• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengadaan bahan pustaka

Dalam dokumen MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PERPUSTAKAAN (Halaman 67-71)

BAB IV MANAJEMEN PENGEMBANGAN KOLEKSI

E. Pengadaan bahan pustaka

Pengadaan bahan pustaka merupakan rangkaian dari kebijkan pengembangan koleksi perpustakaan. Semua kebijakan pengembangan koleksiakhirnya muaranya adalah pengadaan bahan pustaka. Dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka, perpustakaan terikat dan sekaligus di pandu oleh rambu-rambu yang tertuang dalam kebijakan pengembangan koleksi. Koleksi mana yang menjadi prioritas pengadaan pengadaan sudah ditentukan dalam kebijakan pengembangan koleksi. Dengan demikian arah pengembangan koleksisudah jelas. Hal ini penting dilaksanakan dengan tujuan untuk menghindari buku atau jenis lainnya yang sebenarnya kurang bermanfaat bagi pengguna perpustakaan masuk ke dalam jajaran koleksi.

Menurut Darmono (2001 : 58 ) secara umum pengadaan bahan pustaka di lingkungan perpustakaan mencakup 3 kegiatan utama yaitu :

1) Pemilihan atau seleksi bahan pustaka.

2) Pengadaan bahan pustaka melalui pembelian, tukar –

menukar,penerimaan hadiah dan penerbitan sendiri oleh

perpustakaan.

3) Inventarisasi bahan yang telah diadakan serta statistik pengadaan

bahan pustaka.

Secara umum pengadaan bahan pustaka di lingkungan

perpustakaan dilakukan melalui pembelian, hadiah, maupun melalui tukar-menukar. Hadiah dapat dari perorangan ataupun dari lembaga. Pengadaan atau akuisisi dilakukan oleh bagian pengadaan. Bagian ini tidak semata-mata betanggung jawab terhadap pengadaan koleksi saja, tetapi juga bertanggung jawab atas hal-hal berikut:

Manajemen Pengembangan Koleksi

1) Pengadaan atau pengembangan koleksi.

2) Pemecahan persoalan-persoalan yang muncul dalam

pemesanan bahan pustaka.

2) Pembuatan rencana pemilihan bahan pustaka yang

terus-menerus penerbitan-penerbitan bibliografi.

3) Berusaha memperoleh bahan-bahan reproduksi apabila bahan

aslinya sudah tidakdiperboleh (buku-buku out of print),tetapi sangat diperlukan pemakai.

4) Mengadakan hubungan dengan para pedagang atau penyalur

buku.

5) Mengawasi penerimaan hadiah dan tukar-menukar bahan

pustaka.

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi ( 2004 : 54 ) cara pengadaan bahan pustaka yang biasa digunakan adalah melalui :

a) Pembelian.

b) Sumbangan/hadiah.

c) Tukar menukar.

1. Pembelian

Proses pembelian adalah salah satu cara yang efektif karena perpustakaan memilih bahan pustaka apa yang paling cocok untuk dijadikan sebagai koleksi. Pembelian ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

b) Toko Buku

Pembelian bahan pustaka secara langsung ke toko buku banyak dilakukan oleh perpustakaan yang jumlah dananya relative sediktit. Pembelian dengan cara ini biasanya dilakukan untuk judul dan eksemplar yang tidak banyak.

Kekurangan yang umumnya terjadi pada pembelian bahan pustaka ke toko buku adalah :

1) Tidak semua subjek atau judul yang dibutuhkan

perpustakaan tersedia di toko buku.

2) Toko buku tida selalu bisa ditemukan di setiap kabupaten

Manajemen Pengembangan Koleksi

2) Toko buku yang terdapat di kota kecil pada umumnya

hanya menyediakan bahan pustaka yang berbahasa Indonesia.

3) Tidak semua pesanan bahan pustaka dari satu perpustakaan

dapat dipenuhi dari satu toko buku saja.

c) Penerbit

Pembelian bahan pustaka juga dapat dilakukan melalui penerbit, baik dalam negeri maupun luar negeri. Penerbit di Indonesia biasanya melayani pemesanan dari perpustakaan. Meskipun demikian, penerbit asing umumnya tidak melayani perpustakaan. Biasanya hanya melayani pembelian dari toko buku ataupun penjaja sehingga perpustakaan Indonesia harus membeli melalui toko buku.

Pemesanan bahan pustaka secara langsung ke penerbit dapat dilakukan apabila judul-judul yang dibutuhkan betul-betul diterbitkan oleh penerbit tersebut. Untuk mengetahui hal ini perpustakaan dapat memanfaatkan katalog penerbit yang dikeluarkan penerbit sehingga bahan pustaka yang akan diadakan dapat dipesan langsung dari penerbitnya.

d) Melalui agen buku

Selain pembelian ke toko buku dan penerbit, perpustakaan juga dapat membeli buku melalui agen buku yang biasa disebut dengan jobber atau vendor. Agen buku ini berperan sebagai mediator antara perpustakaan dan penerbit, terutama untuk pengadaan bahan pustaka terbitan luar negeri.

2. Sumbangan/Hadiah

Bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan kadang-kadang diperoleh melalui hadiah. Bahan pustaka yang diperoleh lewat hadiah sangat penting untuk mengembangkan koleksi perpustakaan. Perpustakaan yang menerima bahan pustaka berupa hadiah dapat menghemat biaya pembelian.

Koleksi bahan pustaka yang berupa hadiah yang diperoleh secara langsung dari penyumbang atau diminta. Menurut Pedoman

Manajemen Pengembangan Koleksi

Perpustakaan Perguruan Tinggi ( 2004 : 55 ) perpustakaan yang menerima bahan hadiah secara langsung perlu :

a) Meneliti semua kiriman bahan perpustakaan dan

mencocokkanyadengan surat pengantarnya.

b) Memilih bahan perpustakaan hadiah yang di butuhkan.

c) Menyisihkan bahan perpustakaan hadiah yang tidak

diperlukan.

Perpustakaan yang meminta hadiah bahan perpustakaan perlu :

a) Menyusun daftar bahan perpustakaan yang diperlukan.

b) Mengirimkan surat permohonan bahan perpustakaan

hadiah dan setelah bahan perpustakaan diterima.

c) Memerikasa dan mencocokkan daftar kiriman bahan

perpustakaan hadiah dengan surat pengantarnya.

d) Mengirimkan kembali surat pengantar disertai ucapan

terima kasih.

e) Mengolah bahan perpustakaan hadiah yang diterima

seperti pengolahan bahan perpustakaan biasa.

3. Tukar-Menukar

Pengadaan bahan pustaka ini dilakukan secara terencana karena biasanya pertukaran dilakukan adanya kerjasama antar perpustakaan. Pertukaran bahan pustaka dapat dilakukan apabila perpustakaan memiliki jumlah eksemplar yang terlalu banyak dan sejumlah koleksi yang tidak dapat diperlukan lagi tetapi dibutuhkan oleh perpustakaan lain. Proses tukar-menukar sangat jarang dilakukan bila dibandingkan dengan pengadaan bahan pustaka dengan cara pembelian, hadiah dan sumbangan.

Pertukaran bahan pustaka antar perpustakaan mempunyai beberapa tujuan, yaitu untuk memperoleh bahan pustaka tertentu yang tidak dapat dibeli di toko buku, penerbit, agen, atau yang tidak dapat diperoleh karena alasan lain sehingga hanya bisa didapatkan melalui pertukaran.

a) Melalui pertukaran akan member jalan bagi perpustakaan

Manajemen Pengembangan Koleksi

b) Dengan pertukaran akan member peluang untuk

mengembangkan kerja sama yang baik antar

perpustakaan.

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:55) perpustakaan yang melakukan pertukaran bahan perpustakaan perlu:

1) Mendaftar bahan perpustakaan yang akan dipertukarkan.

2) Mengirimkan daftar penawaran disertai persyaratannya.

3) Menerima kembali daftar penawaran yang sudah dipilih

pemesan.

4) Mencatat alamat pemesanan.

5) Menyampaikan bahan perpustakaan yang dipilih oleh

perpustakaan atau lembaga yang memesannya.

Dalam dokumen MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PERPUSTAKAAN (Halaman 67-71)

Dokumen terkait