• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERIMAAN TARUNA BARU 1. Sistem Penerimaan Taruna Baru

Dalam dokumen PEDOMAN AKADEMIK TAHUN AKADEMIK 2020/2021 (Halaman 30-34)

BAB II PROGRAM STUDI

SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

A. PENERIMAAN TARUNA BARU 1. Sistem Penerimaan Taruna Baru

Sistem seleksi penerimaan taruna baru menggunakan sistem daring. Yang dimaksud sistem daring adalah sistem seleksi penerimaan calon Taruna baru yaitu dalam hal mendaftar, test dan pengumuman yang proses pelaksanaannya menggunakan sistem dalam jaringan melalui laman https://ptb.amn.ac.id.

2. Persyaratan Penerimaan Taruna Baru a. Persyaratan Umum

1) Sehat jasmani dan rohani

2) Bebas Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) 3) Tidak bertato

4) Tidak memiliki bekas tindik bagi pria 5) Melampirkan:

a) 1 lembar fotokopi bukti pembayaran pendaftaran b) 1 lembar pas foto terbaru ukuran 3x4

c) 1 lembar fotokopi KTP yang masih berlaku

d) 1 lembar legalisir fotokopi Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) e) 1 lembar fotokopi Kartu Keluarga terbaru

f) 1 lembar surat ijin orang tua

g) 1 lembar legalisir fotokopi Ijazah atau Surat Keterangan Lulus (SKL) h) 1 lembar surat keterangan Bebas Narkoba dari BNN atau RS setempat i) 1 lembar Surat Keterangan Belum Pernah Menikah dari Kelurahan atau Desa

setempat b. Persyaratan Khusus

1) Program Studi Teknika a) Usia maksimal 23 tahun

b) Tidak berkacamata dan tidak butawarna (partial dan total)

c) Tinggi badan minimal 160 cm untuk pria dan 155 cm untuk wanita d) Lulusan SMA / MA Jurusan IPA.

e) Lulusan SMK / MAK jurusan Teknik Mesin, Teknik Listrik, Teknik Otomotif, Teknik Elektronika (Teknik Elektronika Industri dan Teknik Mekatronika, Teknik Perkapalan (Instalasi Permesinan Kapal dan Teknik Listrik Kapal),dan Instrumentasi Industri (Kontrol Proses dan Kontrol Mekanik).

f) Lulusan SMK Pelayaran + Ijazah ATT-IV

2) Program Studi Nautika a) Usia maksimal 23 tahun

b) Tidak berkacamata dan tidak butawarna (partial dan total)

c) Tinggi badan minimal 160 cm untuk pria dan 155 cm untuk wanita d) Lulusan SMA / MA Jurusan IPA.

e) Lulusan SMK Pelayaran + Ijazah ANT-IV

3) Program Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan a) Tinggi badan minimal 155 cm untuk pria dan 150 cm untuk wanita b) Lulusan SMA / MA / SMK / MK semua jurusan.

3. Admisi Taruna Baru

Prosedur Penerimaan Taruna Baru Reguler dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Membayar Biaya Pendaftaran sebesar Rp 250.000,00 melalui rekening BNI ’46 dengan nomor 0326866185 a.n. Akademi Maritim Nusantara Operasional.

b. Mengisi formulir pendaftaran serta melampirkan syarat-syarat administrasi yang dibutuhkan pada laman https://ptb.amn.ac.id.

c. Melakukan Tes Kesehatan dilaksanakan di Akademi Maritim Nusantara Cilacap, yang bekerjasama dengan PIP Semarang.

d. Melakukan Tes Tertulis, Kesehatan, Wawancara, Psikotes, dan Kesamaptaan.

4. Daftar ulang Calon Taruna Baru

Calon Taruna Baru yang dinyatakan diterima wajib melakukan proses daftar ulang pada Bagian Administrasi Akademik Ketarunaan (BAAK) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Membayar minimal angsuran pertama biaya Semester I sesuai dengan ketentuan yang sudah diberikan pada saat pengumuman pendaftaran melalui Bank BNI ’46 dengan nomor rekening 326866185 a.n. Akademi Maritim Nusantara Operasional.

b. Menyerahkan bukti pembayaran ke Bagian Administrasi Umum.

c. Menandatangani dan menyerahkan kembali surat pernyataan (bermeterai Rp.6000) yang telah disediakan oleh Bagian Administrasi Akademik Ketarunaan.

B. SISTEM PERKULIAHAN 1. Registrasi Perkuliahan

Registrasi Perkuliahan adalah proses pendaftaran kembali taruna yang akan aktif pada setiap awal semester. Segala ketentuan perihal registrasi taruna ini diatur dengan Surat Keputusan Direktur. Adapun prosedur registrasi perkuliahan yaitu:

a. Taruna membayar SPP Tetap melalui rekening BNI ’46 dengan nomor rekening 0326866185 a.n. Akademi Maritim Nusantara Operasional.

b. Taruna mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) secara on line melalui laman http://124.158.164.12:8080/sika/login.php sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

c. KRS yang sudah diisi oleh taruna akan disetujui terlebih dahulu oleh Dosen Pembimbing Akademik.

d. Taruna mencetak KRS yang sudah disetujui melalui Program Studi masing-masing untuk dimintakan tandatangan kepada Pembimbing Akademik dan Ketua Program Studi serta Cap Program Studi.

2. Taruna Cuti Akademik dan Tidak Aktif a. Cuti Akademik

Cuti Akademik adalah hak taruna untuk berhenti sementara dengan tidak mengikuti segala bentuk kegiatan akademi. Cuti Akademik ini harus disampaikan secara tertulis dan resmi kepada Pembantu Direktur I melalui Ketua Program Studi masing-masing dalam tenggang waktu tertentu. Lebih detailnya, berikut ini persyaratan bagi cuti taruna:

1) Taruna yang merencanakan cuti akademik harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a) Sudah terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan akademik sekurang-kurangnya semester 1.

b) Mendapat ijin tertulis dari Ketua Program Studi.

c) Melampirkan alasan Cuti Akademik secara tertulis.

2) Cuti Akademik dapat dilakukan bagi mereka yang terpaksa menghentikan studinya untuk sementara karena halangan yang tidak dapat dihindarkan, yaitu:

a) Kecelakaan berat, dengan melampirkan surat keterangan dari rumah sakit atau surat keterangan yang dapat dipertanggung jawabkan.

b) Sakit serius yang melebihi durasi satu bulan dengan menunjukkan surat keterangan dari rumah sakit

c) Faktor-faktor lain yang menyebabkan taruna tidak dapat mengikuti kegiatan akademik selama satu bulan atau lebih, dapat mengambil cuti akademik dengan ketentuan telah memperoleh persetujuan dari Ketua Program Studi.

3) Selama masa studi, taruna dapat mengambil Cuti Akademik maksimal 2 (dua) semester dengan tetap mempertimbangkan norma akademik.

4) Ijin cuti akademik tidak berlaku surut.

5) Masa Cuti Akademik diperhitungkan dalam masa studi taruna yang bersangkutan.

6) Tata cara pengajuan cuti akademik adalah sebagai berikut:

a) Taruna mengajukan permohonan secara tertulis kepada Ketua Program Studi.

b) Surat permohonan harus disetujui (bermeterai Rp.6000) oleh Ketua Program Studi, dengan dilampiri:

 Transkrip Akademik

 Bukti Bebas Keuangan dan Perpustakaan

 Surat Keterangan lain yang relevan

c) Permohonan diajukan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah perkuliahan dimulai. Permohonan yang melewati batas waktu tersebut tidak akan diperhatikan (ditolak) dan yang bersangkutan dianggap mengikuti kegiatan akademik secara penuh.

b. Tidak Aktif

Status Tidak Aktif merupakan status akademik bagi Taruna yang tidak melaksanakan atau terlambat melakukan registrasi pada waktu yang sudah ditentukan pada semester berjalan. Adapun sanksi yang dikenakan kepada taruna tidak aktif yaitu:

1) Wajib membayar SPP Tetap yang telah ditentukan.

2) Tidak berhak memperoleh pelayanan administrasi dan akademik dari AMN.

3. Taruna Mengundurkan Diri atas Kemauan Sendiri

a. Taruna yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri adalah taruna yang mengundurkan diri secara sukarela sebagai taruna aktif AMN.

b. Taruna yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri berhak memperoleh pelayanan akademik berupa Transkrip Nilai, Surat Keterangan Studi, dan Surat Keterangan lainnya, dengan melampirkan:

1) Surat bebas keuangan dan perpustakaan

2) Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Bidang III

c. Taruna yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri namun tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (b) pasal ini, maka yang bersangkutan tidak berhak memperoleh pelayanan akademik berupa Transkrip Nilai, Surat Keterangan Studi dan Surat Keterangan Lainnya.

4. Drop Out

Pemutusan hubungan studi atau DO (Drop Out) adalah pemutusan hak berupa dihentikannya status sebagai taruna AMN. Adapun Ketentuan Drop Out adalah sebagai berikut:

a. Tidak melakukan registrasi selama 4 (empat) semester berturut-turut.

b. Tidak memenuhi syarat Indeks Prestasi Kumulatif minimal.

c. Melebihi batas maksimum masa studi yang telah ditetapkan oleh peraturan Pemerintah.

d. Masa studi yang dimaksud sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 17 no. 1 poin C bahwa masa dan beban penyelenggaraan program pendidikan paling lama 5 (lima) tahun akademik untuk program diploma tiga.

Penentuan status Drop Out melalui beberapa tahap pemberian Surat Peringatan, yaitu:

a. Surat peringatan pertama akan diberikan pada semester 5 (lima) bagi taruna/i dengan IPK ≤ 2.00.

b. Surat peringatan kedua akan diberikan pada semester 7 (tujuh) bagi taruna/i dengan IPK ≤ 2.50.

c. Surat peringatan ketiga akan diberikan pada semester 9 (sembilan) bagi taruna/i dengan IPK < 2.75.

d. Jika sudah melebihi rentang waktu 5 (lima) tahun dengan 10 (sepuluh) semester, taruna bersangkutan akan diberikan surat keputusan Drop Out.

C. PERKULIAHAN 1. Kegiatan Perkuliahan

Kegiatan perkuliahan adalah proses pembelajaran yang meliputi kegiatan tatap muka di kelas dan/ atau dalam jaringan, praktikum, penyelenggaraan percobaan, dan pemberian tugas akademik lainnya. Untuk menunjang kegiatan perkuliahan tersebut dapat diadakan seminar, Pengabdian Masyarakat, dan kegiatan lainnya.

Taruna/i yang berhak mengikuti kegiatan perkuliahan adalah apabila pada semester yang bersangkutan sudah melakukan proses registrasi. Kegiatan perkuliahan diselenggarakan sesuai dengan Kalender Akademik yang disusun untuk setiap tahun akademik.

2. Tata Tertib Perkuliahan

a. Pada setiap awal semester, dosen wajib menyampaikan rencana perkuliahan kepada taruna.

b. Pada setiap kegiatan perkuliahan, dosen wajib melakukan pemeriksaan kehadiran taruna.

c. Taruna wajib mengikuti kegiatan perkuliahan sekurang-kurangnya 80 % dari jumlah pertemuan yang nyata (absolut) selama satu semester.

d. Taruna wajib menggunakan pakaian dinas yang telah ditentukan.

e. Taruna wajib menyelesaikan semua tugas, praktikum, penyusunan laporan/makalah dan/atau tugas lain yang ditetapkan oleh dosen berdasarkan ketentuan akademi.

f. Bila karena sesuatu hal dosen tidak dapat melaksanakan kegiatan perkuliahan menurut jadwal, maka dosen yang bersangkutan wajib mengusahakan waktu lain sebagai penggantinya.

3. Jumlah Perkuliahan (tatap muka dan/ atau dalam jaringan) satu semester adalah 16 kali, termasuk Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester.

Dalam dokumen PEDOMAN AKADEMIK TAHUN AKADEMIK 2020/2021 (Halaman 30-34)

Dokumen terkait