• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

3.6 Metode Pengukuran

3.6.1 Penerapan Manajemen Kesehatan Lingkungan

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan questioner dalam bentuk pertanyaan dan observasi dengan kategori (Burgin, 2003).

Input

1. Petugas

a. Baik jika petugas yang tersedia mencukupi dalam pelaksanaan kesehatan lingkungan, memiliki skor 6-10.

b. Tidak Baik jika petugas yang tersedia tidak mencukupi dalam pelaksanaan kesehatan lingkungan, memiliki skor 0-5.

2. Dana

a. Baik jika dana yang tersedia mencukupi dalam pelaksanaan oprasional kesehatan lingkungan, memiliki skor 6-10.

b. Tidak Baik jika dana yang tersedia tidak mencukupi dalam pelaksanaan oprasional kesehatan lingkungan, memiliki skor 0-5.

3. Sarana/prasarana

a. Mendukung jika sarana/prasarana tersedia dalam pengelolaan lingkungan, memiliki skor 5-9.

b. Tidak mendukung jika sarana/prasarana tidak tersedia dalam pengelolaan lingkungan, memiliki skor 0-4.

4. Pedoman teknis

a. Baik jika tersedia pedoman acuan pelaksanaan program kesehatan lingkungan, memiliki skor 6-10.

b. Tidak Baik jika pedoman acuan pelaksanaan program kesehatan lingkungan tidak tersedia, memiliki skor 0-5.

Keseluruhan dimensi input dikategorikan : a. Baik, apabila responden mendapat skor 20-39.

b. Tidak baik, apabila responden mendapat skor di bawah 0-19,

Proses

1. Perencanaan

a. Baik jika perencanaan strategis dilakukan melibatkan semua komponen program, memiliki skor memiliki skor 6-10.

b. Tidak Baik jika perencanaan strategis dilakukan tidak melibatkan semua komponen program, memiliki skor 0-5.

2. Organisasi

a. Baik jika struktur ketenagaan yang ditempatkan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi pendidikan, memiliki skor 1-2.

b. Tidak Baik jika struktur ketenagaan yang ditempatkan tidak sesuai dengan keahlian dan kualifikasi pendidikan, tidak memiliki skor.

3. Pemantauan dan evaluasi

a. Baik jika pengawasan dan evaluasi yang dilakukan pada semua unit pengelolaan limbah sesuai dengan parameter yang diperkenankan, memiliki skor 3-5.

b. Tidak Baik jika pengawasan dan evaluasi yang dilakukan pada semua unit pengelolaan limbah tidak sesuai dengan parameter yang diperkenankan, memiliki skor 0-2.

Keseluruhan dimensi proses dikategorikan : b. Baik, apabila responden mendapat skor 9-17.

b. Tidak baik, apabila responden mendapat skor di bawah 0-8,

Out Put

1. Hasil persepsi petugas tentang pelaksanaan penerapan manajemen kesehatan lingkungan yang diharapkan tidak baik menjadi baik sehingga sehingga memenuhi prasyarat kesehatan lingkungan..

a. Baik jika pengawasan dan evaluasi yang dilakukan pada semua unit pengelolaan limbah sesuai dengan parameter yang diperkenankan, memiliki skor 2-3.

b. Tidak Baik jika pengawasan dan evaluasi yang dilakukan pada semua unit pengelolaan limbah tidak sesuai dengan parameter yang diperkenankan, memiliki skor 0-1.

2. Dimensi kesehatan lingkungan diukur dengan penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan Rumah Sakit Umum Kota Langsa berdasarkan Kep. Menkes RI No. 1204/MENKES/SK/X/ 2004, dengan indiktor :

a. Gedung

1) Memenuhi syarat bila tampilan secara nyata (performa) yang terdiri dari lantai, dinding, atap, langit-langit, pintu, pagar, halaman taman dan tempat parkir, jaringan instalasi serta saluran air limbah, memiliki skor ≥ 787,5.

2) Tidak memenuhi syarat bila tampilan secara nyata (performa) yang terdiri dari lantai, dinding, atap, langit-langit, pintu, pagar, halaman taman dan tempat parker, jaringan instalasi serta saluran air limbah, memiliki skor ≤ 787,5.

b. Ruangan

1) Memenuhi syarat bila semua ruang/unit yang ada di dalam gedung bangunan rumah sakit yang dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan rumah sakit yang meliputi ruang perawatan, ruang operasi, ruang laboratorium, ruang sterilisasi, ruang radiologi, ruang pendingin, ruang mayat, toilet dan kamar mandi, memiliki skor ≥

825.

2) Tidak memenuhi syarat bila semua ruang/unit yang ada di dalam gedung bangunan rumah sakit yang dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan rumah sakit yang meliputi ruang perawatan, ruang operasi, ruang laboratorium, ruang sterilisasi, ruang radiologi, ruang pendingin, ruang mayat, toilet dan kamar mandi, memiliki skor

≤ 825.

c. Penyehatan makanan.

1) Memenuhi syarat bila upaya yang dilakukan dalam menyiapkan makanan mulai dari bahan mentah hingga makanan jadi, termasuk penyajian makanan, dapur, penjamah makanan dan peralatan, memiliki skor ≥ 1350.

2) Tidak memenuhi syarat bila upaya yang dilakukan dalam menyiapkan makanan mulai dari bahan mentah hingga makanan jadi, termasuk penyajian makanan, dapur, penjamah makanan dan peralatan, memiliki skor ≤ 1350.

d. Penyehatan air

1) Memenuhi syarat bila upaya yang dilakukan agar air tetap terjaga dari segi kuantitas, kualitas dan sarana, memiliki ≥ 1680.

2) Tidak memenuhi syarat bila upaya yang dilakukan agar air tetap terjaga dari segi kuantitas, kualitas dan sarana, memiliki skor ≤ 1680. e. Pengelolaan limbah

1) Memenuhi syarat bila upaya yang dilakukan dalam mengolah limbah baik pengolahan limbah padat dan pengolahan limbah cair, memiliki skor ≥ 1280.

2) Tidak memenuhi syarat bila upaya yang dilakukan dalam mengolah limbah baik pengolahan limbah padat dan pengolahan limbah cair, memiliki skor ≤1280.

f. Tempat pencucian linen

1) Memenuhi syarat bila pencucian terhadap peralatan rumah sakit yang diperuntukkan buat keperluan pasien, memiliki skor ≥ 275.

2) Tidak memenuhi syarat bila pencucian terhadap peralatan rumah sakit yang diperuntukkan buat keperluan pasien, memiliki skor ≤ 275.

g. Penyuluhan kesehatan lingkungan

1) Memenuhi syarat bila penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit baik secara langsung maupun tidak langsung kepada karyawan,pasien dan pengunjung maupun pedagang makanan dalam lingkungan rumah sakit, memiliki skor ≥ 360.

2) Tidak memenuhi syarat bila penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit baik secara langsung maupun tidak langsung kepada karyawan,pasien dan pengunjung maupun pedagang makanan dalam lingkungan rumah sakit, memiliki skor ≤ 360.

h. Pengendalian serangga dan tikus

1) Memenuhi syarat bila upaya yang dilakukan untuk mengurangi populasi serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya sehingga keberadaannya tidak menjadi vector penularan penyakit, memiliki skor ≥ 70,4.

2) Tidak memenuhi syarat bila upaya yang dilakukan untuk mengurangi populasi serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya sehingga keberadaannya tidak menjadi vector penularan penyakit, memiliki skor ≤ 70,4.

Hasil penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan RSU Kota Langsa:

a. Memenuhi syarat, jika penilaian memperoleh skor hasil penilaian kesehatan lingkungan ≥ 75% dari skor maksimal yang diperiksa.

b. Tidak memenuhi syarat, jika penilaian memperoleh skor hasil penilaian kesehatan lingkungan < 75% dari skor maksimal yang diperiksa.

Dokumen terkait