• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.7. Penentuan Kadar Karbohidrat dan Protein Serasah Daun R apiculata

yang Mengalami Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas

Rata-rata total kadar karbohidrat tidak berbeda nyata antara tingkat salinitas yang satu dengan tingkat salinitas lainnya. Rataan total karbohidrat tertinggi terdapat pada tingkat salinitas 0-10 ppt yaitu sebesar 27,23% selanjutnya diikuti dengan tingkat salinitas 10-20 ppt yaitu sebesar 24,73% kemudian menurun terus ke bawah sampai ada tingkat salinitas >30 ppt sebesar 15,39% (Gambar 10).

Tingkat Salinitas (ppt)

Gambar 10. Total Kadar Karbohidrat Rata-rata Serasah Daun R. apiculata

yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas

Hasil analisis kadar karbohidrat memperlihatkan bahwa lama masa dekomposisi juga berpengaruh terhadap kadar karbohidrat yang terdapat pada serasah daun R. apiculata yang mengalami proses dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas (Gambar 10). Perubahanan kadar karbohidrat total serasah daun

R. apiculata pada kontrol dan pada tingkat salinitas >30 ppt menunjukkan pola yang sama yaitu sama-sama mengalami penurunan pada lama proses dekomposisi 120 hari dengan persentase masing-masing sebesar 34,37% (0-10ppt), 26,79% (10-20 ppt) dan 27,50% (20-30 ppt) sedangkan pada tingkat salinitas >30 ppt menunjukkan pola kenaikan kadar karbohidrat yang hampir sama yaitu pada lama masa dekomposisi 90 hari dengan persentase sebesar 19,08% (>30 ppt). Pada dekomposisi 15 hari semua mengalami penurunan dan naik kembali di 60 hari dan 90 hari tetapi turun drastis di lama masa dekomposisi 120 hari,kecuali yang besar dari 30 ppt (Gambar 11)

Gambar 11. Total Kadar Karbohidrat Rata-rata Serasah Daun R. apiculata yang Mengalami Berbagai Lama Masa Dekomposisi Dalam Lingkungan dengan Berbagai Tingkat Salinitas

Kadar karbohidrat yang tinggi pada serasah daun R. apiculata yang mengalami dekomposisi pada tingkat salinitas 0-10 ppt diduga karena adanya hubungan dengan kandungan unsur hara C pada serasah. Dalam penelitian Syapril (2010) didapatkan bahwa kandungan unsur hara C tertinggi terdapat pada tingkat salinitas 0-10 ppt yaitu sebesar 47,21% bila dibandingkan dengan tingkat salinitas 10-20 ppt dan 20-30 ppt yaitu masing-masing sebesar 46,63% dan 45,60%. Menurut Wijoyono (2009) bahwa kandungan unsur hara C tertinggi terdapat pada tingkat salinitas 0-10 ppt yaitu sebesar 44,53% bila dibandingkan dengan tingkat salinitas 10-20 ppt, 20-30 ppt dan >30 ppt yaitu masing-masing sebesar 43,05%, 40,29% dan 31%.

Pada semua tingkat salinitas pada lama masa dekomposisi 15 dan 60 hari terjadi kenaikan kadar karbohidrat dan pada lama masa dekomposisi 90 hari masih terjadi kenaikan hanya satu yang sedikit menurun diduga karena masa pengamatan yang kurang lama, karena pada lama dekomposisi 120 hari ketiga

salinitas 0-10 ppt,10-20 ppt dan 20-30 ppt mengalami penurunan drastis. Secara teoritis, semakin lama proses dekomposisi serasah di lapangan maka kadar karbohidrat yang terkandung dalam serasah akan semakin menurun seiring dengan pengurangan bentuk partikel serasah. Jika masa pengamatan kadar karbohidratnya dilakukan lebih lama maka akan didapatkan kadar karbohidrat yang sesuai dengan teori atau hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu lamanya proses dekomposisi akan menyebabkan kadar karbohidrat yang semakin menurun.

Menurut Wijiyono (2009) bahwa kandungan unsur hara C yang terdapat pada serasah daun R. apiculata pada tingkat salinitas 0-10 ppt mengalami kenaikan pada hari 45 dan 75, tetapi mengalami penurunan relative cepat pada hari ke-90 dan 105. Pada tingkat salinitas 10-20 ppt, kandungan unsur hara C mengalami kenaikan tertinggi pada hari ke-105. Pada tingkat salinitas 20-30 ppt terdapat kecenderungan penurunan kandungan unsur hara C pada hari ke- 90 dan 105. Pada tingkat salinitas >30 ppt, kandungan unsur hara C cenderung turun seiring dengan bertambahnya lama masa dekomposisi. Dalam penelitian Yunasfi (2006) bahwa kandungan karbohidrat rata-rata tertinggi pada tingkat salinitas 0-10 ppt sedangkan kandungan karbohidrat terendah pada tingkat salinitas 20-30 ppt. Pada tingkat salinitas ini terjadi peningkatan kandungan karbohidrat secara cepat pada hari ke-75. Pada tingkat salinitas >30 ppt terjadi peningkatan kandungan karbohidrat. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan kadar karbohidrat seiring dengan bertambah lamanya proses dekomposisi.

Rata-rata total kadar protein tidak berbeda untuk berbagai tingkat salinitas dimana kadar protein tertinggi terdapat pada serasah daun R. apiculata yang mengalami dekomposisi pada tingkat salinitas >30 ppt yaitu sebesar 5,26% kemudian urutan no 2 dan 3 pada tingkat salinitas 10-20 ppt dan 0-10 ppt yaitu masing masing 5,10% dan 4,96%. Kadar protein terendah terletak pada tingkat salinitas 20 -30 ppt (Gambar 12).

Tingkat Salinitas (ppt)

Gambar 12. Total Kadar Protein Rata-rata Serasah Daun R. apiculata yang Mengalami Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas

Kadar protein tertinggi terdapat pada serasah daun R. apiculata yang mengalami dekomposisi pada tingkat salinitas >30 ppt diduga karena adanya kaitan dengan kadar unsur hara N. Analisa kadar protein menunjukkan bahwa lama masa dekomposisi serasah di lapangan berpengaruh terhadap kadar protein serasah daun R. apiculata. Perubahan kadar protein serasah pada keempat tingkat salinitas menunjukkan pola yang sedikit berbeda yaitu mengalami kenaikan pada masa dekomposisi 15 hari sampai masa dekomposisi 60 hari kemudian mengalami penurunan kembali pada masa dekomposisi 90 hari (Gambar 11). Meskipun terjadi penurunan pada masa dekomposisi 90 hari namun hasil penurunan terjadi pada 3 tingkat salinitas sementara pada tingkat salinitas 20-30 ppt mengalami kenaikan. Pada masa dekomposisi 120 hari 2 tingkat salinitas mengalami kenaikan kembali yaitu pada tingkat salinitas 10-20 ppt dan >30 ppt sementara 2 lagi pada tingkat salinitas 0-10 ppt dan 20-30 ppt mengalami penurunan (Gambar 13).

Dari Gambar 13 dapat dijelaskan bahwa peningkatan kadar protein mulai terjadi pada serasah yang mengalami dekomposisi selama 15 hari sampai 60 hari

kemudian mengalami penurunan kadar protein pada masa dekomposisi 90 hari. Kenaikan kadar protein tertinggi untuk keempat tingkat salinitas masing-masing terjadi pada masa dekomposisi 60 hari. Kadar protein tertinggi terdapat pada serasah daun R. apiculata yang mengalami dekomposisi selama 60 hari pada tingkat salinitas >30 ppt yaitu sebesar 6,42% sedangkan kadar protein terendah untuk keempat tingkat salinitas terdapat pada kontrol yaitu masing-masing sebesar

3,34%.

Gambar 13. Kadar Protein Serasah daun R. apiculata Setelah Mengalami Berbagai Lama Masa Dekomposisi di Lingkungan pada Berbagai Tingkat Salinitas

Kadar protein tertinggi terdapat pada serasah daun R. apiculata yang mengalami dekomposisi pada tingkat salinitas >30 ppt yaitu 5,26 diduga karena

adanya kaitan dengan kadar unsur hara N. Semakin lama proses dekomposisi serasah dilapangan, maka semakin tinggi kadar protein yang terkandung dalam serasah tersebut. Dalam penelitian Yunasfi (2006) didapatkan bahwa kandungan unsur hara N tertinggi >30 ppt yaitu sebesar 1,70 % bila dengan dibandingkan dengan tingkat salinitas 10-20 ppt dan 20-30 yaitu masing-masing sebesar 1,52 % dan 1,46 %. Selain itu keberadaan populasi fungi yang besar pada serasah daun

R. apiculata yang mengalami dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas juga

0 1 2 3 4 5 6 7 Kontrol 15 60 90 120 R a ta -r at a T ot al K ada r P rot ei n (% ) 0-10 ppt 10-20 ppt 20-30 ppt >30 ppt Lama Masa Dekomposisi (hari)

dapat menghasilkan protein yang tinggi pada serasah daun tersebut. Menurut Dix and Webster (1995) bahwa hifa fungi dapat meningkatkan kandungan protein dan selulosa pada serasah daun.

Menurut Hamilton dan Snedaker (1984) bahwa selama proses dekomposisi serasah terjadi peningkatan protein pada serasah. Protein ini akan digunakan sebagai sumber nutrisi bagi organisme pemakan partikulat (butiran) dan organisme pemakan deposit seperti moluska, kepiting dan cacing. Peningkatan kadar protein mulai terjadi pada serasah yang mengalami dekomposisi selama 15 hari sampai 60 hari kemudian mengalami penurunan kadar protein pada masa dekomposisi 90 hari dan naik lagi pada dekomposisi 120 hari. Dalam penelitian Kurniawan (2010) Kandungan protein rata-rata tertinggi pada tingkat salinitas 0-10 ppt, dan terendah pada tingkat salinitas 20-30 ppt. Pada tingkat 0-10 ppt kadar tinggi terus menurun sampai tingkat salinitas 20-30 ppt dan naik kembali pada tingkat salinitas >30 ppt. Kadar protein didapatkanya meningkat dari 15 hari sampai 75 hari dan menurun pada masa dekomposisi 105 hari. Secara umum semakin lama masa dekomposi seiring dengan meningkatnya kadar unsur N, kadar protein juga semakin bertambah.

4.8. Penentuan Laju Dekomposisi Serasah Daun R. apiculata pada

Dokumen terkait