• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Compliance Strategy Map

Dalam dokumen Bank QNB Indonesia Tbk 2014 (Halaman 97-99)

Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktorat Kepatuhan, Legal dan

Corporate Secretary telah menyusun Strategy Map hingga

2017. Dalam upaya mengimplementasikan Strategy Map

tersebut maka Direktorat Kepatuhan, Legal dan Corporate Secretary pada 2015 akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Dukungan Pencapaian Target Keuangan Secara Prudent

a. Menjadi Bank dengan Tingkat Kesehatan 1 pada tahun 2017

i. Melakukan pengkajian dan memastikan

checklist Kepatuhan atas produk dan aktivitas baru telah dipenuhi sesuai dengan peraturan. ii. Melakukan pengkajian dan memastikan

checklist Kepatuhan atas pembukaan/relokasi/ penutupan jaringan kantor telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

iii. Menciptakan hubungan/komunikasi yang baik antara pemegang saham dengan pengurus, karyawan dan nasabah melalui public expose. iv. Segera menyelesaikan informasi negatif terkait

keluhan nasabah/masyarakat terhadap Bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Mendukung pertumbuhan bisnis yang pesat dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian bank

i. Memberikan kajian dan saran atas aktivitas Bank terkait proses bisnis, kredit dan operasional.

ii. Menerbitkan checklist kredit.

iii. Membuat reminder system agar laporan ke regulator disampaikan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

iv. Secara berkala melakukan review atas dokumen

hukum berupa perizinan (Kantor Pusat dan

Kantor Cabang) dan perjanjian-perjanjian yang melibatkan Bank dengan vendor/konsultan/ agen dan lain-lain.

2. Meningkatkan kerjasama dengan unit kerja lain a. Proses Bisnis dan Database Nasabah yang baik

i. Bank menerapkan Compliance Monitoring System

(CMS) dan Prosedur Penilaian Kepatuhan untuk

melakukan identiikasi, pengukuran, monitoring

dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan serta menyusun prosedur pelaksanaan yang akan dilakukan oleh cabang. Dengan prosedur tersebut, Bank dapat melakukan analisis atas kepatuhan yang dilakukan cabang berdasarkan data yang dibuat cabang (self assessment) yang divalidasi oleh Pimpinan Cabang dan dimintakan persetujuannya kepada Area Manager (jika ada).

ii. Menentukan cabang yang berisiko tinggi berdasarkan hasil temuan Audit, IC dan OJK (d/h Bapepam-LK) dan memonitor pelaksanaan

action plan yang ditetapkan.

b. Pengelolaan Sistem Informasi dan Pelaporan yang memadai

i. Bank secara berkala melakukan monitoring

penatausahaan CIF dengan cara:

1. Melakukan monitoring atas pengisian data CIF oleh cabang di sistem dibandingkan

dengan kesesuaian proil nasabah (Sanity

Checking).

2. Melakukan monitoring atas kualitas data CIF dengan melakukan pemeriksaan cabang, berkoordinasi dengan Operation dan IC atas pengisian formulir data nasabah dan penginputan data di sistem dibandingkan dengan dokumen pendukung yang diberikan oleh nasabah, apakah sudah sesuai dengan

proil (Quality Checking).

ii. Melakukan pengembangan sistem AML agar memenuhi pemenuhan regulator (PPATK, BI dan OJK (d/h Bapepam-LK).

c. Mendukung Efektivitas Pengambilan Keputusan Strategis

i. Melakukan forum GrC secara berkala dengan unit kerja terkait lainnya dalam melakukan pembahasan regulator baru yang diterbitkan oleh OJK (d/h Bapepam-LK) dan BI sehingga dalam pembuatan ketentuan internal dan implementasi di bank dapat dijalankan sesuai dengan ketentuan.

ii. Menyusun database terkait ketentuan internal, ketentuan regulator (OJK (d/h Bapepam-LK) / BI/PPATK) serta mendokumentasikan setiap hasil kajian kepatuhan terkait aktivitas bisnis dan mendokumentasikan checklist aktivitas baru, kredit dan checklist kepatuhan lainnya agar memudahkan unit kerja dalam mencari ketentuan yang diperlukan.

3. Membangun Efektivitas Proses Internal a. Unit kerja yang dapat diandalkan, kuat dan

berdisiplin

i. Penguatan Budaya Manajemen risiko

Kepatuhan terus dilakukan dengan peningkatan efektivitas implementasi budaya kepatuhan dengan mengefektifkan fungsi OSM dan SS sebagai Compliance Oicer serta IC sebagai APU-

PPT oicer, selain secara berkesinambungan

mengadakan sosialisasi, berupa email blast

peraturan-peraturan baru yang tertuang dalam

Compliance News, AML News dan Prosedur News, training APU & PPT, serta melakukan rapat GrC (Governance Risk & Compliance) secara berkala dengan unit kerja terkait.

ii. Melakukan sertiikasi Kepatuhan kepada

seluruh karyawan secara berkala. iii. Evaluasi pedoman dan kebijakan internal

1. Melakukan evaluasi dan melengkapi kebijakan pengelolaan prosedur peraturan internal sesuai peraturan, ketentuan atau perundang-undangan yang berlaku. Evaluasi ini mencakup jenis-jenis peraturan internal, hierarki atau tingkatan peraturan internal, mekanisme dan tata cara penyusunan atau perubahan dan pencabutan peraturan internal. Disamping itu Bank juga membuat tata cara pendistribusian peraturan internal, dan tata cara sosialisasi peraturan internal.

2. Bersama dengan divisi terkait melakukan evaluasi kebijakan sistem pengendalian internal.

3. Bersama dengan divisi terkait untuk melakukan evaluasi implementasi penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

4. Melakukan review dan evaluasi kebijakan dan prosedur Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

5. Melakukan review penyempurnaan checklist

kepatuhan bidang perkreditan.

6. Melakukan review dan evaluasi Kebijakan Umum Perkreditan dan membuat Pedoman Pelaksanaan Perkreditan (PPK) untuk masing-masing segmen bisnis.

7. Melakukan review dan evaluasi kebijakan dan prosedur akuntansi.

4. Memperkuat Kapasitas Organisasi a. Pimpinan yang mampu mengelola dan

mengarahkan tim kerjanya:

i. Menciptakan budaya sharing di masing-masing unit kerja khususnya di kantor cabang atas pelaksanan operasional di cabang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

ii. Menerbitkan Sertiikat Kepatuhan kepada

pimpinan cabang yang telah berhasil memitigasi risiko dibuktikan dengan

pelaksanaan operasional yang prudent dan taat asas.

b. Karyawan yang mampu mendeteksi ketidakpatuhan terhadap aturan dan/atau transaksi atau bisnis atau kegiatan operasional yang mencurigakan

i. Menyediakan sarana e-learning + e-library untuk karyawan guna mengukur kemampuan apakah pelaksanaan operasional yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ii. Segera menindaklanjuti temuan IC/IA/ regulator dan memastikan pelaksanaan operasional yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

iii. Menerbitkan Sertiikat Kepatuhan kepada

karyawan yang telah lulus tes kepatuhan.

c. rencana kegiatan untuk mendorong dan/atau memelihara Budaya Kepatuhan, termasuk rencana sosialisasi ketentuan:

i. Menyediakan dan menginformasikan ketentuan baru kepada Dewan Komisaris, Direksi, Divisi terkait dan atau cabang-cabang baik secara langsung maupun secara cascading dari kepala unit kerja kepada jajaran di bawahnya. ii. Melakukan sosialisasi hirarki dan prosedur

peraturan internal atau peraturan dan perundang-undangan yang baru.

iii. Melakukan sosialisasi kebijakan system dan pengendalian internal.

iv. Melakukan sosialisasi mengenai check list

kepatuhan bidang perkreditan.

v. Melanjutkan sosialisasi kebijakan dan prosedur Anti Pencucian Uang dan Pencegahan

Pendanaan Terorisme.

vi. Melakukan sosialisasi Good Corporate Governance (GCG) dan Code of Conduct. vii. Memastikan compliance self assessment

terhadap setiap perubahan ketentuan regulator.

Laporan Kegiatan Pelaksanaan Tugas dan

Tanggung Jawab

1. Secara berkala, Satuan Kerja Kepatuhan mengadakan sosialisasi dan pembahasan terkait dengan

implementasi regulasi terbaru melalui media e-mail blast, dan training/workshop.

2. Guna meyakinkan proses pelaksanaan fungsi kepatuhan di Cabang/Cabang Pembantu telah berjalan sesuai ketentuan, Operation Head pada level cabang/cabang pembantu ditunjuk sebagai

Compliance Oicer berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 058/SK-Direksi/VI/2013 tanggal 13 Juni 2013.

3. Guna meyakinkan proses penerapan APU-PPT berjalan sesuai ketentuan, di Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu, telah dilakukan penunjukkan kepada Internal Control Cabang melalui SK Dir No. 059/SK-Direksi/VI/2013 tanggal 13 Juni 2013.

4. Bekerja sama dengan Divisi Hr untuk melakukan

Refreshing Course bagi Compliance & APU-PPT Oicer, Legal Oicer, Front Oice (CS, Teller, AO, AAO dan Pimpinan Cabang atau Pimpinan Cabang Pembantu) dan Back Oice (OSM, IC, dan Karyawan Baru) untuk aspek regulasi Bank Indonesia dan Dasar-dasar Hukum yang terkait dengan transaksi operasional

5. Secara berkala melakukan pembahasan regulasi yang diterbitkan BI dan/atau OJK (d/h Bapepam-LK) dalam media rapat GrC dengan mengundang unit kerja terkait.

6. Melakukan pengukuran tingkat kepatuhan Bank pada kegiatan usaha yang dilakukan termasuk untuk produk dan aktivitas baru dalam bentuk “checklist”

kepatuhan yang bersifat self-assessment. 7. Menjalankan pengukuran tingkat kepatuhan di

cabang melalui media laporan CMS (Compliance Monitoring System) yang dijalankan dengan metode

self-assessment dari masing-masing cabang. 8. Melakukan evaluasi, pembaharuan, dan pemberian

saran/rekomendasi atas kebijakan dan prosedur internal sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk memastikan bahwa kebijakan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah mematuhi ketentuan Bank Indonesia, Ototitas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang (KPK, Pajak, PPATK, dan BNN).

10. Menyampaikan laporan atas pelaksanaan aktivitas fungsi kepatuhan kepada Bank Indonesia, seperti (namun tidak terbatas pada) Laporan Direktur Kepatuhan, Laporan Alih Daya, Laporan Pihak Terkait, Laporan GCG kepada OJK (d/h Bapepam-LK) (semesteran) dan sejumlah laporan lainnya yang terkait dengan penerapan APU/PPT seperti laporan LTKM, LTKT, IFTI, SIPJT kepada PPATK secara tepat waktu.

11. Memberikan opini kepatuhan kepada Direksi/ Unit kerja yang membutuhkan.

12. Melakukan perbaikan atas sistem pelaporan untuk beberapa pelaporan ke Bank Indonesia (dengan mengirimkan reminder pelaporan kepada unit kerja terkait secara berkala)

13 Menyusun rencana Kerja Tahunan Compliance & AML dan rencana Kerja Tahunan Policies & Procedure

untuk memastikan bahwa kebijakan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Dalam dokumen Bank QNB Indonesia Tbk 2014 (Halaman 97-99)

Dokumen terkait