• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN OPERASIONAL POLIKLINIK REHABILITASI MEDIK PADA RUMAH SAKIT ANANDA BEKASI

4. Penetapan Tarif Pelayanan Kesehatan

Dalam penetapan tarif pelayanan kesehatan, ini tergantung atau sesuai dengan keputusan dari pemilik tunggal Poli RM RS Ananda sendiri yaitu dr Syarief Hasan Lutfie, SpRM. Sebagai orang yang berwenang menetapkan kebijakan-kebijakan pada oleh Poli RM, maka dalam menetapkan biaya yang akan dibebankan pada pasien pun harus sesuai dengan keputusan beliau.

Adapun yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan tarif yang dibebankan kepada pasien, beliau melihat kepada tarif yang diberlakukan poli RM

17

Neni Apriyanti, Koordinator & Fisioterapis Poli RM RS Ananda Bekasi, Wawancara Pribadi, 4 September 2006

yang ada di sekitar daerah Bekasi khususnya dan yang ada di sekitar Jakarta pada umumnya, ini pun disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat sekitarnya. 18 5. Pengawasan, Pelaporan dan Evaluasi

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa poli RM pada Rumah Sakit Ananda Bekasi dipimpin dan dikelola oleh seorang dokter spesialis rehabilitasi medik. Beliau juga sebagai pemilik saham tunggal. Untuk pengawasan operasional rehabilitasi sehari-hari beliau menunjuk seorang koordinator sekaligus tenaga fisoterapis yang bertugas memantau poli RM setiap harinya, dan juga membuatkan laporan pendapatan serta pemasukan dan penggunaan obat, untuk kemudian setiap bulannya dilaporkan kepada pemilik poli RM untuk diperiksa dan diteliti.

Penunjukan seorang koordinator dilakukan karena pemiliknya tidak dapat setiap hari dan setiap saat mengawasi dan memantau kegiatan serta perkembangan yang dialami dalam poli RM dikarenakan beliau memiliki tugas-tugas lain yang tidak dapat ditinggalkan. Tetapi dalam waktu-waktu tertentu, beliau juga berpraktek sebagai dokter spesialis pada poli RM pada Rumah Sakit Ananda.

Ada dua macam bentuk laporan dalam poli RM yang dibuat oleh koordinator poli RM yaitu laporan keuangan dan laporan penggunaan obat berikut akan penulis uraikan lebih terperinci

18

dr. Syarief Hasan Lutfie, Pemilik Poli RM RS Ananda Bekasi, Wawancara Pribadi, Bekasi 11 September 2006.

a) Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat oleh koordinator poli RM dalam sebuah buku besar dengan periode dari tanggal 26 hingga tanggal 25 pada tiap bulannya. Metode yang digunakan dalam pencatatan sangat sederhana karena tidak menggunakan istilah-istilah akuntansi maupun aturan baku dalam sebuah laporan yang biasa dipakai dalam sebuah laporan keuangan baku. Di bawahnya juga diberikan keterangan-keterangan mengenai laporan yang ada di atasnya.

Secara garis besar ada beberapa poin yang dapat dilihat pada laporan keuangan tersebut antara lain yaitu :

1) Pendapatan konsultasi dokter setelah dipotong 20% untuk Rumah Sakit, dari pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.

2) Pendapatan Fisioterapi dari pasien rawat inap dan pasien rawat jalan setelah dipotong 30% untuk Rumah Sakit.

3) Pendapatan Okupasi terapi dari pasien rawat inap dan rawat jalan setelah dipotong 25% untuk Rumah Sakit

4) Pendapatan Terapi Wicara dari pasien rawat inap dan rawat jalan setelah dipotong 25% untuk Rumah Sakit.

5) Insentif atau gaji yang dikeluarkan untuk tenaga fisioterapi, terapi wicara dan okupasi terapi ditambah uang transpor/uang jalan yang diberikan setiap bulannya.

6) Kekurangan yang belum diterima oleh poli RM dari pasien yang masih dirawat ketika tutup buku dilakukan19.

b) Laporan pemasukan dan penggunaan obat

Pada laporan pemasukan dan penggunaan obat juga menggunakan periode yang sama yaitu dari tanggal 26 – 25 tiap bulannya. Disini dijelaskan jumlah obat yang masuk dari tanggal 26-25 yang digunakan dalam pemberian terapi kepada pasien bersamaan dengan penggunaan alat.

Laporan-laporan ini kemudian diserahkan kepada pemilik poli RM secara berkala tiap bulan pada tanggal 5 setiap bulannya untuk diperiksa dan diteliti, hal ini dilakukan setelah uang hasil pendapatan Poli RM selama satu bulan diberikan oleh pihak Rumah Sakit. Apakah sesuai antara laporan dan uang yang diterima oleh dokter rehab medik.

Evaluasi dilakukan sebulan sekali bersamaan dengan pemeriksaan laporan dari koordinator poli RM yang dilakukan oleh pemilik poli RM. Sedangkan untuk evaluasi yang lebih besar diadakan setiap enam bulan sekali, evaluasi ini biasanya diadakan di rumah pemilik Poli RM, tenaga terapis pada poli RM RS Ananda dikumpulkan beserta dengan tenaga terapis poli RM lain milik beliau yang kini berjumlah sekitar empat buah poliklinik dan tersebar di daerah Bekasi, Cikarang dan Tambun. Dalam evaluasi enam bulanan ini dibahas mengenai masalah-masalah intern antara pegawai Poli RM, kendala-kendala yang dialami dalam pelayanan, pelaporan mengenai alat-alat, cara ini dilakukan antara lain untuk

19

mendekatkan antara pemilik poli RM dengan pegawainya dan antara sesama pegawai, sehingga tercipta suasana kekeluargaan dan kebersamaan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kinerja mereka dalam melayani pasien.

B Analisa Operasional Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Ananda Bekasi Berlandaskan pada Konsep Manajemen yang Islami

Konsep manajemen sudah sepatutnya dibangun berlandaskan pada suatu ideologi yang memberikan tujuan, ketetapan dan prinsip-prinsip sehingga manajemen Islami merupakan kumpulan dan ketetapan dan prinsip-prinsip yang seterusnya berproses menuju pencapaian tujuan dan dengan Islam sebagai dasar yang dapat mengujinya secara obyektif.20

Hukum dalam ajaran Islam ada lima kategori, yaitu wajib, sunah, haram, mubah dan makruh. Bila dilihat dari materinya, hukum Islam dapat berbentuk ibadat dan dapat berbentuk adat, sesuatu perbuatan ibadat tidak boleh dilakukan kecuali ada dalil atau ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur’an atau Hadis bahwa perbuatan itu boleh dilakukan. Sedangkan perbuatan adat adalah semua perbuatan yang boleh dilakukan kecuali ada ketentuan dalam Al-Qur’an dan Hadis, yang menyatakan perbuatan itu tidak boleh dilakukan

Semua aktivitas yang dilakukan diluar ibadat maka termasuk perbuatan adat, yaitu perbuatan yang bersifat duniawi yang boleh dan dapat dilakukan dengan bebas

20

waktunya sepanjang tidak ada larangan di dalam Al-Qur’an dan Hadis, dan tidak bertentangan dengan aturan-aturan akhlak. 21

Allah SWT tidak melarang umatnya baik secara individu maupun bersama-sama untuk melakukan segala macam aktifitas ekonomi selama cara-cara yang mereka lakukan tidak bertentangan atau melanggar nilai-nilai syariah yang telah ditetapkan Allah SWT dalam Al-Qur’an dan yang dicontohkan oleh sunah Rasulullah Saw.

Pada prinsipnya poli RM merupakan produsen jasa kesehatan. Poli RM memproduksi suatu bentuk jasa kesehatan untuk ditawarkan kepada masyarakat umum yang membutuhkan dengan mendapatkan kompensasi atas jasa kesehatan yang telah diberikan. Hal ini tidaklah bertentangan dengan ajaran Islam karena Islam meperbolehkan umatnya untuk memproduksi atau menghasilkan barang maupun jasa yang dihalalkan serta tidak memudharatkan orang lain, dan cara-cara dalam menghasilkannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Islam.

Melihat dari Produk poli RM berupa jasa kesehatan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, tidaklah bertentangan dengan ajaran Islam karena prinsipnya adalah perniagaan atau jual beli. Berikut akan dipaparkan prinsip-prinsip dari manajemen operasional poli RM yang digunakan dalam menghasilkan jasa

21

Drs.Ek, Mochtar Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, (Jakarta: Penerbit Bhratara Karya Aksara, 1986) hal.32

kesehatan ditinjau dari nilai-nilai Islam yang ada berdasarkan Al-Qur’an dan Sunah Rasulullah Saw.

Dokumen terkait