• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.4. Logam Tembaga (Cu)

4.1.2.3. Penentuan Kandungan Tembaga dalam Sampel

Kandunngan tembaga dapat ditentukkan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusi nilai absorbansi yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.

4.1.2.3.1. Penentuan Kandungan tembaga yang Terkandung dalam Kulit Buah Manggis dalam mg/L

Dari data pengukuran absorbansi tembaga untuk sampel kulit buah manggis dari Kecamatan Namorambe diperoleh absorbansi sebagai berikut :

A1 = 0,1979 A2 = 0,1950 A3 = 0,1972

Dengan mensubstitusi nilai Y (absorbansi) kepersamaan garis regresi Y = 0,4732x – 0,064 maka diperoleh :

X1 = 0,4919 X2 = 0,4845 X3 =0,4901

Dengan demikian kandungan besi pada kulit buah manggis dari Kecamatan Namorambe dengan Metode SSA adalah :

X

=

∑��

= 0,4883

(X1 – X )2 = (0,4919 – 0,4883 )2 (X2 – X ) = 0,00001296 2 = (0,4845 – 0,4883 )2 ( X3 – X ) = 0,00001444 2 = (0,4901 – 0,4883)2 + = 0,00000324

(Xi – X )2 = 0,00003064

Maka S =

(xi−x)2 �−1 =

0,000030642 = 0,0039 Didapat harga Sx = √� = 0,0039 √3 = 0,0022

Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3 ; dengan derajat kebebasan (dk) = n -1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95% (p- 0,05), t = 4,30 maka :

d = t ( 0,05 x (n – 1 )) Sx d = 4,30 (0,05 x 2 ) 0,0022 = 0,0009

Sehingga diperoleh hasil pengukuran kandungan tembaga dalam kulit buah manggis dari Kecamatan Namorambe sebesar :

0,4883 ± 0,0009 mg/L

Hasil Perhitungan untuk kandungan tembaga pada kulit buah manggis dari Kabupaten Stabat terlampir pada lampiran 4.

4.1.2.3.2. Penentuan Kandungan Tembaga yang Terkandung dalam Kulit Buah Manggis dalam mg/Kg

Untuk memperoleh kandungan tembaga dalam 1 Kg kulit buah manggis dari

Kecamatan Namorambe dalam satuan mg/ Kg dapat ditentukan melalui persamaan berikut

���������

=

����� (��

�) ��������������������� (� )

����������� (��)

� 106�� ��

=

0,4883 �� �⁄ � 0,1 � 10 �103 �� � 106�� ��

liii

= 4,883�� �� �

4.2 Pembahasan

Besi (Fe), mangan (Mn) dan tembaga ( Cu) merupakan mineral mikro essensial, yaitu logam dalam satuan milligram atau mikrogram per kilogram berat badan yang berperan penting bagi tubuh dalam proses metabolisme. Kebutuhan tubuh akan logam- logam ini besi (Fe), mangan (Mn) dan tembaga ( Cu) dapat terpenuhi pada asupan makanan sehari- hari. Namun asupan yang berlebih pada logam besi (Fe), mangan (Mn) dan tembaga (Cu) justru akan bersifat toksik terhadap tubuh.

Penentuan kandungan logam Fe, Mn dan Cu dalam kulit buah manggis ( Garcinia mangostana L) dari Kabupaten Stabat dan Kecamatan Namorambe dilakukan dengan pengambilan sampel secara acak dari dua tempat yang berbeda memiliki ketinggian Kecamatan Namorambe (diatas 1000m dpl) sedangkan Kabupaten stabat ( 350- 500 m dpl). Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan kandungan logam yang sama dalam buah manggis yang tumbuh ditempat ketinggian yang berbeda. Sampel terlebih dahulu kulit buah manggis didekstruksi dengan metode dekstruksi kering. Sampel terlebih dahulu dikeringkan dalam suhu ruangaan selama ± 3hari untuk meghilangkan kadar air pada kulit buah manggis kemudian dihaluskan dengan alu dan lumpang dan dimasukkam kedalam cawan krusibel untuk diabukan pada suhu 550 – 600oC dalam tanur listrik selama 3 jam. Abu yang tertinggal setelah proses pengabuan kemudian dilarutkan dengan HNO3(p) dan H2SO4 (p) secara perlahan- lahan hingga semua abu larut . Larutan sampel kemudaian dipanaskan diatas hotplate dan diuapkan hingga volume awal, dan disaring dengan kertas whatman no. 42 hingga terpisah antara residu yang tak terlarut dengan filtrat larutan. Filtrat larutan kemudian diuji secara kualitatif dengan alat ICP- OES dan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.1 yang menunjukkan bahwa logam Fe, Mn dan Cu merupakan tiga logam dengan konsentrasi paling besar. Kandungan ketiga logam tersebut ditentukkan secara kuantitatif dengan alat SSA dengan kondisi seperti tercantum

pada lampiran pada panjang gelombang besi (Fe) = 248,33nm ; mangan (Mn) 279,5 nm dan tembaga (Cu) = 324,75.

Kurva larutan seri standart logam besi (Fe) diperoleh dengan terlebih dahulu membuat larutan induk 1000 ppm, kemudian dilakukan pengenceran hingga diperoleh variasi konsentrasi larutan seri standar untuk Fe, Mn, dan Cu 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; dan 1,0 lalu diukur absorbansinya dengan alat SSA. Nilai absorbansinya yang diperoleh kemudian dihitung dengan menggunakan Metode Least Square sehingga diperoleh persamaam garis regresi untuk logam besi (Fe) Y= 0,0807 x – 0,0011 ; mangan (Mn) Y= 0,8371 x + 0,0143;dan tembaga (Cu) Y= 0,3592x + 0,0035

Dalam penelitian ini diperoleh koefisien korelasi untuk logam besi (Fe)= 0,9991, mangan (Mn) = 0,9995 dan tembaga (Cu) = 0,9983. Hal ini menunjukkan adanya hubungan atau korelasi positif antara konsentrasi dengan absorbansi. Pada penelitian analitik grafik kurva standar yang baik ditunjukkan dengan harga koefisien korelasi (r) ≥ 0,99.

Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kandungan logam besi ( Fe) dalam kulit buah manggis ( Garcinia mangostana L)Kecamatan Namorambe dan Kabupaten stabat masing – masing adalah 35,249 mg/Kg dan 32,527 mg/Kg . Kandungan Mangan (Mn ) masing – masing adalah 0,265 mg/Kg dan 0,064 mg/Kg. Kandungan tembaga ( Cu) masing- masing adalah 4,883 mg/Kg dan 2,222 mg/Kg . Kandungan tembaga (Cu) dan mangan (Mn) dalam kulit buah manggis yang diperoleh apabila dibandingkan dengan data yang ada dalam lampiran Surat Keputusan Ditjen POM ,menunjukkan kandungan tembaga (Cu) dalam kulit buah manggis yang diperoleh masih berada dibawah batas yang diizinkan( kandungan Cu 30 mg/Kg) , (kandunmgan logam besi Fe 50 mg/Kg) dan (kandungan Mn 1,00 mg/Kg) dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Kulit Buah Manggis yang berasal dri Kecamatan Namorambe dan Kabupaten Stabat Sumatera Utara tidak mengandung logam Fe, Mn dan Cu yang membahayakan kesehatan .

lv

Dari hasil penelitian yang dilakukan , diperoleh data yang menunjukkan bahwa kandungan logam besi (Fe) mangan (Mn) dan tembaga (Cu) yang paling besar terdapat dalam kulit buah manggis ( Garcinia mangostana L ) dari Kecamatan Namorambe, sedangkan kandungan logam dalam kulit buah manggis ( Garcinia mangostana L ) Kabupaten Stabat lebih rendah .

Perbedaan kandungan logam besi ( Fe), mangan (Mn ) dan tembaga ( Cu) dalam kulit buah manggis ( Garcinia mangostana L) yang berasal dari Kecamatan Namorambe dan Kabupaten Stabat dapat disebabkan karena adanya perbedaan ketinggian tempat tumbuh dari pohon manggis tersebut dapat diukur dari permukaan laut. Berdasarkan letak geografisnya Kecamatan Namorambe terletak ketinggian lebih dari 1000m dpl dan Kabupaten Stabat 350- 500 m dpl. Semakin tinggi letak suatu daerah maka semakin tinggi pula kelembapannya. Banyak sedikitnya unsure hara yang diserap oleh tanaman dipengaruhi oleh kelembapan tempat tumbuhnya. Semakin lembab tempat tumbuhnya maka penguapan pun berkurang, akibatnya pengambilan unsur hara tanah juga berkurang. Adanya proses alam seperti erosi, sedimentasi batuan dan aktivitas mikroorganisme juga mempengaruhi perbedaan konsentrasi logam dalam tanah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi letak suatu tanaman tumbuh maja kandungan logam yang terdapat pada tanaman tersebut akan lebih sedikit dibandingkan tanaman yang tumbuh di tempat dengan ketinggian yang lebih rendah.

Pemeliharaan pohon manggis oleh petani setempat yang berasal dari dua tempat yang disebutkan diatas menggunakan pupuk anorganik dan pestisida sehingga adanya kandungan logam besi (Fe) , mangan (Mn) dan tembaga ( Cu) dalam kulit buah manggis ( Garcinia mangostana L ) berasal dari tanah tempat tumbuh pohon manggis tersebut.

Logam mangan (Mn) dan tembaga (Cu) yang merupakan mikro esensial terdapat dilingkuangan secara alami dengan kadar yang normal. Tetapi akibat aktivitas manusia ( kegiatan industri, penggunaan pestisida, pemakaian pupuk

anorganik dan asap kendaraan bermotor) menyebabkan kadar mineral tersebut di lingkungan menjadi lebih tinggi.

BAB 5

Dokumen terkait