• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kegiatan Pengusahaan

5.1.1 Pengadaan bibit

5.1.1.2 Pengadaan bibit secara cutting

Target bibit yang akan dihasilkan secara cutting tahun 2009 adalah 22.800.000 batang bibit tanaman Acacia crassicarpa. Jumlah bibit yang telah dihasilkan dari Januari –Maret 2009 adalah 11.484.576 batang bibit. Kondisi bibit yang diproses dengan cara cutting disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Kondisi bibit yang akan dipindahkan ke rooting area

Pembibitan dengan cara cutting merupakan kegiatan pembibitan dengan menggunakan cara vegetative (cloning). Tanaman induk (mother plant) merupakan jenis tanaman unggulan dan merupakan rekomendasi dari pihak R&D sehingga diharapkan bibit yang akan dihasilkan akan mempunyai sifat genetik tanaman induk. Mother plant merupakan tanaman induk yang akan menghasilkan tunas, dimana tunas tersebut akan dijadikan bibit cutting. Adapun kegiatan pembibitan secara cutting adalah kegiatan di production house meliputi sterilisasi media, pemasukan tunas ke dalam tube, dan pemupukan dimana pupuk langsung dicampur dengan media. Kemudian bibit akan dipindahkan ke rooting area dengan tujuan agar tanaman dapat berakar dan dapat berkembang dengan baik.

Kegiatan yang dilakukan selama di rooting area adalah membuang tunas yang gagal atau mati, penyiraman tanaman, dan pengambilan dan pemberantasan gulma (weeding). Setelah dari rooting area bibit akan dipindah ke growing area. Kegiatan yang dilakukan di growing area untuk cutting hampir sama dengan

kegiatan yang di growing area untuk seedling, yakni kegiatan penjarangan (spacing), pemupukan, penyiraman bibit berdasarkan kebutuhan, sensus dan culling, dan seleksi tanaman yang memenuhi standar yang ditetapkan. Bibit-bibit yang telah memenuhi persyaratan dikirim ke areal penanaman. Prestasi kerja untuk pengadaan bibit secara seedling dan cutting dapat dilihat pada Tabel 10 dan Tabel 11.

Prestasi kerja total untuk pengadaan bibit selama setahun untuk pembibitan dengan seedling adalah 50.292,00 HOK/tahun. Prestasi kerja untuk pembibitan dengan cutting adalah 47.895,12 HOK/ tahun. Total prestasi kerja untuk pengadaan bibit di Pelalawan Nursery Center adalah 98.187,12 HOK/tahun. Selain sektor Pelalawan, Pelalawan Nursery Center juga akan menjual bibit ke sektor Langgam, Mandau, Tasik dan Ukui. Sektor-sektor tersebut mempunyai jenis tanah yang sama dengan Pelalawan yakni jenis tanah gambut.

Tabel 10. Prestasi kerja pengadaan bibit secara Seedling

Kegiatan HTI Prestasi Kerja (HOK/tahun)

Seedling 50292,00

Persiapan tube dan tray

2.496,00

Pengumpulan tube dan tray dari areal terbuka 1.248,00

Bongkar - muat tube dan tray ke pencucian tray 1.248,00

Production : 106 kg seeds/bulan : 5 beds/hari 7.176,00

Pencucian trays 936,00

Pengayakan media 1.248,00

Pencampuran media, pengaturan tray, operator mesin,

penutupan, dipping 2.808,00

Penaburan manual 2 624,00

Pemindahan ke germination area 1.560,00

Germination House : 106 kg seeds/bulan : 5 beds/hari 8.892,00

Penyulaman 3.120,00

Konsolidasi I 780,00

Penaburan manual 1.248,00

Konsolidasi II dan P&D (Pest and disease) 1.560,00

Hygiene dan penyiraman A&F 2.184,00

Open Area 2.6736,00

Pemindahan ke areal terbuka 1.872,00

Penjarangan 66 % (umur 5 minggu) dan Penilaian kualitas 2.808,00 Penjarangan 75 % (umur 7 minggu) dan Pemisahan (culling) 2.808,00 Seleksi tanaman, pemisahan tanaman mati dan yang kerdil 5.832,00

Pengepakan dalam box 2.184,00

Pemindahan tanaman kualitas 3, rata-rata 2 beds / hari 1.248,00 Penyemprotan bahan kimia untuk penyakit dan pestisida 1.872,00

Pemupukan 1.872,00

Operator boom 1.248,00

Penyiraman manual untuk tanaman yang di letakkan di tanah 1.248,00 Penyehatan untuk tanaman yang di letakkan di tanah 1.872,00

Sterilisasi cabang 1.872,00

Tabel 11. Prestasi kerja kegiatan pengadaan bibit secara cutting

Kegiatan pembibitan dengan cutting Prestasi kerja (HOK/tahun) Cutting 47.895,12 Produksi Persiapan media 1.872,00 Pengayakan media 833,04 Pemadatan manual 312,00 Pemanenan bibit 4.798,56

Transfer dari mother plant ke production house 624,00

Persiapan pemotongan 6.842,16

Pengaturan pemotongan 3.419,52

Pemindahan ke rooting area 1.301,04

Pemindahan ke open area 1.301,04

Granular 2708,16

Penjarangan 4.062,24

Pemisahan dan sensus 2.184,00

Penyeleksian 3.981,12

Pemupukan 4.056,00

Penyemprotan pestisida untuk penyakit (P&D) 1.560,00

Penyiraman manual 1.248,00

Pengukuran kekompakan akar 936,00

Penunjang Pembersihan Tray 708,24 Pembersihan Nozzle 624,00 Ex Media 780,00 Pemeliharaan 1.248,00 Pelabelan 312,00 Pemeliharaan MPH 1.248,00

5.1.2 Penanaman

Kegiatan penanaman tahun 2009 merupakan bekas tebangan tahun 2008 dan sisa areal yang belum ditanam tahun 2008. Target luas areal yang akan ditanam pada tahun 2009 di sektor Pelalawan adalah 2850 Ha. Areal yang akan ditanam harus lulus HQA (harvesting Quality Asessment) yakni untuk menentukan layak atau tidaknya suatu areal ditanam. Syarat kelulusan HQA tercapai apabila areal sudah bersih, tidak ada kayu, titik tanam (planting point) tidak hilang. Kegiatan HQA dilakukan oleh departemen Harvesting akan tetapi biaya dilimpahkan ke departemen Plantation.

Penanaman merupakan suatu kegiatan menanam tanaman utama dengan metode dan cara tertentu. Penanaman dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu bagian yang pertama adalah bagian pengembangan (development) yakni meliputi persiapan lahan (pre plant spraying), tanam, pemupukan, dan penyulaman. Bagian yang kedua adalah bagian pemeliharaan yakni pemberantasan hama (weeding) dan singling (pemotongan cabang yang bersaing dengan batang utama).

Kegiatan persiapan lahan merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum penanaman bibit dilakukan meliputi pemberantasan gulma yang terdapat pada areal yang akan ditanaman dan penilaian kelayakan lahan untuk ditanaman. Pemberantasan gulma dilakukan dengan penyemprotan pada gulma (Pre plant spraying). Penyemprotan gulma biasanya hanya dilakukan sekali saja yakni sebulan sebelum penanaman (weeding 0). Pada areal gambut (peat land) jenis gulma yang sering ditemukan adalah jenis paku-pakuan.

Areal yang sudah yang sudah memenuhi persyaratan HQA akan ditanam dengan tanaman pokok Acacia crassicarpa dengan jarak tanam 3m x 2,5m dan kedalaman lubang tanam adalah 30 cm x 30 cm. Jarak ini merupakan jarak ideal bagi pertumbuhan tanaman di areal gambut dan memudahkan pemanenan nantinya. Untuk memudahkan proses penanaman bibit maka digunakan tali ajir sehingga bibit yang ditanam tetap lurus dan teratur. Kegiatan penanaman ini juga sekaligus dilakukan kegiatan pemupukan.

Ketika bibit selesai ditanam maka langsung dipupuk dengan menggunakan pupuk Rock Phospat, MOP, dan micro nutrient ( Fertibore dan Zinc cope). Tabel prestasi kerja untuk kegiatan penanaman dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Prestasi kerja kegiatan penanaman

Kegiatan Besar Prestasi

Kerja (HOK/Ha)

Total HOK Penanaman

15,75

Infield drain 2,00

Cross field drain dan Mid drain 2,00

Survey boundary 0,75

Pre plant spraying 1,00

Penanaman bibit 4,00

Pemupukan

Rock Posphat 1,00

KCL (MOP) 1,00

Fertibore (sambil membawa tugal) 1,50

Zinc cop (sambil membawa tugal) 1,50

Penyulaman 1,00

Kegiatan blanking (penyulaman) dilakukan setelah umur bibit setelah ditanam 1 bulan. Kegiatan blanking bertujuan untuk menyiangi tanaman yang mati dan menggantinya dengan bibit yang baru. Total prestasi kerja untuk kegiatan penanaman adalah 15,75 HOK/Ha.

5.1.3 Pemeliharaan

Areal pemeliharaan tahun 2009 terdiri dari areal penanaman tahun 2008 dan 2009. Kegiatan pemeliharaan terdiri dari penyemprotan bahan kimia (weeding rotation) untuk membunuh gulma yang ada pada areal tanaman. Weeding rotation I dilakukan 1 bulan setelah tanam. Bersamaan dengan penyemprotan akan dilakukan juga pencabutan tanaman-tanaman pengganggu yang bersaing dengan tanaman utama. Jenis tanaman pengganggu yang dicabut secara manual adalah tanaman yang tingginya menyamai tanaman utama atau tanaman penggangu tetap bertahan hidup walaupun sudah dilakukan penyemprotan. Weeding rotation II dilakukan 3 bulan setelah tanam, weeding rotation III dilakukan setelah 5 bulan tanam, weeding rotation IV dilakukan setelah 8 bulan tanam, weeding rotation V dilakukan setelah 12 bulan tanam. Jenis gulma yang dominan adalah jenis pakis dan paku-pakuan sehingga bahan kimia yang digunakan untuk membasmi gulma tersebut adalah Gramoxon dan Metsulindo.

PMA (Plantation Monitoring Assesment) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa persentase tanaman yang hidup dan menilai pertumbuhan tanaman. PMA I dilakukan 6 bulan setelah penanaman. Kegiatan yang dilakukan adalah menghitung jumlah tanaman yang bertahan hidup dan pengukuran tinggi tanaman. PMA II dilakukan 1 tahun setelah penanaman. Kegiatan yang dilakukan adalah penjumlahan tanaman yang bertahan hidup, pengukuran diameter dan tinggi pohon. Kegiatan PMA dilaksanakan oleh kontraktor departemen Planning namun pembayaran upah pekerja dilimpahkan ke departemen Plantation. Prestasi kerja untuk kegiatan pemeliharaan tanaman dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Prestasi kerja kegiatan pemeliharaan tanaman

Pemotongan cabang yang bersaing dengan batang utama (singling) akan dilakukan ketika tinggi tanaman mencapai 1,5-2,5 meter. Pemotongan cabang ini dilakukan agar tidak terjadi persaingan antara batang utama dan cabang, sehingga batang utama dapat berkembang dengan baik ke arah tinggi maupun diameter.

Total prestasi kerja untuk pemeliharaan tanaman adalah 30 HOK/Ha. Kegiatan pemeliharaan untuk weeding ditangani 7 kontraktor yakni CV. Pusaka Alam Lestari, CV. Fauma Kheda, CV. Semoga Jaya, CV. Ayu Lestari, CV. Rahmat, CV. Artomoro, dan CV. Anugrah Melayu Madina. Kegiatan pemeliharaan untuk singling ditangani oleh CV. Rahmat, CV. Talabu dan CV. Opung Butu Butu.

Kegiatan Prestasi kerja

(HOK/ha)

Pemeliharaan Tanaman

Kegiatan weeding rotation I 2,00

Pencabutan tanaman pengganggu di sekitar tanaman 2,00

Kegiatan weeding rotation II 2,00

Pencabutan tanaman pengganggu di sekitar tanaman 2,00

Kegiatan weeding rotation III 1,00

Pencabutan tanaman pengganggu di sekitar tanaman 2,00

PMA 1 ( Plantation Monitoring Assesment ) 7,00

Kegiatan weeding rotation IV 2,00

PMA 2 ( Plantation Monitoring Assessment ) 7,00

Kegiatan weeding rotation V 2,00

Singling 1,00

5.1.4 Perlindungan Hutan

Kegiatan perlindungan hutan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sektor Pelalawan difokuskan pada pencegahan kebakaran dan pengendalian terhadap hama penyakit. Jenis tanah di sektor Pelalawan adalah jenis tanah gambut yang sangat rentan terhadap kebakaran. Oleh karena itu jika tidak turun hujan selam 3 hari berturut-turut wajib dilakukan patroli ke lapangan untuk memastikan ada atau tidaknya kebakaran di areal yang dilindungi. Kegiatan pengendalian kebakaran didukung sarana kerja berupa alat-alat pemadam kebakaran dan bangunan pencegahan kebakaran serta prasarana kerja berupa jalan hutan di areal tanam dan organisasi pengendali kebakaran. Pengawasan terhadap areal tanam dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dilakukan terus menerus melalui menara-menara pengawas api pada titik-titik strategis pada areal tanaman yang dilindungi. Selain pengawasan terhadap kebakaran hutan dan hama penyakit, perlindungan hutan juga meliputi penjagaan kawasan lindung. Kegiatan untuk pengusahaan kawasan lindung meliputi pemeliharaan dan penjagaan plasma nuftah, pembibitan tanaman asli (nursery alam).

Total prestasi kerja untuk pelindungan hutan untuk pengendalian kebakaran hutan dan hama penyakit adalah 1,10 HOK/Ha dan untuk perlindungan untuk kawasan lindung adalah 0,12 HOK/Ha. Jadi total prestasi kerja untuk perlindungan hutan adalah 1,22 HOK/Ha.

Pengawasan terhadap areal hutan dalam rangka pencegahan terhadap kebakaran hutan terus-menerus dilakukan. Patroli dilakukan 18 kali dalam sebulan. Namun apabila tidak turun hujan dalam 3 hari berturut-turut akan dilakukan patroli untuk memastikan bahwa areal hutan aman dari bahaya kebakaran hutan. Seluruh karyawan pada unit operasional diwajibkan untuk membantu tim pengendali kebakaran hutan bila terjadi kebakaran yang cukup besar.

Dokumen terkait