• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERIMAAN HIBAH LUAR NEGERI UNTUK LSM MELALUI KEMEN KP DENGAN MEKANISME HIBAH LANGSUNG

Dalam dokumen laporan hcs indonesia 8 mei 2013 (Halaman 51-54)

DESAIN HIBAH LUAR NEGERI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PEMERINTAH

C. PENERIMAAN HIBAH LUAR NEGERI UNTUK LSM MELALUI KEMEN KP DENGAN MEKANISME HIBAH LANGSUNG

Desain ini mengacu pada peraturan terbaru dan petunjuk pelaksanaannya, yaitu:

1. Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri

dan Penerimaan Hibah,

2. Peraturan Menteri Keuangan No. 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah, 3. Peraturan Menteri Keuangan No. 230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah, 4. Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. PER-81/PB/2011 tentang Tata Cara Pengesahan Hibah-

Langsung Bentuk Uang dan Penyampaian Memo Pencatatan Hibah-Langsung Bentuk Barang/ Jasa/Surat Berharga.

Proses penerimaan hibah luar negeri untuk LSM melalui Kemen KP dengan mekanisme hibah- langsung sebagai berikut:

1. Adanya keinginan dari pemberi hibah untuk menyalurkan hibah bagi kegiatan yang dilakukan oleh LSM tertentu melalui jalur Kemen KP.

2. Menteri KP melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. mengkaji maksud/tujuan hibah dengan memperhatikan prinsip penerimaan hibah (Pasal 56, Ayat 2, PP No. 10 Tahun 2011),

b. mengkonsultasikan penerimaan hibah kepada Menteri Keuangan, Meneg PPN, dan menteri terkait (Pasal 56, Ayat 3, PP No. 10 Tahun 2011).

3. Penandatanganan perjanjian hibah antara pemberi hibah dan Menteri KP (Pasal 63, PP No. 10

Menteri KP Bermaksud memberikan hibah kepada Pemerintah Transfer dana hibah

a. Mengkaji maksud/tujuan hibah dengan memperhatikan prinsip penerimaan hibah

b. Mengkonsultasikan kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan, menteri terkait c. Penandatanganan Perjanjian

Menteri KKP dan Pemberi Hibah

Dana hibah masuk ke Rekening Satker

• Registrasi Perjanjian Hibah • Ijin pembukaan rekening • Revisi DIPA

• Pengesahan penyaluran hibah Veriikasi; Transfer dana ke Rekening LSM

Permintaan penyaluran dana • Proses perjanjian KPA dan LSM • Proses pelaksanaan perjanjian KPA dan LSM

KaSatker/KPA Pemberi Hibah LSM START Perjanjian Hibah STOP

Gambar 15. Penerimaan hibah luar negeri untuk LSM melalui KemenKP dengan mekanisme hibah langsung

Tahun 2011).

4. Pemberi hibah menyalurkan dana hibah ke rekening yang ditunjuk, sesuai dengan permintaan Ka Satker KP penerima hibah sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

5. Ka Satker KP penerima hibah -sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)- menyusun Kerangka Acuan Kerja (ToR) kegiatan dan Permintaan untuk Mengajukan Proposal (Request for Proposal- -RfP), yang untuk selanjutnya disampaikan kepada LSM.

6. LSM menyampaikan usulan kegiatan kepada Satker KP.

7. Satker KP melakukan penilaian atas usulan yang disampaikan oleh LSM. 8. Apabila disetujui, dibuat perjanjian antara KPA KP dan LSM.

9. LSM melakukan kegiatan sesuai dengan perjanjian.

10. Atas realisasi pekerjaan yang telah dilakukan, LSM meminta dana kepada KPA KP. LSM dapat diberikan uang muka, yang dituangkan dalam perjanjian.

11. KPA KP menyalurkan dana kepada LSM setelah melalui veriikasi atas bukti yang disampaikan

oleh LSM.

12. Selanjutnya, KPA KP memasukkan proses penerimaan hibah ke dalam sistem keuangan pemerintah, yaitu sebagai berikut:

a. Melakukan registrasi penerimaan hibah kepada DJPU, Dit EAS,

b. Melakukan revisi DIPA dan meminta pengesahan kepada DJPb, Dit Pelaksanaan Anggaran, c. Melakukan izin pembukaan rekening kepada DJPb, Dit Pengelolaan Kas Negara,

d. Meminta pengesahan realisasi penyaluran hibah kepada KPPN dengan menggunakan SP2HL,

e. Menerima SPHL dari KPPN, untuk selanjutnya membukukannya dalam SAI. Penjelasan tambahan:

1. Keunggulan dari opsi penerimaan hibah ini sebagai berikut:

a. Dapat segera dilaksanakan karena perundingan/negosiasi dan penandatanganan perjanjian hibah dilakukan oleh Menteri KP atau pejabat yang diberi kuasa dan pemberi hibah. b. Penyaluran hibah dapat segera dilaksanakan tanpa harus menunggu penyusunan dan

pengesahan DIPA dan persetujuan pembukaan rekening dari Kementerian Keuangan. c. Pengakuan realisasi penerimaan hibah cukup dengan pengesahan di KPPN.

2. Kelemahan dari opsi penerimaan hibah ini sebagai berikut:

a. Penerimaan hibah bisa menjadi tidak sesuai dengan prioritas pembangunan nasional apabila perjanjian hibah dibuat tanpa melalui konsultasi dengan Meneg PPN dan Menteri Keuangan. Untuk memperkecil kelemahan ini, diperlukan bukti tertulis, baik dari Meneg PPN maupun Menteri Keuangan, yang menyebutkan bahwa kegiatan yang akan dibiayai oleh Pemberi Hibah ini telah sesuai dengan prioritas pembangunan nasional sebelum perjanjian hibah ditandatangani.

b. Penerimaan hibah dapat saja tidak tercatat/diakui sebagai penerimaan hibah apabila Satker lalai melakukan mekanisme hibah melalui APBN (melakukan registrasi, revisi DIPA, izin pembukaan rekening, dan pengesahan atas penyaluran hibah). Untuk memperkecil kelemahan ini, dapat ditempuh cara memasukkan tugas tersebut ke dalam prosedur operasional standar Satker.

Penerimaan hibah luar negeri berbentuk uang untuk membiayai kegiatan dapat dilakukan melalui dana perwalian sesuai dengan Pasal 47, PP No. 10 Tahun 2011, yang pengaturannya mengikuti Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2011 tentang Dana Perwalian. Yang dimaksud Dana Perwalian adalah dana

hibah yang yang diberikan oleh satu atau beberapa pemberi hibah yang dikelola oleh suatu lembaga

sebagai wali amanat untuk tujuan penggunaan tertentu. Lembaga tersebut adalah Lembaga Wali Amanat yang dibentuk oleh kementerian untuk mengelola dana perwalian sesuai dengan kewenangan yang disepakati dalam perjanjian hibah. Lembaga Wali Amanat terdiri dari Majelis Wali Amanat (MWA) dan Pengelola Dana Amanat (PDA). MWA bertanggung jawab atas pengelolaan dana perwalian dan dipersamakan sebagai satuan kerja. PDA bertugas menangani administrasi dan keuangan dana perwalian dan melakukan pembayaran kepada pihak-pihak terkait atas perintah MWA.

Desain ini mengacu pada peraturan terbaru dan petunjuk pelaksanaannya, yaitu:

1. Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah,

2. Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2011 tentang Dana Perwalian,

3. Peraturan Menteri Keuangan No. 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah, • Registrasi Perjanjian Hibah

• Ijin pembukaan rekening • Revisi DIPA

• Pengesahan penyaluran hibah STOP Menteri KP Bermaksud memberikan hibah kepada Pemerintah Transfer dana hibah

a. Mengkaji maksud/tujuan hibah dengan memperhatikan prinsip penerimaan hibah

b. Mengkonsultasikan kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan, menteri terkait c. Penandatanganan Perjanjian

Menteri KKP dan Pemberi Hibah

Dana hibah masuk ke Rekening PDA Veriikasi; Perintah pembayaran kepada PDA Transfer dana ke rekening LSM Permintaan penyaluran dana • Proses perjanjian MWA dan LSM • Proses pelaksanaan perjanjian MWA

dan LSM PDA Pemberi Hibah MWA LSM START Perjanjian Hibah Transfer dana ke rekening MWA

Gambar 16. Penerimaan hibah luar negeri untuk LSM melalui Trust Fund

dengan mekanisme langsung

D. PENERIMAAN HIBAH LUAR NEGERI UNTUK LSM MELALUI TRUST FUND

Dalam dokumen laporan hcs indonesia 8 mei 2013 (Halaman 51-54)

Dokumen terkait