• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah pada Materi Peristiwa Alam Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu bentuk pembelajaran Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu bentuk pembelajaran

yang materi kegiatannya erat hubungannya dengan pengalaman nyata siswa. Dalam pembelajaran berbasis masalah guru menciptakan situasi dan isi pembelajaran secara khusus yaitu memberi kesempatan siswa untuk dapat melakukan pemecahan suatu masalah, latihan-latihan serta tugas secara nyata dan otentik. Selain itu pembelajaran berbasis masalah menekankan kepada proses belajar yang mengarah pada berfikir kreatif dan kritis yang diharapkan siswa mampu menerapkan pengetahuannya pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pembelajaran berbasis masalah memberi peluang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, memungkinkan mereka berfikir ketingkat yang lebih tinggi sehingga pengetahuan mereka akan terus berkembang selain itu

siswa juga akan mampu menghadapi serta memecahkan masalah-masalah yang ada.

Materi yang akan diambil dalam penelitian ini adala materi semester II bab 12 yaitu materi peristiwa alam. Peristiwa alam adalah segala aktifitas yang terjadi di alam. Segala macam bencana alam juga termasuk dalam peristiwa alam:30

Penerapan pembelajaran berbasis masalah pada materi peristiwa alam meliputi fase-fase yang terdapat dalam model pembelajaran berbasis masalah, sebagai berikut:

1. Fase mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas, fase ini dimulai dengan guru mengambarkan kepada siswa tentang apa itu peristiwa alam, lalu guru menanyakan kepada siswa apa-apa saja contoh dari peristiwa alam dalam kehidupan sehari-sehari dan guru menyampaikan cakupan materi yaitu tentang peristiwa alam yang meliputi banjir, gunung meletus, gempah bumi dan tanah longsor. 2. Fase merumuskan masalah, fase ini dimulai dengan guru

merumuskan masalah tentang materi peristiwa alam seperti bagaimana peristiwa alam itu dapat menimpah kehidupan manusia? 3. Fase menganalisa masalah, fase ini dimulai dengan guru membentuk

kelompok-kelompok dan yang terdiri dari 5 orang perkelompok, anggota kelompok diajak mengeluarkan pengetahuan dan pengalaman tentang materi peristiwa alam dan guru membagikan LKS untuk melakukan diskusi yang membahas rumusan masalah _____________

tentang bajir, tanah longsor, gunung meletus dan gempah bumi. 4. Fase menata gagasan, fase ini dimulai dengan guru memberikan

masing-masing siswa satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan gagasan yang dihasilkan dari diskusi atau pengetahuan lainnya tentang peristiwa alam.

5. Fase memformulasikan tujuan pembelajaran, fase ini dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu setelah proses pembelajaran, siswa dapat menyebutkan dan mengambarakan tentang apa saja peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan apa penyebab terjadinya. 6. Fase mencari informasi tambahan dari sumber yang lain (di luar diskusi kelompok), fase ini dimulai dengan guru memberikan informasi tambahan sebagai penguatan bagi siswa tentang peristiwa alam.

7. Fase mensintesa (menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan membuat laporan untuk guru/kelas, fase ini dimulai dengan persentasi laporan kelompok dan diskusi kelas selanjutnya guru dan siswa menyimpulkan hasil belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas diharapkan siswa dapat menarik kesimpulan bahwa peristiwa alam adalah sebuah gejalah alam yang mengalami perubahan sejalan dengan perjalanan waktu. Perubahan tersebut dapat terjadi secara alami, atau karena perubahan yang disebabkan kegiatan manusia. Perubahan yang terjadi secara alami tidak dapat di cegah namun hanya dapat dihindari seperti gunung meletus, gempa bumi dan anggin puting beliung.

Sedangkan perubahan yang terjadi karena kegiatan manusia disebut perubahan karena aktifitas manusia yang bersifat merusak seperti banjir, tanah longsor, dan lain-lainnya. Bencana yang diakibatkan oleh manusia ini dapat dicegah dengan berbagai kegiatan positif yang dapat melestarikan lingkungan.31

Menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. 32

Bencana alam dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penyebabnya yaitu: 1. Bencana alam geologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh

gaya-gaya dari dalam bumi.

2. bencana alam klimatologis adalah bencana alam yan disebabkan oleh perubahan iklim, suhu atau cuaca.

3. bencana alam ekstra-terestrial, yaitu bencana alam yang disebabkan oleh gaya atau energi dari luar bumi.33

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana jenis-jenis bencana antara lain:

_____________

31

Haryanto, Sains jilid lima untuk kelas V, (Jakarta: Penerbit Erlangga 2004), h. 122-134 32 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan

Bencana. (Jakarta: Republik Indonesia)

33 Kamadhis UGM. 2007. Eka-Cita Bersatu dalam Dharma. Buletin Kamadhis UGM Nomor.XXVII/September/2007. Kamadhis UGM, Yogyakarta.

1. Gempa Bumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba. Mekanisme perusakan terjadi karena energi getaran gempa dirambatkan ke seluruh bagian bumi. Di permukaan bumi, getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya bangunan sehingga dapat menimbulkan korban jiwa. Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya tanah longsor, runtuhan batuan dan kerusakan tanah lainnya yang merusak permukiman penduduk.

2. Tsunami diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan tsunami yang naik ke daratan (run-up) berkurang menjadi sekitar 25-100 Km/jam dan ketinggian air.

3. Letusan Gunung Berapi adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan-rekahan mendekati permukaan bumi. Setiap gunung api memiliki karakteristik tersendiri jika ditinjau dari jenis muntahan atau produk yang dihasilkannya. Akan tetapi apapun jenis produk tersebut kegiatan letusan

gunung api tetap membawa bencana bagi kehidupan. Bahaya letusan gunung api memiliki resiko merusak dan mematikan.

4. Tanah Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng.

5. Banjir dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar. Sedangkan banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.

6. Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh dibawah kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.

7. Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam. Di Indonesia dikenal dengan sebutan angin badai.

8. Gelombang Pasang adalah gelombang air laut yang melebihi batas normal dan dapat menimbulkan bahaya baik di lautan, maupun di darat terutama daerah pinggir pantai. Umumnya gelombang pasang terjadi karena adanya angin kencang atau topan, perubahan cuaca yang sangat cepat, dan karena ada pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari. Kecepatan gelombang pasang sekitar 10-100 Km/jam. Gelombang pasang sangat berbahaya bagi kapal-kapal yang sedang berlayar pada suatu wilayah yang dapat menenggelamkan kapal-kapal tersebut. Jika terjadi gelombang pasang di laut akan menyebabkan tersapunya daerah pinggir pantai atau disebut dengan abras.34

_____________

34 Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2010. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2010-2014. BNPB, Jakarta

30 BAB III

Dokumen terkait