• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Dalam dokumen Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 2015 (Halaman 91-93)

Pernyataan Komitmen Tata Kelola Perusahaan

Perseroan sebagai sebuah institusi keuangan yang memiliki fungsi intermediary dalam masyarakat menyadari bahwa Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) mutlak diperlukan. Praktik GCG dalam pengelolaan mengelola pengurusan Perseroan tidak hanya sebatas pemenuhan peraturan perundang-undangan, namun juga dikembangkan menjadi budaya kerja Perseroan. Dengan menerapkan tata kelola yang baik niscaya dapat mendorong kinerja sumber daya Perseroan untuk berfungsi secara efisien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan dan bermanfaat bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar. Hal ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari praktik bisnis demi mewujudkan kelangsungan usaha.

Kesadaran ini didukung penuh oleh Dewan Komisaris yang dibantu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi, untuk melakukan pengawasan kegiatan terhadap pelaksanaan GCG. Pelaksanaan GCG sendiri dilakukan secara menyeluruh di segala level organisasi dan aspek operasi serta didukung penuh oleh segenap insan Perseroan.

Sebagai institusi yang bergerak di bidang perbankan, dalam melakukan implementasi tata kelola perusahaan, Perseroan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.8/4/ PBI/2006 dan No.8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas PBI No.8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan.

Oleh karena itu, Perseroan senantiasa mengembangkan struktur yang kondusif bagi praktik Tata Kelola Bank sesuai dengan prinsip TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, Fairness) sebagai berikut: 1. Transparency (Transparansi)

Senantiasa menyediakan informasi laporan keuangan, laporan tahunan serta informasi lain yang relevan dengan akurat, jelas dan tepat waktu secara terbuka kepada pemegang saham dan juga pemangku kepentingan. 2. Accountability (Akuntabilitas)

Memastikan bahwa semua keputusan yang dituangkan dalam tindakan strategis yang dijalankan dapat dipertanggungjawabkan secara jelas dan tertuang dalam laporan pengukuran kinerja, laporan pertanggungjawaban dan laporan pengendalian internal sebagai bentuk akuntabilitas nyata.

3. Responsibility (Pertanggungjawaban)

Melaksanakan tanggung jawabnya dengan berpedoman pada asas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku demi memberikan perhatian lebih kepada masyarakat dan lingkungan.

4. Independence (Kemandirian)

Menjalankan kegiatannya secara mandiri, tanpa paksaan atau pun tekanan dari pihak mana pun.

5. Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran)

Memberikan porsi yang adil dan sama rata dalam hal memenuhi setiap hak para pemangku kepentingan.

PENILAIAN PENERAPAN GCG

Berdasarkan pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, berikut disampaikan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Perseroan tahun 2015.

Nama Bank : PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk

Posisi : Tahun 2015

Dalam hasil Self Assessment tersebut, terungkap bahwa pada tahun 2015 Perseroan mendapatkan peringkat kedua. Manajemen Perseroan telah melakukan penerapan Good Corporate Governance secara umum baik dengan menerapkan prinsip-prinsip TARIF (Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness). Selain itu, Perseroan juga telah memiliki perangkat organisasi yang sesuai ukuran dan kompleksitas bisnis dan risiko, seperti: Dewan Komisaris, Direksi, Komite, Fungsi kepatuhan, Fungsi Manajemen Risiko dan Audit Intern. Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian tersebut di atas, disimpulkan bahwa peringkat faktor Good Corporate Governance Perseroan tahun 2015 adalah BAIK. Hal ini tercermin dari :

A. Governance Structure

1. Faktor – faktor positif aspek governance structure bank adalah:

a. Pelaksanaan GCG dengan berlandaskan 5 prinsip dasar transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban, independensi dan kewajaran telah tercermin dalam pengelolaan Bank BRI AGRO.

b. Terdapat pemisahan yang jelas mengenai tugas, tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, komite – komite dan satuan kerja dalam menerapkan fungsinya.

c. Bank telah memiliki Dewan Komisaris, Direksi, Peringkat Definisi Peringkat

Individual 2 Manajemen Bank telah

melakukan penerapan Good Corporate Governance secara umum baik, manajemen telah menerapkan prinsip- prinsip TARIF (Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness). Bank telah memiliki perangkat organisasi yang sesuai ukuran dan kompleksitas bisnis dan risiko (Dewan Komisaris, Direksi, Komite, Fungsi Kepatuhan, Fungsi Manajemen Risiko dan Audit Intern). Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment)

Pelaksanaan GCG

Komite – komite serta fungsi satuan kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d. Bank telah memiliki infrastruktur tata kelola bank meliputi kebijakan dan prosedur bank, dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi yaitu :

- Pedoman GCG

- Corporate Plan - Rencana Bisnis

- Kebijakan Umum Perkreditan - Pedoman APU dan PPT. - Program pendidikan ODP

- Program pendidikan karyawan dalam upaya peningkatan kompetensi

- Kebijakan dan Prosedur Operasional B. Governance Process

1. Faktor – faktor positif aspek governance process bank adalah :

a. Dalam melaksanakan operasional perbankan telah diatur dengan Kebijakan dan Prosedur yang jelas, tugas dan kewenangan serta limit diatur dengan memperhatikan 5 prinsip dasar GCG sehingga mencerminkan efektifitas proses pelaksanaan GCG, antara lain :

- Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris dilakukan melalui mekanisme rapat.

- Pengawasan Dewan Komisaris terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi dan juga telah didokumentasikan dengan baik

- Direksi telah menetapkan kebijakan dan keputusan strategik melalui mekanisme rapat Direksi.

- Setiap keputusan rapat yang diambil Direksi dapat diimplementasikan dan sesuai dengan kebijakan dan pedoman serta tata tertib kerja yang berlaku. b. Penerapan fungsi kepatuhan diimplementasikan

secara optimal pada setiap aktivitas Bank, sebagai bentuk penerapan fungsi kepatuhan maka :

- setiap final draft kebijakan bidang kredit dan non kredit yang akan diterbitkan dalam bentuk Surat Keputusan atau Surat Edaran Direksi harus

melalui proses Uji Kepatuhan.

- harus dilakukan Uji Kepatuhan setelah proses Komite Kredit pada setiap pengambilan keputusan dibidang perkreditan pada limit Direksi.

- dilakukan sosialisasi oleh Bagian Kepatuhan kepada satuan kerja terkait. Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Pemerintah.

c. Kebijakan – kebijakan bidang perkreditan yang diterbitkan oleh Bagian Kebijakan Perkreditan telah disampaikan kepada satuan kerja terkait.

d. Kebijakan – kebijakan bidang operasional yang diterbitkan oleh Bagian Kebijakan Operasional telah disampaikan kepada satuan kerja terkait.

e. Kebijakan penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern yaitu CRR kredit telah disosialisasikan kepada satuan kerja dan kantor cabang untuk dilakukan terutama dalam tahapan analisis dan putusan kredit dalam rangka mengelola risiko kredit.

f. Bidang MSDM meningkatkan kompetensi SDM dengan memberikan pendidikan internal maupun eksternal serta sertifikasi kepada karyawan dan calon karyawan Bank BRI AGRO secara berkesinambungan.

g. Kegiatan bisnis telah didukung dengan fungsi kepatuhan, pengendalian intern dan manajemen risiko.

Seluruh jajaran Bank BRI AGRO secara berkesinambungan meningkatkan governance process dengan meningkatkan koordinasi, komunikasi (Memo Intern, SE, dll) dan mengadministrasikan seluruh kegiatan pada satuan kerja dan antar satuan kerja dengan lebih baik dari yang telah dicapai saat ini.

2. Faktor – faktor negatif aspek governance process, masih terdapat kelemahan-kelemahan di dalam kegiatan operasional perbankan yang memerlukan perbaikan secara terus menerus melalui sosialisasi dan pendidikan serta meningkatkan fungsi kontrol.

C. Governance Out Come

1. Faktor – faktor positif aspek governance outcome bank adalah :

a. Hasil kinerja bank secara berkesinambungan

PEDOMAN DAN

Dalam dokumen Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 2015 (Halaman 91-93)