• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Produksi Usaha Pengolahan Kedelai

II. Penerimaan dan Keuntungan

8. Harga Bahan Baku (Rp/Kg) 7.350

9. Sumbangan Input Lain (Rp/Kg) 776,32

10.Nilai Output (Rp/Kg) 16.466,69

11.a. Nilai Tambah (Rp/Kg) 8.340,37

b. Rasio Nilai Tambah (%) 50,64

12.a. Pendapatan Tenaga Kerja (Rp/Kg) 717,38

b. Pangsa Tenaga Kerja (%) 8,6

13.a. Keuntungan (Rp/Kg) 7.622,99

b. Tingkat Keuntungan (%) 91,4

III. Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi

14.Marjin (Rp/Kg) 9.116,69

a. Pendapatan Tenaga Kerja Langsung (%) 7,87

b. Sumbangan Input Lain (%) 8,52

c. Keuntungan Pemilik Perusahaan (%) 83,62

Sumber: Analisis Data Primer, 2013

Penjelasan mengenai perhitungan yang terdapat pada tabel 18 adalah sebagai berikut:

Input, Output, dan Harga

Dari tabel 18 dapat dilihat bahwa dalam pengolahan kedelai menjadi tahu didapat rata-rata jumlah output adalah sebesar 721,67 Kg dari rata-rata input (jumlah bahan baku) yang digunakan sebanyak 95 Kg. Faktor konversi yang diperoleh adalah sebesar 7,6. Nilai konversi ini menunjukkan bahwa setiap pengolahan 1 Kg kacang kedelai akan menghasilkan 7,6 Kg tahu. Dimana dalam proses

pengolahannya rata-rata jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah sebanyak 1,38 HKP, sehingga koefisien tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi 1 Kg kacang kedelai adalah 0,015 HKP. Harga output yang didapat sebesar Rp. 2.166,67 dengan upah tenaga kerja Rp. 47.825,17 per HKP.

Penerimaan dan Keuntungan

Dari tabel 18 dapat dilihat bahwa, pada pengolahan kedelai menjadi tahu, harga rata-rata bahan baku adalah Rp. 7.350 per Kg. Sumbangan input lain sebesar Rp. 776,32 per Kg. Secara rinci sumbangan input lain pada pengolahan tahu dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Input Lain yang Digunakan Dalam Pengolahan Kedelai Menjadi Tahu Uraian Biaya (Rp) Kayu Bakar 60.416,67 Solar 1.333,33 Obat Tahu 12.000 Total 73.750

Penggunaan Bahan Baku (Kg) 95

Sumbangan Input Lain (Rp/Kg) 776,32

Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 31, 32, 33) 2013

Nilai output dalam pengolahan kedelai menjadi tahu adalah sebesar Rp. 16.466,69 per Kg. Nilai tambah yang diperoleh adalah Rp. 8.340,37 per Kg dengan rasio nilai tambah sebesar 50,64%. Besarnya nilai tambah ini didapat dari pengurangan nilai output dengan sumbangan input lain dan harga bahan baku. Pendapatan tenaga kerja diperoleh dari hasil kali koefisien tenaga kerja dengan upah tenaga kerja yaitu sebesar Rp. 717,38 per Kg dengan persentase 8,6%. Keuntungan diperoleh dari hasil pengurangan nilai nilai tambah dengan pendapatan tenaga

kerja yaitu sebesar Rp. 7.622,99 per Kg dengan tingkat keuntungan yang diperoleh 91,4%.

Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi

Besarnya margin dari pengolahan kedelai menjadi tahu adalah Rp. 9.116,69 per Kg yang diperoleh dari nilai output dikurangi dengan harga bahan baku. Pendapatan tenaga kerja langsung didapat dari pendapatan tenaga kerja dibagi dengan margin dan dikali 100% sehingga didapat persentase pendapatan tenaga kerja langsung yaitu 7,87%. Balas jasa untuk sumbangan input lain adalah sebesar 8,52%. Ini didapat dari sumbangan input lain dibagi dengan margin. Keuntungan pengusaha yang diperoleh terhadap margin pada pengolahan tahu sebesar 83,62%.

Nilai Tambah Pengolahan Kedelai Menjadi Tempe

Hasil yang diperoleh di daerah penelitian berupa tempe yang dibungkus dengan plastik ataupun daun pisang. Selain pembungkusnya yang berbeda, ukurannya pun beragam. Mulai dari tempe yang berukuran kecil (1 ons – 1,7 ons), sedang (2ons – 2,2 ons), dan berukuran besar (4ons – 5 ons). Untuk mengetahui berapa besarnya nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan kedelai menjadi tempe dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Nilai Tambah Pengolahan Kedelai Menjadi Tempe

Variabel Nilai

I. Output, Input dan Harga

1. Output (kg) 100,12

2. Input (kg) 49,06

3. Tenaga Kerja (HKP) 0,83

4. Faktor Konversi 2,04

5. Koefisien Tenaga Kerja (HKP/kg) 0,0169

6. Harga Output (Rp) 8.581,25

7. Upah Tenaga Kerja (Rp/HKP) 30.071,24

II. Penerimaan dan Keuntungan

8. Harga Bahan Baku (Rp/Kg) 7.418,75

9. Sumbangan Input Lain (Rp/Kg) 1.200,18

10.Nilai Output (Rp/Kg) 17.505,75

11.a. Nilai Tambah (Rp/Kg) 8.886,82

b. Rasio Nilai Tambah (%) 50,76

12.a. Pendapatan Tenaga Kerja (Rp/Kg) 508,20

b. Pangsa Tenaga Kerja (%) 5,72

13.a. Keuntungan (Rp/Kg) 8.378,62

b. Tingkat Keuntungan (%) 94,28

III. Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi

14.Marjin (Rp/Kg) 10.087

a. Pendapatan Tenaga Kerja Langsung (%) 5,04

b. Sumbangan Input Lain (%) 11,9

c. Keuntungan Pemilik Perusahaan (%) 83,06

Sumber: Analisis Data Primer, 2013

Penjelasan mengenai perhitungan yang terdapat pada tabel 20 adalah sebagai berikut:

Input, Output, dan Harga

Dari tabel 20 dapat dilihat bahwa dalam pengolahan kedelai menjadi tempe didapat rata-rata jumlah output adalah sebesar 100,12 Kg dari rata-rata input (jumlah bahan baku) yang digunakan sebanyak 49,06 Kg. Faktor konversi yang diperoleh adalah sebesar 2,04. Nilai konversi ini menunjukkan bahwa setiap pengolahan 1 Kg kacang kedelai akan menghasilkan 2,04 Kg tempe. Dimana

dalam proses pengolahannya rata-rata jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah sebanyak 0,83 HKP, sehingga koefisien tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi 1 Kg kacang kedelai adalah 0,0169 HKP. Harga output yang didapat sebesar Rp. 8.581,25, dengan upah tenaga kerja Rp. 30.071,24 per HKP.

Penerimaan dan Keuntungan

Dari tabel 20 dapat dilihat bahwa, pada pengolahan kedelai menjadi tempe harga rata-rata bahan baku adalah Rp. 7.418,75 per Kg. Sumbangan input lain sebesar Rp. 1.200,18 per Kg. Secara rinci sumbangan input lain pada pengolahan tempe dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Input Lain yang Digunakan Dalam Pengolahan Kedelai Menjadi Tempe

Uraian Biaya (Rp)

Bahan Bakar Gas 15.937,5

Solar 4.500

Ragi 956,25

Daun 2.179,69

Plastik 31.359,38

Listrik dan Air 2.822,92

Penunjang Lain 1.125

Total 58.880,74

Penggunaan Bahan Baku (Kg) 49,06

Sumbangan Input Lain (Rp/Kg) 1.200,18

Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40) 2013

Nilai output dalam pengolahan kedelai menjadi tempe adalah sebesar Rp. 17.505,75 per Kg. Nilai tambah yang diperoleh adalah Rp. 8.886,82 per Kg

dengan rasio nilai tambah sebesar 50,76%. Besarnya nilai tambah ini didapat dari pengurangan nilai output dengan sumbangan input lain dan harga bahan baku. Pendapatan tenaga kerja diperoleh dari hasil kali koefisien tenaga kerja dengan

upah tenaga kerja yaitu sebesar Rp. 508,20 per Kg dengan persentase 5,72%. Keuntungan diperoleh dari hasil pengurangan nilai nilai tambah dengan pendapatan tenaga kerja yaitu sebesar Rp. 8.378,62 per Kg dengan tingkat keuntungan yang diperoleh 94,28%.

Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi

Besarnya margin dari pengolahan kedelai menjadi tempe adalah Rp. 10.087 per Kg yang diperoleh dari nilai output dikurangi dengan harga bahan baku. Pendapatan tenaga kerja langsung didapat dari pendapatan tenaga kerja dibagi dengan margin dan dikali 100% sehingga didapat persentase pendapatan tenaga kerja langsung yaitu 5,04%. Balas jasa untuk sumbangan input lain adalah sebesar 11,9%. Ini didapat dari sumbangan input lain dibagi dengan margin. Keuntungan pengusaha yang diperoleh terhadap margin pada pengolahan tempe sebesar 83,06%.

Nilai Tambah Pengolahan Kedelai Menjadi Susu Kedelai

Hasil yang diperoleh di daerah penelitian berupa susu kedelai yang dibungkus dengan menggunakan plastik. Plastik yang digunakan berukuran sama yaitu plastik yang isinya ¼ kg. Susu kedelai dibungkus dengan plastik yang berukuran sama tetapi bobotnya berbeda-beda. Susu kedelai dibungkus dengan bobot 1,5 Ons – 2 Ons. Untuk mengetahui berapa besarnya nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan kedelai menjadi susu kedelai dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Nilai Tambah Pengolahan Kedelai Menjadi Susu Kedelai

Variabel Nilai

I. Output, Input dan Harga

1. Output (kg) 35,39

2. Input (kg) 5,22

3. Tenaga Kerja (HKP) 0,79

4. Faktor Konversi 6,78

5. Koefisien Tenaga Kerja (HKP/kg) 0,15

6. Harga Output (Rp) 8.944

7. Upah Tenaga Kerja (Rp/HKP) 17.946,92

II. Penerimaan dan Keuntungan

8. Harga Bahan Baku (Rp/Kg) 7.888,89

9. Sumbangan Input Lain (Rp/Kg) 9.350,56

10.Nilai Output (Rp/Kg) 60.640,32

11.a. Nilai Tambah (Rp/Kg) 43.400,87

b. Rasio Nilai Tambah (%) 71,57

12.a. Pendapatan Tenaga Kerja (Rp/Kg) 2.692,04

b. Pangsa Tenaga Kerja (%) 6,2

13.a. Keuntungan (Rp/Kg) 40.708,83

b. Tingkat Keuntungan (%) 94,8

III. Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi

14.Marjin (Rp/Kg) 52.751,43

a. Pendapatan Tenaga Kerja Langsung (%) 5,1

b. Sumbangan Input Lain (%) 17,73

c. Keuntungan Pemilik Perusahaan (%) 77,17

Sumber: Analisis Data Primer, 2013

Penjelasan mengenai perhitungan yang terdapat pada tabel 22 adalah sebagai berikut:

Input, Output, dan Harga

Dari tabel 22 dapat dilihat bahwa dalam pengolahan kedelai menjadi susu kedelai didapat rata-rata jumlah output adalah sebesar 35,39 Kg dari rata-rata input (jumlah bahan baku) yang digunakan sebanyak 5,22 Kg. Faktor konversi yang diperoleh adalah sebesar 6,78. Nilai konversi ini menunjukkan bahwa setiap pengolahan 1 Kg kacang kedelai akan menghasilkan 6,78 Kg susu kedelai.

Dimana dalam proses pengolahannya rata-rata jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah sebanyak 0,79 HKP, sehingga koefisien tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi 1 Kg kacang kedelai adalah 0,15 HKP. Harga output yang didapat sebesar Rp. 8.944, dengan upah tenaga kerja Rp. 17.946,92 per HKP.

Penerimaan dan Keuntungan

Dari tabel 19 dapat dilihat bahwa, pada pengolahan kedelai menjadi susu kedelai harga rata-rata bahan baku adalah Rp. 7.888,89 per Kg. Sumbangan input lain sebesar Rp. 9.350,56 per Kg. Secara rinci sumbangan input lain pada pengolahan susu kedelai dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 23. Input Lain yang Digunakan Dalam Pengolahan Kedelai Menjadi Susu Kedelai

Uraian Biaya (Rp)

Bahan Bakar Gas 3.674,60

Solar 950

Gula 14.311,11

Garam 400

Plastik 28.944,44

Listrik dan Air 863,10

Penunjang Lain 888,89

Total 48.809,92

Penggunaan Bahan Baku (Kg) 5,22

Sumbangan Input Lain (Rp/Kg) 9.350,56

Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47) 2013

Nilai output dalam pengolahan kedelai menjadi susu kedelai adalah sebesar Rp. 60.640,32 per Kg. Nilai tambah yang diperoleh adalah Rp. 43.400,87 per Kg dengan rasio nilai tambah sebesar 71,57%. Besarnya nilai tambah ini didapat dari pengurangan nilai output dengan sumbangan input lain dan harga bahan baku.

Pendapatan tenaga kerja diperoleh dari hasil kali koefisien tenaga kerja dengan upah tenaga kerja yaitu sebesar Rp. 2.692,04 per Kg dengan persentase 6,2%. Keuntungan diperoleh dari hasil pengurangan nilai tambah dengan pendapatan tenaga kerja yaitu sebesar Rp. 40.708,83 per Kg dengan tingkat keuntungan yang diperoleh 94,8%.

Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi

Besarnya margin dari pengolahan kedelai menjadi susu kedelai adalah Rp. 52.751,43 per Kg yang diperoleh dari nilai output dikurangi dengan harga

bahan baku. Pendapatan tenaga kerja langsung didapat dari pendapatan tenaga kerja dibagi dengan margin dan dikali 100% sehingga didapat persentase pendapatan tenaga kerja langsung yaitu 5,1%. Balas jasa untuk sumbangan input lain adalah sebesar 17,73%. Ini didapat dari sumbangan input lain dibagi dengan margin. Keuntungan pengusaha yang diperoleh terhadap margin pada pengolahan susu kedelai sebesar 77,17%.

Dari perhitungan yang dilakukan, diperoleh rasio nilai tambah pada pengolahan tahu, tempe, dan susu kedelai > 50%. Dengan demikian, maka hipotesis 1 yang menyatakan bahwa nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan kedelai menjadi tahu, pengolahan kedelai menjadi tempe, dan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai di daerah penelitian adalah tinggi diterima.

Komparasi Nilai Tambah Pengolahan Kedelai Menjadi Tahu, Pengolahan Kedelai Menjadi Tempe, dan Pengolahan Kedelai Menjadi Susu Kedelai Tabel 24. Komparasi Nilai Tambah Pada Pengolahan Kedelai Menjadi Tahu,

Tempe, dan Susu Kedelai di Daerah Penelitian

Variabel Nilai

Dokumen terkait