• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengamatan terhadap aktivitas guru juga perlu dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara penguasaan guru terhadap model pembelajaran dengan materi ajar yaitu pesawat sederhana serta bagaimana guru membuat siswa agar aktif dalam pembelajaran tanpa ditunjuk oleh guru. Pada siklus 2 ini guru sudah memperbaiki kinerjanya berdasarkan hasil refleksi siklus 2. Berikut ini adalah hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada siklus 2:

Tabel 4.8

Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 Pertemuan 1 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

No Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3 4

1. PRA PEMBELAJARAN

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran

2. Memeriksa kesiapan siswa √

II MEMBUKA PEMBELAJARAN

3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar

√ 4. Menyampaikan kompetensi (tujuan)

yang akan dicapai

No Aspek yang Diamati Skor

A. Penguasaan materi pelajaran

5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

√ 6. Mengaitkan materi dengan

pengetahuan lain yang relevan

√ 7. Menyampaikan materi sesuai dengan

hierarki belajar

√ 8. Mengaitkan materi dengan kehidupan

sehari-hari

√ B. Pendekatan/strategi pembelajaran

9. Merumuskan masalah yang akan dipecahkan oleh siswa

√ 10. Melaksanakan pembelajaran sesuai

masalah yang akan dipecahkan oleh siswa

11. Memantau siswa dalam merumuskan atau menemukan hipotesis

12. Menguasai kelas √

13. Membimbing siswa dalam mengumpulkan data-data yang diperoleh

14. Memberi bimbingan pada siswa ketika siswa mengambil kesimpulan

√ 15. Memberikan penilaian ketika siswa

menggambarkan atau

mempresentasikan hasil pemecahan masalah

C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

16. Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media

√ 17. Menghasilkan kesan yang menarik √ 18. Mengguanakan media (alat peraga)

secara efektif dan efisien.

√ 19. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan

media (alat peraga)

√ D. Pembelajaran yang memicu dan

memelihara keterlibatan siswa

20. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

√ 21. Memfasilitasi terjadinya interaksi

guru, siswa, dan sumber belajar

√ 22. Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon siswa

No Aspek yang Diamati Skor

23. Menumbuhkan keaktifan, inisiatif, konsentrasi, dan kerjasama siswa dalam kelompok belajar

24. Memantau siswa dalam belajar dengan kelompok

√ 25. Menunjukkan hubungan antar pribadi

yang positif

√ 26. Menunjukkan keceriaan dan

antusiasme siswa dalam belajar

√ E. Penilaian proses dan hasil belajar

27. Memberikan poin kepada siswa secara individu

√ 28. Memberikan penghargaan (reward)

kepada kelompok yang memiliki skor tinggi.

F. Penggunaan Bahasa

29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer

√ 30. Menggunakan bahasa tulis yang baik

dan benar

√ 31. Menyampikan pesan dengan gaya

bahasa yang sesuai

√ IV Penutup

32. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

√ 33. Menyusun rangkuman dengan

melibatkan siswa

34. Melaksanakan tindak lanjut √

Jumlah 0 4 57 52

TOTAL SKOR 113

Kategori B

Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi aktivitas guru siklus 2 pertemuan 1 skor yang diperoleh adalah 113 dan dalam kategori B atau baik. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran guru mulai memperhatikan langkah-langkah model problem based learning. Dan pembelajaran yang berlangsung semakin baik.

Tabel 4.9

Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 Pertemuan 2 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

No Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3 4

1. PRA PEMBELAJARAN

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran

2. Memeriksa kesiapan siswa √

II MEMBUKA PEMBELAJARAN

3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar

√ 4. Menyampaikan kompetensi (tujuan)

yang akan dicapai

No Aspek yang Diamati Skor

III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penguasaan materi pelajaran

5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

√ 6. Mengaitkan materi dengan

pengetahuan lain yang relevan

√ 7. Menyampaikan materi sesuai dengan

hierarki belajar

√ 8. Mengaitkan materi dengan kehidupan

sehari-hari

√ B. Pendekatan/strategi pembelajaran

9. Merumuskan masalah yang akan dipecahkan oleh siswa

10. Melaksanakan pembelajaran sesuai masalah yang akan dipecahkan oleh siswa

11. Memantau siswa dalam merumuskan atau menemukan hipotesis

12. Menguasai kelas √

13. Membimbing siswa dalam mengumpulkan data-data yang diperoleh

14. Memberi bimbingan pada siswa ketika siswa mengambil kesimpulan

√ 15. Memberikan penilaian ketika siswa

menggambarkan atau

mempresentasikan hasil pemecahan masalah

C. Pemanfaatan media

pembelajaran/sumber belajar

16. Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media

√ 17. Menghasilkan kesan yang menarik √ 18. Mengguanakan media (alat peraga)

secara efektif dan efisien.

√ 19. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan

media (alat peraga)

√ D. Pembelajaran yang memicu dan

memelihara keterlibatan siswa

20. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

21. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar

√ 22. Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon siswa

No Aspek yang Diamati Skor

23. Menumbuhkan keaktifan, inisiatif, konsentrasi, dan kerjasama siswa dalam kelompok belajar

24. Memantau siswa dalam belajar dengan kelompok

√ 25. Menunjukkan hubungan antar pribadi

yang positif

√ 26. Menunjukkan keceriaan dan

antusiasme siswa dalam belajar

√ E. Penilaian proses dan hasil belajar

27. Memberikan poin kepada siswa secara individu

√ 28. Memberikan penghargaan (reward)

kepada kelompok yang memiliki skor tinggi.

F. Penggunaan Bahasa

29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer

√ 30. Menggunakan bahasa tulis yang baik

dan benar

√ 31. Menyampikan pesan dengan gaya

bahasa yang sesuai

√ IV Penutup

32. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

√ 33. Menyusun rangkuman dengan

melibatkan siswa

34. Melaksanakan tindak lanjut √

Jumlah 0 0 45 76

TOTAL SKOR 121

Kategori A

Tabel 4.9 hasil observasi aktivitas guru siklus 2 pertemuan 2 skor yang diperoleh adalah 121 dan dalam kategori A atau sangat baik. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran guru sudah memperhatikan langkah-langkah model problem based learning. Dan pembelajaran yang berlangsung sudah sangat baik.

Dari data hasil observasi tabel 4.8 dan tabel 4.9 menunjukkan peningkatan antara pertemuan pertama dan kedua. Pada siklus 2 ini guru telah mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik dibandingkan dengan siklus 1. Guru membimbing siswa yang belum paham dan memberi penjelasan mengenai materi secara maksimal. Guru juga sudah dapat menguasai kelas dengan baik dan melaksankan model pembelajaran Problem Based Learning dengan lebih baik. Dengan demikian siklus 2 dapat berjalan dengan baik sehingga memberikan hasil yang baik

4.4.4 Refleksi

Tahap refleksi yang dilakukan oleh peneliti bersama pengajar mengungkapkan hasil yang memuaskan. Terbukti dengan skor observasi aktivitas guru dan siswa mendapatkan skor tinggi. Hal ini juga membuktikan bahwa guru dan siswa sudah benar-benar bisa dan lancar dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning. Pembelajaran pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga berlangsung dengan lancar dan efektif. Guru sudah mengajar dengan lancar, mampu membimbing dalam kelompok, dapat menguasai materi, semangat dan menarik. Siswapun menjadi semangat, aktif dan sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

4.5 Analisis Data 4.5.1 Siklus 1

Analisis data pada siklus 1 ini berisi analisis hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa yang sudah didapat kemudian dikelompokkan dan dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil belajar siswa pada siklus 1 diambil dari hasil tes evaluasi yang berbentuk pilihan ganda. Tes evaluasi dilaksanakan pada akhir siklus 1 yaitu pada pertemuan ketiga. Hasil tes evaluasi ini memberikan hasil adanya peningkatan hasil belajar siswa. Dari nilai yang diperoleh pada siklus 1 masih terdapat beberapa siswa yang nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 65.

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam

Siswa Kelas 5 SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015 No. Nilai Frekuensi Persentase

(%) Keterangan 1. ≤ 65 7 28 Tidak Tuntas 2. > 65 18 72 Tuntas Jumlah Ketuntasan ≤ KKM = 7 28 Tidak Tuntas >KKM = 18 72 Tuntas Tolat jumlah 25 100 Rata – rata 74

Tabel distribusi Frekuensi 4.13 diketahui dari 25 siswa terdapat 7 siswa dengan persentase 28% siswa yang belum mencapai ketuntasan. Sedangkan 18 siswa dengan persentase 72% sudah mencapai ketuntasan.

4.5.2 Siklus 2

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap guru dan siswa terjadi peningkatan yang cukup baik dibandingkan pada siklus 1. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang juga meningkat. Berikut hasil belajar IPA siklus 2:

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam

Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

Tabel distribusi Frekuensi 4.14 diketahui dari 25 siswa terdapat 3 siswa dengan persentase 12% siswa yang belum mencapai ketuntasan. Sedangkan 22 siswa dengan persentase 88% sudah mencapai ketuntasan.

Tingkat ketuntasan pada siklus 2 adalah 88%. Hal ini menujukkan terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai tuntas. Pada siklus I ketuntasan mencapai 72 %, sehingga pada siklus 2 ini terjadi peningkatan sebanyak 16%. Dengan

No. Nilai Frekuensi Persentase (%)

Keterangan

1. ≤ 65 3 12 Tidak Tuntas

2. > 65 22 88 Tuntas

Jumlah Ketuntasan ≥ KKM = 3 12 Tidak Tuntas

< KKM = 22 88 Tuntas

Tolat jumlah 25 100

ketuntasan pada siklus 2 mencapai 88%, peneliti telah berhasil mecapai indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti sebanyak 80% siswa mencapai ketuntasan.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis ketuntasan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang telah dikemukakan sebelumnya pada kondisi prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah dilaksanakan tindakan perbaikan dari pra siklus ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.12 peningkatan hasil belajar pada prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut:

Tabel 4.12

Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran

2014/2015

Prasiklus, Siklus 1 dan 2

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan dari prasiklus ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2. Terdapat 40% belum tuntas pada prasikus, setelah diadakan tindakan pada siklus 1 terdapat peningkatan 32% sehingga terdapat 72% siswa yang tuntas, karena hasil belum mencapi indikator kinerja yang ditetapkan peneliti maka diadakan siklus 2 yang dapat mencapai tingkat ketuntasan 88%.

Berdasarkan pembahasan di atas proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diketahuai hasil belajar siswa mulai dari prasiklus terdapat 10 siswa yang belum

No Ketuntasan Belajar

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

1 Tuntas 15 60 18 72 22 88

2 Belum Tuntas 10 40 7 28 3 12

Jumlah 25 100 25 100 25 100

mengalami ketuntasan, sedangkan siswa yang tuntas ada 15 siswa. Peneliti melaksanakan tindakan perbaikan dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada siklus 1 dan siklus 2. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus 1, siswa yang belum tuntas 7, sedangkan yang tuntas 18 siswa. Terjadi peningkatan jumlah siswa yang ketuntasan hasil belajarnya meningkat dari kondisi prasiklus ke siklus 1. Pada siklus 2 jumlah siswa yang belum tuntas mengalami kemerosotan yaitu terdapat 3 siswa dan 22 siswa tuntas. Siswa yang tidak mengalami ketuntasan tersebut dikarenakan siswa hiperaktif, sering mengganggu temannya, tidak fokus terhadap pelajaran, namun hasil belajar siswa tersebut mengalami peningkatan hanya saja masih berada di bawah KKM.

Hasil belajar siswa yang meningkat tidak lepas dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning yang berimbas pada peningkatan kualitas pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru tetapi guru lebih mengutamakan keaktifan siswa dalam belajar. Peran guru sudah bergeser dari sumber ilmu menjadi fasilitator yang bertugas membimbing siswa dan mentransfer ilmu pengetahuan. Pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, guru bertugas untuk membimbing, siswa agar semua siswa terlibat langsung dan aktif dalam pembelajaran. Aktivitas guru dalam membimbing, mengatur, dan mengarahkan siswa juga mengalami peningkatan. Apabila guru sudah berperan dengan baik sebagai fasilitator tentu akan berimbas pada keterlibatan semua siswa dalam pembelajaran dan peningkatan keaktifan siswa. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning, semua siswa dituntut untuk terlibat dalam pembelajaran dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan penjelasan di atas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan model pembelajaran Problem Based Learning terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini karena model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Melalui Model pembelajaran Problem Based Learning, siswa dituntut

terlibat dalam pembelajaran dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran Problem Based Learning, dilakukan dengan berbantuan alat peraga dan kerjasama antar siswa Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning tidak hanya meningkatan hasil belajar siswa saja, tetapi juga meningkatan partisipasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran melalui langkah-langkah pembelajaran yang harus dilalui oleh seluruh siswa. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning berefek pada pembiasaan bagi para siswa untuk percaya diri dan saling kerjasama.

Dari uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran IPA pada kelas V SD Negeri Karanggondang 01 selaras dengan penelitian yang telah dilakukan Frista Wahyu tahun 2012 tentang “Upaya Meningkatan Hasil Belajar IPA tentang Sumber Daya Alam melalui Penggunaan Model Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN 6 Depok Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Semester II 2012/2013”. Rifki Khamdani 2013 tentang “Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 6 SD negeri Kemligi Kecanatan Wonotunggal kabupaten Batang Tahun Pelajaran2013/2014”.

Berdasarkan perolehan nilai pada siklus 1 dan siklus 2 dari penelitian yang sudah peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Karanggondang 01 karena menuntut seluruh siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga siswa mudah memahami dan memperoleh pengalaman belajar dengan belajar mandiri dari materi yang sudah dipelajari.

Dokumen terkait