BAB VIII PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
8.4. Kawat Di Bentang Pada Titik Tumpu Yang Tidak Sama Tinggi
Gambar 8.2 Kawat digantung pada titik tumpu yang tidak sama tinggi.
168PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
Dalam gambar 8-2 diberikan kawat yang dibentang pada dua titik tumpu yang tidak sama tinggi, yaitu pada titik A dan B, bila lengkung kawat BA diteruskan sampai ke titik A’ sehingga titik B dan A’ sama tinggi. Untuk titik A’, dan dari persamaan (8-9)
y = (H/G) [cosh (G/H) x -1]
diperoleh
yA’ = (H/G) [cosh (G/H)xA’ -1]
= C[cosh
4
− 1
C x]
Untuk titik A, YA = (H/G [cosh (G/H) xA’ -1 ]
= C [cosh
4
− 1
C x] Jadi, YA’-YA = C [cosh (xA’/C) – cosh (x4/C)]
= 2C sinh C xA xA
2 ' +
sinh C
xA xA
2 ' −
= 2 C sinh (a/2C) sinh (a’/2C) Tetapi, yA’-yA = h, maka
H = 2 C sinh(a/2C) sinh (a’/2C)
Besaran-besaran h, a dan C diketahui, sehingga sinh (a’/2C) dapat dicari. Secara pendekatan dapat ditentukan harga a’, yakni :
Sinh (a’/2C) = (h/2C
sinh( / 2 ) 1
C a
atau (a’/2C) ≈ (h/2C)
( / 2 )
1
C ajadi, a’ = a
C h
2
Panjang gawang B- A’ :
aE = a + a’ = a + 2 Ch/a dan andongan:
bE = (aE2
/8C) + (aE2
/384C3) + ...
bE ≈ aE2/8C
PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 169 panjang garis A – B =
2
2 h
a +
maka bs ≈ C
h a
8
2 2
+
dan bs’ =
a bs h a2
+
2bs’ = C
h a a
h
/ ) 8 (
1
2 2
2
+
+
(8.17) persamaan-persamaan di atas hanya berlaku bila a’ < atau a’ < aE /2 8.5.1 Pengaruh-pengaruh luar
Pengaruh-pengaruh luar terdiri dari: (a) temperatur, (b) tekanan angin, (c) salju (salju tidak ada di Indonesia, jika tidak diperhitungkan); (d) abu (banyak terdapat di daerah gunung berapi dan di daerah industri, tetapi pengaruhnya terhadap karakteristik mekanis kecil dan dapat diabaikan).
8.5.1.1. Pengaruh Temperatur pada Kawat Misalkan lah :
lo = Panjang kawan tidak di tegang pada 00-C
lt = Panjang kawan tidak di tegang pada temperatur t0-C Lo = Panjang kawan di tegang pada 00-C
Lt = Panjang kawan di tegang pada t0-C α = Koefisien muai panjang kawat
εt = Perpanjangan ideal kawat oleh karena tegangan pada t0-C E = Modulus elastisitas kawat
t = temperatur kawat 0C
σt = tegangan spesifik kawat pada toC maka, lt1 = lo (1 + αt1)
dan lt2 = lo (1 + αt2)
perubahan panjang kawat karena perubahan temperatur, lt2 – lt1 = loα (t2 – t1)
perubahan temperatur akan menyebabkan perubahan tegangan (stress) dalam kawat sesuai dengan hukum HOOKE
170PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI Lt = lt(1 + α t)) = lt ( 1 + σt/E) Lt = lo(1 + εt)) = lt ( 1 + σt/E)
Perubahan panjang kawat yang di tegang karena perubahan temperatur dari t1 ke t2 t21 Lt2 – Lt2 = lo ( 1 + α t2 )(1 + σt2/E)
=- lo ( 1 + α t1 )(1 + σt1/E) Lt2 – Lt2 = lo [ α (t2 –t1)+
E
1
( σt2 – t1 ) + (α/E) ( t2 – t1) + (α/E) (t2σt1)]Suku baris kedua dari persamaan terakhir ini kecil sekali sehingga dapat diabaikan. Jadi secara pendekatan,
Lt2 – Lt1 = lo [α (t2 – t2) + E
1
( σt2 – t1 )]8.5.1.2 Pengaruh Tekanan Angin
Tekanan angin mempengaruhi berat spesifik kawat. Berat sendiri kawat bekerja vertikal sedang tekanan angin dianggap seluruhnya bekerja horizontal. Jumlah vektor kedua gaya ini menjadi berat total spesifik kawat. Umumnya tekanan angin dinyatakan sebagai,
P = fpF Dimana,
P = tekanan angin, kg F = faktor bentuk
p = tekanan angin spesifik, kg/mm2 v = kecepatan angin, meter/detik.
F = luas permukaan kawat yang tegak lurus arah angin, meter persegi.
Oleh karena tekanan angin tidak rata maka digunakan koefisien ketidaksamaan : d (=0,75 di Indonesia). Jadi,
Tinggi kawat Di atas tanah (m)
P (kg/m2)
v m/detik 0 – 25
25 – 60 60 – 100 100 – 250 150 – 200
60 70 90 115 130
31 33,5
38 43 43,5
Nilai faktor bentuk f tergantung dari diameter kawat, dan harga-harganya adalah : Diameter kawat Faktor bentuk, f
Sampai 12 mm 1,2
12 – 16 mm 1,1
PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 171
Di atas 16 mm 1,0
Nilai F diambil = panjang kawat X diameter kawat. Sebut, γw = tekanan angin spesifik
= P/meter q
γ = berat sendiri spesifik kawat
= G/q (kg/m/mm2)
γtot = berat total spesifik kawat (kg/m/mm2) Maka,
γtot =
γ
2+ γ
w28.6. Perhitungan Tegangan dan Andongan
Temperatur dan tekanan angin mempengaruhi tegangan dan andongan kawat. sekarang akan dihitung andongan ekonomis, yaitu andongan paling kecil pada temperatur maksimum, tetapi tegangan kawat pada keadaan sejelek-jeleknya (yaitu pada temperatur minimum dan ada beban angin) tidak melebihi tegangan maksimum yang diizinkan.
Ada beberapa cara untuk menentukan tegangan yang diizinkan dan andongan ekonomis, yaitu: (a) perhitungan biasa; (b) menghitung σt dengan grafik dari perhitungan biasa; (c) grafik Thomas; (d) perhitungan dengan computer.
8.6.1. Perhitungan Biasa
Misalkan untuk temperatur minimum (tm) telah ditentukan tegangan maksimum (σmaks.). Tegangan maksimum terjadi pada temperatur minimum tm.
Rumus umum untuk panjang busur kawat satu gawang (span).
L = a + a3 γ 2/24 σ2
Pada keadaan yang paling jelek (tm) dan ada beban angin (γtot), tegangan maksimum dari panjang kawat Ltm adalah σmaks.
Ltm = a +
2 2
. 3
24
maksa tot
σ γ
a) Tidak ada beban angin:
Lt = a +
24
22 3
t
a
σ
γ
b) Ada beban angin :
Lt = a +
24
23 2
t
a tot
σ γ
Perbedaan panjang kawat pada dua temperatur yang berbeda adalah disebabkan:
(i) Perbedaan temperatur (α); (ii) tegangan yang berbeda (Є).
1) Tidak ada beban angin
172PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI Ltm - Lt = (a + 2
. 2 3
24
maks a totσ
γ
) – ( a + 22 3
24
t aσ γ
)= 2
2 3 2 3 2
24
maks24
ttot a
y a
σ γ
σ −
Sama dengan penurunan Persamaan (8-19) untuk temperatur tm. Ltm - Lt = lo (α tm - αt + αt + σmaks./E – σt /E)
Jadi, 2
2 3 2 3 2
24
24
maks ttot a
a
σ γ σ
γ −
= lo (α tm - αt + σmaks/E-σt/E)Bila l0 = a, yaitu sama dengan dalam keadaan kawat diletakkan di tanah pada temperatur 00C, maka:
2 2 3 2 3 2
24
24
maks ttot a
a
σ γ σ
γ −
= (α tm – αt + σmaks./E – σt/E)Kalikan ruas kiri dan ruas kanan dengan σt E, dan setelah diatur diperoleh:
σt3 + A σt2 = B di mana,
A = m maks
maks
tot E E t t
a
α σ
σ
γ + ( − ) −
24
.22 2
B =
24
2 2y E a
Bila a, α, γtot, E, γ, tm, t, dan σmaks. diketahui , maka A dan B dapat dicari, dan selanjutnya σt dapat di hitung.
2) Ada beban angin
Bila ada beban angin Persamaan (8-26) menjadi,
σt3 + σt2 A’ = B’ (8-29) dengan
A’ = 2
( )
.. 2 2
24
maks m makstot E E t t
a
α σ
σ
γ + − −
( 8-30)B1 = a E B
tot tot
2 2 2
24
= γ γ γ
(8-31)
Besar andongan
b = a2/8C = (a2γtot)/(8 σt) (8-32) dan bila tidak ada beban angin
b = (a2γ)/ (8 σt)
PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 173 jadi setelah σt dihitung andongan b dapat diketahui. Karena persamaan (8-26) atau (8-29) adalah persamaan pangkat tiga maka pemecahannya sulit. Pemecahan yang paling baik ialah dengan pertolongan grafik atau dengan komputer.
8.6.2. Pemecahan Persamaan Tegangan secara Grafik
Dalam pasal ini dibicarakan pemecahan Persamaan (8-26) atau (8-29) secara grafik. Untuk harga-harga tegangan σt tertentu, Persamaan (8-26) atau (8-29) berubah menjadi persamaan linier antara A’ dan B’.
A = f (B)σt (8-33)
Harga σt biasanya berkisar antara 5 dan 14 kg/mm2. Grafik persamaan (8-33) untuk berbagi harga σt diberikan dalam gambar 8-3. Dari gambar 8-3, untuk suatu harga tegangan tertentu besar andongan b dapat di hitung dari:
1) Tidak ada beban angin :
2) Ada beban angin,
b = (a2γtot)/ (8 σt)
8.6.3. Perhitungan Tegangan dan Andongan dengan Grafik THOMAS Misalkan lah :
λ = b/a = andongan dalam prosen (%) K = σt/a γ = c/a = faktor tegangan Mt = Lt/a =
gawang panjang
t temperatur pada
ditegang kawat
panjang
nt = lt/a =
gawang panjang
t temperatur pada
ditegang tidak
kawat panjang
174PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI menurut Persamaan (8-15)
tetapi, b = a2/8C = a2γ/8σ b/a = λ = a γ/8σ
atau λ =
K
8
1
( 8-34)persamaan (8-34 dinamakan lengkung andongan (sag curve). Dari Persamaan (8-14) dan (8-22):
L = a + 2
2 3 2
3
24
24 σ
γ
a a C a= +
Atau
a L= 1 +
a L
Jadi m = 1 + 2
24 1
K (8-35)
Persamaan ( 8-35) dinamakan lengkung panjang gawang (length curve). Lengkung andongan dan lengkung panjang gawang dapat digambarkan pada satu grafik dengan K sebagai sumbu vertikal dan λ dan m sebagai sumbu horizontal, Gambar 8-4. Untuk memperoleh grafik yang baik, pemilihan K, λ dan m harus disesuaikan dengan data dari kawat yang hendak dihitung.
8.6.4. Perhitungan Tegangan dengan Komputer
Perhitungan dengan komputer pada dasarnya adalah pemecahan langsung persamaan (8-26) ata (8-29). Persamaan (8.26)
σt2
+ A σt2
= B
salah satu teknik pemecahan dari persamaan (8-26) adalah dengan metode Newton, Gambar 8-5.
PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 175 Misalkan α akar yang dibutuhkan dari persamaan f0 (x) = 0. Misalkan x1 absis yang dekat sekali pada α sehingga tangen pada P [x1 , f (x1)] memotong sumbu-sumbu lebih dekat pada α dari pada x1. Titik potong x2 ini adalah pendekatan kedua. Karena tangen pada titik P adalah,
y – f (x1) = f (x1) = f’(x1) (x – x1) (8-36)
maka dengan mudah dapat dicari : x2 = x1 -
) (
) (
1 1
1
x f
x
f (8-37)
dengan menggunakan x2 sebagai titik asal yang baru, tangen pada [x2, f(x2)] akan memberikan:
x3 = x2 -
) 2 (
) (
1 2
x f
x
f (8-38)
proses ini dapat diteruskan dan akar α akan cepat didekati. Bila harga xn
−
xn−1≤ ε
, indeks persisi, maka xn = α, yaitu akar yang dicari.8.7 Pengukuran Andongan dengan Gelombang
Kawat yang di tegang/dibentang pada titik tumpunya (menara) perlu diukur andongannya.
Pengukuran andongan ini adalah untuk memeriksa apakah andongan yang ada sesuai dengan andongan ekonomis yang diinginkan. Jika kawat yang telah dibentang diberi gaya (dengan memukul salah satu ujung), pada kawat akan terjadi gerakan gelombang transversal. Gelombang ini akan merambat dari ujung yang satu ke ujung yang lain, kemudian dipantulkan dengan merambat kembali ke ujung pertama, lalu setelah mencapai ujung pertama dipantulkan kembali, dan seterusnya.
Misalkan kecepatan merambat gelombang :
V = H /W (8-39)
Dimana,
176PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI H = gaya tarik pada kawat = σq q = penampang kawat
w = massa kawat per satuan panjang andongan :
dan gaya tarik: b = a2/(8C) = a2γ/8σ
H = σq = (a2γq)/(8b) (8-40)
Juga γq =berat total kawat persatuan panjang = G Dan
G = Wg (g – percepatan atau gaya tarik bumi) Jadi,
H = (a2γ/8b) Wg (8-41)
Misalkan:
T = waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk merambat dari ujung yang satu ke ujung yang lain, dan kembali ke ujung yang pertama, jadi sejauh 2a.
Kecepatan merambat gelombang:
v = H /W = 2a/T (8-42)
jadi,
H = 2
4
2T
a W (8-43)
Dari persamaan (8-41) dan (8-42) diperoleh:
b =
32
gT2(meter) (8-44)
jika diambil g = 9,81 meter/detik2, maka :
b = 0,30656 T2 meter
jadi dengan mengukur waktu T dapat ditentukan besar andongan b. Waktu T diukur dengan
“stopwatch”.
Mengingat pertimbangan-pertimbangan praktis, waktu yang diukur ialah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh kawat yang direntangkan selama tiga kali, jadi waktu diukur sampai gelombang yang kembali tiba untuk ketiga kali, jadi
b = 0,30656
2
3 '
T
b = 0,03406
( )
T'
28.8. Mal andongan (Template)
Mal andongan atau “template” adalah suatu alat yang dibuat dari bahan plastik yang transparan.
Mal andongan ini mempunyai tiga buah lengkungan, dan lengkungan ini menggambarkan persamaan garis rantai. Lengkung yang paling atas menyatakan garis kawat (conductor line), lengkung kedua garis tanah (ground clearance line) dan yang ketiga garis kaki menara (tower footing line). Mal andongan ini penting untuk menentukan letak-letak tiang/menara dan tinggi
PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 177 tiang/menara, setelah gambar profil dari tanah yang akan didahului saluran diketahui. Dari persamaan andongan,
b = a2/(8C) = (a2γ/8σ)
dan bila γ dan σ telah diketahui, maka persamaan tersebut berubah menjadi : b = f(a2)
jadi setelah tinggi kawat di atas tanah ditentukan terlebih dahulu, dan biasanya antra 7 sampai 8 meter, maka bila panjang gawang a telah diketahui, b dapat dicari. Pada a tertentu andong b akan maksimum bila tegangan minimum, dan ini terjadi pada temperatur maksimum. Pada temperatur maksimum beban angin relatif.
Harga tegangan juga tergantung dari panjang gawang, tetapi untuk gawang-gawang dalam satu seksi, terlebih dahulu dihitung panjang gawang ekuivalen menurut rumus PENSHAW-TAYLOR,
..
...
. ...
3 2 1
3 3 3 2 3 1
+ + +
+ +
= +
a a a
a a
aeq a (8-45)
Pada suatu panjang ekivalen dan temperatur maksimum akan memberikana suatu harga tegangan.
Jadi b = K a2 dengan K = konstanta.
Dengan demikian mal andongan dapat dibuat dengna mengambil harga tegangan σ pada harga aeqdan temperatur maksimum yang memenuhi persamaan :
b = f(a2)
mal andongan ini digeser-geser sesuai dengan profil tanah sehingga diperoleh letak tiang yang sesuai, yaitu pada temperatur maksimum. Sesudah letak tiang ditentukan maka dengan mal andongan ini juga ditentukan tinggi tiang/menara yang dibutuhkan. Andongan pada panjang gawang a diperoleh dari,
( )
22
eq a
a a
b a b
=
eq×
8.8.1. Penampang kawat optimumUntuk menentukan penampang kawat yang optimum harus diperhatikan faktor-faktor seperti:
biaya yang ekonomis, kapasitas hantar kawat (faktor termis), pengaturan tegangan, dan kuat tarik dari kawat. Biaya kawat (tidak termasuk biaya menara, tanah, dan lain-lain) dapat dinyatakan dalam persamaan:
C = K + C1 + C2 (8-46) Di mana,
C = jumlah biaya tahunan K = biaya tetap tahunan
C1= biaya tahunan yang sebanding dengan penampang kawat C2= biaya tahunan dan rugi-rugi daya
Harga C1 diberikan dalam:
C1 = w L A Cc F
178PERENCANAAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI Di mana,
w = berat kawat per CM-foot (CM = circular-mil)
= 3,03 X 10-6 untuk kawat tembaga A = penampang kawat dalam CM
L = Panjang total kawat dalam feet (tiga kawat untuk saluran tiga fase) Cc = harga dari kawat per pound
F = biaya tetap tahunan, termasuk pajak-pajak, asuransi, biaya modal dan deprisiasi (kira-kira=15%)
Rugi-rugi daya :
AKw pL I R I
000 . 1 000 . 1
2 2
=
Dimana,ρ = ohm per CM-foot = 10,6 untuk tembaga Rugi-rugi energi (KWH):
Kwh = maks f m Cf
A L C I
KW
1 . 000
2 .
= ρ
×
Dimana,Im= arus maksimum Cf = 9 + 0,8459 K
K = faktor beban tahunan dalam prosen.
Biaya tahunan rugi-rugi daya,
(
Im LCf) (
A)
CeC2
=
2ρ 1 . 000 ×
Ce= harga energi per Kwh Jadi,(
I LC) (
A)
F wLAC K
C
= +
c+
m2ρ
f1 . 000
Turunan pertama da C terhadap A,(
2) ( 1 . 000 ) = 0
−
=
wLAC F I LC AdA
dC c m
ρ
fJadi penampang kawat optimum,
F wC
C I C
A
c e f m
1 . 000
=
(8-47)Untuk kawat tembag,
F C
C I C A
e e f
59
m=
(8-48)Untuk ACSR, dihitung terlebih dahulu penampang tembaga yang optimum, dan dari tabel dapat dicari penampang ACSR yang ekuivalen dengan tembaga tersebut.