• Tidak ada hasil yang ditemukan

TM-4: Jembatan Pasar BaruTR-4: Kelor

Langkah 5-3-2: Penetapan Pengendalian

Kabupaten/Kota akan menetapkan Pengendalian yang didasarkan pada rencana pengurangan beban pencemaran yang telah dipersiapkan dan menyediakan program pengendalian pencemaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal menetapkan pengendalian pencemaran, Cara pengendalian beban pencemaran akan dibagi menjadi cara langsung dan tidak langsung.

VI. Di samping itu, Undang-Undang perlindungan dan pengelolaan lingkungan No.32, 2009 menetapkan ketentuan pidana seperti hukuman penjara dan denda.

Pendekatan infrastruktur adalah menerapkan sistem pengolahan air limbah dan sistem pengolahan air limbah domestik berbasis masyarakat dan industri skala kecil bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Tabel 1.11. menunjukkan Pengendalian beban pencemaran secara langsung serta tujuan dan fungsinya.

Tabel 1.11. Pengedalian Beban Pencemaran Secara Langsung Pengendalian

Pencemaran

Sistem

berkaitan Fungsi dan Tujuan

Sistem Otonomi dan Kepatuhan Lingkungan

Semua pemicu /penghasil pencemaran diatur oleh pengelola lingkungan yang berwenang melalui AMDAL atau UKL-UPL dan perlindungan lingkungan mereka untuk memenuhi persyaratan perlindunmgan lingkungan Sistem

Pemeriksaan lingkungan

Pemeriksaan lingkungan dilakukan oleh manajemen lingkungan berwenang untuk memeriksa status kepatuhan, bila diperlukan.

Sistem Sangsi administrasi

Sangsiadministatif yang ketat terhadap penghasil pencemaran yang melanggar persyaratan untuk perlindungan lingkungan hidup diberlakukan untuk mencegah pelanggaran berulang-ulang

Pendekatan Regulator

Izin lingkungan

Ijin usaha eksploitasi mineral, pembuangan air limbah ke sumber air /badan air penerima dan lain-lain berikan oleh pihak berwenang, pengecekan yang berhubungan dan hukuman dikenakan kepada pelanggar.

Pembangunan Infrastruktur

Pengembangan system

pembuangan

Pengembangan Fasilitas air limbah dengan instalasi pengolahan untuk mengumpulkan dan mengolah air limbah domestic perkotaan

pengolahan air limbah berbasis masyarakat

Pengembangan System pengolahan berbasis

masyarakat seperti tangki septik untuk mengumpulkan dan mengolah air limbah domestic perkotaan dan pedesaan Peningkatan system pengolahan air limbah yang ada

Peningkatan System pengolahan air limbah yang ada seperti system pengumpulan air limbah dari tangki septic dan pemeliharaan tangki septik

(3) Pertimbangan dan Pemilihan Pengendalian beban Pencemaran tambahan Secara Tidak Langsung

Pengendalian beban pencemaran seperti pendekatan Ekonomi, pendekatan perbaikan secara teknik, peningkatan kesadaran dapat dilakukan untuk mengurangi beban pencemaran. Pendekatan-pendekatan tersebut adalah pengendalian beban pencemaran tambahan. Pendekatan-pendekatan tersebut merupakan pengendalian yang diperlukan untuk mengurangi beban pencemaran dalam jangka panjang terutama setelah penerapan pengendalian beban pencemaran secara langsung.

Tabel 1.12. menunjukkan pengendalian beban pencemaran tidak langsung serta tujuan dan fungsinya

Tabel 1.12. Pengendalian Beban Pencemaran Tidak Langsung Pengendalian

Pencemaran

Sistem

Berkaitan Fungsi dan Tujuan

Sistem Pembiayaan Air Limbah

Biaya air limbah sesuai dengan beban pencemar yang terkumpul dari semua penghasil air limbah domestik atau limbah industri, dan insentif ekonomi untuk mengurangi beban pencemaran diberikan kepada

penghasil pencemaran air limbah industri. Lebih jauh lagi, hukuman dikenakan kepada penghasil pencemaran yang tidak mau membayar atau tidak memenuhi baku mutu limbah cair Sistem Penggunaan Lahan terencana (RTRW)

Perencanaan penggunaan lahan untuk perlindungan lingkungan diberikan oleh instansi yang berwenang Pendekatan

Ekonomi

Sistem Pajak terencana

Pengelolaan Pajak terencana untuk tindakan

perlindungan lingkungan diberikan oleh instansi yang berwenang Sistem Produksi Bersih (Termasuk EMS)

Penerapan produksi bersih untuk mengurangi beban pencemaran di lini produksi dipromosikan (terutama di sector produksi yang mengawali system ini)

System Pemberian Praktik yang baik

Praktek-praktek yang baik yang disebarluaskan melalui pengakuan secara periodic untuk teknologi dan praktek memperkecil pencemaran Renovasi Pendekatan Teknis Sistem Promosi yang berhubungan dengan layanan lingkungan

Penyebarluasan Informasi tentang institusi khusus yang menangani pengukuran dan analisis kualitas

air,konsultasi, perancangan, konstruksi, dan lain-lain

System Peringkat kinerja lingkungan

Kinerja lingkungan perusahaan akan dinilai berdasarkan pemantuan yang dinilai dan dirating secara mandiri mandiri, dan hasilnyaterbulka untuk umum

System

pengungkapan informasi lingkungan

Informasi pengelolaan lingkungan seperti pemantauan kualitas air, praktek-praktek yang baik, ketidaksesuain dan pelanggaran terbuka untuk umum melalui berbagai media

Pendekatan Kesadaran

Kesadaran Sistem

Sosialisasi peningkatan Kesadaran bagi penghasil pencemaran (produksi manufaktur, industry skala kecil,dll) dan masyarakat umum

Pembuatan Proyek Penanggulangan

Bentuk-bentuk tindakan yang diperlukan untuk pengendalian telah dikembangkan pada langkah 5-3-2. Kabupaten/Kota memeriksa kembali tindakan- tindakan tersebut untuk membentuk rencana aksi untuk pengendalian dengan muatan yang lebih jelas dan spesifik.

Dalam membuat rencana-rencana aksi pengendalian, rencana-rencana tersebut harus didefinisikan dengan jelas sekurang-kurangnya melalui spesifiksi berikut:

- Tujuan,

- Periode Proyek - Badan pelaksana

- Daerah yang ditargekan dan fasilitas - Kegiatan, dan

- Sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaannya.

Sebagai sungai tingkat nasional,seperti Sungai Cisadane, jejaring pemantauan kualitas air perlu dikembangkan melalui koordinasi antara pemerintah dan institusi- institusi daerah yang berkepentingan. Jejaring perlu dioptimalkan dengan pembagian lokasi dan frekuensi serta data pemantauan. Working Group (W/G) perlu meninjau ulang pemantauan kualitas air yang yang ada seperti realokasi stasiun pemantauan, meningkatkan frekuensi/item pemantauan untuk mengidentifikasi efektivitas kegiatan pengendalian pencemarani.

Sebagai contoh, jika sebuah stasiun pemantauan untuk mengidentifikasi efektivitas kegiatan pengendalian pencemaran tidak termasuk kegiatan pemantauan yang ada, maka W/G harus mempertimbangkan kembali realokasi stasiun pemantauan melalui koordinasi dengan sistem jejaring pemantauan yang ada.

Pemantauan kualitas air memiliki berbagai macam tujuan seperti ditunjukkan pada item berikut dan Gambar 1.23.

a. Lokasi baseline di sungai yang belum terkontaminasi (Referensi) b. Lokasi hilir pertemuan anak sungai (Referensi)

c. Lokasi perbatasan antara Kabupaten / Kota (Referensi)

d. Parameter kualitas air sesuai dengan Standar Kualitas Air atau Kelas Air. (Referensi)

e. Lokasi hilir saluran pembuangan limbah (Pengendalian Pencemaran)

f. Lokasi dari dampak pencemaran dari berbagai sektor (Pengendalian Pencemaran) g. Lokasi pengambilan air baku untuk air minum atau untuk tujuan lain. (Pengendalian

Penggunaan Air)

Dokumen terkait