• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Penerapan ISO 9001:2000

Penerapan ISO 9001:2000 di Telkom Bogor dapat dijelaskan melalui klausul-klausul dalam ISO 9001:2000 itu sendiri.

Klausul 1. RUANG LINGKUP Klausul 1.1. Umum

Ruang lingkup ISO 9001:2000 terdiri dari persyaratan- persyaratan standar yang menekankan untuk memenuhi kepuasan pelanggan melalui efektivitas dari aplikasi sistem mutu, termasuk

proses-proses untuk peningkatan terus-menerus dan jaminan kesesuaian.

1.1.1. Telkom Bogor menunjukkan kemampuannya untuk secara konsisten menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

1.1.2. Telkom Bogor melakukan hal ini dengan tujuan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem secara efektif, termasuk proses perbaikan berkelanjutan dari sistem dan jaminan kesesuaian terhadap persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

Klausul 1.2 Aplikasi

Semua persyaratan dari standar internasional ini adalah generik dan dimaksudkan untuk dapat dilaksanakan di Telkom Bogor. Apabila ada persyaratan dari standar internasional ini yang tidak dapat diterapkan sehubungan dengan sifat alamiah Telkom Bogor dan produk yang dihasilkan, maka dapat dipertimbangkan untuk dikecualikan. Pengecualian tersebut tidak mempengaruhi kemampuan Telkom Bogor atau tanggung jawabnya, untuk menyediakan produk yang sesuai dengan persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

Klausul 2. REFERENSI NORMATIF

Referensi normatif ini berisikan ketentuan dari standar internasional. Pihak-pihak yang bersepakat berdasarkan standar internasional ini dianjurkan untuk menyelidiki kemungkinan menerapkan edisi terkini dari referensi normatif yang dimaksudkan. Untuk acuan tak bertanggal, edisi terkini yang diacu dari referensi normatif yang diterapkan.

Klausul 3. ISTILAH DAN DEFINISI

Untuk keperluan standar internasional ini, istilah dan definisi yang diberikan dalam ISO 9000 berlaku istilah berikut, digunakan dalam ISO

9001:2000 ini untuk menggambarkan rantai suplai yang telah dirubah untuk merefleksikan kosakata yang saat ini dipergunakan.

Pemasok --- organisasi--- pelanggan

Istilah ”organisasi” menggantikan istilah ”pemasok” yang digunakan dalam ISO 9001: 1994, dan merujuk pada unit penerapan standar internasional ini. Demikian pula dengan istilah ”pemasok” sekarang menggantikan istilah ”subkontraktor”. Dalam standar internasional ini, apabila muncul istilah ”produk” itu dapat juga berarti ”jasa” (service).

Klausul 4. SISTEM MANAJEMEN MUTU Klausul 4.1. Persyaratan Umum

Telkom Bogor membuat, mendokumentasikan, mengimplementasikan dan memelihara SMM dan memperbaiki secara berkelanjutan efektivitasnya dalam hubungannya dengan persyaratan dari standar internasional ini. Telkom Bogor menetapkan langkah-langkah untuk implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan kebutuhan peningkatan terus-menerus.

Langkah-langkah tersebut adalah :

a. Menentukan urutan dan interaksi dari proses-proses tersebut. b. Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk

menjamin bahwa pengoperasian dan pengendalian dari proses-proses tersebut efektif.

c. Menjamin ketersediaan sumber daya dan informasi.

d. Memantau, mengukur dan menganalisa proses-proses tersebut.

e. Mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan.

Klausul 4.2. Persyaratan Dokumentasi Klausul 4.2.1. Umum

Telkom Bogor melakukan pendokumentasian SMM dengan mencakup :

a. Pernyataan tertulis tentang kebijakan mutu dan tujuan mutu. b. Manual mutu.

c. Prosedur-prosedur tertulis yang dibutuhkan oleh Standar Internasional ISO 9001:2000 (pengendalian dokumen, catatan mutu, audit internal, tindakan preventif dan korektif). d. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh Telkom Bogor

agar menjamin efektivitas perencanaan, operasional dan pengendalian proses-proses.

e. Catatan-catatan yang dibutuhkan oleh Standar Internasional ISO 9001:2000 (hasil peninjauan ulang manajemen, hasil pendidikan dan pelatihan, keterampilan, pengalaman dan kompetensi, hasil input desain dan pengembangan).

Klausul 4.2.2. Manual Mutu

Telkom Bogor membuat dan memelihara manual mutu yang mencakup :

a. Lingkup dari SMM

b. Prosedur terdokumentasi yang dibuat untuk SMM.

c. Uraian mengenai interaksi antara proses-proses dalam SMM. Klausul 4.2.3. Pengendalian Dokumen

Dokumen yang diperlukan dalam SMM harus dikendalikan. Catatan mutu adalah tipe khusus dari dokumen yang harus dikendalikan menurut persyaratan yang diberikan dalam klausul 4.2.4. Prosedur terdokumentasi harus dibuat untuk menjelaskan pengendalian yang diperlukan, yaitu :

a. Untuk menyetujui dokumen akan kecukupannya sebelum diterbitkan untuk meninjau, memutahirkan seperlunya dan menyetujui kembali dokumen.

b. Untuk memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dokumen diidentifikasi.

c. Untuk memastikan tersedianya versi yang relevan dari dokumen yang berlaku di tempat pemakaian.

d. Untuk memastikan bahwa dokumen selalu dapat dibaca, mudah diidentifikasi dan diambil.

e. Untuk memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar teridentifikasi dan distribusinya terkendalikan.

f. Untuk mencegah pemakaian tak sengaja dari dokumen yang telah kadaluarsa dan memberikan identifikasi yang sesuai jika dokumen tersebut tetap disimpan untuk tujuan apapun. Klausul 4.2.4. Pengendalian Catatan Mutu

Telkom Bogor memelihara catatan mutu untuk memberikan bukti dari kesesuaian terhadap persyaratan dan keefektifan operasi dari sistem manajemen mutu. Catatan mutu harus selalu dapat dibaca, selalu teridentifikasi dan mudah diambil. Prosedur terdokumentasi dibuat untuk menjelaskan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama masa simpan dan pembagian catatan mutu.

Klausul 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN Klausul 5.1. Komitmen Manajemen

Manajemen puncak di Telkom Bogor menunjukkan bukti komitmennya untuk mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen mutu dan secara berkelanjutan memperbaiki efektivitasnya. Manajemen Telkom Bogor memberikan komitmen menuju pengembangan dan peningkatan SMM ISO 9001:2000 melalui hal-hal berikut :

1. Memiliki kesadaran yang cukup terhadap persyaratan dan peraturan yang ada dan diterapkan pada organisasi yang dipimpin.

2. Memulai serta mengokomunikasikannya ke seluruh Telkom Bogor tentang pentingnya memenuhi kebutuhan pelanggan. 3. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu.

4. Meninjau ulang persyaratan-persyaratan sumber daya, memiliki ukuran-ukuran dan data, serta pada saat yang sama menyediakan sumber daya untuk mencapai tujuan mutu. 5. Memberikan bukti bahwa telah menerapkan prinsip-prinsip

manajemen mutu.

6. Melakukan peninjauan ulang manajemen pada SMM ISO 9001:2000.

Klausul 5.2. Fokus Pelanggan

Manajemen puncak Telkom Bogor menjamin bahwa kebutuhan pelanggan ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan peningkatan kepuasan pelanggan.

Klausul 5.3. Kebijakan Mutu

Kebijakan mutu Telkom Bogor memberikan perhatian utama pada komitmen manajemen untuk memenuhi persyaratan- persyaratan dan meningkatkan terus-menerus efektivitas dari SMM ISO 9001:2000 serta memberikan suatu kerangka kerja untuk penetapan dan peninjauan ulang tujuan mutu.

Klausul 5.4. Perencanaan Klausul 5.4.1. Tujuan Mutu

Manajemen Telkom Bogor menetapkan tujuan-tujuan mutu pada fungsi dan tingkat yang relevan. Tujuan-tujuan mutu dapat diukur dan konsisten dengan kebijakan mutu. Tujuan-tujuan mutu ditetapkan secara :

a. Spesifik (bukan bersifat umum). b. Dapat diukur

c. Dapat dicapai

d. Berorientasi pada pencapaian hasil e. Tepat waktu untuk mencapai tujuan mutu Klausul 5.4.2. Perencanaan SMM

Manajemen puncak Telkom Bogor menjamin bahwa perencanaan SMM dilakukan agar memenuhi persyaratan yang sesuai dengan ISO 9001:2000. Pencatatan mutu harus

konsisten dengan semua persyaratan lain dari SMM ISO 9001:2000.

Klausul 5.5. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi Klausul 5.5.1. Tanggung jawab dan Wewenang

Manajemen Telkom Bogor memastikan bahwa tanggung jawab, wewenang dan hubungan diantaranya didefinisikan dan dikomunikasikan dalam organisasi.

Klausul 5.5.2. Wakil Manajemen

Manajemen puncak Telkom Bogor mengangkat secara formal seorang anggota manajemen yang memiliki wewenang yang didefinisikan secara tegas dan jelas untuk menjamin efektivitas dari SMM ISO 9001:2000. Seorang wakil manajemen memiliki tanggung jawab dan wewenang yang mencakup :

a. Memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu dibuat, diterapkan dan dipelihara.

b. Laporan kepada manajemen puncak mengenai kinerja dari SMM dan kebutuhan akan perbaikan.

c. Memastikan peningkatan kepedulian terhadap persyaratan pelanggan pada keseluruhan Telkom bogor.

Klausul 5.5.3. Komunikasi Internal

Manajemen puncak Telkom Bogor manjamin bahwa proses komunikasi yang tepat ditetapkan dalam Telkom Bogor dan komunikasi itu berkaitan dengan upaya-upaya pencapaian efektivitas dari SMM ISO 9001:2000.

Klausul 5.6. Peninjauan Ulang Manajemen Klausul 5.6.1. Umum

Manajemen puncak Telkom Bogor meninjau ulang SMM pada interval waktu yang direncanakan, untuk menjamin kesesuaian keberlanjutannya, kecukupan dan keefektivannya. Tinjauan ulang manajemen harus mencakup pengeveluasian

kemungkinan perbaikan dan kebutuhan akan perubahan terhadap SMM, termasuk kebijakan mutu dan tujuan mutu.

Klausul 5.6.2. Input Peninjauan Ulang

Pada Telkom Bogor input peninjauan ulang harus mencakup informasi mengenai :

a. Hasil audit.

b. Umpan balik pelanggan.

c. Tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya.

d. Perubahan yang direncanakan yang dapat mempengaruhi SMM.

e. Rekomendasi untuk perbaikan.

Klausul 5.6.3. Output Peninjauan Ulang

Pada Telkom Bogor output peninjauan ulang manajemen harus mencakup keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan :

a. Peningkatan SMM ISO 9001:2000 beserta proses-prosesnya. b. Peningkatan produk yang terkait dengan kebutuhan

pelanggan.

c. Sumber-sumber daya yang diperlukan.

Klausul 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA Klausul 6.1. Penyediaan Sumber Daya

Telkom Bogor menentukan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk :

a. Mengimplementasikan dan memelilhara SMM dan memperbaiki efektivitasnya secara berkelanjutan.

b. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan.

Klausul 6.2. Sumber Daya Manusia Klausul 6.2.1. Umum

Personil Telkom Bogor yang melakukan pekerjaan yang mempengaruhi mutu produk harus kompeten berdasarkan pada kecukupan pendidikan, pelatihan, keahlian dan pengalaman.

Klausul 6.2.2. Kompetensi, Kesadaran dan Pelatihan

Manajemen Telkom Bogor mengidentifikasi kebutuhan kompetensi untuk personel yang melaksanakan tugas yang mempengaruhi mutu produk, memberikan pelatihan untuk memenuhi kompetisi tersebut dan menjamin karyawan agar sadar akan relevansi serta pentingnya aktivitas mereka dan kontribusi pada pencapaian tujuan-tujuan mutu.

Klausul 6.3. Infrastruktur

Manajemen Telkom Bogor menetapkan, menyediakan dan memelihara infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai kesesuian terhadap persyaratan produk. Infrastruktur mencakup bangunan, ruang kerja, fasilitas yang sesuai, peralatan proses dan pelayanan pendukung (transportasi dan komunikasi).

Klausul 6.4. Lingkungan Kerja

Manajemen Telkom Bogor mendefinisikan lingkungan kerja yang sesuai (lingkungan kerja yang nyaman, strategis, sanitasi baik dan mendukung pelaksanaan SMM ISO 9001:2000), serta menetapkan dan mengelola lingkungan kerja itu untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk.

Klausul 7. REALISASI PRODUK

Klausul 7.1. Perencanaan Realisasi Produk

Manajemen Telkom Bogor menjamin bahwa proses realisasi produk berada dibawah pengendalian, agar memenuhi persyaratan produk. Manajemen Telkom Bogor memperhatikan hal-hal berikut :

a. Menetapkan hal-hal berikut secara tepat dalam perencanaan proses untuk realisasi produk :

1. Tujuan mutu produk.

2. Kebutuhan menetapkan proses dan dokumentasi, serta memberikan sumber-sumber daya dan fasilitas yang spesifik terhadap produk.

3. Aktivitas-aktivitas verifikasi dan validasi, serta kriteria untuk penerimaan produk.

4. Catatan yang diperlukan agar memberikan keyakinan akan kesesuaian dari proses-proses dan produk yang dihasilkan.

b. Merencanakan agar realisasi produk konsisten dengan persyaratan-persyaratan lain dari SMM ISO 9001:2000.

Klausul 7.2. Proses yang Terkait dengan Pelanggan

Klausul 7.2.1. Identifikasi Persyaratan yang Terkait dengan Produk

Telkom Bogor menetapkan :

a. Persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan, tetapi dianggap perlu untuk dispesifikasikan atau diterapkan dalam penggunaan, seperti : ketersediaan, petunjuk penggunaan, dukungan teknikal, dan lain-lain.

b. Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan, termasuk persyaratan untuk penyerahan dan kegiatan setelah penyerahan.

c. Persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan-peraturan yang terkait dengan produk.

Klausul 7.2.2. Peninjauan Ulang Persyaratan yang Terkait dengan Pelanggan

Telkom Bogor meninjau persyaratan yang berhubungan dengan produk. Tinjauan ini dilakukan sebelum Telkom Bogor memberikan janjinya untuk memasok produk kepada pelanggan dan menjamin bahwa :

a. Persyaratan produk ditetapkan.

b. Telkom Bogor mempunyai kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan.

c. Catatan dari hasil tinjauan dan tindak lanjut dari tinjauan harus dipelihara.

d. Dalam keadaan pelanggan tidak memberikan persyaratan yang terdokumentasi, persyaratan pelanggan harus dikonfirmasikan oleh Telkom Bogor sebelum diterima.

e. Jika persyaratan produk diubah, Telkom Bogor memastikan bahwa dokumen yang relevan diamandemen dan personil yang relevan disadarkan akan persyaratan yang diubah tersebut.

Klausul 7.2.3. Komunikasi pelanggan

Telkom Bogor menetapkan dan menerapkan peraturan- peraturan yang efektif untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Komunikasi ini berkaitan dengan informasi produk, pencarian informasi, kontrak atau penanganan pesanan termasuk tambahan- tambahan persyaratan yang ada, umpan balik dari pelanggan termasuk keluhan-keluhan pelanggan.

Klausul 7.3. Desain dan Pengembangan

Klausul 7.3.1. Perencanaan Desain dan Pengembangan

Telkom Bogor merencanakan dan mengendalikan desain dan pengembangan produk. Selama perencanaan desain dan pengembangan, Telkom Bogor harus menetapkan :

a. Tahap-tahap perencanaan dan pengembangan.

b. Tinjauan, verifikasi dan validasi yang diperlukan bagi tiap- tiap tahapan desain dan pengembangan.

c. Tanggung jawab dan wewenang untuk desain dan pengembangan.

Klausul 7.3.2. Input Desain dan Pengembangan

Manajemen Telkom Bogor melakukan hal-hal berikut ini : a. Mendefinisikan, mendokumentasikan dan meninjau ulang

secara tepat terhadap input yang berkaitan dengan persyaratan produk.

b. Memberikan perhatian pada aspek berikut : persyaratan fungsional dan kinerja, persyaratan hukum dan peraturan yang dapat diterapkan, informasi relevan yang diturunkan dari desain dan pengembangan produk serupa terdahulu, persyaratan lain yang penting untuk desain dan pengembangan.

c. Mengidentifikasi dan menyelesaikan kembali semua ketidaklengkapan, ketidakjelasan atau persyaratan lainnya yang saling bertentangan selama peninjauan ulang.

Klausul 7.3.3. Output Desain dan Pengembangan

Pada Telkom Bogor output dari desain dan pengembangan harus diadakan dalam bentuk yang sedemikian rupa, sehingga dapat dilakukan verifikasi terhadap input desain dan pengembangan dan harus disahkan sebelum diterbitkan. Output dari desain dan pengembangan harus :

a. Memenuhi persyaratan input desain dan pengembangan.

b. Memberikan informasi yang sesuai untuk pembelian, produksi dan penyediaan jasa.

c. Merupakan acuan kriteria penerimaan produk.

d. Menjelaskan karakteristik produk yang penting untuk pemakaian yang aman dan benar.

Klausul 7.3.4. Peninjauan Ulang Desain dan Pengembangan Peninjauan ulang desain dan pengembangan harus sistematik dalam menjamin kesesuaian dengan persyaratan input desain dan pengembangan, hal ini dilaksanakan untuk mengevaluasi kemampuan dari hasil desain dan pengembangan dalam memenuhi persyaratan serta untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dan mengusulkan tindakan yang harus dilakukan. Personil yang terlibat dalam proses peninjauan ulang desain dan pengembangan merupakan wakil-wakil dari semua fungsi yang berkaitan dengan tahap-tahap desain dan pengembangan yang sedang ditinjau ulang tersebut.

Klausul 7.3.5. Verifikasi Desain dan Pengembangan

Pada Telkom Bogor verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa output desain dan pengembangan telah memenuhi persyaratan input desain dan pengembangan. Catatan dari hasil verifikasi dan tindak lanjut yang dilakukan harus dipelihara.

Klausul 7.3.6. Validasi Desain dan Pengembangan

Pada Telkom Bogor validasi desain dan pengembangan dilakukan untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan-persyaratan penggunaan dari produk itu. Jika memungkinkan validasi harus diselesaikan sebelum penyerahan atau penerimaan produk. Hasil-hasil validasi desain dan pengembangan harus dicatat dan didokumentasikan.

Klausul 7.3.7. Pengendalian Perubahan Desain dan Pengembangan

Pada Telkom Bogor perubahan-perubahan desain dan pengembangan harus ditinjau ulang, diverifikasi, divalidasi dan disetujui sebelum implementasi. Hasil-hasil dari peninjauan ulang perubahan-perubahan desain dan pengembangan beserta tindak lanjut yang sesuai harus dicatat dan didokumentasikan. Klausul 7.4. Pembelian

Klausul 7.4.1. Proses Pembelian

Manajemen Telkom Bogor harus melakukan hal-hal berikut:

a. Mengendalikan proses pembelian agar menjamin produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan.

b. Mengevaluasi dan memilih pemasok berdasarkan kemampuan dan persyaratan yang diperlukan.

c. Mendefinisikan kriteria untuk pemilihan dan evaluasi periodik terhadap pemasok.

d. Mancatat dan mendokumentasikan hasil-hasil dari evaluasi pemasok dan tindak lanjut yang sesuai.

Klausul 7.4.2. Informasi Pembelian

Pada Telkom Bogor, informasi pembelian harus menggambarkan produk yang dibeli, termasuk :

a. Persyaratan untuk persetujuan produk, prosedur, proses dan peralatan.

b. Persyaratan untuk kualifikasi personil. c. Persyaratan sistem manajemen mutu.

Klausul 7.4.3. Verifikasi Produk yang Dibeli

Telkom Bogor mengidentifikasi dan menerapkan aktivitas- aktivitas yang diperlukan untuk verifikasi produk-produk yang dibeli, serta menspesifikasikan peraturan verifikasi yang diinginkan.

Klausul 7.5. Ketentuan Produksi dan Pelayanan

Klausul 7.5.1. Ketentuan Pengendalian Produksi dan Pelayanan

Telkom Bogor mengendalikan produksi dan pelayanan melalui penyediaan informasi yang menspesifikasikan karakteristik dari produk dan instruksi-instruksi kerja. Telkom Bogor juga memelihara peralatan yang sesuai untuk produksi dan pelayanan serta menerapkan aktivitas pemantauan.

Klausul 7.5.2. Validasi dari Proses untuk Pengoperasian Produksi dan Pelayanan

Manajemen Telkom Bogor menetapkan peraturan-peraturan untuk validasi proses, yang meliputi kriteria yang didefinisikan untuk peninjauan ulang, persetujuan peralatan dan kualifikasi personel, serta penggunaan metode dan prosedur yang dispesifikasikan.

Klausul 7.5.3. Identifikasi dan Kemampuan-Telusur Telkom Bogor melakukan hal-hal berikut :

a. Mengidentifikasi produk, apabila diterapkan melalui cara- cara yang tepat sepanjang proses-proses produksi dan pelayanan.

b. Mengidentifikasi status produk yang berhubungan dengan pengukuran dan pemantauan.

c. Mengendalikan dan mencatat identifikasi yang unik dari produk, jika kemampuan-telusur merupakan suatu persyaratan yang diterapkan.

Klausul 7.5.4. Hak Milik Pelanggan

Telkom Bogor melakukan hal-hal berikut :

a. Menetapkan proses-proses untuk memelihara hak milik pelanggan apabila itu berada dibawah pengendalian atau sedang digunakan oleh Telkom Bogor.

b. Memperhatikan proses-proses yang ditetapkan berkaitan dengan hak milik pelanggan, untuk keperluan verifikasi, proteksi dan pemeliharaan.

c. Menjamin setiap kejadian yang berkaitan dengan hak pelanggan (kehilangan dan kerusakan) dicatat dan didokumentasikan, serta dilaporkan kepada pelanggan.

Klausul 7.5.5. Penjagaan atau Pemeliharaan Produk Telkom bogor melakukan hal-hal berikut :

a. Menetapkan metode dan pengendalian agar menjaga kesesuaian produk dengan persyaratan pelanggan selama pemprosesan internal dan penyerahan sampai tujuan yang diinginkan.

b. Metode dan pengendalian yang ditetapkan harus mencakup identifikasi, penyimpanan, penanganan, proteksi dan pengepakan.

c. Jika dapat diterapkan, maka pengendalian itu diperluas sampai pada komponen utama dari produk.

Klausul 7.6. Pengendalian Peralatan Pengukuran dan Pemantauan

Telkom Bogor menetapkan pengukuran dan pemantauan yang harus dilakukan terhadap alat ukur dan alat pantau yang diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian dari produk

terhadap persyaratan produk. Oleh sebab itu Telkom Bogor melakukan hal-hal berikut :

a. Mengidentifikasikan pengukuran-pengukuran yang dibuat beserta peralatan-peralatan pengukuran dan pemantauan yang diperlukan untuk menjamin kesesuaian produk terhadap persyaratan yang dispesifikasikan.

b. Menggunakan dan mengendalikan peralatan pengukuran dan pemantauan, agar menjamin bahwa kapabilitas pengukuran konsisten dengan persyaratan pengukuran.

c. Melakukan validasi terhadap perangkat lunak yang digunakan untuk pengukuran dan pemantauan terhadap persyaratan yang dispesifikasikan.

Klausul 8. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN Klausul 8.1. Umum

Telkom Bogor menetapkan rencana-rencana dan menerapkan proses-proses pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian dari produk, menjamin kesesuaian dari SMM dan meningkatkan terus-menerus efektivitas dari SMM.

Klausul 8.2. Pengukuran dan Pemantauan Klausul 8.2.1. Kepuasan Pelanggan

Telkom Bogor memantau informasi yang berhubungan dengan persepsi pelanggan terhadap persyaratan pemenuhan kebutuhan pelanggan. Metodologi untuk mendapatkan dan menggunakan informasi ini harus ditetapkan.

Klausul 8.2.2. Audit Internal

Telkom Bogor melaksanakan audit internal secara berkala yaitu dua kali setahun, untuk menentukan apakah SMM sudah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, dengan persyaratan dari standar ISO 9001:2000 dan dengan persyaratan

SMM yang diterapkan oleh Telkom Bogor, serta dipelihara dan diterapkan secara efektif.

Klausul 8.2.3. Pengukuran dan Pemantauan Proses

Telkom Bogor menetapkan metode-metode yang sesuai untuk pengukuran dan pemantauan dari proses-proses realisasi produk yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, serta metode-metode ini harus menunjukkan kemampuan dari proses untuk mencapai hasil-hasil yang direncanakan.

Klausul 8.2.4. Pengukuran dan Pemantauan Produk

Telkom Bogor menetapkan tahap-tahap yang tepat untuk mengukur dan memantau karakteristik produk dan memiliki bukti-bukti yang mengkonfirmasikan bahwa karakteristik produk memenuhi persyaratan untuk produk itu. Manajemen Telkom Bogor menjamin bahwa produk akan diserahkan kepada pelanggan apabila semua aktivitas yang dispesifikasikan telah diselesaikan secara memuaskan.

Klausul 8.3. Pengendalian Produk Nonkonformans

Telkom Bogor harus memastikan bahwa produk nonkonformans (produk yang tidak sesuai dengan persyaratan produk) diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah penggunaan atau penyerahan secara tidak sengaja. Pengendalian dan wewenang serta tanggung jawab terkait yang berhubungan dengan produk yang tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur terdokumentasi. Telkom Bogor menangani produk yang tidak sesuai dengan cara-cara berikut ini :

a. Mengambil tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan.

b. Mengesahkan penggunaannya, melepaskan atau menerima atas dasar kesepakatan oleh pihak yang berwenang dan jika memungkinkan oleh pelanggan.

c. Mengganti tujuan awal penggunaan atau penerapannya. Klausul 8.4. Analisis Data

Telkom Bogor menetapkan, mengumpulkan dan menganalisa data yang tepat untuk menunjukkan kecocokan dan keefektifan dari SMM dan untuk mengevaluasi dimana perbaikan berkelanjutan terhadap sistem manajemen mutu dapat dilakukan. Analisis terhadap data harus memberikan informasi tentang : a. Kepuasan pelanggan.

b. Kesesuian terhadap persyaratan produk. c. Pemasok-pemasok.

Klausul 8.5. Peningkatan

Klausul 8.5.1. Peningkatan Terus-Menerus

Telkom Bogor meningkatkan terus-menerus efektivitas dari SMM melalui penggunaan kebijakan mutu, tujuan-tujuan mutu, hasil-hasil audit, analisis data, tindakan korektif dan preventif, dan peninjauan ulang manajemen.

Klausul 8.5.2. Tindakan Korektif

Telkom Bogor menetapkan prosedur tertulis untuk melakukan tindakan korektif dengan persyaratan-persyaratan yang didefinisikan untuk :

a. Mengidentifikasi ketidaksesuaian, termasuk keluhan pelanggan.

b. Menentukan penyebab ketidaksesuaian itu.

c. Mengevaluasi kebutuhan untuk mengambil tindakan agar menjamin ketidaksesuaian itu tidak terjadi lagi.

d. Menentukan dan menetapkan tindakan korektif yang diperlukan.

e. Mencatat hasil-hasil dari tindakan korektif yang dilakukan dan meninjau ulang tindakan tersebut.

Klausul 8.5.3 Tindakan Preventif

Telkom Bogor menetapkan prosedur tertulis untuk melakukan tindakan preventif dengan persyaratan-persyaratan yang didefinisikan untuk :

b. Menentukan dan menjamin implementasi dari tindakan preventif yang dilakukan.

c. Mencapai hasil-hasil dari tindakan preventif yang dilakukan. d. Meninjau ulang tindakan preventif yang dilakukan.

Telkom bogor selalu berusaha untuk mempertahankan ISO 9001:2000 dan selalu berusaha meningkatkan efektivitas dari Penerapan ISO 9001:2000, dengan beberapa cara berikut ini :

a. Telkom Bogor selalu berusaha untuk menghasilkan produk-produk yang

Dokumen terkait