• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN APBK Bagian Pertama

Dalam dokumen BERITA DAERAH KOTA LHOKSEUMAWE (Halaman 34-38)

Penyampaian dan Pembahasan Rancangan Qanun tentang APBK Pasal 93

(1) Walikota menyampaikan Rancangan Qanun tentang APBK beserta lampirannya kepada DPRK paling lambat pada minggu pertama bulan Oktober tahun anggaran sebelumnya dari tahun yang direncanakan untuk mendapatkan persetujuan bersama.

(2) Penyampaian Rancangan Qanun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan Nota Keuangan.

Pasal 94

(1) Penetapan agenda pembahasan Rancangan Qanun tentang APBK untuk mendapatkan persetujuan bersama sebagaimana dimaksud dalam pasal 93 ayat (1) disesuaikan dengan mekanisme kelembagaan DPRK yang diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPRK.

(2) Pembahasan Rancangan Qanun APBK ditekankan pada kesesuaian rancangan APBK dengan KUA dan PPAS.

(3) Dalam pembahasan Rancangan Qanun tentang APBK, DPRK dapat meminta RKA-SKPD berkenaan dengan program/kegiatan tertentu.

(4) Hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dituangkan dalam dokumen persetujuan bersama antara Walikota dan DPRK.

Pasal 95

(1) Pengambilan keputusan dan persetujuan bersama DPRK dan Walikota terhadap Rancangan Qanun tentang APBK dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan.

(2) Atas dasar persetujuan bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Walikota menyiapkan Rancangan Peraturan Walikota tentang Penjabaran APBK.

Pasal 96

(1) Dalam hal penetapan APBK mengalami keterlambatan, Walikota melaksanakan pengeluaran setiap bulan setinggi-tingginya sebesar seperduabelas APBK tahun anggaran sebelumnya. (2) Pengeluaran setinggi-tingginya untuk keperluan setiap bulan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), dibatasi hanya untuk belanja yang bersifat tetap seperti belanja pegawai, layanan jasa dan keperluan kantor seharí-hari.

(3) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah belanja pegawai untuk Walikota, Wakil Walikota, Pimpinan dan Anggota DPRK, PNS, Pegawai non-PNS, Pegawai harian, dan pegawai kontrak.

(4) Rencana pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dalam Rancangan Peraturan Walikota tentang APBK.

(5) Walikota dapat melaksanakan pengeluaran setelah Peraturan Walikota tentang APBK tahun berkenaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan.

(6) Peraturan Walikota tentang APBK tahun berkenaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) wajib disampaikan kepada DPRK.

Pasal 97

(1) Apabila DPRK sampai batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (1) tidak menetapkan persetujuan bersama dengan Walikota terhadap Rancangan Qanun tentang APBK, Walikota melaksanakan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBK tahun anggaran sebelumnya untuk membiayai keperluan setiap bulan.

(2) Pengeluaran setinggi-tingginya untuk keperluan setiap bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan untuk belanja yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib.

(3) Belanja yang bersifat mengikat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan belanja yang dibutuhkan secara terus menerus dan harus dialokasikan oleh pemerintah Kota Lhokseumawe dengan jumlah yang cukup untuk keperluan setiap bulan dalam tahun anggaran yang bersangkutan seperti belanja pegawai, belanja barang dan jasa.

(4) Belanja yang bersifat wajib adalah belanja untuk terjaminnya kelangsungan pemenuhan pendanaan pelayanan dasar masyarakat antara lain pendidikan dan kesehatan dan/atau melaksanakan kewajiban kepada pihak ketiga.

Pasal 98

(1) Rencana pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 97 ayat (1) disusun dalam Rancangan Peraturan Walikota tentang APBK.

(2) Walikota dapat melaksanakan pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah Peraturan Walikota tentang APBK tahun berkenaan ditetapkan.

(3) Rancangan Peraturan Walikota tentang APBK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan dari Gubernur Aceh.

(4) Rancangan Peraturan Walikota tentang APBK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilengkapi dengan lampiran yang terdiri dari:

a. Ringkasan APBK;

b. Ringkasan APBK menurut urusan Pemerintah daerah dan organisasi;

c. Rincian APBK menurut urusan Pemerintah daerah, organisasi, pendapatan, belanja dan pembiayaan;

d. Rekapitulasi belanja menurut urusan Pemerintah daerah, organisasi, program dan kegiatan;

e. Rekapitulasi belanja daerah untuk keselarasan dan keterpaduan urusan Pemerintah Kota dan fungsi dalam kerangka pengelolaan keuangan negara;

f. Daftar jumlah pegawai per golongan dan per jabatan; g. Daftar piutang Pemerintah daerah;

h. Daftar penyertaan modal (investasi) Pemerintah daerah;

i. Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset tetap Pemerintah daerah; j. Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset lain-lain;

k. Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini;

l. Daftar dana cadangan Pemerintah daerah; dan m. Daftar pinjaman Pemerintah daerah.

Pasal 99

(1) Penyampaian Rancangan Peraturan Walikota untuk memperoleh pengesahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (3) paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak DPRK tidak menetapkan keputusan bersama dengan Walikota terhadap Rancangan Qanun tentang APBK.

(2) Apabila dalam batas waktu 30 (tiga puluh) hari kerja Gubernur Aceh tidak mengesahkan Rancangan Peraturan Walikota tentang APBK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Walikota menetapkan Rancangan Peraturan Walikota dimaksud menjadi Peraturan Walikota.

Pasal 100

Pelampauan dari pengeluaran setinggi-tingginya sebagaimana ditetapkan dalam pasal 97 ayat (1) dapat dilakukan apabila ada kebijakan pemerintah untuk kenaikan gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil, bertambahnya jumlah PNS, bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah yang ditetapkan dalam undang-undang, kewajiban pembayaran pokok pinjaman dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo serta pengeluaran yang mendesak diluar kendali Pemerintah Kota.

Pasal 101

Apabila Rancangan Qanun tentang APBK belum disampaikan dalam waktu 2 (dua) minggu sesudah batas waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal 93 ayat (1), DPRK berhak meminta penjelasan dari Walikota.

Bagian Kedua

Evaluasi Rancangan Qanun tentang APBK

Rancangan Peraturan Walikota tentang Penjabaran APBK Pasal 102

(1) Sebelum disetujui bersama antara DPRK dan Walikota, Rancangan Qanun tentang APBK dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Penjabaran APBK disampaikan kepada Gubernur Aceh untuk dievaluasi.

(2) Dokumen Rancangan Qanun tentang APBK dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Penjabaran APBK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Gubernur Aceh paling lama 3 (tiga) hari setelah selesai pembahasan di DPRK pada tingkat ketiga.

(3) Penyampaian rancangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan:

a. Rancangan Qanun tentang APBK hasil pembahasan antara DPRK dengan Pemerintah Kota dalam pembahasan tingkat ketiga;

b. Dokumen Nota Kesepakatan tentang KUA dan PPAS yang sudah ditandatangani oleh Walikota dan Pimpinan DPRK;

c. Risalah sidang jalannya pembahasan terhadap Rancangan Qanun tentang APBK; dan d. Nota keuangan dan pidato Walikota perihal penyampaian pengantar Nota Keuangan pada

sidang DPRK.

(4) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Keputusan Gubernur Aceh dan disampaikan kepada Walikota paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan dimaksud.

(5) Apabila keputusan Gubernur Aceh tentang hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) telah diterima, maka Rancangan Qanun tentang APBK dapat dilanjutkan pembahasannya pada pembicaraan tingkat keempat untuk pengambilan keputusan.

(6) Pembicaraan tingkat keempat sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah hasil evaluasi oleh Gubernur Aceh diterima atau setelah masa evaluasi berakhir sebagaimana diatur dalam perundang-undangan.

(7) Sebelum pembicaraan tingkat keempat dilaksanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6), maka TAPD bersama panitia Anggaran DPRK melakukan penyempurnaan Rancangan Qanun tentang APBK sesuai dengan hasil evaluasi Gubernur Aceh.

Pasal 103

(1) Walikota menyempurnakan Rancangan Peraturan Walikota tentang Penjabaran APBK sebagaimana dimaksud dalam pasal 102 ayat 2 berdasarkan Qanun APBK yang telah disesuaikan dengan hasil evaluasi Gubernur Aceh.

(2) Pengesahan terhadap Rancangan Peraturan Walikota sebagaimana dimaksud dalam pasal 102 ayat (4) dilakukan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya Qanun APBK.

(3) Qanun tentang APBK yang telah disetujui oleh DPRK dan Peraturan Walikota tentang penjabaran APBK disampaikan kepada Gubernur Aceh.

(4) Penyampaian Qanun tentang APBK dan Peraturan Walikota tentang Penjabaran APBK kepada Gubernur Aceh sebagaimana dimaksud pada ayat (3) selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah Qanun tentang APBK ditetapkan.

Pasal 104

(1) Apabila dalam batas waktu 15 (lima belas) hari kerja, Gubernur NAD tidak mengevaluasi Rancangan Qanun APBK sebagaimana dimaksud dalam pasal 102 ayat (1), maka pembahasan Rancangan Qanun APBK dilanjutkan dengan pembicaraan tingkat keempat untuk pengambilan keputusan penetapan APBK.

(2) Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak DPRK menetapkan Qanun tentang APBK, Walikota tidak mensahkan, maka Rancangan Qanun APBK tersebut sah menjadi Qanun.

Pasal 105

Hasil evaluasi atas Rancangan Qanun tentang APBK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 ayat (4) bersifat mengikat Walikota dan DPRK.

[

Bagian Ketiga

Penetapan Qanun tentang APBK dan Peraturan Walikota tentang Penjabaran APBK

Pasal 106

(1) Rancangan Qanun tentang APBK yang telah dievaluasi dan telah disempurnakan bersama antara Walikota dan DPRK ditetapkan menjadi Qanun tentang APBK dalam rapat paripurna DPRK.

(2) Penetapan Rancangan Qanun tentang APBK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan selambat-lambatnya satu bulan sebelum tahun anggaran dimulai.

(3) Untuk memenuhi asas transparansi, Walikota wajib menginformasikan substansi Qanun tentang APBK yang telah diundangkan dalam lembaran daerah kepada masyarakat.

(4) Berdasarkan Qanun tentang APBK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Walikota menetapkan Peraturan Walikota tentang Penjabaran APBK.

BAB VI

PELAKSANAAN APBK

Dalam dokumen BERITA DAERAH KOTA LHOKSEUMAWE (Halaman 34-38)

Dokumen terkait