HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.6. Pengolahan Data Logam Zink (Zn)
4.1.6.3. Penentuan Kandungan Zink dalam Sampel
4.1.6.3.1 Penentuan Kandungan Logam Zink pada Air Minum dalam mg/L
Penentuan absorbansi logam Zink (Zn) pada sampel dilakukan dengan metode SSA pada panjang gelombang 213,9 nm. Data pengukuran absorbansi logam Zink (Zn) untuk air minum setelah diolah pada lokasi I dapat dilihat pada tabel 4.16 dan untuk data pengukuran absorbansi logam Zink (Zn) untuk air minum setelah diolah pada lokasi II dapat dilihat pada tabel 4.17
Tabel 4.16. Analisis Data Statistik Penentuan Kadar Logam Zink (Zn) untuk Air Minum Setelah Diolah pada Lokasi I
No Absorbansi Xi (�� − ��)2 1 0,1002 0,1348 0,00000025 2 0,1005 0,1353 0,00000001 3 0,1007 0,1356 0,00000016 n = 3 Ā = 0,1004 �� = 0,1352 ∑(�� − ��)�= 0,00000042
maka S = �∑(Xi−X�) 2 n−1 = � 0,00000042 3−1 = 0,00045 didapat Sx = S √n= 0,00045 √3 = 0,00025
Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3 , dengan derajat kebebasan (dk) = n-1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95% (p – 0,05), t = 4,30 maka :
d = t �0,05 x (n−1)�Sx
d = 4,30 (0,05 x 2)0,00025 = 0,0001
Sehingga diperoleh hasil pengukuran kandungan logam Zink (Zn) untuk air minum setelah diolah pada lokasi I melalui alat pemurni air sebesar :
0,1352 ± 0,0001 mg/L
Tabel 4.17. Analisis Data Statistik Penentuan Kadar Logam Zink (Zn) untuk Air Minum Setelah Diolah pada Lokasi II
No Absorbansi Xi (�� − ��)2 1 0,2019 0,3082 0,00000169 2 0,2026 0,3094 0,00000001 3 0,2035 0,3109 0,00000196 n = 3 Ā = 0,2026 �� = 0,3095 ∑(�� − ��)�= 0,00000366 maka S = �∑(Xi−X�) 2 n−1 =� 0,00000366 3−1 = 0,00135 didapat Sx = S √ = 0,00135 √ = 0,0007
Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3 , dengan derajat kebebasan (dk) = n-1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95% (p – 0,05), t = 4,30 maka :
d = t �0,05 x (n−1)�Sx
d = 4,30 (0,05 x 2)0,0007 = 0,0003
Sehingga diperoleh hasil pengukuran kandungan logam Zink (Zn) untuk air minum setelah diolah pada lokasi II melalui alat pemurni air sebesar :
0,3095 ± 0,0003 mg/L
Dengan cara yang sama dapat ditentukan konsentrasi logam Zink (Zn) untuk air minum sebelum diolah pada lokasi I dan lokasi II melalui media filtrasi pada alat pemurni air seperti pada tabel 4.18
Tabel 4.18 Data Absorbansi dan Konsentrasi Rata-rata Logam Zink (Zn) untuk Air Minum Sebelum dan Setelah Diolah Pada Lokasi I dan Lokasi II Melalui Media Filtrasi pada Alat Pemurni Air
No Lokasi Sampel Absorbansi (A) Konsentrasi
(mg/L) A1 A2 A3 Ā 1 I Sebelum 0,4747 0,4798 0,4765 0,4770 0,7772 ± 0,0010 Sesudah 0,1002 0,1005 0,1007 0,1004 0,1352 ± 0,0001 2 II Sebelum 0,5096 0,5136 0,5150 0,5127 0,8380 ± 0,0011 Sesudah 0,2019 0,2026 0,2035 0,2026 0,3095 ± 0,0003
4.1.6.4. Persentasi (%) Penurunan Konsentrasi Logam Zink (Zn)
Dari data diatas dapat dihitung persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Zink (Zn) dengan menggunakan
�[Zn awal ][Zn awal ]− [Zn akhir ]� × 100 %
Sehingga diperoleh persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Zink (Zn) untuk air minum setelah diolah pada lokasi I dan lokasi II melalui media filtrasi pada alat pemurni air adalah :
Lokasi I = �[0,7772 ]− [0,1352 ]
[0,7772 ] � × 100 % = 82,6%
Lokasi II = �[0,8380]− [0,3095]
[0,8380] � × 100 % = 63 %
4.2. Pembahasan
Dari hasil penelitian diperoleh kadar logam Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Zink (Zn) pada air minum dari sumur bor di kecamatan Medan Belawan pada lokasi I dan lokasi II sebelum dan sesudah diolah melalui alat pemurni air adalah sebagai berikut :
Tabel 4.19 Data Hasil penelitian kadar logam Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Zink (Zn) pada air minum dari sumur bor di kecamatan Medan Belawan pada lokasi I dan lokasi II sebelum dan sesudah diolah melalui alat pemurni air
Lokasi Sampel Logam Besi (Fe) (mg/L) Logam Mangan (Mn) (mg/L) Logam Zink (Zn) (mg/L) I Sebelum 1,0710 0,5820 0,7772 Sesudah 0,3261 0,1691 0,1352 II Sebelum 2,9292 0,6715 0,8380 Sesudah 0,5340 0,3382 0,3095
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kadar logam Besi (Fe), Mangan (Mn) dan Zink (Zn) pada lokasi II sebelum diolah lebih tinggi dibandingkan kadar logam (Fe), Mangan (Mn) dan Zink (Zn) pada lokasi I . Pada lokasi II diperoleh kadar logam Besi (Fe) sebesar 2,9292 mg/L, logam Mangan (Mn) sebesar 0,6715 mg/L, logam Zink (Zn) sebesar 0,8380 mg/L, sedangkan pada lokasi I diperoleh kadar logam Besi (Fe) sebesar 1,0710, logam Mangan (Mn) sebesar 0,5820 mg/L, dan logam Zink sebesar 0,7772 mg/L.
Pada lokasi II memiliki kadar logam Besi (Fe), Mangan (Mn) dan Zink (Zn) yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi I. Hal ini disebabkan karena jarak lokasi II lebih dekat dengan dermaga Belawan yang berada di uni kampung dibandingkan dengan lokasi I yang memiliki jarak lebih jauh dari dermaga Belawan yang berada di kampung salam. Air sumur bor yang terletak dekat dengan pantai ataupun dermaga sudah terkontaminasi dengan limbah pabrik yang terletak tidak jauh dari dermaga. Hal ini menyebabkan terjadinya perembesan air laut sehingga meningkatkan kadar logam di dalam air sumur bor. Pada umumnya air tanah pada daerah pantai terpengaruh oleh intrusi air laut.
Kadar maksimum logam yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/VII/2010 tentang kualitas air minum. Dimana kadar maksimum logam Besi (Fe) 0,3 mg/L, Mangan (Mn) 0,4 mg/L, dan Zink (Zn) 3 mg/L. kadar logam yang tinggi dapat bersifat toksik dan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengukur konsentrasi logam Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Zink (Zn) dalam air sumur bor di kecamatan medan belawan yang digunakan untuk air minum.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh penurunan terbesar pada logam Zink (Zn) pada lokasi I. Penurunan konsentrasi logam Zink (Zn) pada lokasi I sebesar 82,6% , logam Besi (Fe) sebesar 69,55%, dan logam Mangan (Mn) sebesar 70,9%. Untuk penurunan konsentrasi logam Zink (Zn) pada lokasi II sebesar 63%, logam Besi (Fe) sebesar 81,76%, dan logam Mangan (Mn) sebesar 49,6%. Pada air sumur bor sebelum diolah pada lokasi I diperoleh konsentrasi logam Besi (Fe) sebesar 1,0710 mg/L, sesudah diolah berkurang menjadi 0,3261 mg/L. Logam Mangan (Mn) sebesar 0,5820 mg/L, sesudah diolah berkurang menjadi 0,1691 mg/L. Logam Zink (Zn) sebesar 0,7772 mg/L, sesudah diolah berkurang, menjadi 0,1352 mg/L. Pada air sumur bor sebelum diolah pada lokasi II diperoleh konsentrasi logam Besi (Fe) sebesar 2,9292 mg/L, sesudah diolah berkurang menjadi 0,5340 mg/L. Logam Mangan (Mn) sebesar 0,6715 mg/L, sesudah diolah berkurang menjadi 0,3382 mg/L. Logam Zink (Zn) sebesar 0,8380 mg/L, sesudah diolah berkurang, menjadi 0,3095 mg/L.
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari sampel air sumur bor yang digunakan untuk air minum pada lokasi I dan lokasi II mengandung kadar logam Besi (Fe), logam Mangan (Mn), dan logam Zink (Zn), dimana logam Besi (Fe) dan logam Mangan (Mn) pada Lokasi I dan lokasi II sebelum diolah konsentrasinya melebihi batas maksimum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/VII/2010. Namun sampel air sumur bor yang digunakan untuk air minum pada lokasi I dan lokasi II sesudah diolah melalui alat pemurni air yang mengandung kadar logam Besi (Fe), logam Mangan (Mn), dan logam Zink (Zn) masih dibawah ambang batas. Untuk kadar logam Zink (Zn) pada lokasi I dan lokasi II sebelum diolah masih dibawah ambang batas menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/VII/2010 tentang persyaratan kualitas air minum.
Dari hasil pembahasan diatas diperoleh kadar logam Besi (Fe) dan logam Mangan (Mn) pada lokasi I dan lokasi II sebelum diolah melebihi batas maksimum untuk air minum sehingga tidak layak untuk dikonsumsi secara langsung karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi tubuh. Sebaiknya sebelum mengonsumsi air sumur bor yang terdapat pada lokasi I dan lokasi II diolah terlebih dahulu dengan menggunakan alat pemurni air pada air minum sehingga dapat menurunkan kadar logam Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang berlebih.
BAB 5