• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 Dasar

Sebagaimana dijelaskan pada Pasal 10 point (1) huruf (g), (h), (i) dan (J) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi : (g) menetapkan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi di kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK; (h) melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi di kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan berita acara rekapitulasi penghitungan suara di PPK; (i) membuat berita acara penghitungan suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi; (j) menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan mengumumkannya.

6.2 Waktu dan Tempat

Waktu dan Tempat Kegiatan Rapat Pleno Penetapan Perolehan Suara dan Kursi Partai Politik serta Penetapan Calon Terpilih Anggota DPRD Kabupaten Ciamis dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014, adalah sebagai berikut :

Hari Tanggal Pukul Tempat : : : : Senin 12 Mei 2014 08.30 WIB s/d Selesai Hotel Larrisa Ciamis

LAPORAN PENYELENGARAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN 2014

327 6.3 Peserta

Kegiatan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dihadiri oleh :

1) Peserta, terdiri dari : Saksi Partai Politik, Calon Anggota DPD dan/atau Saksi Calon Anggota DPD, Panwaslu Kabupaten Ciamis, dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

2) Tamu Undangan :

• MUSPIDA Ciamis

• MUSPIDA Pangandaran.

• Ketua KPU Provinsi Jawa Barat.

• Instansi Terkait

• Ketua Partai Politik

• Akademisi 6.4 Pelaksanaan Kegiatan

Acara diawali oleh pembaca acara dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh semua tamu undangan dilanjutkan laporan penyelenggara oleh Sekretaris KPU Ciamis dan sambutan Bupati Ciamis sekaligus membuka acara secara resmi.

Masuk ke acara pokok Rapat Pleno Perolehan Kursi Partai Politik Dan Penetapan Calon Terpilih Anggota DPRD Kabupaten Ciamis, dipimpin oleh Ketua KPU Kabupaten Ciamis. Diawali dengan pengetukan palu dan pembacaan Tata Tertib, diantaranya :

1. Saksi Partai Politik, Panwaslu Kabupaten dan Tamu Undangan lainnya, diharuskan hadir di tempat paling lambat 20 menit sebelum acara dimulai.

2. Saksi Partai Politik, Panwaslu Kabupaten dan Tamu Undangan lainnya, sebelum masuk ruangan harus menandatangani absensi. 3. Saksi Partai Politik, Panwaslu Kabupaten dan Tamu Undangan

lainnya, dipersilahkan untuk menempati tempat duduk yang telah disediakan.

4. Acara Rapat Pleno dimulai dengan Pembacaan Rekapitulasi jumlah perolehan suara sah partai politik setiap Daerah Pemilihan dalam Pemilihan Umum tahun 2014 (Model EB-1).

5. Membacakan atau menampilkan Rincian jumlah perolehan suara sah setiap partai politik dan calon serta peringkat suara sah calon

LAPORAN PENYELENGARAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN 2014

328 Anggota DPRD Kabupaten Ciamis dalam Pemilu tahun 2014 (Lampiran I Model EB-1).

6. Menetapkan perolehan kursi masing-masing partai politik peserta pemilihan umum tahun 2014.

7. Penetapan perolehan kursi DPRD Kabupaten disetiap daerah pemilihan didasarkan atas Berita Acara Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara, Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara partai politik dan Rincian perolehan suara sah dan tidak sah (Model DB DPRD Kabupaten dan Model DB-1 DPRD Kabupaten).

8. Penetapan perolehan kursi partai politik dituangkan dalam Berita acara yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU Kabupaten serta saksi yang hadir (Model EB).

9. Penetapan perolehan kursi masing-masing partai politik pada setiap daerah pemilihan dilakukan dengan menetapkan Bilangan Pembagi Pemilihan (BPP).

10. BPP dihitung dengan cara total perolehan suara sah partai politik di setiap daerah pemilihan dibagi dengan jumlah kursi di daerah pemilihan tersebut.

11. Apabila BPP yang diperoleh dari hasil bagi seluruh suara sah partai politik dengan jumlah kursi disetiap daerah pemilihan yang bersangkutan menghasilkan angka pecahan, maka angka pecahan 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas dan angka pecahan dibawah 0,5 dihapuskan.

12. Penghitungan perolehan kursi partai politik setiap daerah pemilihan, dituangkan dalam formulir yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU Kabupaten (Lampiran II Model EB-1). 13. Penghitungan perolehan kursi partai politik di setiap daerah

pemilihan, dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu:

a. Penghitungan tahap pertama dilakukan dengan cara membagi jumlah suara sah yang diperoleh setiap partai politik dengan BPP, dengan ketentuan:

1. Apabila suara sah suatu partai politik sama atau lebih dengan BPP maka partai politik tersebut memperoleh kursi.

2. Apabila dalam penghitungan sebagaimana dimaksud masih terdapat sisa suara, maka sisa suara tersebut akan dihitung dalam penghitungan tahap kedua.

LAPORAN PENYELENGARAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN 2014

329 3. Sisa suara sebagaimana diatas, adalah hasil penghitungan suara sah suatu partai politik dikurangi perkalian dari kursi yang diperoleh pada peghitungan tahap pertama dengan BPP.

4. Apabila suara sah suatu partai politik tidak mencapai BPP, maka partai politik tersebut tidak memperoleh kursi pada penghitungan tahap pertama, selanjutnya jumlah suara sah partai politik tersebut menjadi sisa suara dalam penghitungan kursi tahap kedua.

b. Penghitungan tahap kedua dilakukan apabila masih terdapat sisa kursi dalam penghitungan tahap pertama dengan cara membagikan sisa kursi yang belum terbagi satu persatu sampai habis kepada partai poilitik berdasarkan sisa suara terbanyak. 14. Penetapan calon terpilih anggota DPRD Kabupaten didasarkan

atas perolehan kursi partai politik dan suara sah nama calon yang tercantum dalam DCT anggota DPRD Kabupaten di setiap daerah pemilihan.

15. Penetapan calon terpilih anggota DPRD Kabupaten disetiap daerah pemilihan didasarkan atas peringkat suara sah terbanyak pertama, kedua ketiga dan seterusnya yang diperoleh setiap calon anggota DPRD Kabupaten sesuai perolehan kursi partai politik pada daerah pemilihan yang bersangkutan.

16. Saksi, panwaslu kabupaten dan undangan lain melalui Panwaslu kabupaten dapat menyatakan keberatan terhadap penetapan calon terpilih anggota DPRD kabupaten yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dan ketua KPU Kabupaten dengan persetujuan anggota KPU Kabupaten memberi penjelasan dan apabila terbukti terdapat kekeliruan segera dilakukan perbaikan.

17. Pernyataan keberatan sebagaimana dimaksud dicatat dalam formulir pernyataan keberatan saksi dan/atau kejadian khusus dalam penetapan hasil pemilu, perolehan kursi partai politik dan penetapan calon terpilih anggota DPRD Kabupaten (Model EB-2) yang ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU Kabupaten serta dibubuhi cap.

18. Pernyataan keberatan sebagaimana dimaksud tidak menghalangi proses penetapan calon terpilih anggota DPRD Kabupaten.

LAPORAN PENYELENGARAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN 2014

330 19. Saksi partai politik yang hadir dan panwaslu kabupaten diberikan

salinan:

a. Berita Acara tentang penetapan perolehan suara dan kursi partai politik serta penetapan calon terpilih anggota DPRD Kabupaten yang telah ditanda tangani oleh ketua dan anggota KPU Kabupaten serta saksi dan telah dibubuhi cap (Model EB). b. Rekapitulasi jumlah perolehan suara sah partai politik dalam

pemilihan umum tahun 2014 (Model EB-1).

c. Rincian jumlah perolehan suara sah setiap partai politik dan calon anggota DPRD Kabupaten dalam pemilihan umum tahun 2014 (Lampiran I Model EB1).

d. Penghitungan perolehan kursi partai politik dalam pemilihan umum tahun 2014 (Lampiran II Model EB1).

e. Pernyataan keberatan saksi dan atau kejadian khusus (Model EB-2).

f. Daftar calon terpilih anggota DPRD Kabupaten Ciamis dalam pemilihan umum tahun 2014 (Model EB-3).

20. KPU Kabupaten mengumumkan nama-nama calon terpilih anggota DPRD Kabupaten secara luas kepada masyarakat melalui papan pengumuman, website KPU Kabupaten atau media cetak dan media elektronik.

21. Saksi partai politik, panwaslu Kabupaten dan tamu undangan lainnya diwajibkan untuk menjaga ketertiban dan kesopanan.

Demikian tata tertib rapat pleno penetapan perolehan suara dan kursi partai politik serta penetapan calon terpilih anggota DPRD Kabupaten Ciamis dalam pemilihan umum tahun 2014.

1. PEMBACAAN BERITA PENETAPAN PEROLEHAN

SUARA DAN KURSI PARTAI POLITIK SERTA

PENETAPAN CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD

KABUPATEN CIAMIS DALAM PEMILU ANGGOTA DPR,