• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengalaman Ibu Melahirkan Ditolong Oleh Bidan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN

B. Pengalaman Ibu Melahirkan Ditolong Oleh Bidan

Dari hasil penelitian ditemukan tanda-tanda persalinan, persiapan persalinan, perasaan ibu menghadapi proses persalinan, tindakan-tindakan dalam persalinan, pendamping persalinan, dukungan bidan dalam menghadapi proses persalinan, dan pelayanan kebidanan.

1. Tanda-tanda Mulai Persalinan

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap sepuluh orang partisipan yang telah memiliki pengalaman langsung dalam melahirkan maka peneliti menemukan tiga tanda-tanda mulai persalinan, yakni darah/lendir bercampur darah, air/ketuban, mulas/sakit pinggang.

a. Darah/lendir Bercampur Darah

Keluar darah/lendir bercampur darah ini merupakan tanda-tanda mulai persalinan yang paling banyak diutarakan oleh partisipan, yakni empat dari sepuluh partisipan. Tanda ini bisa muncul setiap saat di minggu-minggu terakhir kehamilan atau saat dimulainya proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Pertama-tama saya melihat ada keluar darah dari kemaluan saya, pada saat itu sakitnya masih bisa saya tahan, terus saya langsung dibawa oleh suami dan keluarga saya ke klinik bidan ini..”

(Partisipan 6) “ Tanda yang pertama saya melihat ada keluar itu darah. Warnanya merah kehitaman.”

“Terus tadi malam saya keluar darah dari kemaluan saya tapi tidak sakit. Lalu paginya saya langsung dibawa mertua saya ke klinik ini. Kemudian saya diperiksa kata bidannya masih lama.”

(Partisipan 8) “ …….saya melihat ada keluar darah.”

(Partisipan 3) b. Air/Ketuban

Sebagian besar ketuban pecah menjelang pembukaan lengkap. Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan. Tiga dari sepuluh partisipan mengeluarkan air/ketuban pada saat mulai proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“…………. keluar air sedikit-sedikit dari kemaluan saya.”

(Partisipan 1) “Tanda-tanda pertama yang keluar air, saya rasa ketuban sudah pecah.”

(Partisipan 10) “ Pertama-tama saya merasa ada keluar-keluar air dari kemaluan saya sejak tadi pagi tapi masih sedikit-sedikit, terus sejak seminggu yang lalu saya sulit tidur karena sesak kadang-kadang, mungkin karena perut saya semakin membesar ya.”

(Partisipan 4) c. Mulas/Sakit Pinggang

Mulas pada saat mau melahirkan disebut juga dengan his. Tiga dari sepuluh partisipan mengatakan bahwa tanda-tanda pertama persalinan adalah rasa mulas /sakit pinggang. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“…….mulai dari hari kamis sore sudah mulai terasa sakit pinggang tetapi masih bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ringan.”

“Mulai dari pagi-pagi saya sudah merasakan mulas-mulas tapi tidak begitu sakit, dan banyak ibu-ibu yag bilang kalau belum sakit kali berarti itu belum waktunya. Nanti kalau kamu merasakan sakit yang tidak tertahankan lagi.”

(Partisipan 5) “Tanda-tanda yang pertama saya merasa sakit pinggang terus, susah tidur karena perut saya mulas-mulas tapi saya bersyukur sakit itu ada karena itu tandanya sebentar lagi saya akan melahirkan.”

(Partisipan 6) 2. Persiapan yang Dilakukan Ibu dalam Menghadapi Proses Persalinan

Ada beberapa persiapan yang dilakukan oleh para partisipan dalam menghadapi proses persalinan diantaranya adalah memilih penolong persalinan, meminta pendapat tenaga kesehatan, rajin melakukan pemeriksaan kehamilan, dan persiapan diri.

a. Memilih Penolong Persalinan

Untuk melakukan proses persalinan, dua dari sepuluh partisipan mempersiapkan persalinannya dengan menentukan penolong persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Trus saya pilih bidan yang pernah nolong keluarga saya itu untuk nolong persalinan saya nanti.”

(Partisipan 3) “Karena klinik bidan ini dekat dengan rumah saya maka saya memilih bersalin disini.”

(Partisipan 10)

b. Meminta Pendapat Tenaga Kesehatan

Untuk melakukan proses persalinan, dua dari sepuluh partisipan mempersiapkan persalinannya dengan meminta pendapat tenaga kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Pada saat USG saya minta pendapat dari dokter apa saya bisa melahirkan normal, maklumlah saya masih anak pertama jadi masih takut.”

(Partisipan 2) “…..terus kata bidan keadaan saya dan bayinya baik, dan saya bisa melahirkan dengan normal.”

(Partisipan 6)

c. Rajin Melakukan Pemeriksaan Kehamilan

Untuk melakukan proses persalinan, dua dari sepuluh partisipan mempersiapkan persalinannya dengan rajin melakukan pemeriksaan kehamilan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Mulai dari hamil muda saya rajin periksakan kehamilan saya ke bidan.”

(Partisipan 1) “Saya rajinlah periksa hamil sama bidan biar tau bagaimana keadaan saya dan bayinya, apalagi waktu menjelang persalinan saya.”

(Partisipan 9) d. Persiapan Diri

Untuk melakukan proses persalinan, empat dari sepuluh partisipan mempersiapkan persalinannya dengan persiapan diri. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Paling persiapannya saya sering berjalan-jalan santai pada pagi hari sekeliling rumah saja, biar nanti cepat kalau melahirkan.”

(Partisipan 4) “Saya biasa jalan-jalan ringan tiap pagi disekitar rumah katanya agar saya mudah melahirkan. Terus kalau mau melahirkan saya hanya mempersiapkan jamu bersalin saja.”

“Saya hanya persiapkan jamu bersalin, yang nantinnya akan diminum setelah selesai persalinan.”

(Partisipan 7) “Tidak ada persiapan khusus untuk persalinan ini, saya hanya persiapankan diri berupa fisik dan mental menghadapi persalinan karena persalinan itukan capek dan sangat melelahkan.”

(Partisipan 8) 3. Perasaan Ibu Menghadapi Proses Persalinan

Ada beberapa hal yang dikemukakan oleh partisipan berkaitan dengan perasaannya menghadapi proses persalinan, yakni rasa takut, cemas, dan tenang.

a. Perasaan Takut

Empat dari sepuluh partisipan merasa takut dalam menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Karena saya belum pernah melahirkan jadi saya takut dan saya dengar-dengar dari orang kalau melahirkan itu sakit.”

(Partisipan 2) “Saya rasa setiap orang yang mau melahirkan pasti takutlah apalagi saya baru anak pertama ini.”

(Partisipan 4) “Takutnya kalau ada terjadi sesuatu pada saya dan bayinya. Tapi Alhamdulillah semuanya perjalan lancar jadi saya selamat dan bayi saya juga sehat.”

(Partisipan 8) “Saya merasa takut ,kalau ada terjadi sesuatu pada saya dan bayi saya ini.”

b. Cemas

Dua dari sepuluh partisipan merasa cemas sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

”……saya merasa agak cemas karena bayi saya belum lahir padahal saya sudah merasa sangat sakit dan rasanya saya sudah tidak sanggup lagi.”

(Partisipan 3) “Pertama kali saya melihat keluar darah berwarna merah kehitaman dari kemaluan saya tadi, saya merasa cemas.”

(Partisipan 6)

c. Perasaan Tenang

Empat dari sepuluh partisipan merasa tenang sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Saya tenang saja. Kan saya sudah sering periksa kehamilan saya sama bidan ini. Bu bidannya pun bilang kalau keadaan saya baik-baik saja. Pokoknya percaya pada diri sendiri sajalah.”

(Partisipan 1) “Perasaannya ya biasa saja, mungkin karena saya sudah pernah melahirkan jadi saya merasa tenang-tenang saja.”

(Partisipan 5) “Saya merasa tenang mungkin karena sudah sering, dan apalagi ini persalinan saya yang kelima.”

4. Tindakan-tindakan dalam Persalinan

Dari hasil peneliti yang diperoleh melalui wawancara dengan partisipan. Maka peneliti mengetahui tindakan-tindakan persalinan yang dilakukan bidan di kamar bersalin yang disebutkan partisipan yaitu pemeriksaan, mengejan, kelahiran bayi, pemotongan tali pusat, penghangat bayi, dan pengeluaran plasenta.

a. Pemeriksaan

Dalam melakukan pimpinan persalinan perlu ditetapka apakah seorang ibu sudah memasuki tahap persalinan dengan pemeriksaan: anamneses, pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaan dalam. Seluruh partisipan menyatakan bahwa mereka diperiksa. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan partisipan berikut :

“…….Pertama kali sesampai diruangan saya langsung diperiksa oleh ibu bidan, saya diperiksa dan diukur darah saya. Lalu ibu bidan melihat kemaluan saya masih jauh atau sudah dekat.”

(Partisipan 2) b. Mengejan

Semua partisipan mengatakan melakukan proses mengejan dikamar bersalin saat melahirkan. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan partisipan berikut :

“Ibu bidan menyuruh saya untuk semangat, mengajari saya cara mengeian lama kalau ada kontraksi tarik nafas panjang dengan melihat perut. Sewaktu perut saya tidak mulas bu bidan mengelus-ngelus perut saya, dan menyuruh saya untuk berdoa agar diberi kemudahan dan keselamatan dalam proses persalinan ini.”

(Partisipan 1) “Lalu bu bidan menyuruh saya untuk miring ke kiri saja, sambil mengajari saya cara mengejan. Bidannya juga mengatakan jangan menjedan sebelum disuruh mengejan.”

c. Kelahiran Bayi

Semua partisipan mengatakan bahwa setelah mengejan dikamar bersalin maka lahir bayi. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan partisipan berikut :

“Setelah lama mengejan akhirnya bayi laki-laki saya lahir, terus bu bidan langsung meletakkannya di atas perut saya.”

(Partisipan 4) d. Pemotongan Tali Pusat

Semua partisipan mengatakan bahwa segera setelah bayi lahir dilakukan pemotongan tali pusat. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan partisipan berikut :

“Setelah bayi saya lahir, mulut bayi saya dibersihkan setelah itu tali pusat dipotong oleh ibu bidan.”

(Partisipan 6) e. Penghangatan Bayi

Semua partisipan mengatakan bahwa segera setelah pemotongan tali pusat bayi didekapkan pada bayi. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan partisipan berikut :

“Setelah bayi dibersihkan bayi, diletakkan di dada saya. Perasaan saya bahagia sekali. Rasa sakitnya jadi hilang.”

(Partisipan 7) “Setelah bayi lahir, bayi diletakkan di dada saya. Bayinya langsung mencari-cari buah dada saya.”

(Partisipan 8) f. Pengeluaran Plasenta

Semua partisipan mengatakan bahwa setelah bayi lahir kemudian lahirlah plasenta. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan partisipan berikut :

“…….kira-kira lima belas menit atau dua puluh menitan plasentanya keluar.” (Partisipan 9) “Ibu bidan menyuruh saya ngedan lagi, katanya uri saya mau lahir. Tetapi rasa sakitnya tidak seperti semula.”

(Partisipan 10) 5. Pendamping Persalinan

Pendamping persalinan besar manfaatnya karena karena dapat berbuat banyak untuk membantu ibu pada saat proses persalinan berlangsung. Jauh sebelum hari persalinan, tentukan siapa pendamping persalinan. Ada beberapa pendamping persalinan yang menemani partisipan dalam menghadapi proses persalinan diantaranya adalah suami, ibu mertua dan saudara.

a. Suami

Enam dari sepuluh partisipan didampingi oleh suami sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Sewaktu di kamar bersalin saya ditemani suami dan ibu. Saya merasa tenang kalau orang yang saya sayangi berada dekat saya.”

(Partisipan 1) “Yang pasti saya ingin suami sayalah mbak yang menemani saya pada saat melahirkan.”

(Partisipan 4) “Saya didampingi suami saya. Suami saya sangat setia menemani saya.”

b. Ibu/Ibu Mertua

Tiga dari sepuluh partisipan didampingi oleh suami sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Pada saat persalinan saya hanya ditemani ibu mertua saya, karena suami saya tidak disini lagi kerja di luar kota.”

(Partisipan 2) “Suami saya ada tapi dia tidak berani masuk karena takut lihat darah, jadi yang menemani saya dikamar bersalin hanya mertua saya.”

(Partisipan 3) “Ibu mertua saya yang menemani saya melahirkan saya juga merasa tenang ibu mertua saya ada di samping saya.”

(Partisipan 8) c. Saudara

Satu dari sepuluh partisipan didampingi oleh suami sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Hanya ada kakak kandung saya yang menemani saya waktu melahirkan, saya merasa senang karena kakak saya banyak membantu saya.”

(Partisipan 7) 6. Dukungan Bidan dalam Proses Persalinan

Ada beberapa dukungan bidan dalam menghadapi proses persalinan diantaranya adalah menghadirkan seseorang yang dapat memberikan dukungan selama persalinan, pengaturan posisi, tehnik relaksasi dan pernafasan, istirahat dan privasi, penjelasan mengenai proses/kemajuan/prosedur yang akan dilakukan, dan sentuhan.

a. Menghadirkan Seseorang yang Dapat Memberikan Dukungan Selama Persalinan

Tiga dari sepuluh partisipan mendapat dukungan didampingi oleh suami sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Pada saat bersalin bu bidan memyuruh suami saya agar selalu mendampingi saya dan memberikan minum pada saat saya haus.”

(Partisipan 4) “Terus pada saat saya mau melahirkan bu bidan memanggil suami saya untuk memberikan dukungan pada saya.”

(Partisipan 6)

b. Mengatur Posisi

Dua dari sepuluh partisipan mendapat dukungan pengaturan posisi menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“…..pada saat saya mau melahirkan bu bidan membantu saya membalekkan badan agar tidak capek dan menyuruh saya miring ke kiri saja katanya biar cepat bukannya.”

(Partisipan 7) “Bu bidan mengajari saya teknik mengedan yang dengan melihat perut agar leher saya tidak bengkak.”

(Partisipan 3) c. Teknik Relaksasi dan Pernafasan

Satu dari sepuluh partisipan mendapat dukungan teknik relaksasi dan persafasan sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Bu bidan menyuruh saya agar menarik nafas panjang dan membuangnya pelan-pelan dari hidung. Jadi, membuat saya lebih rileks.”

(Partisipan 1)

d. Istirahat dan Privasi

Satu dari sepuluh partisipan mendapat dukungan istirahat dan privasi sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Pada saat saya sudah kelelahan berjalan-jalan kecil, bu bidan menyuruh saya istirahat biar nanti dan pada saat saya istirahat agat tidak ada yang mengganggu saya.”

(Partisipan 2)

e. Penjelasan Mengenai Proses/Kemajuan/Prosedur yang Akan Dilakukan

Satu dari sepuluh partisipan mendapat dukungan penjelasan mengenai proses/kemajuan/prosedur yang akan dilakukan sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Sesampainya di klinik bu bidan langsung memeriksa saya lalu menjelaskan kepada saya bahwa sebentar lagi saya akan melahirkan.”

(Partisipan 5)

f. Sentuhan

Dua dari sepuluh partisipan mendapat dukungan sentuhan menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Saya merasa agak tenang pada saat bu bidan mengusuk-ngusuk pinggang saya.” (Partisipan 8) “Pada saat mau bersalin bu bidan menyentuh perut saya. Dan menyuruh saya untuk berdoa.”

(Partisipan 9)

7. Pelayanan Kebidanan

Ada beberapa pendapat partisipan tentang pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan diantaranya adalah puas, ramah, kliniknya bersih, peralatan lengkap, dan sabar.

a. Puas

Dua dari sepuluh partisipan merasa puas dengan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“…saya merasa puas dengan dengan pelayanannya. Pertolongan yang bisa merawat selama persalinan. Bisa bikin cepat sehat, baik ramah dan perhatian, terampil dan cekatan.”

(Partisipan 1) “Pelayanannya bagus, bersih, ramah, pokoknya saya puaslah melahirkan di klinik bersalin ini.”

(Partisipan 4)

b. Lingkungan

Dua dari sepuluh partisipan mengatakan lingkungan dengan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Ibu bidannya baik, ramahlah, pandai, ligat, tangan dingin, dan lingkungannya juga bersih, aman dan sejuklah.”

(Partisipan 6)

c. Fasilitas

Satu dari sepuluh partisipan mengatakan kliniknya bersih dengan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Kliniknya bersih, jadi saya merasa nyaman bersalin disini, saya selalu bersalin disini karena dekat dengan rumah saya.”

(Partisipan 7) d. Peralatan Lengkap

Dua dari sepuluh partisipan mengatakan peralatan lengkap dengan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Saya rasa peralatannya lengkap dan kalau terjadi sesuatu kepada saya mudah merujuknya ke dokter atau rumah sakit.”

(Partisipan 3) e. Sabar

Tiga dari sepuluh partisipan mengatakan sabar dengan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :

“Saya rasa bu bidannya sabar ngadapin pasien, tidak cerewet, ibu bidannya tau apa yang diperlukan pasien, member semangat, ramah dan terampil.”

(Partisipan 8)

Dokumen terkait