• Tidak ada hasil yang ditemukan

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kab. Jombang Jln. Pattimura No. 92 Jombang Telp. (0321) KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kab. Jombang Jln. Pattimura No. 92 Jombang Telp. (0321) KATA PENGANTAR"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Esa, karena curahan nikmat dan karunia kepada kita semua sehingga kita masih terus dapat bekerja dan berkarya untuk kemajuan Kabupaten Jombang. Atas kasih sayang-Nya pula kami dapat menyusun salah satu dokumen penting perencanaan pembangunan di satuan kerja kami, yaitu Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagai acuan atau panduan kerja selama 5 (lima) tahun kedepan, yakni tahun 2014-2018.

Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang ini berisikan penjabaran visi, misi, strategi dan kebijakan, program serta kegiatan yang akan diwujudkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Rencana Strategis ini disusun dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan kunci di daerah, isu-isu strategis pembangunan, capaian kinerja tahun sebelumnya dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018.

Besar harapan kami bahwa Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang bisa membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jombang melalui program-program yang telah disusun baik secara langsung maupun tidak langsung, dan akhirnya membawa Kabupaten Jombang menuju pembangunan yang lebih baik.

Kepala Badan Kesatuan, Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

Kabupaten Jombang,

Drs. MAS’UD, M.Si

Pembina Tk.I Nip. 195911231989031004

(2)

Daftar Isi

Kata Pengantar ...I Daftar Isi ... II

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 4

1.4. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT ... 7

2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan, Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat. ... 7

2.1.1. Dasar Hukum Pembentukan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat. ... 7

2.1.2. Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang. ... 11

2.1.3. Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang. ... 13

2.2. Sumberdaya Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang ... 17

2.2.1. Aparatur Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Kabupaten Jombang ... 18

2.2.2. Aset/Modal Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat ... 20

2.3. Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat ... 22

2.3.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlidungan Masyarakat Kabupaten Jombang ... 22

2.3.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang ... 22

2.4. Tantangan Dan Peluang Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat ... 28

2.4.1. Tantangan Pengembangan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang. ... 28

2.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang. ... 29

(3)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... 31

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat ... 31

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati ... 32

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri ... 33

3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis ... 34

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN,SASARAN ORGANISASI, DAN KEBIJAKAN .... 36

4.1. Visi dan Misi Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat. ... 36

4.1.1. Visi Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang ... 36

4.1.2. Misi Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang. ... 37

4.2. Tujuan dan sasaran jangka menengah Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat... 39

4.3. Strategi dan Kebijakan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat. ... 43

4.3.1 Analisis Lingkungan Internal. ... 43

4.3.2 Analisis Lingkungan Eksternal ... 44

4.3.3 Strategi dan Kebijakan ... 44

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ... 48

5.1 Program... 48

5.2 Kegiatan ... 48

5.3 Indikator Kinerja ... 48

BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 51

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang 2014-2018 pada dasarnya dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menjalankan amanat yang ditetapkan, dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunan Rencana Strategis ini juga untuk turut mendukung suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 . Sesuai dengan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Jombang periode 2014-2018 dalam membawa Kabupaten Jombang lima tahun kedepan memiliki Visi: “Jombang Sejahtera

Untuk Semua”. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 6

Tahun 2005 Tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, pasal 55 ayat (6), bahwa Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih menjadi dokumen resmi daerah. Sehingga Visi di atas resmi menjadi Visi Pemerintah Kabupaten Jombang.

Untuk itu, dalam rangka melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang, maka disusunlah Renstra Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagai satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang.

Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 32 yang telah diubah menjadi Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah. mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan disusun secara sistematis, terarah terpadu, menyeluruh dan tangggap terhadap perubahan dengan tujuan untuk koordinasi antar pelaku, untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar ruang, waktu dan fungsi pemerintahan serta untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan guna tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Dalam penyusunan Rencana Strategis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang, ketentuan perundang-undangan tersebut ditindaklanjuti

(5)

melalui Peraturan Bupati Jombang Nomor 24 A Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Jombang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang yang dijadikan arahan atau pedoman setiap staf mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yaitu dalam 5 (lima) tahun kedepan, melalui berbagai upaya, strategi, program dan kegiatan yang akan dilakukan, serta pagu anggarannya.

1.2. Landasan Hukum

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang merupakan salah satu Satuan kerja Perangkat Daerah dilingkup Pemerintah Kabupaten Jombang. Adapun Pedoman yang dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang adalah :

1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 ) :

2. Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 ) ;

3. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Daerah Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ) ;

4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ) ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 )

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik

(6)

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara / Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738 );

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 );

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817 ) ;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jombang ;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jombang ;

15. Peraturan Bupati Jombang Nomor 24 A Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Jombang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang ;

16. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2014 tentang RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018

(7)

1.3. Maksud dan Tujuan

Penetapan dokumen rencana strategis secara umum dimaksudkan untuk menentukan arah dan tujuan pelaksanaan kegiatan yang menjadi wewenang Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang sehingga bisa lebih sistematis dan terencana. Secara khusus penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang 2014 – 2018 dimaksudkan untuk pedoman umum (guide line) lingkup kewenangan dan urusan, visi dan misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan, program dan kegiatan. Serta mewujudkan sinkronisasi pembangunan di daerah khususnya antara target kinerja dalam RPJMD dengan Renstra SKPD selama 5 tahun ke depan (2014-2018) yang akan dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sehingga secara bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Jombang.

Adapun yang menjadi tujuan penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang diantaranya adalah:

1. Sebagai wujud penjabaran RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 di ruang lingkup Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang;

2. Sebagai input dalam rangka pelaksanaan tugas dan peningkatan pembangunan di masa yang akan datang;

3. Menetapkan prioritas program kegiatan pembangunan yang strategis lima tahunan melalui sumber pembiayaan APBD;

4. Memberikan landasan kebijakan taktis strategis lima tahunan (2014-2018) dalam kerangka pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran sebagai tolak ukur pertanggung jawaban Kepala Pelaksana Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang pada setiap akhir Tahun Anggaran;

5. Sebagai landasan dalam menjalankan evaluasi dan menyusun tolok ukur kinerja Badan Kesatuan bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat agar tercapai pencapaian kinerja secara terukur dan sistematis.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang yang merupakan susunan garis besar isi dokumen Renstra adalah sebagai berikut:

(8)

Bab I : Pendahuluan, yang menguraikan : 1.1 Latar belakang.

1.2 Landasan Hukum.

1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra. 1.4 Sistematika Penulisan.

Bab II : Gambaran Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, yang menguraikan :

2.1 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

2.2 Sumber Daya Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

2.3 Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi, yang menguraikan : 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 3.2 Telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala

daerah, yang terkait dengan tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri dan Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan

4.1 Visi dan Misi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

4.3 Strategi dan kebijakan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dalam 5 tahun mendatang.

(9)

Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Bab VI: Indikator Kinerja Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

(10)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

0.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan, Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

0.1.1. Dasar Hukum Pembentukan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950) menjadi dasar atas pembentukan Kabupaten Jombang. Kabupaten Jombang sebagai pemegang mandat pemerintahan dalam menjalankan tatakelola pemerintah selanjutnya mendelegasikan peran pembangunan pada masing-masing satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan urusan masing-masing. Dalam urusan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri, wewenang tersebut didelegasikan kepada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat.

Secara umum keorgaisasian dan tata kelola yang dilakukan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat mengacu pada Peraturan Bupati No 24A tahun 2011 selain itu dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya mengacu pada peraturan perundang-undangan yang lain yaitu:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jombang ;

c. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2014 tentang RPJMD Kabupaten Jombang 2014-2018.

Dalam Peraturan Bupati No 24A tahun 2011 disebutkan bahwa kedudukan Badan kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat adalah:

a. Berkedudukan sebagai unsur pendukung tugas Bupati di Kabupaten jombang,

(11)

b. Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Kabupaten Jombang, masyarakat dipimpin oleh kepala yang berkedudukan dibawah Bupati dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Mengacu pada kedudukan tersebut yang menyebutkan bahwa Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang adalah unsur pembantu bupati, secara terperinci urusan yang dilaksanakan dalam mendukung Bupati diantaranya adalah:

1 Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan 1.1 Sub-Sub Bidang Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan.

1.2 Sub-Sub Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan.

1.3 Sub-Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur

Peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing.

2 Sub Bidang Kewaspadaan Nasional

2.1 Sub-Sub Bidang Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan.

2.2 Sub-Sub Bidang Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing.

2.3 Sub-Sub Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam,

(12)

bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing.

2.4 Sub-Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur

Peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing.

3 Sub Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan 3.1 Sub-Sub Bidang Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan.

3.2 Sub-Sub Bidang Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan. 3.3 Sub-Sub Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan.

3.4 Sub-Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur

Peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan.

4 Sub Bidang Politik Dalam Negeri

4.1 Sub-Sub Bidang Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada.

4.2 Sub-Sub Bidang Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan

(13)

konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada.

4.3 Sub-Sub Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada.

4.4 Sub-Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur

Peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada.

5 Sub Bidang Ketahanan Ekonomi

5.1 Sub-Sub Bidang Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian.

5.2 Sub-Sub Bidang Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian.

5.3 Sub-Sub Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang kebijakan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian

5.4 .Sub-Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur

Peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian.

(14)

0.1.2. Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang.

Dukungan aparatur adalah salah satu dari aspek manajemen yang penting dalam organisasi, dalam kaitan dengan fungsi manajemen dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan monitoring. Setiap fungsi akan berlangsung dengan baik apabila didukung dengan kapasitas dan kapabilitas sumber daya aparatur yang handal. Agar pengelolaan potensi sumberdaya aparatur bisa optimal dan seimbang maka perlu dibentuk struktur organisasi yang akan membagi potensi sumberdaya aparatur sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh aparatur Badan Kesatuan Bangsa politik dan Perlindungan Masyaraka Kabupaten Jombang.

Adapun susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang terdiri dari:

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat, membawahi: a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan. 3. Bidang Kesatuan Bangsa, membawahi:

a. Sub Bidang Wawasan Kebangsaan;

b. Sub Bidang Kewaspadaan Nasional dan Politik.

4. Bidang Perlindungan Masyarakat dan Hak Asasi Manusia membawahi:

a. Sub Bidang Perlindungan Masyarakat; b. Sub Bidang Hak Asasi Manusia.

5. Bidang Hubungan Antar Lembaga, membawahi:

a. Sub Bidang Hubungan Organisasi Politik, Organisasi Masyarakat, Organisasi Profesional dan LSM;

b. Sub Bidang Hubungan Legislatif, Eksekutif dan Penyelenggara Pemilu.

(15)

GAMBAR 2. 1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN JOMBANG

Dalam menjalankan tatakelola pemerintahan pemerintah daerah menyusun tatalaksana yang berfungsi mengatur pola komunikasi dan koordinasi antar aparatur/pegawai sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan tata laksana Badan Kesatuan Bangsa politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang mengacu pada pasal 23 Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Laksana. Adapun tata laksana Badan Kesatuan, Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat:

(1) Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan struktural dan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan singkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan kerja perangkat daerah serta dengan instansi lain di luar pemerintah daerah sesuai dengan tugas masing-masing;

(2) Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengawasi bawahan masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

(16)

(3) Setiap pemangku jabatan struktural bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya;

(4) Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan langsung masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya;

(5) Setiap laporan yang diterima oleh pemangku jabatan struktural dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan;

(6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan langsung , tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja;

(7) Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan struktural dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.

0.1.3. Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang.

Tugas pokok Badan Kesatuan, Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sesuai Peraturan Bupati Jombang Nomor 24 A Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Jombang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang di bidang kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, hak asasi manusia (HAM) dan hubungan antar lembaga. Dalam melaksankan tugas pokok, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Kabupaten Jombang memiliki fungsi yaitu:

a) Pelaksanaan perencanaan program, pembinaan, operasional dan kebijakan teknis sesuai dengan peraturan perUndang-Undangan yang telah ditetapkan di bidang kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, HAM dan hubungan antar lembaga;

b) Pelaksanaan fasilitasi kegiatan partai politik, organisasi kemasyarakatan, profesi dan lembaga swadaya masyarakat dan membantu pelaksanaan kegiatan PEMILU, pemasyarakatan sistem politik dalam negeri, demokratisasi dan pendidikan politik masyarakat;

(17)

c) Pengkajian penganalisaan, penyelesaian segala permasalahan yang timbul di bidang pemerintahan daerah, organisasi politik, kemasyarakatan, profesi, kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, penanganan bencana, HAM dan hubungan antar lembaga; d) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan mengadakan monitoring

tentang situasi dan kondisi daerah di bidang kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, HAM dan hubungan antar lembaga;

e) Pelaksanaan kegiatan sosialisasi, pelatihan, penyuluhan, kursus-kursus dan penataran-penataran di bidang kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, HAM dan hubungan antar lembaga.

Selain tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Kabupaten Jombang secara umum,secara khusus tugas pokok dan fungsi juga dimiliki bidang dan sub bagian di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Kabupaten Jombang. Penjelasannya adalah sebagai berikut

1. Sekretariat

Tugas pokok Sekretariat adalah melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, dibidang ketatausahaan administrasi umum, keuangan, kepegawaian, penyusunan program dan pelaporan serta tata usaha perlengkapan.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretariat mempunyai fungsi:

a) Pelaksana koordinasi Pengumpulan data dan informasi dalam rangka Penyusunan Kebijakan teknis dan operasional Badan;

b) Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas-tugas organisasi Badan; c) Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Program

Kerja, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan Kesbangpol linmas;

d) Pengelolaan administrasi Kepegawaian, pelaksanaan pembinaan, peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya peningkatan kesejahteraan pegawai;

e) Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran, Pelaksanaan Penatausahaan keuangan dan penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan;

f) Pelaksanaan urusan administrasi umum, rumah tangga/ keprotokolan dan perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan;

(18)

g) Penyusunan Standar Pelayanan Minimal lingkup Unit Kerja;

h) Penyiapan data dan informasi kepustakaan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan inventarisasi asset;

i) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait, perangkat daerah dan pihak ketiga;

j) Pelaksanaan sistem Pengawasan Melekat;

k) Penyusunan dan pelaksanaan sistem informasi lingkup Kesbangpol Linmas;

l) Pelaksanaan kebersihan, keindahan dan keamanan; m) Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat.

2. Bidang Kesatuan Bangsa.

Tugas pokok Bidang Kesatuan Bangsa adalah melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, dibidang ketahanan, kesatuan bangsa, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan demokrasi.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Kesatuan Bangsa mempunyai fungsi: a) Penyiapan bahan dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi penyusunan program dan pelaksanaannya di bidang ketahanan, kesatuan bangsa, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan demokrasi;

b) Perumusan program pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan pembauran antar golongan etnis, suku, umat beragama di berbagai aspek kehidupan bermasyarakat;

c) Perumusan program dan melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman tentang wawasan kebangsaan di daerah; d) Perumusan dan melaksanakan program kegiatan untuk melestarikan

nilai-nilai luhur budaya bangsa di daerah;

e) Pelaksanaan program dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, ketahanan dan kesatuan bangsa;

f) Pemantapan ketahanan dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya bagi segenap lapisan masyarakat serta peningkatan kualitas demokratisasi di daerah;

g) Pengawasan dan monitoring dibidang ketahanan, kesatuan bangsa, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan demokratisasi;

(19)

h) Penyusunan kajian startegis di bidang ketahanan, kesatuan bangsa, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan demokratisasi.

3. Bidang Perlindungan Masyarakat dan Hak Asasi Manusia

Tugas pokok Bidang Perlindungan Masyarakat dan Hak Asasi Manusia adalah menyelenggarakan sebagian urusan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dalam bidang perlindungan masyarakat, Hak Asasi Manusia (HAM) dalam menjalanan tugas pokoknya Bidang Perlindungan Masyarakat dan HAk Asasi Manusia mempunyai fungsi:

a) Penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan di bidang perlindungan masyarakat dan HAM;

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait di bidang perlindungan masyarakat dan HAM;

c) Pelaksanaan sosialisasi program kegiatan perlindungan masyarakat dan HAM;

d) Pemantauan, monitoring, evaluasi dan pelaporan program kegiatan perlindungan masyarakat dan HAM;

e) Pelaksanaan pelatihan, kursus dan penataran yang berkaitan dengan perlindungan masyarakat dan HAM bagi anggota LINMAS dan Masyarakat;

f) Penyelenggaraan kerjasama dengan instansi dan atau lembaga terkait yang berhubungan dengan potensi yang mempengaruhi situasi dan kondisi perlindungan masyarakat dan HAM.

4. Bidang Hubungan Antar Lembaga

Tugas pokok Bidang Hubungan Antar Lembaga adalah melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dalam bidang hubungan antar lembaga yaitu lembaga eksekutif, legislatif, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesional dan lembaga swadaya masyarakat dan lembaga penyelenggara pemilu.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Hubungan Antar Lembaga mempunyai fungsi:

a) Penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan yang berhubungan dengan hubungan antar lembaga di daerah, pengembanagn sistem politik, pembinaan dan pemberdayaan organisasi politik, organisasi

(20)

masyarakatan, organisasi profesional, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga penyelenggara pemilu;

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan koordinasi hubungan antar lembaga di daerah terkait dengan pengembangan sistem politik; c) Pelaksanaan program kegiatan yang berhubungan dengan hubungan antar lembaga di daerah, pengembanagn sistem politik, pembinaan dan pemberdayaan organisasi politik, organisasi masyarakatan, organisasi profesional, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga penyelenggara pemilu;

d) Pelaksanaan pelatihan, penyuluhan, penataran tentang politik untuk masyarakat dan aparatur pemerintah;

e) Penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan konsultasi dan kerjasama dengan lembaga penyelenggara pemilu serta instansi dan atau lembaga terkait dalam rangka fasilitasi penyelenggaraan pemilu; f) Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga legislatif

dalam rangka fasilitasi proses pergantian antar waktu anggota DPRD; g) Pelaksanaan program dan kegiatan hubungan antar lembaga di daerah, pengembangan sistem politik, pembinaan dan pemberdayaan organisasi politik, organisasi masyarakat, organisasi profesional, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga penyelenggara pemilu

0.2. Sumberdaya Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang

Sumberdaya organisasi menjadi bagian penting dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan yang handal. Sumberdaya ini utamanya adalah sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana yang bermanfaat untuk mendukung aktifitas organisasi. Pengembangan sumberdaya yanga ada akan berbanding lurus dengan kualitas pelayanan. Dalam lingkup perencanaan strategis pemetaan sumberdaya yang ada mutlak diperlukan agar diperoleh gambaran bagaimana ke depan organisasi dalam menjalankan program serta kegiatan yang telah direncanakan. Perencanaan program harus disesuaikan dengan kemampuan sumberdaya organisasi sehingga penetuan target bisa sesuai dengan sasaran dan optimal. Beban kerja yang melebihi kemampuan akan menjadi masalah bagi pencapaian target, sebaliknya beban kerja yang rendah bisa memperburuk produktifitas pelayanan yang dilakukan.

(21)

0.2.1. Aparatur Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Kabupaten Jombang

Sebagai mana yang dijelaskan secara sekilas tentang sisi vital sumber daya organisasi, berikut ini akan disajikan pemetaan sumberdaya manusia/aparatur organisasi yang dimiliki oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan

Masyarakat berdasarkan berbagai macam klasifikasi aparatur.

Tabel 2. 1 Potensi Aparatur berdasarkan Klasifikasi Struktural

No Jabatan Jumlah

1 Kepala Badan 1

2 Sekretaris 1

3 Kepala Bidang 3

4 Kepala sub bidang 6

5 Kepala sub bagian 3

6 Staff 7

Jumlah 21

Sumber: Badan Kesatuan Bangsa Politik dan perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang, 2013;

Berdasarkan jabatan struktural diketahui bahwa sebanyak 14 pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat terserap dalam jabatan struktural dan hanya 6 yang tidak memegang jabatan struktural. Hal ini mengakibatkan banyak rangkap tugas di Bakesbangpol karena tidak semua Kepala seksi memiliki staff karena terbatasnya personil.

Tabel 2. 2 Potensi Aparatur berdasarkan Ruang dan Golongan

NO GOLONGAN I DAN LAIN JUMLAH GOLONGAN II JUMLAH GOLONGAN

III JUMLAH

GOLONGA

IV JUMLAH TOTAL

1 I/a 0 II/a 0 III/a 1 IV/a 4

2 I/b 0 II/b 2 III/b 2 IV/b 1

3 I/c 0 II/c 0 III/c 2 IV/c 0

4 I/d 0 II/d 0 III/d 6 IV/d 0

5 HONORER 2 IV/e

JML 2 3 11 5 21

Sumber: Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat, 2013

Berdasarkan klasifikasi ruang dan golongan mayoritas pegawai golongan III adalah jumlah komposisi pegawai terbanyak yaitu 11 orang, dan dalam struktur pegawai di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang masih terdapat pegawai yang belum memiliki status pegawai negeri atau berstatus honorer yaitu sebanyak 2 orang. Hal ini secara langsung berhubungan dengan tingkat pendidikan pegawai yang ada di Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat. Gambaran pegawai

(22)

yang ada di Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat sesuai dengan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut

TABEL 2. 3 POTENSI PEGAWAI BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN TERAKHIR

NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH

1 SD 0 2 SMP 0 3 SMA/SMK 5 7 S1 11 8 S2 5 JUMLAH 21

Sumber: Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat, 2013

Dari tabel 2.4 bisa dilihat bahwa lebih dari separuh aparatur Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat yang sudah menyandang pendidikan sarjana dan 5 sudah memperoleh gelar master, cakupan ini cukup tinggi karena hanya seperlima anggota yang belum mendapat gelar dari pendidikan tinggi. Selain pendidikan dari sekolah formal yang ditempuh masing-masing aparatur, terdapat jenjang pendidikan yang diberikan selama menjadi Pegawai Negeri Sipil seperti pendidikan kilat. Gambaran pendidikan di luar pendidikan formal yang dimiliki oleh aparatur Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat adalah sebagai berikut:

NO PENDIDIKAN JUMLAH

1 DIKLAT TEKNIS FUNGSIONAL 0

2 DIKLATPIM II 1

3 DIKLATPIM III 4

4 DIKLATPIM IV 6

5

JUMLAH 11

Sumber: Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat

Berikutnya adalah pemaparan mengenai jumlah pegawai ditinjau dari eselon yang dapat dipaparkan di tabel jumlah pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat berdasarkan eselon

NO ESELON JUMLAH

1 II 1

2 III 4

3 IV 9

(23)

0.2.2. Aset/Modal Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat

Setelah analisis mengenai sumber daya yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang selanjutnya adalah pemetaan asset yang berfungsi sebagai daya dukung operasionnal. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat kabupaten jombang tentunya terikat dengan aspek humanisme yang motivasi kerja dan efektifitas kinerja dipengaruhi oleh lingkungan kerja. Pendaya gunaan asset yang dimiliki oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten jombang adalah upaya untuk mewujudkan pelayanan yang optimal seiring dengan peningkatan motivasi kerja. Selain sebagai peningkatan kinerja aparatur, analisa tentang potensi asset berguna untuk pengembangan sarana yang mendukung fungsi pelayanan SKPD kepada masyarakat berikut ini adalah gambaran mengenai asset sumber daya yang dimiliki oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang.

Tabel 2. 4 Kartu Inventaris Gedung Dan Tanah Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat No urut Golongan Kode bidang barang Nama bidang barang Satuan Jumlah barang 01 TANAH 01.01.11.04.01 TANAH M2 1560 03 GEDUNG 03.11.01.01.01 GEDUNG KANTOR PERMANEN unit 1

Asset tetap yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat berupa bangunan gedung yang berfungsi untuk aktiffitas adminitrasi serta asset tanah seluas 1560 m2. Selain asset tetap, daya dukung asset perlengkapan dan perlengkapan yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat adalah sebagai berikut:

(24)

Tabel 2. 5 Kartu Inventaris Barang Peralatan dan Mesin NO URUT GOLONGAN KODE BIDANG BARANG

NAMA BIDANG BARANG SATUAN JUMLAH

BARANG

02 PERALATAN DAN MESIN

1 02.03.01.01.03 STATION WAGON 1

2 02.03.01.05.01 SEPEDA MOTOR 8

3 02.06.01.01.03 MESIN TIK MAN LONG 1

4 02.06.0104.01 ALMARI BESI 2

5 02.06.01.04.02 RAK BESI 1

6 02.06.01.04.04 FILLING BESI 2

7 02.06.01.05.01 PAPAN VISUAL 1

8 02.06.01.05.05 ALAT PENGHANCUR KERTAS 1

9 02.06.01.05.07 PAPAN PENGUMUMAN 2 10 02.06.01.05.10 WHITE BOARD 3 11 02.06.02.01.01 LEMARI KAYU 2 12 02.06.02.01.02 RAK KAYU 3 13 02.06.02.01.11 MEJA TULIS 2 14 02.06.02.01.13 MEJA TELEPHONE 1 15 02.06.02.01.19 MEJA PANJANG 1 16 02.06.02.01.28 KURSI TAMU 2 17 02.06.02.01.29 KURSI TANGAN 1 18 02.06.02.01.30 KURSI PUTAR 1 19 02.06.02.01.31 KURSI BIASA 3 20 02.06.02.01.34 KURSI LIPAT 1 21 02.06.02.03.01 M. PENGHISAP DEBU 1 22 02.06.02.04.03 AC UNIT 1 23 02.06.02.04.04 AC SPLIT 2 24 02.06.02.06.04 CASSETE RECORDER 1 25 02.06.02.06.08 SOUND SYSTEM 1 26 02.06.02.06.12 WARELESS 1 27 02.06.02.06.49 HANDYCAM 1 28 02.06.03.02.01 PC UNIT 6 29 02.06.03.02.03 NOTEBOOK 2 30 02.06.03.05.03 PRINTER 7

31 02.06.04.01.04 MEJA KERJA PEJABAT

ESSELON II 1

32 02.06.04.01.05 MEJA KERJA PEJABAT

ESSELON III 2

33 02.06.04.01.06 MEJA KERJA PEJABAT

ESSELON IV 2

34 02.06.04.01.09 MEJA KERJA PEJABAT 1

35 02.06.04.03.04 KURSI KERJA PEJABAT

ESSELON II 1

36 02.06.04.03.05 KURSI KERJA PEJABAT

ESSELON III 1

37 02.06.04.03.09 KURSI KERJA PEJABAT 1

38 02.07.01.01.01 KAMERA+ATTACHMENT 1 39 02.07.01.01.03 PROYEKTOR+ATTACHMENT 2 40 02.07.02.01.07 MEGAPHONE 1 41 02.07.02.01.14 HANDYTALKIE 1 42 02.07.02.01.20 FACSIMILE 1 43 02.07.02.02.05 RIX 1

(25)

0.3. Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat

Menurut definisinya kinerja adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas baik oleh individu maupun organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang telah dibebankan. Kinerja juga sering disebut sebagai prestasi kerja yang merupakan penjabaran dari pencapaian output yang dinyatakan kualitas maupun kuantitas. Dalam periode pembangunan jangka menengah 2009-2013 perlu direview kinerja yang telah dilakukan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang. Hal ini berguna untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas apakah kinerja Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang pada periode 2014-2018 sudah sesuai dengan standar pelayanan yang telah dibuat pada awal periode pembangunan. Untuk mempermudah penilaian pada review ini akan difokuskan kepada dua kinerja utama yaitu: (1) Kinerja Pelayanan dan (2) Kinerja Anggaran.

0.3.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan

Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang

Sebagai institusi pemerintah daerah, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlinduungan Masyarakat Kabupaten Jombang sesuai dengan yang dijelaskan di awal memiliki urusan yang berkaitan dalam bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri. Dalam proses pelaksanaan kegiatan yang dijalankan mengacu pada rencana strategis yang telah dibuat.

2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang

Reformasi birokrasi adalah paradigma pembangunan baru yang salah satu agendanya juga meliputi reformasi keuangan. Sebelumnya penganggaran yang dilakukan adalah berbasis dari input kemudian sekarang diarahkan sesuai dengan kinerja. Salah satu dampaknya adalah poin yang diutamakan dalam proses penganggaran ini adalah hasil kerja (output) dan dampak (outcome), selain itu juga harus ada keterkaitan yang jelas antara sasaran dan program serta penanggung jawab yang pasti dari pelaksanaan program tersebut. Pada bagian ini akan direview mengenai anggaran yang telah direncanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang beserta realisasi anggaran tersebut hingga tahun 2013.

Pada periode 2009-2013 Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang memiliki 13 program yaitu:

(26)

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

6) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

7) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal 8) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

9) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

10) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) 11) Program Pendidikan Politik Masyarakat

12) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam 13) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

Target kinerja dan realisasi APBD dari Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang akan dipaparkan melalui tabel evaluasi kinerja SKPD dan Realisasi APBD sebagai berikut.

(27)

TABEL EVALUASI KINERJA PELAYANAN SKPD

No Indikator kinerja sesuai tugs dan

fungsi Target spm Target ikk Target indikator lainnya

Target skpd tahun ke- Realisasi pada tahun ke- Rasio capaian pada tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 Fasilitasi forum kerukunan hidup antar umat beragama Ada/tidak 4 3 1 5 5 4 3 1 2 5 100% 100% 100% 100% 100% 2 Silahturahmi toga toma Ada/tidak 2 3 2 2 6 2 3 2 2 6 100% 100% 100% 100% 100% 3 Terselenggaranya seminar tentang nilai-nilai luhur budaya bangsa Ada/tidak 1 2 0 2 3 1 2 0 0 3 100% 100% 0% 0% 100% 4 Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya wawasan kebangsaan Ada/tidak 1 1 0 2 3 1 1 0 0 3 100% 100% 0% 0% 100%

5 Pentas seni dan budaya festifal, lomba cipta dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan Ada/tidak 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0% 6 Terpantaunya aght dan permasalahan menonjol di jombang Ada/tidak 12 12 12 12 12 12 12 12 6 12 100% 100% 100% 50% 100% 7 Pengiriman peserta ppbn Ada/tidak 5 5 0 5 6 5 6 0 0 6 100% 120% 0% 0% 100% 8 Terselenggaranya penyuluhan politik kepada masyarakat Ada/tidak 3 3 0 1 1 3 1 0 1 1 100% 33% 0% 100% 100% 9 Terlaksananya kegiatan koordinnasi forum-forum diskusi politik Ada/tidak 3 3 1 1 4 3 1 1 4 4 100% 33% 100% 400% 100% 10 Tersusunnya database politik Ada/tidak 0 1 0 12 6 0 1 0 1 6 0% 100% 0% 8% 100% 11 Terlaskananya kegiatan koordinasi politik Ada/tidak 3 25 0 12 12 0 25 0 12 12 0% 100% 0% 100% 100%

(28)

No Indikator kinerja sesuai tugs dan

fungsi Target spm Target ikk Target indikator lainnya

Target skpd tahun ke- Realisasi pada tahun ke- Rasio capaian pada tahun ke-

12 Pengerahan tenaga linmas pemilu Ada/tidak 3 0 0 0 0 3 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0% 13 Mendukung lomba desa Ada/tidak 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0% 14 Pelatihan pengendalian lingkungan Ada/tidak 294 126 0 150 170 294 126 0 150 170 100% 100% 0% 100% 100% 15 Terpantaunnya lokasi rawan gangguan keamanan Ada/tidak 2 3 1 4 4 2 3 1 4 4 100% 100% 100% 100% 100% 16 Penyuluhan tentang pencegahan praktek prostitusi Ada/tidak 1 1 0 2 0 1 1 0 2 0 100% 100% 0% 100% 0% 17 Penyuluhan pencegahan beredarnya uang palsu Ada/tidak 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0% 18 Penyuluhan tentang penertiban premanisme Ada/tidak 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 100% 100% 0% 100% 100% 19 Penyuluhan tentang pencegahan dan penertiban tindak penyelundupan Ada/tidak 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0% 20 Penyuluhan tentang praktek perjudian Ada/tidak 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 100% 100% 0% 100% 100% 21 Penyuluhan pencegahan eksploitasi anak dibawah umur Ada/tidak 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0%

22 Posko satlak pb dan unit ops pb Ada/tidak 6 22 8 0 0 6 22 8 0 0 100% 100% 100% 0% 0% 23 Mengurangi kejadian kebakaran Ada/tidak 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 100% 100% 0% 0% 0% 24 Tertanggulanginya kebakaran Ada/tidak 365 365 365 365 0 365 365 365 0 0 100% 100% 100% 0% 0% 25 Peningkatan pemahaman aparatur tentang peraturan perundang-undangan Ada/tidak 3 1 0 2 5 3 1 0 2 5 100% 100% 0% 100% 100%

(29)

TABEL REALISASI ANGGARAN PENDANAAN PELAYANAN

No Uraian Anggaran pada tahun ke Realisasi anggran pada tahun ke Rasio antara realisasi

dan anggran Rata-rata pertumbuhan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 289,445,150 348,576,500 288,607,656 309,636,831 333,527,131 234,914,263 296,530,437 242,842,833 253,650,515 81% 85% 84% 82% 5% 4% 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 135,740,000 103,438,250 18,600,000 248,291,000 159,500,000 121,260,775 87,379,400 12,794,900 213,946,800 89% 84% 69% 86% 273% 486% 3 Program peningkatan disiplin aparatur 6,250,000 6,250,000 6,250,000 3,750,000 3,750,000 4,995,000 5,952,000 5,375,000 2,750,000 80% 95% 86% 73% -10% -13% 4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100,000,000 20,016,000 - 123,631,797 123,600,000 59,724,000 19,211,000 - 90,819,400 60% 96% 73% -40% -68% 5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 7,318,000 21,022,000 17,695,000 10,195,000 6,279,000 19,017,500 9,950,500 86% 90% 56% 15% 51% 6 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 2,514,463,000 143,163,000 20,000,000 201,290,000 3,119,162,000 1,742,644,900 129,961,000 17,485,750 177,664,750 69% 91% 87% 88% 544% 246% 7 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 356,000,000 345,360,000 312,550,000 213,686,000 221,376,000 249,513,445 334,062,911 221,007,700 146,352,900 70% 97% 71% 68% -10% -11% 8 Program pengembangan wawasan kebangsaan 105,691,000 189,058,000 56,175,000 158,150,000 200,000,000 71,543,850 151,671,000 50,160,000 136,343,100 68% 80% 89% 86% 54% 72% 9 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 27,056,500 9,502,500 - 32,560,000 60,000,000 20,506,750 8,415,000 - 24,665,700 76% 89% 76% 10% -59%

(30)

Sumber Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyrakat, 2013 10 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) 65,625,000 35,657,500 - 60,000,000 45,000,000 53,144,250 32,684,500 - 51,725,100 81% 92% 86% -35% -38% 11 Program pendidikan politik masyarakat 281,823,000 118,136,500 20,000,000 187,000,000 335,000,000 163,651,400 88,606,500 17,488,900 63,694,000 58% 75% 87% 34% 193% 46% 12 Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 338,000,000 476,455,000 95,000,000 - - 290,934,950 452,909,400 75,263,600 - 86% 95% 79% -20% -14% 13 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 271,574,500 327,450,000 106,400,000 - - 194,153,880 241,072,992 99,812,596 - 71% 74% 94% -23% -17%

(31)

0.4. Tantangan Dan Peluang Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang tidak lepas dari peluang dan tantangan yang dihadapi ketika realisasi program dan kegiatan. Peluang akan memperkuat posisi Bakesbangpolinmas dalam menjalankan tugasnya sedangkan tantangan akan diidentifikasi guna mendapat alternatif solusi yang sesuai. Identifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Bakesbangpolinmas sebagai berikut:

0.4.1. Tantangan Pengembangan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang.

1. Bidang Perlindungan Masyarakat dan Hak Asasi Manusia

a. Kurangnya koordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait serta lembaga kemasyarakatan lainnya dalam melaksanakan tugas pokok perlindungan masyarakat dan HAM

b. Kurangnya dukungan sumberdaya manusia baik secara kualitatif maupun kuantitatif

c. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang HAM

d. Kurangnya kesamaan persepsi dengan stakeholder tentang pemahaman dan penanganan pelanggaran HAM

e. Masih terbatasnya jumlah anggota satlinmas yang berkualitas (yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan) dan mempunyai disiplin tinggi

f. Melemahnya citra baik satlinmas dalam ikut serta menjaga ketentraman dan ketertiban umum di masyarakat akibat kurangnya pendidikan dan pelatihan

g. Berkurangnya jumlah anggota satlinma

h. Kurangnya kesamaan tanggung jawab dengan instansi terkait

stakeholder terkait penanganan HAM.

2. Bidang Hubungan Antar lembaga

a. Lemahnya koordinasi antar lembaga pemerintah, lembaga politik, dan lembaga masyarakat

b. Kurangnya sumberdaya manusia baik secara kuantitatif maupun kualitatif

(32)

c. Kurangnya anggaran penunjang dalam melaksanakan kegiatan serta program yang ada

d. Persepsi yang masih kurang di bidang pelayanan masyarakat

e. Rencana ditariknya lembaga kesatuan Bangsa dan politik menjadi lembaga vertikal

f. Adanya kesamaan tanggung jawab dengan institusi lain, seprti KPU di bidang Sosialisasi

3. Bidang Kesatuan Bangsa

a. Belum adanya standart pelaksanaan tugas intelijen

b. Belum semua sumberdaya manusia mengikuti pendidikan intelijen c. Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan intelijen d. Terbatasnya SDM yang ada dan belum memiliki jaringa intelijen e. Kurang optimalnya komunikasi antar anggota dan dewan Pembina

Forum-Forum FKDM, FKUB, dan FPK)

f. Dinamika kelompok Islam Garis Keras dan Penyimpangan Aliran Agama

g. Dinamika kelompok Radikal Kanan Maupun Kiri

h. Peningkatan tindakan kriminalitas, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba

i. Banyaknya masalah perburuhan (Aksi Demo, Mogok Kerja) j. Masih Maraknya terorisme

k. Masih rawannya konflik sosial (tawuran anak sekolah, perguruan silat, dan geng-geng)

l. Konflik akibta dari dampak pelaksanaan demokrasi (konflik Pilkades, Pilkada, Pileg, dan Pilpres)

0.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang.

a. Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang bisa bertindak sebagai mediator antara pemerintah dan lembaga legislatif

b. Badan Kesatuan bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten jombang bisa bertindak sebagai mediator antara pemerintah dengan partai-partai politik.

c. Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perliindungan Masyarakat Kabupaten Jombang bisa bertindak sebagai mediator antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakatan.

(33)

d. Adanya rapat koordinasi lintas sektor yang dilakasanakan secara rutin sehingga adanya ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) dapat terdeteksi secara dini.

e. Adanya FKDM yang dapat membantu stabilitas keamanan dan ketentraman daerah

f. Meningkatnya rasa solidaritas antar suku dan etnis di wilayah Kabupaten Jombang.

(34)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat

Berikut adalah permasalahan yang dihadapai oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jombang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya:

1. Bidang Perlindungan Masyarakat dan Hak Asasi Manusia

a. Kurangnya koordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait serta lembaga kemasyarakatan lainnya dalam melaksanakan tugas pokok perlindungan masyarakat dan HAM

b. Kurangnya dukungan sumberdaya manusia baik secara kualitatif maupun kuantitatif

c. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang HAM

d. Kurangnya kesamaan persepsi dengan stakeholder tentang pemahaman dan penanganan pelanggaran HAM

e. Masih terbatasnya jumlah anggota satlinmas yang berkualitas (yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan) dan mempunyai disiplin tinggi

f. Melemahnya citra baik satlinmas dalam ikut serta menjaga ketentraman dan ketertiban umum di masyarakat akibat kurangnya pendidikan dan pelatihan

g. Berkurangnya jumlah anggota satlinmas

h. Kurangnya kesamaan tanggung jawab dengan instansi terkait

stakeholder terkait penanganan HAM.

2. Bidang Hubungan Antar lembaga

a. Lemahnya koordinasi antar lembaga pemerintah, lembaga politik, dan lembaga masyarakat

b. Kurangnya sumberdaya manusia baik secara kuantitatif maupun kualitatif

c. Kurangnya anggaran penunjang dalam melaksanakan kegiatan serta program yang ada

d. Persepsi yang masih kurang di bidang pelayanan masyarakat e. Rencana ditariknya lembaga kesatuan Bangsa dan politik menjadi

(35)

f. Adanya kesamaan tanggung jawab dengan institusi lain, seprti KPU di bidang Sosialisasi

3. Bidang Kesatuan Bangsa

a. Belum adanya standart pelaksanaan tugas intelijen

b. Belum semua sumberdaya manusia mengikuti pendidikan intelijen c. Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan

intelijen

d. Terbatasnya SDM yang ada dan belum memiliki jaringa intelijen e. Kurang optimalnya komunikasi antar anggota dan dewan Pembina

Forum-Forum FKDM, FKUB, dan FPK)

f. Dinamika kelompok Islam Garis Keras dan Penyimpangan Aliran Agama

g. Dinamika kelompok Radikal Kanan Maupun Kiri

h. Peningkatan tindakan kriminalitas, Penyalahgunaan dan peredaran Gelap Narkoba

i. Banyaknya masalah perburuhan (Aksi Demo, Mogok Kerja) j. Masih Maraknya terorisme

k. Masih rawannya konflik sosial (tawuran anak sekolah, perguruan silat, dan geng-geng)

l. Konflik akibta dari dampak pelaksanaan demokrasi (konflik Pilkades, Pilkada, Pileg, dan Pilpres)

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati

Bupati dan wakil bupati Kabupaten Jombang periode 2014-2018 telah menyusun visi dan misi Kabupaten Jombang untuk meningkatkan pembangunan Kabupaten Jombang. Visi Kabupaten Jombang periode 2014-2018 adalah “Jombang Sejahtera Untuk Semua”. Sedangkan misi dalam mencapai visi tersebut adalah:

1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Beragama; 2. Mewujudkan Layanan Dasar yang Terjangkau;

3. Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan Merata; 4. Meningkatkan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas dan Berwawasan

Lingkungan ;

5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih.

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PROGRAM Meningkatny a kualitas kehidupan sosial dan Memperbaik i sikap & perilaku masyarakat Terwujudnya toleransi di dalam kehidupan Terjaga kondisi tidak pernah terjadi konflik Pengembanga n WAwasan Kebangsaan Pengembanga n wawasan kebangsaan

(36)

beragama sesuai dengan norma yang berlaku dalam kehidupan beragama & bernegara bermasyaraka t SARA di jombang Kemitraan pengembanga n wawasan kebangsaan Terpeliharany a keamanan dan ketertiban umum Menurunnya angka kriminalitas Peningkatan kualitas aparatur linmas dan satpol pp Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Pemeliharaaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Meningkatkan kesadaran politik masyarakat Meningkatny a partisipasi politik masyarakat Pemeliharaan keamanan kenyamanan ketentraman dan ketertiban masyarakat Peningkatan pemberantasa n penyakit masyarakat Pemeliharaan keamananan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Peningkatan pemahaman aparatur pemerintah dan masyarakat terhadap perundang-undangan Pendidikan Politik Masyarakat

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri

Rumusan Visi yang diangkat dalam Renstra Kementerian Dalam Negri 2010-2014 merupakan arah kebijakan dalam penyusuna program dan kegiatan strategik sesuai kondisi obyektif lingkungan strategis lingkup kementerian Dalam Negeri dalam lima tahun kedepan. Visi ini nantinya secara otomatis berhubungan terhadap pemerintah daerah yang dinaungi oleh kementerian dalam negeri. Visi yang dibangun oleh kementerian dalam negeri adalah

“Terwujudnya sistem politik yang demokratis, pemerintahan yang desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan serta keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan didukung sumberdaya aparatur yang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”

(37)

Untuk mendukung visi tersebut kementerian dalam negeri menetapkan misi yang merupakan peran strategik dalam mencapai visi tersebut. Misi ini juga disusun berdasarkan isu-isu strategis di lingkup kementerian dalam negeri. Misi tersebut adalah:

1. Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik dalam negeri yang demokratis

2. Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum 3. Memantapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan

pemerintahan yang desentralistik

4. Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah dan antar kawasan, serta kemandirian daerah dalam pengelolaan pembangunan secara berkelanjutan

5. Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya; serta Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. Adapun untuk mencapai misi tersebut tujuan dan sasaran yang telah ditentukan oleh kementerian dalam negeri yang berkaitan langsung dengan kesatuan bangsa dan politik adalah sebagai berikut:

Memperkokoh kesatuan dan persatuan nasional serta stabilitas politik dalam negeri yang dilandasi oleh semangat dan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 melalui pengembangan sistem politik yang demokratis dan berkedaulatan rakyat . dengan sasaran sebagai berikut:

a. Meningkatnya kualitas penyelenggaran proses demokrasi

b. Meningkatnya komitmen pemangku kepentingan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

c. Meningkatnya komunikasi dan dialog yang konstruktiff antar anggota masyarakat dalam penyelesaian berbagai persoalan kemasyarakatan.

d. Meningkatnya kesadaran warga negara dalam partisipasi politik.

3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis

Pada bagian ini akan direiew kembali faktor-faktor dari pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat yang mempengaruhi permasalahan pelayanan urusan kesatuan bangsa politik dan perlindungan masyarakat sehingga nantinya bisa menjadi acuan untuk menentukan arah kebijakan 5 tahun yang akan datang. Isu strategis yang akan ditindak lanjuti adalah sebagai berikut:

a. Tahun 2014 yang menjadi tahun politik sehingga rawan untuk munculnya konflik di masyarakat

(38)

b. Masih lemahnya koordinasi antara instansi yang terkait dengan urusan-urusan kesatuan bangsa politik dan masyarakat seprti untuk urusan penegakan HAM.

c. Rendahnya pemahaman masyarakat dalam hal pendidikan politik serta wawasan kebangsaan.

d. Dinamika dari kelompok agama yang banyak tumbuh di jombang. e. Peningkatan tindak kriminalitas, dan penyalahgunaan dan peredaran

gelap narkoba yang ada di Jombang

f. Lemahnya peran intelijen dalam Bakesbangpolinmas g. Menurunnya jumlah anggota linmas

Gambar

GAMBAR 2. 1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN KESATUAN BANGSA  POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN JOMBANG
Tabel 2. 2 Potensi Aparatur berdasarkan Ruang dan Golongan
TABEL 2. 3 POTENSI PEGAWAI BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN  TERAKHIR
Tabel 2. 4 Kartu Inventaris Gedung Dan Tanah Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan  Perlindungan Masyarakat  No  urut  Golongan  Kode bidang barang  Nama bidang barang  Satuan  Jumlah barang     01  TANAH                 01.01.11.04.01  TANAH  M2   1560     03
+4

Referensi

Dokumen terkait

Semua masayarakat tergantung terutama pada keluarga bagi sosialisasi anak-anak ke dalam alam dewasa yang dapat berfungsi dengan baik di dalam masayarakat

Tradisi lisan sebagai kekayaan budaya bangsa tersebut merupakan salah satu bentuk ekspresi kebudayaan daerah yang sangat berharga, bukan saja menyimpan nilai-nilai

Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Redesain Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universites

Understatement aset bersih yang sistematik atau relatif permanen merupakan konservatisme akuntansi, sehingga dapat dikatakan bahwa konservatisme akuntansi menghasilkan

Responden yang memiliki bayi yang mengalami kematian neonatal lebih banyak terjadi pada kelompok tidak ASI eksklusif (41,7%) sedangkan ibu yang memiliki bayi yang

Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa untuk membuat sebuah perancangan system informasi inventory pada AMIK Lembah Dempo Pagaralam

Sub-elemen kunci penggerak sistem ekowisata mangrove yang teridentifikasi dari pembandingan antar sub-elemen dari semua elemen sistem secara keseluruhan, yakni

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Salatiga Nomor 49 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian Izin Belajar, Kenaikan Pangkat Penyesuaian