• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Dalam dokumen PENGADILAN TINGGI MEDAN (Halaman 21-63)

Halaman 21 dari 63 hal. Putusan No. 311/PDT/2017/PT MDN

saat ini, tergugat dr/penggugat dk dan istrinya tidak bersedia mengosongkan rumah milik penggugat I,II dr/tergugat I,II dk ;

---bahwa sikap dan perbuatan tergugat dr/penggugat dk, secara nyata-nyata telah pula menimbulkan kerugian materil kepada penggugat dimana- pengugat tidak dapat menyewakan rumah milik penggugat I,II dr/tergugat I,II dk tersebut sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) per tahun, sehingga pengugat telah kehilangan atas keuntungan yang diharapkan (wints dervings) ; ---bahwa oleh karena penggugat I,II dr/tergugat I,II dk telah kehilangan atas keuntungan yang diharapkan (wints dervings), maka patut dan beralasan pula kirannya menurut hukum apabila “tergugat dr/penggugat dk dihukum untuk membayar kepada penggugat I,II dr/tergugat I,II dk, seketika dan sekaligus, ganti rugi atas keuntungan yang diharapkan (wints dervings) sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) per tahun, terhitung terhitung sejak bulan Nopember 2013 hingga dibayar lunas” ;

---bahwa oleh karena Akta Pengikatan Jual Beli No 11 tanggal 13 Juli 1998 telah dinyatakan batal dan tidak mempunyai kekuatan hukum, serta masa sewa rumah milik penggugat I,II dr/tergugat I,II dk juga telah berakhir, maka patut dan beralasan pula kiranya menurut hukum apabila “tergugat dr/penggugat dk atau pihak ketiga yang memperoleh hak dari tergugat dr/penggugat dk, dihukum untuk mengosongkan dan menyerahkan rumah dalam perkara aquo secara sukarela dan seketika kepada penggugat I,II dr/tergugat I,II dk;

---bahwa oleh karena selama ini tergugat dr/penggugat dk tidak mempunyai itukad baik untuk mengosongkan dan menyerahkan rumah dalam perkara aquo secara sukarela dan seketika kepada penggugat I,II dr/tergugat I,II dk, maka maka patut dan beralasan pula kiranya menurut hukum apabila “tergugat dr/penggugat dk dihukum untuk membayar uang dwangsom (uang paksa) sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) tiap harinya atas keterlambatan tergugat dr/penggugat dk dalam mentaati putusan perkara aquo yang telah berkekuatan hukum tetap” ;

---bahwa akibat perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh penggugat I,II dr/tergugat I,II dk, secara nyata juga telah menimbulkan kerugian materiil kepada penggugat I,II dr/tergugat I,II dk, dimana guna menghadapi gugatan konpensi yang diajukan oleh tergugat dr/penggugat dk tersebut, penggugat I,II dr/tergugat I,II dk, telah mengeluarkan biaya untuk membayar jasa pengacara sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sehingga patut dan beralasan kiranya menurut hukum apabila “tergugat dr/tergugat dk dihukum untuk

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 22 dari 63 hal. Putusan No. 311/PDT/2017/PT MDN

membayar kepada penggugat I,II dr/tergugat I,II dk, seketika dan sekaligus, biaya pengacara sebesar Rp. 100.000.000.- (seratus juta rupiah)” ;

---bahwa untuk menjamin agar gugatan penggugat I,II dr/tergugat I, II dk tidak hampa adanya, dimohonkan kehadapan yang terhormat, majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, agar kiranya berkenan untuk meletakkan “sita jaminan (conservatoir beslag)”, atas harta benda tergugat dr/tergugat dk, baik harta bergerak maupun harta tidak bergerak yang akan ditetapkan kemudian ;

---bahwa gugatan rekonpensi penggugat I,II dr/tergugat I, II dk telah diajukan dengan didasarkan atas bukti-bukti yang cukup eksepsionil adanya, sehingga patut dan beralasan kiranya menurut hukum apabila “putusan di dalam perkara ini dinyatakan dapat dilaksanakan lebih dahulu walaupun ada verzet, banding, maupun kasasi (uit voerbaar bij voorraad)” ;

---Berdasarkan uraian-uraian dan fakta-fakta tersebut di atas, dimohonkan ke hadapan yang terhormat, majelis yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar kiranya berkenan mengambil dan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. “Menerima gugatan rekonpensi dari penggugat I,II dr/tergugat I, II dk dk untuk seluruhnya” ;

2. “Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang telah dijalankan dalam perkara ini” ;

3. “Menyatakan tergugat dr/penggugat dk telah melakukan perbuatan wanprestasi” ;

4. “Menyatakan Akta Pengikatan Jual Beli No 11 tanggal 13 Juli 1998, yang dibuat dihadapan turut tergugat dr/turut tergugat dk, batal dan tidak berkekuatan hukum adanya” ;

5. “Menghukum tergugat dr/penggugat dk atau pihak ketiga yang meperoleh hak dari tergugat dr/penggugat dk untuk mengosongkan dan menyerahkan rumah dalam perkara aquo secara sukarela dan seketika kepada penggugat I,II dr/tergugat I,II dk “ ;

6. “Menghukum tergugat dr/tergugat dk untuk membayar kepada penggugat I,II dr/tergugat I,II dk, seketika dan sekaligus, biaya pengacara sebesar Rp. 100.000.000.- (seratus juta rupiah)” ;

7. “Menghukum tergugat dr/penggugat dk untuk membayar uang dwangsom (uang paksa) sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) tiap harinya atas keterlambatan tergugat dr/penggugat dk dalam mentaati putusan perkara aquo yang telah berkekuatan hukum tetap” ;

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 23 dari 63 hal. Putusan No. 311/PDT/2017/PT MDN

8. “Menyatakan putusan di dalam perkara ini, dapat dilaksanakan lebih dahulu walaupun ada verzet, banding, maupun kasasi (uit voerbaar bij voorraad)” ; 9. “Menghukum tergugat dr/tergugat dk, untuk membayar biaya-biaya yang

timbul dalam pemeriksaan perkara ini” ;

---Atau jika Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aqua Et Bono) ;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan dari Terbanding semula Penggugat tersebut, Pengadilan Negeri Medan telah menjatuhkan putusan Nomor 164/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 15 Oktober 2014, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

DALAM KONPENSI Dalam Eksepsi

- Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II ; Dalam Pokok Perkara

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ; - Menyatakan Tergugat I telah melakukan Wanprestasi ;

- Menyatakan sah demi hukum Akta Pengikatan Jual Beli No. 11 tanggal 13 Juli 1998 yang dibuat dihadapan Nyonya Aida Verawati Wahab, SH. sebagai Pengganti Sementara dari Soeparno, SH. Notaris di Medan ; - Menyatakan demi hukum Penggugat telah membayar lunas harga rumah

type 50 yang didirikan di atas tanah seluas 135 M2 (seratus tiga puluh lima meter persegi) berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 303/Tanjung Gusta yang terletak di Jalan Cempaka III No. 09, Lingkungan III, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan atau dikenal dengan Perumahan Cempaka Indah ;

- Menyatakan demi hukum Penggugat adalah pemilik yang sah atas rumah type 50 yang didirikan di atas tanah seluas 135 M2 (seratus tiga puluh lima meter persegi) berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 09, Lingkungan III, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan atau dikenal dengan Perumahan Cempaka Indah ;

- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II berikut siapa saja yang menguasai Sertifikat Hak Milik No. 303/Tanjung Gusta atas bidang tanah seluas 135 M2 (seratus tiga puluh lima meter persegi) yang terletak di Jalan Cempaka III No. 09, Lingkungan III, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan atau dikenal dengan Perumahan Cempaka Indah kepada Penggugat ;

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 24 dari 63 hal. Putusan No. 311/PDT/2017/PT MDN

- Menyatakan demi hukum putusan dalam perkara ini berlaku sebagai pengganti Sertifikat Hak Milik No. 303/Tanjung Gusta apabila Tergugat I dan Tergugat II tidak bersedia menyerahkan Sertifikat Hak Milik No. 303/Tanjung Gusta kepada Penggugat ;

- Memberikan hak kuasa berdasarkan putusan dalam perkara ini kepada Penggugat untuk dapat melaksanakan/melakukan suatu tindakan yang sah dihadapan pejabat yang berwenang dalam upaya proses peralihan/balik nama atas Sertifikat Hak Milik No. 303/Tanjung Gusta menjadi atas nama Penggugat ;

- Menyatakan batal demi hukum Surat Perjanjian Sewa-Menyewa tanggal 5 Januari 2011 ;

- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatan melaksanakan putusan ini terhitung sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap ;

- Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh atas putusan ini; - Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;

DALAM REKONPENSI

- Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II Rekonpensi/Tergugat I dan Tergugat II Konpensi untuk seluruhnya ;

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

- Menghukum para Tergugat Konpensi/para Penggugat Rekonpensi secara tanggung-menanggung untuk membayar biaya perkara sebanyak Rp. 1.201.000,- (satu juta dua ratus satu ribu rupiah) ;

Membaca Akta Banding yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Pembanding-I dan II semula Tergugat-I dan II pada tanggal 11 Maret 2015, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 164/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 15 Oktober 2014, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada Kuasa Terbanding semula Penggugat pada tanggal 19 Oktober 2015 dan kepada Turut Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 25 Juli 2017;

Membaca memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding-I dan II semula Tergugat-I dan II tertanggal 8 April 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 8 April 2015, dan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 25 dari 63 hal. Putusan No. 311/PDT/2017/PT MDN

memori banding tersebut telah diserahkan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat pada tanggal 19 Oktober 2015 dan kepada Turut Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 25 Juli 2017;

Membaca kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat tertanggal 28 Juni 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 29 Juni 2016, dan kontra memori banding tersebut telah diserahkan kepada Kuasa Hukum Pembanding-I dan II semula Tergugat-I dan II serta kepada Turut Terbanding semula Turut Tergugat masing-masing pada tanggal 25 Juli 2017;

Membaca Relas Pemberitahuan Mempelajari Berkas Nomor 164/Pdt.G/2014/PN.Mdn, yang disampaikan kepada Kuasa Hukum Pembanding-I dan II semula Tergugat-I dan II pada tanggal 7 Desember 2015, kepada Terbanding semula Penggugat pada tanggal 19 Oktober 2015, dan kepada Turut Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 25 Juli 2017, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada kedua belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;

Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding-I dan II semula Tergugat-I dan II telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-Undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding-I dan II semula Tergugat-I dan II pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

A. Dalam Eksepsi

---bahwa tidak dapat diterima dan harus ditolak dan dikesampingkan adanya, karena tidak mengandung kebenaran serta tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, kesimpulan pendapat dalam pertimbangan hukum judex factie pada halaman 29 (dua puluh sembilan) alinea 3 (tiga) yang pada pokoknya berpendapat bahwa “eksepsi Tergugat I,II telah memasuki materi pokok perkara, oleh karena itu eksepsi tersebut harus ditolak”;

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 26 dari 63 hal. Putusan No. 311/PDT/2017/PT MDN

---bahwa apabila dibaca dan diperhatikan dengan seksama, substansi gugatan Penggugat adalah berkenaan dengan jual beli rumah yang terletak di Medan Jl. Cempaka III No. 09, Lingkungan III, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli Nomor 11, tertanggal 13 Juli 1998 yang di buat dihadapan turut Tergugat;

---bahwa dalam ketentuan Pasal 1 huruf d Akta Pengikatan Jual Beli Nomor 11, tertanggal 13 Juli 1998, secara tegas dinyatakan bahwa pelunasan jual beli rumah sebesar Rp. 22.500.000,- (dua puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) tersebut dilakukan secara KPR (Kredit Pemilikan Rumah) melalui Bank dalam jangka waktu maksimal 10 (sepuluh) tahun;

---bahwa hingga berakhirnya jangka waktu 10 (sepuluh) tahun, Terbanding tidak pernah memenuhi kewajibannya untuk melakukan pelunasan sisa pembayaran jual beli rumah secara KPR (Kredit Pemilikan Rumah), sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Akta Pengikatan Jual Beli Nomor 11, tertanggal 13 Juli 1998, pengikatan jual beli tersebut batal dan tidak berlaku lagi; ---bahwa oleh karena Terbanding telah tidak memenuhi prestasi sebagaimana yang seharusnya sesuai dengan yang telah diperjanjukan dan disepakati, maka jelas pula adanya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, Terbanding tidak memiliki alas hak dan kewenangan untuk mengajukan prestasi dari Pembanding I,II karena Pembanding I,II tidaklah memiliki kewajiban setelah batalnya Akta Pengikatan Jual Beli Nomor 11, tertanggal 13 Juli 1998;

---bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku pada peradilan kita, maka patut dan beralasan kiranya apabila gugatan Penggugat/Terbanding dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard);

B. Dalam Pokok Perkara

1. Putusan Merupakan Putusan Yang Bersifat Onvoeldoende Gemotiverd ---bahwa sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, secara tegas disebutkan Segala putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar putusan tersebut, memuat pula pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili;

---bahwa bahkan menurut Pasal 189 ayat (1) Rbg/178 ayat (1) HIR, hakim karena jabatannya atau secara ex officio, wajib mencukupkan segala alasan hukum yang tidak dikemukakan oleh para pihak yang berperkara;

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 27 dari 63 hal. Putusan No. 311/PDT/2017/PT MDN

---bahwa sesuai dengan ketentuan tersebut diatas, suatu putusan haruslah memuat secara jelas dan cukup, pertimbangan-pertimbangan hukum yang rinci dan cermat, tentang segala fakta-fakta yang timbul selama proses pemeriksaan perkara, baik yang terungkap dari dalil-dalil pihak-pihak berperkara maupun yang terungkap dari bukti-bukti yang diajukan pihak pihak berperkara, selama proses pemeriksaan perkara berlangsung, disertai dengan alasan dan dasar hukum bagi kesimpulan pendapat yang akan diambil dalam putusan tersebut; ---bahwa oleh karenanya apabila suatu putusan tidak memuat pertimbangan hukum yang cukup dan cermat (onvoeldoende gemotiveerd) tentang fakta-fakta dan bukti-bukti yang akan dijadikan sebagai alasan dan dasar dari kesimpulan pendapat dalam putusan tersebut, baik terhadap penolakan maupun terhadap penerimaan dalil-dalil yang dikemukakan oleh pihak pihak yang berperkara, adalah merupakan masalah yuridis dan dapat dijadikan alasan untuk membatalkan putusan yang bersangkutan;

---bahwa ketentuan tersebut di atas telah pula diterapkan didalam peradilan kita sebagaimana dapat dilihat dari Putusan Mahkamah Agung RI., No. 689K/Sip/1969 tertanggal 18 Desember 1970, yang pertimbangan hukumnya berbunyi sebagai berikut :

“Tiap-tiap penolakan maupun penerimaan suatu petitum haruslah didasari dengan pertimbangan hukum mengapa ditolak atau diterima.”;

---bahwa akan halnya dengan putusan judex factie dalam perkara a quo yang dimohonkan banding ini, dapat dilihat dengan jelas tidak memuat dasar dan alasan pertimbangan hukum yang cukup dan cermat (onvoeldoende gemotiveerd), baik berkenaan dengan fakta-fakta yang terungkap dari dalil-dalil pihak berperkara maupun dari bukti-bukti yang diajukan dalam proses pemeriksaan perkara di depan persidangan;

---bahwa sebagaimana dapat dilihat dari Putusan judex factie Pengadilan Negeri Medan Nomor 164/Pdt.G/2014/PN.Mdn, tertanggal 15 Oktober 2014 secara jelas tidaklah ada memuat pertimbangan hukum yang cermat, tentang penolakan dan penerimaan terhadap suatu dalil maupun suatu bukti yang dapat dijadikan sebagai dasar dari putusan tersebut;

---bahwa dengan perkataan lain, Judex factie Pengadilan Negeri kelas I-A Medan di Medan tidaklah ada memberikan pertimbangan hukum yang cermat dan seksama terhadap fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan dan dari dalil-dalil maupun dari bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak, akan tetapi bahkan sebaliknya judex factie Pengadilan Negeri Kelas I-A Medan di dalam memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini sama sekali tidak sesuai

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 28 dari 63 hal. Putusan No. 311/PDT/2017/PT MDN

dengan ketentuan hukum yang berlaku serta telah tidak memberikan analisa dan pertimbangan terhadap dalil-dalil argumentasi hukum dan bukti-bukti yang diajukan oleh Pembanding;

---bahwa sesuai dengan ketentuan hukum acara perdata yang berlaku pada peradilan kita, sebagaimana telah dikemukakan diatas, putusan yang tidak memuat pertimbangan hukum yang cermat, tentang penolakan dan penerimaan terhadap suatu dalil maupun suatu bukti yang dapat dijadikan sebagai dasar dari putusan tersebut merupakan salah satu alasan yuridis yang dapat dipergunakan untuk membatalkan putusan, sehingga Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 15 Oktober 2014 No. 164/Pdt.G/2014/PN-Mdn, harus dibatalkan adanya;

2. Putusan Judex factie Pangadilan Negeri Medan Memuat Pertimbangan Hukum Yang Saling Bertentangan

---bahwa sesuai dengan ketentuan hukum acara perdata yang berlaku, secara tegas disyaratkan, suatu putusan haruslah memuat pertimbangan hukum-pertimbangan hukum yang cukup dengan memuat alasan dan dasar serta ketentuan yang merupakan dasar untuk mengadili yang disusun secara sistematis dan saling mendukung antara pertimbangan yang satu dengan yang lainnya;

---bahwa oleh karenanya sesuai dengan ketentuan hukum acara perdata tersebut diatas, suatu putusan yang memuat pertimbangan hukum-pertimbangan hukum yang tidak sistematis serta mengandung kontradiksi atau pertentangan antara pertimbangan hukum yang mendahului dengan pertimbangan hukum selanjutnya, dianggap tidak memenuhi syarat sebuah putusan sehingga merupakan masalah yuridis yang dapat dijadikan sebagai alasan dan dasar untuk membatalkan putusan karena telah melanggar asas yang digariskan dalam Pasal 189 ayat (1) Rbg/Pasal 178 ayat (1) HIR dan Pasal 18 UU No. 14 Tahun 1970 sekarang Pasal 19 UU No. 4 Tahun 2004 (M. Yahya Harahap, HUKUM ACARA PERDATA, Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, Penerbit Sinar Grafika, cetakan XII, tahun 2012, hlm.799);

---bahwa ketentuan tersebut secara tegas diterapkan dalam Putusan Mahkamah Agung RI tertanggal 3 Pebruari 1986 No. 3538 K/Pdt/1983, yang pertimbangan hukumnya antara lain berbunyi sebagai berikut :

“Pertimbangan hukum yang mengandung kontradiktif, tidak memenuhi syarat sebagai putusan yang jelas dan rinci, sehingga telah melanggar asas yang

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 29 dari 63 hal. Putusan No. 311/PDT/2017/PT MDN

digariskan dalam Pasal 178 ayat (1) HIR/189 ayat (1) Rbg dan Pasal 19 UU No. 4 Tahun 2004, sehingga harus dibatalkan adanya”;

---bahwa akan halnya dengan putusan judex factie Pengadilan Negeri Medan tertanggal 15 Oktober 2014 No. 164/Pdt.G/2014/PN-Mdn, secara jelas dan nyata dapat dilihat telah memuat dan mengandung pertimbangan hukum-pertimbangan hukum yang bertentangan atau kontradiktif adanya antara pertimbangan hukum sebelumnya dengan pertimbangan hukum selanjutnya; ---bahwa pertimbangan hukum judex factie Pengadilan Negeri Medan dalam putusannya tertanggal 15 Oktober 2014 No. 164/Pdt.G/2014/PN-Mdn, pada halaman 34 (tiga puluh empat) alinea pertama, secara jelas dan tegas menyatakan “ bahwa kehendak Penggugat untuk melunasi harga pembayaran rumah kepada Tergugat I sejumlah Rp. 6.100.000 (enam juta seratus ribu rupiah) telah dibenarkan oleh saksi Siti Nondang Simanungkalit yang pernah menemani istri Penggugat mendatangi Tergugat I dengan maksud akan melunasi harga rumah yang dibeli Penggugat dari Tergugat I namun tidak pernah bertemu dengan Tergugat I...”;

---bahwa akan tetapi pada pertimbangan hukum selanjutnya, sebagaimana termaktub dalam pertimbangan hukum judex factie Pengadilan Negeri Medan dalam putusannya tertanggal 15 Oktober 2014 No. 164/Pdt.G/2014/PN-Mdn, pada halaman 36 (tiga puluh enam) alinea terakhir, judex factie telah mengambil kesimpulan bahwa “Surat Perjanjian Sewa-Menyewa Rumah tanggal 5 Januari 2011 tertulis nama Julitha Panjaitan sebagai salah pihak dan bukan nama Penggugat, kemudian yang menjadi objek sewa menyewa adalah rumah di jalan Cempaka III No. 9 Medan yang telah menjadi objek jual beli antara Penggugat dengan Tergugat I sehingga perjanjian sewa menyewa rumah tersebut tidak sah dan batal demi hukum, oleh karena itu harus dikesampingkan, sedangkan surat-surat bukti T.I.II-5, T.I.II-6 dan T.I.II-7 berupa bukti penyerahan uang masing-masing sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) haruslah diperhitungkan sebagai bagian pelunasan terhadap kekurangan angsuran yang harus dibayarkan oleh Penggugat kepada Tergugat I.”;

---bahwa dalam pertimbangan putusannya pada halaman 34 (tiga puluh empat) alinea pertama, judex factie jelas menyatakan bahwa Penggugat/Terbanding berkehendak melunasi sisa angsuran pembayaran rumah Penggugat/Terbanding yang diwakili oleh istrinya yaitu Julitha Panjaitan yang temani oleh saksi Siti Matondang, yang dengan kata lain judex factie menyatakan istri Penggugat (ic. Julitha Panjaitan) berhak untuk mewakili Penggugat/Terbanding dalam melakukan pelunasan pembayaran sisa cicilan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 30 dari 63 hal. Putusan No. 311/PDT/2017/PT MDN

rumah tersebut dan kemudian juga berhak menerima sertifikat rumah tersebut dari Pembanding;

---bahwa akan tetapi disatu sisi judex factie dalam pertimbangan hukumnya dalam putusan tertanggal 15 Oktober 2014 No. 164/Pdt.G/2014/PN-Mdn, pada halaman 36 (tiga puluh enam) alinea terakhir menyatakan oleh karena di dalam perjanjian sewa menyewa tertanggal 05 Januari 2011 tersebut yang menandatangani adalah Julitha Panjaitan sebagai salah satu pihak, dan bukan nama Penggugat, maka perjanjian sewa menyewa tersebut dianggap tidah sah dan batal demi hukum;

---bahwa kedua pertimbangan dari judex factie tersebut merupakan pertimbangan yang saling bertentangan adanya, karena disatu sisi judex factie mengesahkan tindakan Julitha Panjaitan dalam mewakili suaminya (ic. Terbanding) dalam melakukan tindakan hukum berupa melakukan pembayaran dan pelunasan terhadap objek perikatan sebagaimana termaktub dalam Akta Pengikatan Jual Beli No. 11 tanggal 13 Juli 1998 yang dibuat di hadapan Turut Terbanding, akan tetapi dalam pertimbangan lain judex factie menyatakan Julitha Panjaitan tidak berhak mewakili suaminya melakukan tindakan hukum berupa tindakan melakukan perjajian sewa menyewa rumah terhadap objek perkara tersebut setelah batalnya perjanjian jual beli atas objek perkara tersebut;

---bahwa adanya kontradiksi atau pertentangan-pertentangan hukum antara pertimbangan-pertimbangan judex factie di dalam putusannya, juga semakin diperjelas dalam pertimbangan hukum judex factie tersebut dalam putusannya tertanggal 15 Oktober 2014 No. 164/Pdt.G/2014/PN-Mdn, pada halaman 36 (tiga puluh enam) alinea terakhir tersebut diatas;

---bahwa dalam pertimbangan hukum judex factie tersebut, disatu sisi judex factie Pengadilan Negeri Medan menyatakan perjanjian sewa-menyewa tertanggal 5 Januari 2011 antara Pembanding I dan Istri Terbanding tidak sah dan batal demi hukum karena perjanjian tersebut bukan dilakukan oleh Terbanding sendiri tetapi dilakukan oleh istri Terbanding, akan tetapi di satu sisi judex factie menyatakan uang yang telah disepakati dan dibayarkan oleh istri Terbanding sebagaimana termaktub dalam isi perjanjian sewa menyewa

Dalam dokumen PENGADILAN TINGGI MEDAN (Halaman 21-63)

Dokumen terkait