• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Point of Purchase pada “Toserba X”

HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Memastikan kualitas barang pajangan,

3.3.1. Penerapan Point of Purchase pada “Toserba X”

c. Tempat pengecekan barang dilakukan pada saat datang barang dari distributor di lantai basement, ketika barang sudah memenuhi standar kualitas maka barang bisa langsung disimpan di gudang atau siap dipajang di lantai satu supermarket. Di area supermarket juga perlu dilakukan pengecekan seperti yang tertera pada point b di atas.

d. Proses pengecekan kualitas barang perlu dilakukan secara rutin karena perusahaan ritel adalah perusahaan yang menyediakan kebutuhan kepada konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi sehingga demi terciptanya kepuasan konsumen maka salah satu upayanya adalah menyediakan barang yang berkualitas.

e. Proses pengecekan kualitas barang pajangan dilakukan di receiving oleh petugas checker dan dilakukan di area penjualan oleh service crew atau pun SPB, SPG, BA.

f. Pemeliharaan barang dilakukan dengan cara mengecek kondisi fisik barang dan expire date. Bila barang dengan kondisi baik maka barang siap di pajang, sedangkan bila barang dengan kondisi rusak maka barang akan didata untuk musnahkan atau di retur.

3.3. Perbandingan antara Teori dan Praktek

3.3.1. Penerapan Point of Purchase pada “Toserba X”

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Seperti yang paparkan oleh Tjiptono (2008) bahwa tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melalui promosi penjualan,

perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk pesaing, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer. Salah satu cara dalam melakukan promosi penjualan adalah dengan melakukan point of purchase. Point of purchase terdiri dari tiga komponen dasar yaitu : display, signage, dan in-store media.

Berkenaan dengan teori yang dipaparkan menurut Shimp, penulis melakukan perbandingan antara teori yang berbasis tinjauan pustaka yang telah dipaparkan, dengan kondisi di tempat penulis melakukan magang/bekerja. Pada dasarnya “Toserba X” telah melakukan berbagai aktivitas promosi untuk menarik konsumen berbelanja, salah satu diantaranya adalah dengan point of purchase. Mengacu pada komponen media point of purchase, antara lain :

1. Pajangan (Display) merupakan tata letak produk yang sedemikian rupa guna menarik perhatian konsumen dan tercipta keinginan untuk membeli.

Dalam hal ini, “Toserba X” menerapkan point of purchase melalui beberapa jenis display, antara lain :

a. Mobile display, jenis display ini biasanya diletakkan dibagian sisi gondola dan bisa dipindah-pindah atau dikenal dengan stuck display. “Toserba X” menerapkan jenis display ini dengan menempatkan barang atau produk yang ukurannya kecil dan perputaran penjualan produk yang lebih cepat.

b. Cut case display, jenis display ini biasa diterapkan untuk produk yang sedang dipromosikan di dalam toko. Cut case display biasanya menggunakan karton/pembungkus barang yang dibentuk sedemikian rupa sehingga display terlihat menarik. Bagi perusahaan, penggunaan display ini untuk meminimalisir penggunaan media display yang membutuhkan tempat yang cukup luas di dalam toko.

c. Rack display, jenis display ini menjadi hal yang umum bagi toko ritel yang menerapkan rak sebagai alat untuk memajang suatu produknya yang akan dijual. Display dengan menggunakan rak,

“Toserba X” tetap memperhatikan kapasitas rak untuk suatu produk yang akan dipajang guna menjaga kualitas produk. Selain itu, pemajangan dengan rak menggunakan planogram sebagai acuan standar yang telah ditetapkan perusahaan dalam hal penempatan produk pada media rak.

d. Floor display, dengan memanfaatkan media lantai toko sebagai ruang lingkupnya merupakan display yang diterapkan oleh “Toserba X”. Dalam hal ini, Floor display yang diterapkan adalah menggunakan rak susun yang dibentuk sedemikian rupa atau dikenal dengan flooran atau tower untuk menempatkan produk-produk yang dipromosikan oleh “Toserba X” kepada konsumen. Jenis display ini, biasanya digunakan untuk acara Harga Heran, Serba Hemat, dan Media In-store lainnya.

e. Shelf display, jenis display ini digunakan oleh “Toserba X” dengan menggunakan media rak yang terletak di bagian paling dengan gondola. Pada shelf display, perusahaan menempatkan produk-produk khusus seperti produk-produk home brand maupun produk-produk produsen (sewa) dengan tujuan supaya konsumen dapat menjadikan produk yang pertama kali dilihatnya di dalam toko sebagai alternatif produk yang akan dibeli. Selain itu, dengan menggunakan shelf display, perusahaan atau peritel dapat mempromosikan secara tidak langsung akan produk perusahaannya.

2. Tanda Petunjuk (Signage) merupakan perangkat dari point of purchase yang berupa tanda-tanda petunjuk tentang suatu produk yang berada di dalam toko seperti informasi harga, keunggulan produk, dan lain-lain. Dalam hal ini “Toserba X’’ menempatkan media point of purchase melalui beberapa jenis tanda petunjuk antara lain : a. Poster, yang dipasang dibeberapa pintu masuk toko seperti

jendela dan dinding mengenai informasi produk maupun acara promosi.

b. Label harga, dipasang untuk produk-produk atau barang yang tidak mempunyai barcode, sehingga pemasangan label ini perlu dilakukan oleh peritel supaya produk yang dijual diketahui harganya.

c. Papan informasi, dengan perangkat ini peritel dapat menyampaikan informasi kepada konsumen mengenai promosi yang sedang berlangsung di dalam toko. Adapun papan informasi yang diletakkan didepan pajangan suatu produk untuk menyampaikan baik mengenai harga, manfaat atau penggunaan produk.

d. Papan petunjuk produk, diletakkan di atas langit-langit toko dimana dengan papan petunjuk ini digantung menggunakan media papan dan senar. Biasanya informasi yang tertera pada papan ini adalah informasi mengenai kategori produk dalam suatu lorong.

3. Media dalam toko (in-store media) merupakan komponen point of purchase yang memanfaatkan musik, video, atau radio di dalam toko yang memainkan peran penting karena dapat mempengaruhi suasana hati pengunjung toko. Dalam hal ini, “Toserba X” menerapkan media point of purchase di dalam toko seperti alunan musik yang diputar setiap waktu baik yang bertempo cepat maupun lambat. Adapun produk yang dipajang menggunakan floor display didukung dengan media audio visual (video) untuk menimbulkan ketertarikan dari konsumen. Selain itu, radio yang digunakan di dalam toko mempunyai peran sebagai media promosi akan suatu produk atau acara yang sedang berlangsung maupun acara yang akan datang sekaligus menjadi media informasi bagi konsumen yang berbelanja di dalam toko.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, apabila dibandingkan dengan teori, maka penerapan point of purchase pada “Toserba X” telah sejalan dengan teori yang telah dipaparkan.

3.3.2. Hambatan dalam penerapan Point of Purchase pada “Toserba

Dokumen terkait