• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

35

Hasil penelitian disajikan secara rinci mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian siswa disajikan mulai dari tahap prasiklus sampai dengan siklus terakhir. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2 yang masing – masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan.

4.2 Diskripsi Kondisi Prasiklus

Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dengan jumlah 25 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terutama pada materi Gaya. Sebelum peneliti melakukan tindakan pada siklus 1 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada materi gaya magnet. Observasi ini merupakan langkah awal untuk mengetahui proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

(2)

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015 Prasiklus

Tabel 4.1 menerangkan bahwa pembelajaran yang dilakukan belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya, sebanyak 10 siswa dari 25 siswa belum mencapai ketuntasan, diantaranya siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM dengan persentase 40% dan siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM dengan persentase 60%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada prasiklus adalah 94, sedangkan nilai terendah adalah 49.

4.3 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus 1

Pelaksanaan siklus 1 terdiri dari 3 kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 26 sampai 28 Maret 2015. Sebelum pelaksanaan siklus 1, terdapat tahap perencanaan. Dimana tahap ini untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian. Selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan dan observasi. Terakhir

No. Nilai Frekuensi Persentase (%)

Keterangan

1. ≤ 65 10 40 Tidak Tuntas

2. > 65 15 60 Tuntas

Jumlah Ketuntasan

≤ KKM = 10 40 Tidak Tuntas > KKM = 15 60 Tuntas

Total Jumlah 25 100 -

(3)

adalah refleksi untuk perbaikan pada siklus 2. Untuk lebih jelasnya akan dibahas secara lebih rinci adalah sebagai berikut.

4.3.1 Perencanaan

Tahap perencanaan ini merupakan tahap yang digunakan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam proses tindakan dan observasi. Pada tahap perencanaan peneliti merancang tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1. Siklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dimana setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit atau 2 jam pelajaran Sekolah Dasar. Persiapan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan materi yang akan diajarkan yang berkaitan dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan alat peraga, mempersiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja siswa dan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa. Semua rencana sudah peneliti siapkan dan peneliti melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru kelas. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing dan guru kelas, peneliti mempersiapkan untuk melaksanakan praktek mengajar di SD dan terlaksana dengan baik.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus 1 ini peneliti melakukan 3 x pertemuan dengan Standar Kompetensi memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Dalam pelaksanaan penelitian yang bertindak sebagai guru kelas adalah pengajar, sedangkan guru kelas IV sebagai observer. Setiap pertemuan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat peneliti sebelumnya yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut ini penjabaran dari pelaksanaan tindakan:

1. Pertemuan Pertama

(4)

pelaksanaannya melalui tahap – tahap sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya.

Pada kegiatan awal, guru memulai dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan berdoa yang diwakili oleh salah satu siswa dan mengecek kehadiran siswa, menyiapkan perlengkapan pembelajaran baik guru maupun siswa, seperti alat tulis dan buku pelajaran. Kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menjatuhkan benda-benda ke lantai. Dilanjutkan dengan memberikan rumusan masalah Kemana benda- benda tersebut jatuh dan apa penyebab benda tersebut jatuh yang akan dijawab oleh siswa dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(5)

kesalah pahaman tentang gaya gravitasi bumi, dan siswa menerima umpan balik yang diberikan oleh guru berupa pujian atau penghargaan.

Kegiatan akhir yang dilakukan oleh guru adalah mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang gaya gravitasi bumi yang belum dipahami. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dan rangkuman dari pembelajaran yang sudah diajarkan. Dan yang terakhir guru menutup pelajaran dengan salam penutup.

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat 27 Maret 2015. Prosedur pelaksanaan pertemuan kedua ini melalui tahap – tahap sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat peneliti sebelumnya yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Kegiatan pembelajaan dimulai dengan kegiatan awal. Pada kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa yang diwakili oleh salah satu siswa, dan mengecek kehadiran siswa. Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru mengulang materi sebelumnya yaitu tentang gaya gravitasi bumi. Guru mengajak siswa meneruskan materi pada pembelajaran sebelumnya yaitu guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menggerakkan mobil-mobilan diatas lantai atau meja. Guru bertanya kepada siswa apakah yang terjadi dengan mobil-mobilan yang tiba-tiba berhenti. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menuliskannya dipapan tulis.

(6)

kelompok diberikan LKS. Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan atau penyelesaian masalah seperti, kain, mika, kertas minyak, penghapus, spidol, kotak korek. Setiap kelompok memnyelesaikan persoalan atau masalah seputar gaya gesek. Guru berkeliling untuk mengamati setiap kelompok dalam kerjasama menyelesaikan masalah, memotivasi siswa yang belum memahami materi. Setelah semua kelompok menemukan atau menyelesaikan masalah, setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya masing-masing, dan setiap kelompok menanggapi laporan yang diberikan kelompok lain. setelah semua kelompok selesai memaparkan hasil kerjanya, guru bersama siswa bertanya jawab untuk mrluruskan kesalahpahaman dan materi tentang gaya gesek yang belum dipahami. Siswa menerima umpan balik yang diberikan oleh guru yaitu berupa pujian atau penghargaan.

Kegiatan akhir ini guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang gaya gesek yang belum dipahami. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dan rangkuman dari tiap materi pembelajaran. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan kedua pada siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu 28 Maret 2015. Prosedur pelaksanaan pertemuan kedua ini melalui tahap – tahap sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat peneliti sebelumnya yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

(7)

Kegiatan inti guru memulainya dengan mengulas kembali materi yang sudah dipelajari atau yang sudah diujicobakan yaitu dengan bertanya kepada siswa kenapa benda selalu jatuh kebawah, bagaimana gerak benda pada permukaan yang kasar dan licin, bagaimana cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek pada suatu benda. Guru membagikan soal tes evaluasi siklus 1 dan siswa mengerjakan soal tes evaluasi tersebut secara mandiri. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa dan guru membenarkan persepsi siswa yang salah mengenai materi pembelajaran yang sudah berlangsung. Guru membimbing siswa membuat rangkuman.

Kegiatan akhir guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran. Guru melakukan tindak lanjut dengan penguatan atau konfirmasi terkait materi gaya gravitasi dan gaya gesek. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

4.3.3 Observasi

Observasi atau pengamatan berguna untuk mengamati kegiatan atau aktivitas pembelajaran. Observasi dilaksanakan pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga pada siklus 1. Observer yang bertugas untuk mengamati adalah guru kelas IV. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Berikut hasil pengamatan guru dan siswa dari siklus 1 yang disajikan secara terpisah:

1. Pengamatan Terhadap Siswa

(8)

mengobrol dengan teman sekelompoknya, dan pada saat memaparkan hasil kerja kelompok siswa masih kurang percaya diri dalam menyampaikan atau takut menyampaikan didepan kelas. Pada pertemuan ke dua siklus 1 siswa mulai tertarik mencari penyelesaian masalah dengan mencoba alat-alat yang diberikan, siswa terlihat senang saat model pembelajaran Problem Based Learning berlangsung. Siswapun aktif bertanya, memperhatikan penjelasan

guru dengan baik. Namun pada pertemuan ini siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran masih kurang. Pada pertemuan siklus 1, siswa mulai aktif dan percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya, dan siswa sangat antusias dalam mengerjakan soal tes evaluasi siklus 1. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus 1 (pertemuan pertama, kedua dan ketiga) dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

No Aspek yang Diamati

Skor 1 2 3 4 1. PRA PEMBELAJARAN

1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing

2. Kesiapan menerima pembelajaran √

II MEMBUKA PEMBELAJARAN

3. Siswa mampu menjawab apersepsi √

4. Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

No Aspek yang Diamati Skor

(9)

5. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi

6. Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi √ 7. Adanya interaksi positif antara siswa – guru,

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

9. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran √ 10. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan

kesempatan

11. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan

12. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran

13. Siswa dapat menentukan masalah yang akan dipecahkan

14. Siswa dapat meninjau masalah secara kritis √ 15. Siswa dapat menemukan pemecahan masalah

sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki

16. Siswa dapat mencari informasi yang diperlukan dalam pemecahan masalah

17. Siswa dapat mengambil kesimpulan sesuai dengan hasil percobaan atau penelitian yang sudah dilakukan.

18. Siswa dapat menggambarkan hasil yang sudah dilakukan sesuai dengan hasil pengujian dan kesimpulan

(10)

C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 19. Adanya interaksi positif saat media (alat peraga)

pembelajaran disajikan

20. Keterkaitan siswa terhadap materi yang disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan

21. Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi yang disajikan dengan media (alat peraga) pembelajaran

No Aspek yang Diamati Skor

D. Penilaian proses dan hasil belajar

22. Memberikan poin kepada siswa secara individu √ 23. Memberikan penghargaan (reward) kepada

kelompok yang memiliki skor tinggi.

24. Siswa merasa terbimbing √

25. Mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar √ E. Penggunaan Bahasa

26. Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa

27. Siswa tidak menemui kesulitan dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran

IV PENUTUP

28. Siswa secara aktif membuat rangkuman √

29. Siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran secara runtut

Jumlah 3 20 42 8

TOTAL SKOR 73

(11)

Dari hasi observasi siswa siklus I pertemuan pertama pada tabel 4. 2 skor yang diperoleh adalah 73 dalam kategori cukup atau belum memuaskan. Hal ini dikarenakan siswa yang masih kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, siswa kurang aktif dan belum mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan model based learning.

Tabel 4.3

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

No Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3 4

1. PRA PEMBELAJARAN

1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing

2. Kesiapan menerima pembelajaran √

II MEMBUKA PEMBELAJARAN

3. Siswa mampu menjawab apersepsi √

4. Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

No Aspek yang Diamati Skor

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penjelasan Materi Pelajaran

5. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi

6. Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi

7. Adanya interaksi positif antara siswa – guru, siswa materi pelajaran

(12)

8. Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi pelajaran

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

9. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran

10. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan

11. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan

12. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran

13. Siswa dapat menentukan masalah yang akan dipecahkan

14. Siswa dapat meninjau masalah secara kritis √ 15. Siswa dapat menemukan pemecahan

masalah sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki

16. Siswa dapat mencari informasi yang diperlukan dalam pemecahan masalah

17. Siswa dapat mengambil kesimpulan sesuai dengan hasil percobaan atau penelitian yang sudah dilakukan.

18. Siswa dapat menggambarkan hasil yang sudah dilakukan sesuai dengan hasil pengujian dan kesimpulan

(13)

19. Adanya interaksi positif saat media (alat peraga) pembelajaran disajikan

20. Keterkaitan siswa terhadap materi yang disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan

21. Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi yang disajikan dengan media (alat peraga) pembelajaran

No Aspek yang Diamati Skor

D. Penilaian proses dan hasil belajar

22. Memberikan poin kepada siswa secara individu

23. Memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang memiliki skor tinggi.

24. Siswa merasa terbimbing √

25. Mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar

E. Penggunaan Bahasa

26. Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa

27. Siswa tidak menemui kesulitan dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran

IV PENUTUP

28. Siswa secara aktif membuat rangkuman √

29. Siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran secara runtut

(14)

Jumlah 0 10 54 24

Total Skor 88

Kategori B

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi siswa siklus I pertemuan kedua hasil yang diperoleh meningkat, yaitu skor yang diperoleh adalah 88 dan dalam kategori baik. Hal ini dikarenakan siswa mulai antusias dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Siswa juga mulai mengikuti langkah-langkah dengan model problem based learning dengan baik.

2. Pengamatan Terhadap Guru

Pengamatan terhadap aktivitas guru juga perlu dilakukan untuk mengetahui Problem Based Learning keterkaitan antara penguasaan guru terhadap model pembelajaran dengan materi ajar yaitu gaya gravitasi dan gaya gesek serta bagaimana guru membuat siswa agar aktif dalam pembelajaran tanpa ditunjuk oleh guru. Sehingga dapat diketahui adanya keefektifan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Berikut ini adalah hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada siklus 1:

Tabel 4.4

Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pertemuan 1 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

No Aspek yang Diamati

Skor 1 2 3 4 1. PRA PEMBELAJARAN

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran √

2. Memeriksa kesiapan siswa √

(15)

3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar

4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

No Aspek yang Diamati Skor

III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penguasaan materi pelajaran

5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

7. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

8. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

9. Merumuskan masalah yang akan dipecahkan oleh siswa

10. Melaksanakan pembelajaran sesuai masalah yang akan dipecahkan oleh siswa

11. Memantau siswa dalam merumuskan atau menemukan hipotesis

12. Menguasai kelas √

13. Membimbing siswa dalam mengumpulkan data-data yang diperoleh

14. Memberi bimbingan pada siswa ketika siswa mengambil kesimpulan

(16)

15. Memberikan penilaian ketika siswa menggambarkan atau mempresentasikan hasil pemecahan masalah

C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

16. Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media

17. Menghasilkan kesan yang menarik √ 18. Mengguanakan media (alat peraga) secara

efektif dan efisien.

19. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (alat peraga)

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

20. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

21. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar

22. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

No Aspek yang Diamati Skor

23. Menumbuhkan keaktifan, inisiatif, konsentrasi, dan kerjasama siswa dalam kelompok belajar

24. Memantau siswa dalam belajar dengan kelompok

25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif

(17)

26. Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

E. Penilaian proses dan hasil belajar

27. Memberikan poin kepada siswa secara individu

28. Memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang memiliki skor tinggi.

F. Penggunaan Bahasa

29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan

31. Menyampikan pesan dengan gaya bahasa yang sesuai

IV Penutup

32. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

34. Melaksanakan tindak lanjut √

Jumlah 2 26 39 24

TOTAL SKOR 91

KATEGORI C

(18)

Tabel 4.5

Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pertemuan 2 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran

2014/2015 No Aspek yang Diamati

Skor 1 2 3 4 1. PRA PEMBELAJARAN

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran √

2. Memeriksa kesiapan siswa √

II MEMBUKA PEMBELAJARAN

3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar

4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

No Aspek yang Diamati Skor

III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penguasaan materi pelajaran

5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

7. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

8. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

9. Merumuskan masalah yang akan dipecahkan oleh siswa

(19)

10. Melaksanakan pembelajaran sesuai masalah yang akan dipecahkan oleh siswa

11. Memantau siswa dalam merumuskan atau menemukan hipotesis

12. Menguasai kelas √

13. Membimbing siswa dalam mengumpulkan data-data yang diperoleh

14. Memberi bimbingan pada siswa ketika siswa mengambil kesimpulan

15. Memberikan penilaian ketika siswa menggambarkan atau mempresentasikan hasil pemecahan masalah

C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

16. Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media

17. Menghasilkan kesan yang menarik √ 18. Mengguanakan media (alat peraga) secara

efektif dan efisien.

19. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (alat peraga)

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

20. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

21. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar

(20)

22. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

23. Menumbuhkan keaktifan, inisiatif, konsentrasi, dan kerjasama siswa dalam kelompok belajar

24. Memantau siswa dalam belajar dengan kelompok

25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif

26. Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

E. Penilaian proses dan hasil belajar

27. Memberikan poin kepada siswa secara individu

28. Memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang memiliki skor tinggi.

F. Penggunaan Bahasa

29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan

31. Menyampikan pesan dengan gaya bahasa yang sesuai

IV Penutup

32. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

(21)

34. Melaksanakan tindak lanjut √

Jumlah 1 20 45 32

TOTAL SKOR 98

Kategori B

Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi guru pada siklus 1 pertemuan 2 skor yang diperoleh adalah 98, yaitu kategori B. Hal itu berarti pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik.

Dari data observasi guru pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 terlihat berbeda. Pembelajaran dengan model Problem Based Learning terdapat peningkatan, karena kinerja guru pada pertemuan pertama guru belum mengajar dengan maksimal, guru belum memberi bimbingan pada siswa. Sedangkan pada pertemuan kedua, guru sudah memberi bimbingan pada siswa yang belum paham, guru mengajar lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Dari pertemuan pertama dan kedua terdapat peningkatan perbaikan aktivitas yang dilakukan guru dengan model pembelajaran Problem Based Learning.

4.3.4 Refleksi

Tahap refleksi diperlukan sebelum melangkah ke siklus 2. Refleksi dilakukan oleh peneliti terhadap berbagai hal berdasarkan penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 5 SD Negeri Karanggondang 01 menunjukkan hasil yang cukup memuaskan meskipun ada beberapa hal yang belum sesuai seperti apa yang diharapkan.

(22)

pengggunaan model pembelajaran Problem Based Learning sehingga pembelajarannya kurang maksimal. Selain kekurangan dari guru, juga terdapat kekurangan siswa dalam proses pembelajaran diantaranya: masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru dengan baik, siswa kurang aktif bertanya dan kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran, pada saat model pembelajaran Problem Based Learning berlangsung masih ada siswa yang tidak sportif, seperti ketika

mencari penyelesaian masalah dalam kelompok, siswa malah bermain dan mengobrol dengan teman 1 kelompoknya.

Kelebihan siswa dalam proses pembelajaran siklus 1 pertemuan pertama adalah: pada awal pembelajaran siswa terlihat antusias dengan apersepsi dan motifasi yang disampaikan oleh guru dan saat model pembelajaran Problem Based Learning berlangsung siswa terlihat antusias dan senang.

Berdasarkan kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran siklus 1 pertemuan pertama, peneliti memberikan solusi yang akan dilaksanakan pada penelitian selanjutnya siklus 1 pertemuan kedua guru memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran, guru lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan banyak memberikan bimbingan.

Berdasarkan hasil observasi siklus 1 pertemuan kedua terdapat kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran. Kelebihan yang terdapat selama proses pembelajaran adalah: guru mampu membimbing kelompok secara keseluruhan dan siswa sangat senang dan tertarik saat model pembelajaran Problem Based Learning dilaksanakan. Sedangkan kekurangannya adalah: guru kurang luas dalam menjelaskan materi pembelajaran, sehingga proses pembelajaran kurang maksimal, ada beberapa siswa yang masih kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan siswa sudah mulai memahami bagaimana cara mencari penyelesaian permasalahan dengan melakukan percobaan.

(23)

pada penelitian selanjutnya siklus 1 pertemuan ketiga guru memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran, guru lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan banyak memberikan bimbingan. Siswa lebih antusias dalam mengerjakan soal tes evaluasi siklus 1.

Dari kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran pada siklus 1 menunjukkan bahwa kurang antusias siswa dalam proses pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning masih belum maksimal. Pada pelaksanaan siklus 2, guru diharapkan lebih menguasai materi seluas – lusnya dan memaksimalkan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning agar proses pembelajaran berlangsung lebih maksimal.

4.4 Diskripsi Hasil Tindakan Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 terdiri dari 3 kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 1, 2 dan 4 April 2015. Sebelum pelaksanaan siklus 2, terdapat tahap perencanaan. Dimana tahap ini untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian. Selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan dan observasi. Terakhir adalah refleksi yang dilakukan mengenai segala sesuatu pada pelaksanaan siklus 2. Untuk lebih jelasnya akan dibahas secara lebih rinci adalah sebagai berikut.

4.4.1 Perencanaan

(24)

siswa dan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa. Semua rencana sudah peneliti siapkan dan peneliti melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru kelas. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing dan guru kelas, peneliti mempersiapkan untuk melaksanakan praktek mengajar di SD dan terlaksana dengan baik.

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus 2 ini peneliti melakukan 3 x pertemuan dengan Standar Kompetensi yang sama dengan siklus 1 yaitu memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Setiap pertemuan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat peneliti sebelumnya berdasarkan hasil refleksi siklus 1 yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut ini penjabaran dari pelaksanaan tindakan:

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus 2 dilaksanakan pada hari Rabu 1 April 2015 pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Prosedur pelaksanaannya melalui tahap – tahap sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya.

Pada kegiatan awal, guru memulai dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan berdoa yang diwakili oleh salah satu siswa dan mengecek kehadiran siswa, menyiapkan perlengkapan pembelajaran baik guru maupun siswa, seperti alat tulis dan buku pelajaran. Kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa medekatkan magnet dengan paku. Dilanjutkan dengan memberikan rumusan masalah apakah yang terjadi ketika magnet didekatkan pada sebuah paku yang akan dijawab oleh siswa dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(25)

dapat ditarik magnet. Guru membawa siswa kedalam pembelajaran yang menggunakan model Problem Based Learning . Guru memulai dengan bertanya jawab dengan siswa mengenai benda-benda apasajakah yang dapat ditarik magnet dan apakah sebuah magnet dapat menembus benda tertentu. Guru lalu mempersiapkan siswa untuk mencari penyelesaian dari pertanyaan yang diberikan, yaitu dengan membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Masing- masing kelompok mendapatkan LKS percobaan dan penyelesain dari pertanyaan atau masalah yang sudah diberikan oleh guru. Siswa mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan oleh setiap kelompok diantaranya: paku, pensil, peniti, magnet, penggaris plastik, kertas, buku, meja. Guru berkeliling untuk mengamati kerjasama dalam menyelesaikan masalah dalam setiap kelompok, memotivasi dan memfasilitasi serta membatu siswa yang masih kesulitan dalam menyelesaikan percobaan dan soal. Setelah semua percobaan yang dilakukan oleh kelompok selesai setiap kelompok melaporkan atau memaparkan hasil kerja percobaan dan penyelesaian dari soal yang diberikan guru dan kelompok lain menanggapinya. Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk membuat catatan sederhana mengenai pembahasan gaya magnet. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman tentang magnet, dan siswa menerima umpan balik yang diberikan oleh guru berupa pujian atau penghargaan.

(26)

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada siklus 2 dilaksanakan pada hari Kamis 2 April 2015. Prosedur pelaksanaan pertemuan kedua ini melalui tahap – tahap sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat peneliti sebelumnya yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Kegiatan pembelajaan dimulai dengan kegiatan awal. Pada kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa yang diwakili oleh salah satu siswa, dan mengecek kehadiran siswa. Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru mengulang materi sebelumnya yaitu tentang gaya magnet terutama benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet dan magnet dapat menembus benda tertentu. Guru mengajak siswa meneruskan materi pada pembelajaran sebelumnya yaitu guru bertanya kepada siswa apakah sebuah benda dapa dibuat magnet. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menuliskannya dipapan tulis.

Kegiatan inti dimulai dengan guru membawa siswa masuk kedalam materi pembelajaran yairu membuat magnet yang menggunakan model Problem Based Learning. Guru bertanya jawab kepada siswa cara membuat magnet. Guru memberikan tugas kepada siswa mengenai pembuatan magnet. Guru membawa siswa ke dalam pembelajaran yang menggunakan model Prolem Based Learning. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok, dan setiap

(27)

kelompok lain. setelah semua kelompok selesai memaparkan hasil kerjanya, guru bersama siswa bertanya jawab untuk mrluruskan kesalahpahaman dan materi tentang gaya magnet yang belum dipahami. Siswa menerima umpan balik yang diberikan oleh guru yaitu berupa pujian atau penghargaan.

Kegiatan akhir ini guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang gaya magnet yang belum dipahami. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dan rangkuman dari tiap materi pembelajaran. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga pada siklus 2 dilaksanakan pada hari Sabtu 4 April 2015. Prosedur pelaksanaan pertemuan kedua ini melalui tahap – tahap sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat peneliti sebelumnya yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Kegiatan pembelajaan dimulai dengan kegiatan awal. Pada kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan mengucakan salah, berdoa dan mengecek kehadiran siswa. Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung. Guru mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajari selama 2 pertemuan sebelumnya yaitu tentang benda-benda yang dapat ditarik magnet dan magnet dapat menembus benda tertentu. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(28)

Kegiatan akhir guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran. Guru melakukan tindak lanjut dengan penguatan atau konfirmasi terkait materi gaya magnet. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

4.4.3 Observasi

Observasi atau pengamatan berguna untuk mengamati kegiatan atau aktivitas pembelajaran. Observasi dilaksanakan pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga pada siklus 2. Observer yang bertugas untuk mengamati adalah guru kelas IV. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Berikut hasil pengamatan guru dan siswa dari siklus 2 yang disajikan secara terpisah:

1. Pengamatan Terhadap Siswa

Pada siklus 2 proses pembelajaran berlangsung sudah terdapat peningkatan dan mulai membaik. Siswa memperhatikan guru dengan sungguh – sungguh, jumlah siswa yang aktif mulai bertambah. Saat model pembelajaran Problem Based Learning diterapkan siswa terlihat sangat senang dan antusias,

hal ini karena siswa mulai terbiasa dengan model pembelajaran Problem Based Learning. Namun masih ada siswa yang kurang sportif dalam bekerjasama. Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus 2 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 1 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

No Aspek yang Diamati

Skor 1 2 3 4 1. PRA PEMBELAJARAN

1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing

(29)

2. Kesiapan menerima pembelajaran √

II MEMBUKA PEMBELAJARAN

3. Siswa mampu menjawab apersepsi √

4. Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

No Aspek yang Diamati Skor

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penjelasan Materi Pelajaran

5. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi

6. Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi

7. Adanya interaksi positif antara siswa – guru, siswa materi pelajaran

8. Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi pelajaran

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

9. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran

10. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan

11. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan

12. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran

13. Siswa dapat menentukan masalah yang akan dipecahkan

(30)

14. Siswa dapat meninjau masalah secara kritis √ 15. Siswa dapat menemukan pemecahan

masalah sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki

16. Siswa dapat mencari informasi yang diperlukan dalam pemecahan masalah

17. Siswa dapat mengambil kesimpulan sesuai dengan hasil percobaan atau penelitian yang sudah dilakukan.

18. Siswa dapat menggambarkan hasil yang sudah dilakukan sesuai dengan hasil pengujian dan kesimpulan

C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

19. Adanya interaksi positif saat media (alat peraga) pembelajaran disajikan

20. Keterkaitan siswa terhadap materi yang disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan

21. Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi yang disajikan dengan media (alat peraga) pembelajaran

No Aspek yang Diamati Skor

D. Penilaian proses dan hasil belajar

22. Memberikan poin kepada siswa secara individu

23. Memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang memiliki skor tinggi.

(31)

24. Siswa merasa terbimbing √ 25. Mampu menjawab pertanyaan guru dengan

benar

E. Penggunaan Bahasa

26. Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa

27. Siswa tidak menemui kesulitan dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran

IV PENUTUP

28. Siswa secara aktif membuat rangkuman √ 29. Siswa membuat rangkuman hasil

pembelajaran secara runtut

Jumlah 0 2 45 52

TOTAL SKOR 99

Kategori A

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi siswa pada siklus 2 pertemuan 1 skor yang diperoleh adalah 99, dan dalam kategori sangat baik. Hal itu dikarenakan siswa yang sudah antusias dan kritis dalam mengikuti pembelajaran dengan langkah-langkah model problem based learning.

Tabel 4.7

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 2 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

No Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3 4

1. PRA PEMBELAJARAN

1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing

(32)

2. Kesiapan menerima pembelajaran √

II MEMBUKA PEMBELAJARAN

3. Siswa mampu menjawab apersepsi √

4. Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

No Aspek yang Diamati Skor

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penjelasan Materi Pelajaran

5. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi

6. Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi

7. Adanya interaksi positif antara siswa – guru, siswa materi pelajaran

8. Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi pelajaran

B. Pendekatan/strategi pembelajaran 9. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran

10. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan

11. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan

12. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran

13. Siswa dapat menentukan masalah yang akan dipecahkan

(33)

14. Siswa dapat meninjau masalah secara kritis

15. Siswa dapat menemukan pemecahan masalah sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki

16. Siswa dapat mencari informasi yang diperlukan dalam pemecahan masalah

17. Siswa dapat mengambil kesimpulan sesuai dengan hasil percobaan atau penelitian yang sudah dilakukan.

18. Siswa dapat menggambarkan hasil yang sudah dilakukan sesuai dengan hasil pengujian dan kesimpulan

C. Pemanfaatan media

pembelajaran/sumber belajar

19. Adanya interaksi positif saat media (alat peraga) pembelajaran disajikan

20. Keterkaitan siswa terhadap materi yang disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan

21. Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi yang disajikan dengan media (alat peraga) pembelajaran

No Aspek yang Diamati Skor

D. Penilaian proses dan hasil belajar 22. Memberikan poin kepada siswa secara

individu

(34)

23. Memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang memiliki skor tinggi.

24. Siswa merasa terbimbing √

25. Mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar

E. Penggunaan Bahasa

26. Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa

27. Siswa tidak menemui kesulitan dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran

IV PENUTUP

28. Siswa secara aktif membuat rangkuman √ 29. Siswa membuat rangkuman hasil

pembelajaran secara runtut

Jumlah 0 0 30 76

TOTAL SKOR 106

Kategori A

Berdasarkan tabel 4.9 Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi siswa pada

siklus 2 pertemuan 1 skor yang diperoleh adalah 106, dan dalam kategori sangat baik. Hal itu dikarenakan siswa yang sudah antusias dan kritis dalam mengikuti pembelajaran dengan langkah-langkah model problem based learning.

(35)

kategori A yang berarti sangat baik. Hal tersebut disebabkan dalam pembelajaran sudah menggunakan model Problem Based Learning. Sehingga siswa antusias untuk mengikuti jalanya suatu pembelajaran sesuai dengan model Problem Based Learning.

2. Pengamatan Terhadap Guru

Pengamatan terhadap aktivitas guru juga perlu dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara penguasaan guru terhadap model pembelajaran dengan materi ajar yaitu pesawat sederhana serta bagaimana guru membuat siswa agar aktif dalam pembelajaran tanpa ditunjuk oleh guru. Pada siklus 2 ini guru sudah memperbaiki kinerjanya berdasarkan hasil refleksi siklus 2. Berikut ini adalah hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada siklus 2:

Tabel 4.8

Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 Pertemuan 1 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

No Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3 4

1. PRA PEMBELAJARAN

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran

2. Memeriksa kesiapan siswa √

II MEMBUKA PEMBELAJARAN

3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar

4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

No Aspek yang Diamati Skor

(36)

A. Penguasaan materi pelajaran

5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

7. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

8. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

B. Pendekatan/strategi pembelajaran 9. Merumuskan masalah yang akan

dipecahkan oleh siswa

10. Melaksanakan pembelajaran sesuai masalah yang akan dipecahkan oleh siswa

11. Memantau siswa dalam merumuskan atau menemukan hipotesis

12. Menguasai kelas √

13. Membimbing siswa dalam mengumpulkan data-data yang diperoleh

14. Memberi bimbingan pada siswa ketika siswa mengambil kesimpulan

15. Memberikan penilaian ketika siswa

menggambarkan atau

mempresentasikan hasil pemecahan masalah

(37)

C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

16. Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media

17. Menghasilkan kesan yang menarik √ 18. Mengguanakan media (alat peraga)

secara efektif dan efisien.

19. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (alat peraga)

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

20. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

21. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar

22. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

No Aspek yang Diamati Skor

23. Menumbuhkan keaktifan, inisiatif, konsentrasi, dan kerjasama siswa dalam kelompok belajar

24. Memantau siswa dalam belajar dengan kelompok

25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif

26. Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

(38)

27. Memberikan poin kepada siswa secara individu

28. Memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang memiliki skor tinggi.

F. Penggunaan Bahasa

29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer

30. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

31. Menyampikan pesan dengan gaya bahasa yang sesuai

IV Penutup

32. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

34. Melaksanakan tindak lanjut √

Jumlah 0 4 57 52

TOTAL SKOR 113

Kategori B

(39)

Tabel 4.9

Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 Pertemuan 2 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

No Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3 4

1. PRA PEMBELAJARAN

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran

2. Memeriksa kesiapan siswa √

II MEMBUKA PEMBELAJARAN

3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar

4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

No Aspek yang Diamati Skor

III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penguasaan materi pelajaran

5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

7. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

8. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

B. Pendekatan/strategi pembelajaran 9. Merumuskan masalah yang akan

dipecahkan oleh siswa

(40)

10. Melaksanakan pembelajaran sesuai masalah yang akan dipecahkan oleh siswa

11. Memantau siswa dalam merumuskan atau menemukan hipotesis

12. Menguasai kelas √

13. Membimbing siswa dalam mengumpulkan data-data yang diperoleh

14. Memberi bimbingan pada siswa ketika siswa mengambil kesimpulan

15. Memberikan penilaian ketika siswa

menggambarkan atau

mempresentasikan hasil pemecahan masalah

C. Pemanfaatan media

pembelajaran/sumber belajar

16. Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media

17. Menghasilkan kesan yang menarik √ 18. Mengguanakan media (alat peraga)

secara efektif dan efisien.

19. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (alat peraga)

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

20. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

(41)

21. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar

22. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

No Aspek yang Diamati Skor

23. Menumbuhkan keaktifan, inisiatif, konsentrasi, dan kerjasama siswa dalam kelompok belajar

24. Memantau siswa dalam belajar dengan kelompok

25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif

26. Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

E. Penilaian proses dan hasil belajar 27. Memberikan poin kepada siswa secara

individu

28. Memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang memiliki skor tinggi.

F. Penggunaan Bahasa

(42)

32. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

34. Melaksanakan tindak lanjut √

Jumlah 0 0 45 76

TOTAL SKOR 121

Kategori A

Tabel 4.9 hasil observasi aktivitas guru siklus 2 pertemuan 2 skor yang diperoleh adalah 121 dan dalam kategori A atau sangat baik. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran guru sudah memperhatikan langkah-langkah model problem based learning. Dan pembelajaran yang berlangsung sudah sangat baik.

Dari data hasil observasi tabel 4.8 dan tabel 4.9 menunjukkan peningkatan antara pertemuan pertama dan kedua. Pada siklus 2 ini guru telah mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik dibandingkan dengan siklus 1. Guru membimbing siswa yang belum paham dan memberi penjelasan mengenai materi secara maksimal. Guru juga sudah dapat menguasai kelas dengan baik dan melaksankan model pembelajaran Problem Based Learning dengan lebih baik. Dengan demikian siklus 2 dapat

berjalan dengan baik sehingga memberikan hasil yang baik

4.4.4 Refleksi

(43)

Problem Based Learning. Pembelajaran pada pertemuan pertama sampai pertemuan

ketiga berlangsung dengan lancar dan efektif. Guru sudah mengajar dengan lancar, mampu membimbing dalam kelompok, dapat menguasai materi, semangat dan menarik. Siswapun menjadi semangat, aktif dan sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

4.5 Analisis Data 4.5.1 Siklus 1

Analisis data pada siklus 1 ini berisi analisis hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa yang sudah didapat kemudian dikelompokkan dan dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil belajar siswa pada siklus 1 diambil dari hasil tes evaluasi yang berbentuk pilihan ganda. Tes evaluasi dilaksanakan pada akhir siklus 1 yaitu pada pertemuan ketiga. Hasil tes evaluasi ini memberikan hasil adanya peningkatan hasil belajar siswa. Dari nilai yang diperoleh pada siklus 1 masih terdapat beberapa siswa yang nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 65.

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam

Siswa Kelas 5 SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015 No. Nilai Frekuensi Persentase

(%)

Keterangan

1. ≤ 65 7 28 Tidak Tuntas

2. > 65 18 72 Tuntas

Jumlah Ketuntasan

≤ KKM = 7 28 Tidak Tuntas

>KKM = 18 72 Tuntas

Tolat jumlah 25 100

(44)

Tabel distribusi Frekuensi 4.13 diketahui dari 25 siswa terdapat 7 siswa dengan persentase 28% siswa yang belum mencapai ketuntasan. Sedangkan 18 siswa dengan persentase 72% sudah mencapai ketuntasan.

4.5.2 Siklus 2

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap guru dan siswa terjadi peningkatan yang cukup baik dibandingkan pada siklus 1. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang juga meningkat. Berikut hasil belajar IPA siklus 2:

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam

Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

Tabel distribusi Frekuensi 4.14 diketahui dari 25 siswa terdapat 3 siswa dengan persentase 12% siswa yang belum mencapai ketuntasan. Sedangkan 22 siswa dengan persentase 88% sudah mencapai ketuntasan.

Tingkat ketuntasan pada siklus 2 adalah 88%. Hal ini menujukkan terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai tuntas. Pada siklus I ketuntasan mencapai 72 %, sehingga pada siklus 2 ini terjadi peningkatan sebanyak 16%. Dengan

No. Nilai Frekuensi Persentase (%)

Keterangan

1. ≤ 65 3 12 Tidak Tuntas

2. > 65 22 88 Tuntas

Jumlah Ketuntasan ≥ KKM = 3 12 Tidak Tuntas

< KKM = 22 88 Tuntas

Tolat jumlah 25 100

(45)

ketuntasan pada siklus 2 mencapai 88%, peneliti telah berhasil mecapai indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti sebanyak 80% siswa mencapai ketuntasan.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis ketuntasan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang telah dikemukakan sebelumnya pada kondisi prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah dilaksanakan tindakan perbaikan dari pra siklus ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.12 peningkatan hasil belajar pada prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut:

Tabel 4.12

Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran

2014/2015

Prasiklus, Siklus 1 dan 2

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan dari prasiklus ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2. Terdapat 40% belum tuntas pada prasikus, setelah diadakan tindakan pada siklus 1 terdapat peningkatan 32% sehingga terdapat 72% siswa yang tuntas, karena hasil belum mencapi indikator kinerja yang ditetapkan peneliti maka diadakan siklus 2 yang dapat mencapai tingkat ketuntasan 88%.

Berdasarkan pembahasan di atas proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diketahuai hasil belajar siswa mulai dari prasiklus terdapat 10 siswa yang belum

No Ketuntasan Belajar

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

1 Tuntas 15 60 18 72 22 88

2 Belum Tuntas 10 40 7 28 3 12

Jumlah 25 100 25 100 25 100

(46)

mengalami ketuntasan, sedangkan siswa yang tuntas ada 15 siswa. Peneliti melaksanakan tindakan perbaikan dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada siklus 1 dan siklus 2. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus

1, siswa yang belum tuntas 7, sedangkan yang tuntas 18 siswa. Terjadi peningkatan jumlah siswa yang ketuntasan hasil belajarnya meningkat dari kondisi prasiklus ke siklus 1. Pada siklus 2 jumlah siswa yang belum tuntas mengalami kemerosotan yaitu terdapat 3 siswa dan 22 siswa tuntas. Siswa yang tidak mengalami ketuntasan tersebut dikarenakan siswa hiperaktif, sering mengganggu temannya, tidak fokus terhadap pelajaran, namun hasil belajar siswa tersebut mengalami peningkatan hanya saja masih berada di bawah KKM.

Hasil belajar siswa yang meningkat tidak lepas dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning yang berimbas pada peningkatan kualitas pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru tetapi guru lebih mengutamakan keaktifan siswa dalam belajar. Peran guru sudah bergeser dari sumber ilmu menjadi fasilitator yang bertugas membimbing siswa dan mentransfer ilmu pengetahuan. Pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, guru bertugas untuk membimbing, siswa agar semua siswa terlibat

langsung dan aktif dalam pembelajaran. Aktivitas guru dalam membimbing, mengatur, dan mengarahkan siswa juga mengalami peningkatan. Apabila guru sudah berperan dengan baik sebagai fasilitator tentu akan berimbas pada keterlibatan semua siswa dalam pembelajaran dan peningkatan keaktifan siswa. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning, semua siswa dituntut untuk terlibat dalam pembelajaran dan

aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

(47)

terlibat dalam pembelajaran dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran Problem Based Learning, dilakukan dengan berbantuan alat peraga dan kerjasama antar siswa Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning tidak hanya meningkatan hasil belajar siswa saja, tetapi juga meningkatan partisipasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran melalui langkah-langkah pembelajaran yang harus dilalui oleh seluruh siswa. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning berefek pada pembiasaan bagi para siswa untuk percaya diri dan saling kerjasama.

Dari uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran IPA pada kelas V SD Negeri Karanggondang 01 selaras dengan penelitian yang telah dilakukan Frista Wahyu tahun 2012 tentang “Upaya Meningkatan Hasil Belajar IPA tentang Sumber Daya Alam melalui Penggunaan Model Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN 6 Depok Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Semester II 2012/2013”. Rifki Khamdani 2013 tentang “Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 6 SD negeri Kemligi Kecanatan Wonotunggal kabupaten Batang Tahun Pelajaran2013/2014”.

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam
Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1
Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2
Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pertemuan 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan tingkat pengetahuan responden tentang dismenorea dengan upaya penanganan terhadap dismenorea sesuai dengan hasil analisis memperlihatkan bahwa sebagian besar

Hard Border dimaksudkan sebagi prinsip ketegasan dari pihak militer (antar negara yang bersebelahan) untuk melakukan penjagaan secara tegas dan

Gambaran anak Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan anak adalah setiap anak Indonesia hidup dalam keluarga, masyarakat dan lingkungan yang sehat

Pada hasil tumpangsari, yaitu total hasil relatif tanaman pe- nyusun, garis aktual masih lebih tinggi dari garis harapan dengan demikian masih memberikan keuntungan karena nilai

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat hubungan antara komunikasi efektif dengan perilaku caring perawat terhadap pasien di ruang Asoka RSUD Jombang.. Sebagai

Jawab: Manfaatnya bagi siswa itu, ketika anak belum lancar membaca al- Qur’an maka dalam kegiatan ini anak sudah terbiasa membaca al-. Qur’an dan siswa

Pada penelitian ini algoritma Greedy dibandingkan dengan Program Dinamis untuk menyelesaikan permasalahan Chinese Postman dengan menggunakan peta wilayah kelurahan Kedaton

Kesimpulan pada penelitian ini yaitu ada hubungan antara respon spiritual dengan derajat kesehatan lansia di Posyandu Lansia Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan