWAI BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN TERAKHIR

NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH

1 SD 0 2 SMP 0 3 SMA/SMK 5 7 S1 11 8 S2 5 JUMLAH 21

Sumber: Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat, 2013

Dari tabel 2.4 bisa dilihat bahwa lebih dari separuh aparatur Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat yang sudah menyandang pendidikan sarjana dan 5 sudah memperoleh gelar master, cakupan ini cukup tinggi karena hanya seperlima anggota yang belum mendapat gelar dari pendidikan tinggi. Selain pendidikan dari sekolah formal yang ditempuh masing-masing aparatur, terdapat jenjang pendidikan yang diberikan selama menjadi Pegawai Negeri Sipil seperti pendidikan kilat. Gambaran pendidikan di luar pendidikan formal yang dimiliki oleh aparatur Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat adalah sebagai berikut:

NO PENDIDIKAN JUMLAH

1 DIKLAT TEKNIS FUNGSIONAL 0

2 DIKLATPIM II 1

3 DIKLATPIM III 4

4 DIKLATPIM IV 6

5

JUMLAH 11

Sumber: Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat

Dokumen terkait