INFRASTUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) KABUPATEN KARANGASEM
4. Penerapan kearifan lokal dalam pengendalian pemanfaatan ruang;
dan
maupun secara spasial dengan meningkatkan aksesbilitasnya terutama melalui pengembangan prasarana perhubungan;
mengembangkan kegiatan yang disesuaikan dengan potensi yang ada untuk meningkatkan perekonomian desa;
melestarikan Ruang Terbuka Hijau di kawasan perbatasan antar desa dengan konsep karang bengang; meningkatkan pelayanan listrik
terutama pada daerah-daerah yang baru berkembang;
untuk mencapai kebijakan kedua adalah : mengembangkan kawasan budidaya
yang diarahkan untuk
mengakomodasikan kegiatan
produksi, permukiman,
pertambangan, pariwisata, industri, serta hankam;
mengembangkan permukiman eksisting untuk menghindari pola perkembangan linier, serta diarahkan mengikuti pola klaster;
mengembangkan kawasan permukiman baru diarahkan di semua kecamatan, disesuaikan dengan daya
Satgas Randal Kab. Karangasem V-149
dukung lahan masing-masing kecamatan, khusus untuk permukiman di sekitar wilayah pegunungan dan perbukitan (wilayah dengan kemiringan lebih dari 30%) hanya untuk pengembangan permukiman eksisting dan pertumbuhan alami, dengan batas ketinggian sesuai dengan ketentuan yang ada yaitu 15 m;
menerapkan konsep karang bengang yang berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau, terutama yang melalui jalur pariwisata dengan tujuan menjaga kualitas ruang dan estetika lingkungan;
menerapkan mitigasi bencana untuk mendeliniasi kawasan rawan bencana alam dalam rangka menentukan arahan pemanfaatan ruang pada kawasan tersebut; dan
mengembangkan permukiman untuk menghindari alih fungsi lahan sawah. yang dilakukan untuk mencapai
kebijakan keempat adalah :
mengembangkan wilayah utara untuk pengembangan kegiatan pertanian lahan kering, kepariwisataan yang cukup spesifik, adanya rencana
Satgas Randal Kab. Karangasem V-150
pengembangan Pelabuhan Amed dan rencana pengembangan listrik tenaga batu bara dikembangkan sebagai
pendorong pemerataan
pembangunan;
mengembangkan wilayah selatan mempunyai keunggulan komparatif terutama dari kelengkapan sarana dan prasarana pariwisata dan kegiatan perkotaan, dikembangkan sebagai pusat pelayanan pariwisata dan pengembangan industri kepariwisataan yang dapat mendorong pertumbuhan sektor kepariwisataan secara keseluruhan di Kabupaten Karangasem;
mengembangkan wilayah barat mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif, terkait dengan ketersediaan air, potensi pertanian yang telah berkembang, kepariwisataan yang telah berkembang dan aksesibilitasnya yang relatif dekat dengan pusat Wilayah Pengembangan Bali Timur (WPBT), dikembangkan sebagai pusat pendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karangasem secara keseluruhan;
Satgas Randal Kab. Karangasem V-151
memantapkan kawasan-kawasan pariwisata yang telah ditetapkan sebagai kawasan strategis Provinsi Bali;
memantapkan Kawasan Suci Besakih sebagai salah satu kawasan strategis yang skala pelayanannya tidak hanya untuk Kabupaten Karangasem dan Provinsi Bali pada umumnya namun juga untuk wilayah Nasional; dan mengembangkan kawasan strategis
Kabupaten Karangasem harus dapat melestarikan budaya masyarakat yang telah berkembang dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara keseluruhan.
uk mencapai kebijakan ketujuh adalah ; menentukan arahan pengaturan pada
masing-masing zona pemanfaatan ruang;
menentukan ketentuan tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya;
mengembangkan sistem perizinan dalam pemanfaatan ruang;
mengembangkan sistem insentif dan disinsentif yang merupakan acuan untuk pengembangan perangkat atau upaya memberikan imbalan terhadap
Satgas Randal Kab. Karangasem V-152
pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang;
mengarahkan sanksi yang merupakan acuan dalam tindakan penertiban atas pelanggaran terhadap penataan ruang;
menyelaraskan tata ruang dengan sistem dan kelembagaan masyarakat setempat sehingga rencana tata ruang wilayah kabupaten dapat diimplementasikan sesuai dengan ruang (desa), waktu (kala), dan keadaan setempat (patra);
memberdayakan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang menunjang keajegan Bali dan kesejahteraan masyarakat Karangasem; dan
pengembangan struktur tata ruang yang menampilkan identitas budaya Bali.
Satgas Randal Kab. Karangasem V-153 DOKUMEN SEKTORAL
SSK
Karangasem
Visi : sanitasi sehat menuju karangasem jagadhita ya Ca Lti Dharma
Misi :
Meningkatkan pengelolaan air limbah, meningkatkan pengelolaan persampahan, meningkatkan system pembangunan drainase dan meningkatkan system pengelolaan air minum
Kebijakan terkait sector air limbah : 1. Peningkatan sarana prasarana air limbah
baik system onsite maupun offsite untuk perbaikan kesehatan masyarakat
2. Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan
pengembangan system pengeloaan air limbah permukiman secara
berkelanjutan
3. Pengembangan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman 4. Penguatan kelembagaan dan
peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelolaan air limbah. Kebijakan terkait sector persampahan : 1. Penanganan persampahan melalui
pengolahan sampah terpadu
2. Penanganan system pembuangan akhir sampah yang tidak mencemari
Strategi Sektor Air Limbah.
Peningkatan sarana dan prasarana air limbah baik sistem on site maupun off site untuk perbaikan kesehatan masyarakat Kabupaten Karangasem.
Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam
penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman secara berkelanjutan.
Pengembangan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman.
Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pengelolaan air limbah Strategi Sektor Persampahan
Penanganan persampahan Kabupaten Karangasem melalui pengelolaan sampah
Penanganan sistem pembuangan akhir sampah yang tidak mencemari lingkungan.
Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pengelolaan persampahan
Program untuk sub sektor air limbah adalah sebagai berikut :
1. Penyehatan lingkungan pemukiman
2. Peningkatan kualitas perumahan
3. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
4. Lingkungan sehat
perumahan
5. Infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat.skala kota
6. Infrastruktur air limbah dengan sistem setempat dan sistem komunal.
7. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
8. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah.
Program untuk sub sektor persampahan adalah sebagai berikut:
Satgas Randal Kab. Karangasem V-154 lingkungan
3. Penguatan kelembagaan dan
peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelolaan persampahan Kebijakan terkait sector drainase : 1. Pengaturan system tata air untuk
meningkatkan kondisi hutan lindung sebagai daerah resapan air
2. Pengendalian bahaya banjir 3. Pengaturan system drainase 4. Penguatan kelembagaan dan
peningkatan kapasitas SDM pengelolaan drainase
Kebijakan terkait sector air bersih : 1. Melindungi sumber air baku baik aspek
kuantitas, kualitas, dan kontinuitas 2. Meningkatkan system pelayanan air
bersih
3. Menurunkan tingkat kehilangan air bersih dan pemeliharaan pengelolaan air bersih
4. Pengembangan pelayanan air bersih untuk daerah rawan air
1.
Strategi Sektor Drainase
Pengaturan Sistem Tata Air
Pengendalian Terhadap Bahaya Banjir
Pengaturan Sistem Drainase di Permukiman Kabupaten Karangasem
Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pengelolaan drainase Strategi Sektor Air Bersih
Melindungi sumber air baku terhadap aspek kuantitas, kualitas dan kontinuitas
Meningkatkan Sistem Pelayanan Air Bersih
Menurunkan tingkat kehilangan air dan pemeliharaan pengelolaan air bersih.
Pengembangan pelayanan air bersih untuk daerah-daerah rawan air. Strategi Aspek PHBS
Pendidikan PHBS dari usia dini
Terwujudnya rumah sehat berPHBS di Kabupaten Karangasem
Meningkatkan peran media dalam promosi PHBS
kinerja pengelolaan persampahan.
Program sub sektor drainase lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Program rehabilitasi hutan dan lahan.
2. Program lingkungan sehat perumahan.
3. Program pengendalian banjir.
Program sub sektor air bersih adalah sebagai berikut:
1. Perogram rehabilitasi hutan dan lahan
2. Perlindungan dan
konservasi sumber daya alam.
3. LIngkungan sehat
perumahan.
4. Program penataan
peraturan perundan-undangan. 5. Program pengembangan
kinerja pengelolaan ari bersih 6. Program peningkatan
promosi dan kerjasama investasi.
7. Instalasi sambung an rumah.
Satgas Randal Kab. Karangasem V-155
Meningkatnya jumlah dukungan sektor swasta (CSR) dalam promosi PHBS.
8. Program pengembangan pengelolaan dan konservasi sungai, danau, dan sumber daya air lainnya.
Satgas Randal Kab. Karangasem V-156 5.8.2. Strategi Pembangunan Kawasan
Beberapa dokumen perencanaan seperti RTBL dan RPKPP memiliki lingkup yang lebih kecil, yaitu berskala kawasan. Dokumen tersebut disusun untuk memberikan arahan pembangunan lingkungan permukiman di suatu kawasan prioritas. Oleh sebab itu, perlu dianalisis keterpaduan dokumen perencanaan kawasan yang ada di kabupaten/kota berdasarkan fungsi kawasan dan arahan pengembangan termasuk Kawasan Strategis Kabupaten yang diidentifikasi dalam RTRW. Keterpaduan tersebut dijabarkan dalam table 3.3.
Tabel 3.3. Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas
Dokumen Rencana Kawasan Fungsi Kawasan Arahan Pengembangan
KSK RTRW Kabupaten Agropolitan Kawasan Prioritas
Pertanian Dalam arti luas, dari Deliniasi Desa Sibetan, Kecamatan karanagsem sampai Desa Rendang Kecamatan Rendang
RTBL Kawasan Perkotaan
Amlapura dan Kawasan Pariwisata Tulamben
Kawasan Perkotaan
Amlapura untuk
pengembangan pariwisata perkotaan sedangkan untuk Kawasan Tulamben untuk pengembangan perkotaan RPKPP