• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dimulai pada 26 April 2014. Hari itu penulis mendengar secara tidak sengaja percakapan adik-adik SMK saat magang. Tiwi (17 tahun) bercerita bahwa sepulang dari magang dia akan pergi ke MW. Penulis fikir MW adalah singkatan Merdeka Walk yaitu tempat makan dan nongkrongnya anak-anak gaul Medan. Berhubung sudah tidak ada kerjaan penulis memutuskan untuk bergabung dengan adik-adik SMK tersebut. Lagi seru cerita tiba-tiba Tiwi bertanya kepada penulis, “Kakak suka KTV?” penulis langsung menjawab, “Tidak. Kakak tidak suka KTV”. Setelah mendengarkan jawaban dari penulis, Tiwi langsung meneruskan ceritanya tadi, penulis pun ikut mendengarkannya. Ternyata MW itu bukan MW yang penulis kira. Setelah mendengar Tiwi baru penulis tau, bahwa MW yang Tiwi maksud adalah tempat KTV. Mendengar cerita Tiwi penulis penasaran dan penulis memilih mengetahui lebih dalam tentang KTV dan pengetahuan seks bagi remaja Kota Medan.

Pertama penulis cerita tentang KTV kepada abang penulis. Dari itu abang penulis pun mengajak pergi ke KTV agar mengetahui dunia KTV lebih dalam seperti apa. Beberapa gambaran yang tersimpan di memori penulis karena mendengarkan cerita-cerita teman, sehingga dapat membayangkan bagaimana kondisi KTV tersebut.

Sebelumnya penulis pernah di ajak oleh abang sepupu penulis untuk masuk ke dalam KTV. “bang Irvan” membukakan room untuk penulis. Penulis dengan sepupu-sepupu pergi ke KTV Stroom, yang berada di Selecta Building. Karena penulis ingin mengetahui bagaimana sebenarnya KTV di dalamnya itu dan apa

saja yang terjadi di KTV itu. Saat sampai di sana penulis memerhatikan situasi di dalamnya. Ruangan yang penuh dengan peredam suara, karena musik yang di pasang sangat kuat agar tidak terdengar sampai keluar. Peredam suara dipasang di dinding dan pintu yang ada di dalam ruangan. Di pintu depan terdapat pintu menuju ke kamar mandi, dengan peredam suara juga tentunya. Lokasi yang di ceritakan oleh teman-teman penulis yang hobi KTV sama persis dengan keadaan yang ada di dalam KTV. Saat tiba di room pelayan menawarkan beberapa minuman dan snack. Bang Irvan memiilihkan miuman air mineral. Kata Bang Irvan, “kalaupun ada teman yang ngajak untuk ke sini (KTV) jangan mau nerima minum sembarangan. Ini abang pesankan air mineral buat kalian (penulis dan sepupu penulis yang perempuan). Kalau bisa jangan lagi datang ke sini kalau diajak teman jangan mau, apalagi sama orang yang baru dikenal”..

Bisa di bayangkan jika di dalam KTV dengan orang yang tidak dikenal dan dengan orang yang berniat jahat. Abang sepupu penulis menjelaskan bahwa tempat KTV ini berbahaya, karena kita tidak tau mana teman dan mana lawan saat berada di dalam. Banyak kejadian yang tidak diinginkan terjadi disini. Karena keadaan di dalam yang gelap dengan hanya lampu disco12

Kondisi medan yang menyulitkan penulis, karena tidak mungkin penulis sendiri datang untuk meneliti tentang KTV, sehingga dosen pembimbing dan . Pengaruh alkohol merupakan pemicu terbesar terjadinya kejadian yang tidak di inginkan salah satunya adalah keributan.

12

Disko adalah salah satu alira klub dansa disko juga dipakai untuk acara, ruang atau gedung tempat orang berdansa/menari diiringi rekaman musik sebagai bentuk hiburan.

penguji penulis menyarankan untuk mengganti fokus pembahasan dengan menjadi kepada pelaku KTV.

Dengan rasa ingin tau penulis mendatangi teman penulis bernama Rere (nama samaran) 22 tahun. . Biasanya hari Sabtu begini Rere akan pergi untuk KTV, karena diajak oleh teman-temannya. Menurut beberapa teman penulis yang sering ke KTV bersama dengan Rere, mengatakan bahwa joged Rere merupakan joged yang paling mantap. Penulis pun mulai mewawancarai Rere, tentang KTV. Rere pun menjelaskan panjang lebar perihal KTV, sebelumnya Rere sudah menjelaskan secara garis besar tentang KTV,dan ia bersedia menjadi informan penulis. Setiap weekend Rere selalu pergi KTV. Sulitnya adalah menyesuaikan jadwal penulis dan Rere. Dimana waktu kosong yang dimiliki penulis dan Rere tidak sama, sehingga tidak jarang penulis dan Rere berkomunikasi dan untuk mendapatkan informasi dari chat maupun via telepon, agar dapat bertemu.

Untuk mendapatkan informasi detail tentang KTV, penulis harus sering bertemu dengan Rere, karena Rere merupakan informan kunci penulis untuk mendapatkan data tentang KTV. Saat bertemu dengan Rere di rumahnya, ibu Indah (nama samaran) meceritakan tentang Rere dengan penulis:

Ibu Mita (50 thn) menuturkan bahwa setiap akhir pekan Rere pergi dengan teman-temannya. Secara lengkap Ibu Mita mengatakan :

“Rere itu kalo Sabtu siang begini sudah rapi mau pergi sama teman-temanya. Sampai kadang tante mau minta temenin undangan sama Rere, Rerenya gak pernah bisa minggunya juga begitu.”

Ibunda Rere merupakan single parent13

Kejadian lucu saat penulis KTV dengan sepupu-sepupu, teman Bang Irvan, Sari (nama samaran) 21 tahun, tengah mabuk karena di berikan Jack Daniel

ibunyalahyang mengurus Rere dan kedua adiknya. Dengan pernyataan ibu Indah tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa Rere selalu mengutamakan pergaulan dari pada waktunya bersama keluarga.

14

Berawal dari rasa ingin tau tentang gaya hidup remaja saat ini, terutama remaja kota Medan yang saat ini. Dengan bertanya dengan teman-teman penulis

. Sari diberikan minum secara terus-terusan sehingga mengakibatkan Sari mabuk. Dengan keadaan mabuk Sari berjoged dengan riang dan sampai tergeletak dilantai, dari luar pintu Heren (22 tahun) membuka pintu dan “ppraakk!!” kepala Sari yang tergeletak didekat pintu pun terhantam lumayan keras. Namun dengan keadaan mabuk Sari tidak terlalu merasakan sakitnya. Penulis dan Bang Irvan membangunkan Sari. Kami saja yang menyaksikan kepala Sari terhantam dengan keras bisa merasakan betapa sakitnya kepala Sari.

Bagi remaja saat ini KTV merupakan hiburan yang menjadi andalan dan bisa digunakan untuk menunjukkan popularitas bahwa dengan hiburan KTV dapat menaikkan kelas sosial seseorang dengan hiburan KTV seseorang merasa bisa memiliki teman yang banyak dari KTV.

13

Orangtua tunggal, baik ibu atau ayah yang mengurus anaknya sendiri karena bercerai dengan pasangan atau ditinggal meninggal dunia.

14

Jack Daniel's merupakan sebua Perusahaan ini mempekerjakan 365 pegawainya. Pendirinya adalah mere

yang menjadi penikmat dan pelaku KTV memberikan pengetahuan baru yang sebelumnya tidak diketahui oleh penulis. Pergaulan remaja saat ini mengarah kepada kehidupan budaya Barat.

Dengan beberapa metode penelitian yang akan penulis gunakan agar mendapatkan informasi yang akurat dan detail, maka penulis harus bisa menjalin rapot yang baik dengan para narasumber, agar narasumber memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

KTV menjadi salah satu hiburan yang di idolakan oleh beberapa remaja. Suara musik techno yang keras membuat siapapun yang ada didalam berjoged dengan asyiknya. Bang Irvan mengajak penulis KTV karena untuk mengetahui KTV secara dekat dan memahami jika KTV tidak bersama dengan orang yang di kenal dekat takut akan terjadi hal yang tidak di iginkan. Mengingat lokasi KTV yang di kelilingi dengan peredam suara tidak akan dengan suara apapun dari luar.

Dokumen terkait