• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Perbankan di PT. Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol Medan

PADA PT. BANK SUMUT KANTOR PUSAT IMAM BONJOL MEDAN

A. Penerapan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Perbankan di PT. Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol Medan

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) saat ini sangat diperlukan agar perusahaan dapat meningkatkan dan mengembangkan pengelolaan perusahaan dengan baik, sehingga mengarah pada praktek-praktek bisnis terbaik yang sesuai dengan standar yang dimiliki.46

Corporate governance merupakan konsep yang dapat meningkatkan

kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen, dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan berlandaskan kepada kerangka peraturan.

Dengan komitmen dan kepatuhan pada penerapan tata kelola perusahaan yang baik diharapkan dapat menjamin pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya terhadap perusahaan.

47

46

Thomas S. Kaihatu, Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Volume 8 Nomor 1. Maret 2006, hal. 9.

Konsep corporate governance diajukan untuk tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila konsep ini diterapkan dengan baik, maka diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat seiring dengan transparansi pengelolaan perusahaan yang semakin baik dan nantinya menguntungkan banyak pihak.

Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi para pemegang saham dan kreditor, agar mereka yakin untuk memperoleh return atas investasinya. Corporate governance juga membantu menciptakan lingkungan kondusif sehingga terciptanya pertumbuhan yang efisien dan sustainable di sektor korporat. Corporate governance dapat didefinisikan sebagai susunan aturan yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya.48

Penerapan Good Corporate Governance dapat memberikan kontribusi yang strategis dalam menciptakan iklim bisnis yang sehat, meningkatkan kemampuan daya saing serta sangat efektif menghindari penyimpangan-penyimpangan dan pencegahan terhadap fraud dan penyalahgunaan kewenangan.

Dunia bisnis yang penuh dengan persaingan dan perubahan, perusahaan harus memiliki nilai lebih dari daya tarik industri bagi para stakeholder. Suatu tata kelola perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk menjawab tantangan persaingan dan perubahan tersebut. Oleh karena itu Bank Sumut senantiasa berupaya meningkatkan suatu Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dengan mengacu best practices serta mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun ketentuan dan peraturan otoritas regulator lainnya.

48

Mei Indrayani dan Nurkholis. Persepsi Manajemen Perusahaan Terhadap

Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance. TEMA (Telaah Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi). 2011,

Ada beberapa pertimbangan strategis dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik pada perusahaan jasa keuangan seperti perbankan, yaitu :49 1. Bank adalah sebagai lembaga kepercayaan.

Untuk mendapatkan kepercayaan dari pemerintah dan masyarakat, maka bank harus :

a. Memiliki Kinerja Keuangan (Financial Performance) yang baik; b. Memiliki tingkat kesehatan bank yang baik.

c. Memiliki kecukupan modal di atas ketentuan minimum dan profil risiko secara komposit rendah.

d. Dapat menjaga kerahasiaan nasabah penyimpan dan simpanannya serta rahasia perusahaan.

e. Keterbukaan dalam penyampaian informasi kepada publik berkaitan dengan produk dan aktivitas baru bank.

f. Menjaga kepentingan shareholders dan stakeholders.

g. Selalu bersaing secara sehat dalam menetapkan harga (price) atau suku bunga dana dan kredit/pembiayaan serta melaksanakan etika bisnis industri perbankan dengan baik.

h. Mengendalikan risiko reputasi agar dapat mencegah persepsi negatif kepada Bank sekaligus menjaga Pencitraan bagi Bank.

i. Memiliki sumber daya manusia yang andal, profesional, integritas yang tinggi, serta akhlak dan moral yang baik.

k. Meningkatkan dan atau mempertahankan kualitas mutu pelayanan secara konsisten dan berkelanjutan.

2. Bank merupakan pelayanan publik.

Sebagai pelayanan publik Bank Sumut harus dapat memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya, kepuasan nasabah (customer satisfaction) harus dapat terjaga dalam arti kata bank harus mampu memberikan pelayanan melebihi harapan pelanggan.50

Objek pelayanan publik yang bergerak disektor jasa keuangan seperti perbankan, selalu mendapat perhatian lebih dari masyarakat dalam bentuk pengendalian sosial di sektor keuangan (social control of enveronment),

Bank juga harus dapat memberikan fasilitas kenyamanan bagi nasabahnya berupa sarana dan prasarana, ketepatan waktu transaksi, on-line system, non stop service transaksi penarikan tunai dan transfer serta fasilitas lainnya berupa fitur pembayaran, Cash Deposite

Machine pada ATM.

Sesuai fungsinya Bank dalam melaksanakan intermediasi yakni menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit/pembiayaan, Bank Sumut senantiasa harus dapat membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Bank juga sebagai agent of development disegala sektor usaha dan bisnis dengan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking).

50

Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.00 Wib.

pemerintah (eksekutif) dan DPR/DPRD (legislatif) serta otoritas regulator.

Memperhatikan kondisi pengalaman perbankan masa lalu, sudah menjadi keharusan bagi Bank Umum baik Konvensional maupun Syariah untuk menerapkan tata kelola yang baik sebagaimana yang tertuang dalam beberapa ketentuan yang berlaku , yakni :

1. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 8/4/PBI/ 2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor : 8/14/PBI/ 2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance Bagi Bank Umum.

2. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.

3. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 11/33/PBI/ 2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

4. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Bank Sumut sebagai objek pelayanan publik berbadan hukum Perseroan Terbatas51

51

Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank dengan aktivitas kegiatan usaha disektor perbankan konvensional dan syariah memiliki arah kebijakan strategis menjadi bank terkemuka di daerah melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan luas yang dikelola secara

profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional, untuk mewujudkan program BPD Regional Champion Tahun 2015. Pondasi untuk mewujudkan program tersebut dilandasi dengan penerapan Good Corporate

Governance sehingga untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sumut tidak

melanggar aturan-aturan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku maupun etika bisnis dalam industri perbankan.52

Tujuan dari pada penerapan Good Corporate Governance ini pada awalnya merupakan langkah dalam mewujudkan program restrukturisasi perbankan sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) pada Pilar IV, yakni menciptakan Industri perbankan yang kuat, dan sejalan dengan Penerapan BASEL II pada Pilar III tentang market decipline yang berkaitan dengan

disclosure dan transparency Roadmap Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang

diluncurkan pada tanggal 9 Januari 2004 merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan Industri Perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun

Disamping menerapkan aturan-aturan regulator Bank Indonesia, dalam pelaksanaannya Bank Sumut tetap menerapkan comply terhadap aturan lainnya seperti ketentuan BAPEPAM – LK dan Bursa Efek Indonesia. Guna memperkuat permodalan dalam rangka perkuatan kelembagaan menuju regional champion perlu adanya terobosan-terobosan untuk menjadi Bank Devisa dan menjadi Perseroan Terbatas Terbuka (Tbk) dengan melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana Bank yang Go Public.

52

Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.00 Wib.

kedepan. Arah kebijakan API tersebut dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Bank dalam implementasinya harus menerapkan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance yaitu :

1. Transparansi (transparency).

Transparansi (transparency) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dimana bank harus memberikan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat dibandingkan. Informasi tersebut juga harus mudah diakses stakeholders sesuai dengan haknya.

2. Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif dimana bank harus menetapkan fungsi tugas dan tanggung jawab yang jelas dari setiap komponen organisasi selaras dengan visi dan misi, sasaran usaha, dan strategi Bank. Setiap komponen organisasi mempunyai kompetensi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, serta harus dapat memahami perannya dalam pelaksanaan GCG. Selain itu, bank harus memastikan :

a. Ada tidaknya check and balance dalam pengelolaan Bank.

b. Memiliki ukuran kinerja atau Key Performance Indicator (KPI) dari semua jajaran berdasarkan yang disepakati secara konsisten sesuai dengan nilai perusahaaan (corporate values).

c. Sasaran usaha dan strategis

d. Memiliki reward and punishment system.

3. Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan bank dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat. Dalam hal ini bank harus memegang prinsip

prudential banking practices. Prinsip tersebut dijalankan sesuai dengan

ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menjaga kelangsungan usaha secara berkesinambungan. Disamping itu, Bank harus mampu bertindak sebagai good corporate citizen (perusahaan yang baik). 4. Independensi (independency) yaitu pengelolaan bank secara profesional tanpa

pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Selain itu, Bank harus mampu menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders. Pengelola bank tidak boleh terpengaruh oleh kepentingan sepihak dan harus menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of interest).

5. Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak

stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dimana bank harus memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal

treatment). Namun, bank juga perlu memberikan kesempatan kepada stakeholders untuk memberikan masukan bagi kepentingan bank, serta

memiliki akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan. 53

Berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di atas, maka PT. Bank Sumut melaksanakan prinisp tersebut sebagai berikut :

53

Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.00 Wib.

1. Transparansi (transparency)

Pelaksanaan transparansi Bank Sumut telah melaksanakannya setiap tahunnya dengan menyediakan akses kepada stakeholders untuk mengakses laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat melalui website resmi dari PT Sumut. Selain itu dapat mengakses laporan keuangan triwulan I, II, II dan IV dalam media cetak yang telah bekerja sama dengan Bank Sumut untuk menerbitkan laporan keuangan perusahaan.

Transparansi atas Informasi yang terkait dengan perusahan dijelaskan secara terinci oleh Bank Sumut. Hal tersebut merupakan informasi penting yang dibutuhkan oleh publik guna mendapatkan informasi-informasi penting mengenai perusahaan. Hal tersebut mengenai visi-misi, produk, sasaran usaha, strategi perusahaan, kondisi keuangan, laporan keberlanjutan, laporan tahunan, laporan pelaksanaan good corporate governance, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan lainnya, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, serta sistem dan pelaksanaan GCG. Dalam pengungkapannya perusahan telah melaksanakannya dengan baik, karena informasi tersebut dapat dengan mudah didapatkan melalui media elektronik atau

website resmi Bank Sumut.54

54

Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Hal ini diperkuat dengan dibentuknya Sekretaris Perusahaan yang berperan sebagai penghubung Bank dengan para investor, pelaku pasar modal, regulator dan juga para pengamat. Sekretaris Perusahaan

memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak serta berperan sebagai penghubung utama antara Bank, BAPEPAM-LK dan publik. Jadi dengan adanya Sekretaris perusahaan, juga akan mempermudah mendapatkan informasi terkait perusahaan bagi para pemangku kepentingan.

Kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan tanpa mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi, Bank Sumut telah menerapkannya dalam code of conduct pada bagian kerahasiaan dan informasi perusahaan. Dalam code of conduct tersebut terdapat tiga poin yang terkandung didalamnya. Ketiga poin tersebut sudah cukup jelas dan sesuai dengan pedoman prinsip transparansi yaitu prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.55

2. Akuntabilitas (accountability)

Akuntabilitas pada PT. Bank Sumut diwujudkan dengan kejelasan tanggungjawab masing-masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha, dan strategi perusahaan. Tugas dan wewenang masing-masing organisasi telah dibuat, dipaparkan dan dilaksanakan setiap tahunnya oleh semua pegawai Bank Sumut sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan yang

55

Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.00 Wib.

berpedoman sesuai dengan prinsip GCG yang berlaku.56

Meyakinkan bahwa masing-masing organ dalam organisasi mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan perannya dalam pelaksaan GCG, Bank Sumut memberikan informasi tentang upaya-upaya dalam menerapkan prinsip akuntabilitas atas kompetensi organisasi. Menyusun tugas sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing anggota Dewan Komisaris merupakan langkah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris untuk menjaga kompetensi dari masing-masing anggotanya. Kemudian juga terwujud pada kebijakan mengenai kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja yang sesuai dengan persyaratan. Bank Sumu mendorong terciptanya GCG, pada setiap awal tahun seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Sumut wajib menandatangani Komitmen Pelaksanaan GCG.57

Perusahaan meyakini bahwa semua organ perusahaan dan semua Bank Sumut juga senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan praktik terbaik GCG yang ada baik di tingkat nasional, regional dan internasional yang relevan dengan kondisi di Indonesia dan yang sesuai dengan kebutuhan praktik bagi Bank Sumut, sehingga praktik GCG di Bank Sumut dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hasil pemeringkatan GCG yang dilakukan melalui self assessment maupun third party

assessment oleh pihak independen menjadi feedback dalam memetakan dan

meningkatkan praktik GCG di Bank Sumut berdasarkan hasil rekomendasi yang diberikan.

56

Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.00 Wib.

57

karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG. Hal ini diperkuat dengan adanya Pembinaan Keahlian dan Ketrampilan pada semua pegawai Bank Sumut melalui perencanaan sumber daya manusia yang secara terencana tertuang dalam Human Capital

Transformation Roadmap. Roadmap ini bertujuan untuk menciptakan sumber

daya manusia yang unggul dan memiliki global capability.58

Mengenai pengendalian internal perusahaan, Bank Sumut setiap tahunnya mengadakan rapat Direksi yang membahas tentang pengembangan pengendalian internal perusahaan. Sistem pengendalian intern Bank Sumut dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan model Three Lines of Defense. Pengendalian intern dilakukan dengan koordinasi antar Three Lines of Defense yang saling melengkapi, terkoordinasi dan terjalin komunikasi yang baik antar

Pengelolaan sumber daya manusia dititikberatkan pada pengembangan kapabilitas sejalan dengan arah Bank Sumut untuk memperkuat landasan keuangan yang menjadi pondasi bagi pertumbuhan keuangan yang berkelanjutan. Dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki

global capability maka dilakukan suatu inisiasi strategis pengelolaan sumber daya

manusia yang difokuskan pada capacity fulfillment dan capability enhancement. Untuk mendukung inisiasi strategis tersebut telah dilakukan transformasi pada pengelolaan sumber daya manusia melalui penyempurnaan organisasi pada Divisi

Human Capital yang terbagi menjadi 4 (empat) fungsi besaran yaitu strategy, business partnering, expertise dan services.

58

Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.00 Wib.

line of defense. Untuk memastikan bahwa sistem pengendalian intern telah

dilakukan di unit operasional, Satuan Pengawasan Intern melakukan audit secara berkala dan Compliance Officer (CO) melaksanakan pengawasan secara harian.

Mengaplikasikan akuntabilitasnya Bank Sumut juga menerapkannya melalui pemberian reward dan punishment system sesuai dengan prinsip GCG. Bank Sumut membentuk komite khusus dalam pelaksanaan sistem ini, seperti adanya Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Sumber Daya Manusia dan Komite Anti Fraud.59

Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perusahaan dan semua karyawan berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of

conduct) yang telah disepakati. Dengan pedoman perilaku (code of conduct)yang

merupakan tata nilai budaya kerja Bank Sumut dan sebagai tonggak-tonggak perilaku teladan di Bank Sumut yang berlaku bagi seluruh pegawai Bank Sumut dari jajaran Dewan Komisaris, Direksi, pemimpin sampai jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi, termasuk pegawai rekanan yang ditugaskan di Bank Sumut.

Selain memberikan penghargaan kepada pegawai Bank Sumut yang berprestasi, juga memberikan sanksi kepada pegawai Bank Sumut yang melakukan tindak pelanggaran. Diharapkan dengan adanya sistem ini, pegawai Bank Sumut lebih termotivasi dalam meningkatkan kinerjanya.

60

59

Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.00 Wib.

60

Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Hal ini diperkuat dengan adanya Kode Etik Bank Sumut yang pada prinsipnya diwajibkan untuk segenap pegawai Bank Sumut.

3. Pertanggungjawaban (responsibility)

Prinsip pertanggungjawaban Bank Sumut ditunjukkan oleh pegawai BNI dengan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan prinsip GCG.61

Bank Sumut telah melaksanakan aktivitas Corporate Social Responsibility secara terencana, terarah dan berkesinambungan agar mampu memberi manfaat

Laporan keuangan disusun secara baik dan akurat, hal ini dibuktikan dengan kebijakan akuntansi yang dipakai oleh Bank Sumut dalam Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAKIAI).

Laporan Keuangan Konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK) No.VIII G.7 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

Tanggung jawab atas komitmen manajemen, Bank Sumut telah melakukan rapat Dewan Direksi setiap tahunnya, membahas berbagai persoalan dan/atau strategi pengelolaan perseroan. Dari rapat-rapat tersebut, persoalan dan/atau strategi yang dibahas dan diputuskan bersama dalam Rapat Direksi. Bidang-bidang yang dikaji dalam tersebut adalah Bidang Kepengurusan, Bidang Manajemen Risiko, Bidang Pengendalian Internal, dan Bidang GCG.

61

Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.00 Wib.

jangka panjang sebesar-besarnya pada kesejahteraan masyarakat.

Bank Sumut berperan aktif serta dalam pengembangan masyarakat dengan tujuan menciptakan kemajuan ekonomi dan sosial terutama kepada usaha mikro, kecil dan koperasi dengan tujuan agar kelompok usaha yang bersangkutan mampu berperan menjadi kekuatan ekonomi yang tangguh, sehat dan mandiri sehingga mampu mengakses pasar lebih besar.62

4. Indenpendensi (independency).

Bank Sumut telah menerapkan prinsip independensi yaitu mewajibkan pegawai untuk tidak terikat dengan aktivitas politik. Kewajiban ini dimuat dalam

code of conduct tentang aktivitas politik yang dibuat oleh Bank Sumut. Isi dari code of conduct tersebut menetapkan dengan sangat jelas bahwa seluruh pegawai

Bank Sumut tidak diperkenankan mengikuti berbagai aktivitas politik.

Bank Sumut juga memberikan informasi agar pegawai menjauhi dan menghindari terjadinya benturan kepentingan yang termuat dalam persyaratan mengenai jumlah, komposisi, kriteria dan independensi anggota Dewan Komisaris.63

Guna memenuhi pelaksanaan independensinya, agar tidak saling Begitu juga dalam persyaratan mengenai jumlah, komposisi, kriteria dan independensi anggota Dewan Direksi juga mengatur hal tersebut. Selain itu, informasi lain juga dapat ditemui di dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta code of conduct Bank Sumut mengenai penanganan benturan kepentingan.

62

Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.00 Wib.

63

mendominasi pegawai Bank Sumut juga tidak diperkenankan menerima pemberian dalam bentuk apapun. Pernyataan ini termuat dalam code of conduct perusahaan tentang pemberian dan penerimaan hadiah/gratifikasi.

5. Kewajaran (fairness)

Bank Sumut memperhatikan kepentingan stakeholder dengan penyajian yang wajar tentang bagi hasil, pendapatan bank. Untuk memastikan pelaksanaan efektifitas fungsi audit ekstern maka Bank telah memenuhi ketentuan mengenai hubungan antara Bank, Kantor Akuntan Publik dan Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.64

1. Mewujudkan visi, misi, dan strategi perusahaan.

Upaya meningkatkan kewajaran dalam penanganan dan penyelesaian terhadap pegawai yang melakukan kesalahan untuk meminimalkan ketidakpuasan dari karyawan tersebut, dilakukan dengan melaksanakan mekanisme atau tata cara penanganan yang telah disusun oleh Bank Sumut. Dengan demikian jika terjadi