• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN PERSIKLUS

B. SIKLUS

3. Pengamatan/Pengumpulan Data

Selama pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan observasi atau pengamatan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dengan adanya pembentukan kelompok belajar. Pada pembelajaran ini, siswa yang diteliti berjumlah 15 siswa. Guru mengamati seluruh aktivitas belajar siswa, selama proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati yaitu yang berhubungan dengan motivasi belajar siswa kelas 4 yang meliputi antusiasme siswa kelas 4, keaktifan siswa, keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru dan ketuntasan siswa dalam belajar.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus 1, belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Anggota kelompok yang merupakan siswa bekemampuan tinggi, terlihat antusias dan aktif mengikuti proses pembelajaran. Mereka terlihat serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Ketika dilakukan evaluasi, nilai mereka juga mencapai kriteria ketuntasan belajar.

Keadaan ini, sangat jauh berbeda dengan anggota kelompok yang memiliki kemampuan rendah, siswa yang berkemampuan sedang dan rendah. Mereka terlihat kurang antusias dan aktif dalam proses pembelajaran. Ketika mereka diberi tugas untuk mengerjakan soal- soal, justru banyak yang bermalas-malasan, dengan mengutip jawaban

anggota kelompok yang pandai. Selain itu, ketika diadakan evaluasi pembelajaran, nilai mereka berada dibawah kriteria ketuntasan belajar.

C. SIKLUS II

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran, yaitu RPP, dafatar nama siswa yang sudah dibagi dalam tiap kelompok dan setiap kelompok diberi satu orang siswa yang berkemampuan tinggi untuk menjadi tutor bagi anggota yang lain, alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan belajar siswa, buku daftar nilai dan lembar observasi. Berikut penulis sajikan RPP, daftar siswa yang sudah dibagi dalam tiap kelompok, daftar nilai dan lembar observasi. Tabel penggolongan kelompok pada siklus II penulis sajikan dalam lampiran skripsi ini.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus II, peneliti berperan sebagai guru kelas IV dan sebagai pengamat adalah wali kelas IV. Dalam tahap pelaksanaan siklus I, peneliti membagi siswa dalam 5 kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa, dan pembentukan kelompok tidak lagi berdasarkan urutan absebsi siswa, namundilakukan secara acak dan setiap kelompok diberi satu siswa yang berkemampuan tinggi, untuk menjadi tutor bagi anggotanya. Berikut daftar siswa

beserta penggolongan kelompoknya peneliti sajikan dalam sebuah tabel.

Setelah pembentukan kelompok belajar selesai, peneliti memberikan tugas pada setiap kelompok untuk mengerjakan latihan soal-soal yang berhubungan dengan materi yang dibahas, dan merupakan indikator materi yang harus dipalajari oleh siswa. Langkah selanjutnya, wali kelas IV sebagai pengamat, melakukan pengamatan dengan lembar observasi dan hasilnya adalah, bahwa sebanyak 9 siswa = 60 % dari jumlah siswa berantusias tinggi untuk mengikuti proses pembelajaran, 4 siswa = 26,67 % siswa memiliki antusias sedang dan 2 siswa = 13,33 % siswa memiliki antusiasme yang rendah.

Dari hasil pengamatan siklus 11, tentang keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat diketahui bahwa siswa yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran yang tingkat keaktifannya tinggi sebanyak 9 siswa = 60 %, siswa yang tingkat keaktifanya sedang sebanyak 4 siswa = 26,67 %, dan siswa yang memiliki tingkat keaktifan rendah dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 2 siswa = 13,33 %.

Dari hasil pengamatan siklus II, tentang keseriusan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat diketahui bahwa siswa yang serius dalam mengeijakan tugas dari guru dalam proses pembelajaran yang tingkat keseriusanya tinggi sebanyak 9 siswa = 60 %, siswa yang

memiliki tingkat keseriusan rendah dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 2 siswa = 13,33 %.

Langkah selanjutnya adalah peneliti yang berperan sebagai guru kelas 4 menyimpulkan materi yang sudah dipelajari secara bersama- sama. Dari daftar nilai hasil avaluasi tahap pelaksanaan siklus II, dapat diketahui bahwa siswa yang nilainya memenuhi standar ketuntasan dalam belajar sebanyak 13 siswa = 86,67 %, dan siswa yang nilainya kurang atau tidak memenuhi KKM sebanyak 2 siswa = 13,33 %.

3. Pengamatan / Pengumpulan Data

Selama pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan observasi atau pengamatan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dengan adanya pembentukan kelompok belajar. Pada pembelajaran ini, siswa yang diteliti berjumlah 15 siswa. Guru mengamati seluruh aktivitas belajar siswa, selama proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati yaitu yang berhubungan dengan motivasi belajar siswa kelas 4 yang meliputi antusiasme siswa kelas 4, keaktifan siswa, keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru dan ketuntasan siswa dalam belajar.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus II, sudah menunjukkan hasil yang memuaskan, keadaan tersebut ditandai dengan lebih dari 75% jumlah siswa sudah terlihat antusias, aktif, serius dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketika di evaluasi, hasilnya juga

sangat memuaskan, yaitu lebih dari 75 % dari jumlah siswa, sudah mencapai ketuntasan dalam belajar. Namun masih ada siswa yang nilainya belum memenuhi KKM, sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus selanjutnya, agar tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.

D. SIKLUS UI

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus III, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran, yaitu RPP, dafatar nama siswa yang sudah dibagi dalam tiap kelompok dan setiap kelompok diberi satu orang siswa yang berkemampuan tinggi untuk menjadi tutor bagi anggota yang lain, alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan belajar siswa, buku daftar nilai dan lembar observasi. RPP, daftar siswa yang sudah dibagi dalam tiap kelompok, daftar nilai dan lembar observasi penulis sajikan dalam lampiran skripsi ini. Selain hal-hal tersebut, peneliti menambahkan hal yang perlu dipersiapkan dalam siklus III ini yaitu Guru memberikan waktu 15 menit untuk siswa untuk mengerjakan soal-soal yang merupakan indikator materi yang harus dipelajari oleh siswa. Setelah 15 menit, dalam waktu 15 menit guru dan siswa membahas jawaban dari soal- soal, dan menyimpulkanya bersama-sama. Guru menyuruh siswa

materi yang sudah dibahas antar anggota kelompok dibawah pengawasan seorang siswa yang ditunjuk sebagai tutor diantara mereka. Guru menerapkan aturan bahwa nilai anggota diambil nilai individu dengan ditambah selisih antara nilai rata-rata dengan nilai individu, dan jika nilai individu lebih rendah, maka nilai individu tetap, tidak ditambah atau dikurang. Berbeda dengan nilai tutor, pengambilan nilai tutor diambil dari nilainya sendiri ditambah selisih nilai rata-rata dengan nilai KKM. Kemudian, jika ternyata nilai tutor telah mencapai angka 10,0 maka nilai tutor tetap.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus 111, peneliti berperan sebagai guru kelas IV dan sebagai pengamat adalah wali kelas IV. Dalam tahap pelaksanaan siklus III, peneliti membagi siswa dalam 3 kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa, dan pembentukan kelompok tidak lagi berdasarkan urutan absebsi siswa, namun dilakukan secara acak dan setiap kelompok diberi satu siswa yang berkemampuan tinggi, untuk menjadi tutor bagi anggotanya. Daftar siswa beserta penggolongan kelompoknya, peneliti sajikan dalam sebuah tabel dalam lampiran skripsi ini.

Setelah pembentukan kelompok belajar selesai, peneliti memberikan tugas pada setiap kelompok untuk mengerjakan latihan soal-soal yang berhubungan dengan materi yang dibahas, dan merupakan indikator materi yang harus dipalajari oleh siswa. Langkah

selanjutnya, wali kelas IV sebagai pengamat, melakukan pengamatan dengan lembar observasi dan hasilnya adalah bahwa sebanyak 12 siswa = 80 % dari jumlah siswa memiliki antusias tinggi untuk mengikuti proses pembelajaran, 3 siswa = 20 % siswa memiliki antusias sedang dan 0 siswa = 0 % siswa memiliki antusiasme yang rendah.

Dari hasil pengamatan siklus III, tentang keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat diketahui bahwa siswa yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran yang tingkat keaktifannya tinggi sebanyak 12 siswa = 80 %, siswa yang tingkat keaktifanya sedang sebanyak 2 siswa = 20 %, dan siswa yang memiliki tingkat keaktifan rendah dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 0 siswa = 0 %.

Dari hasil pengamatan siklus III, tentang keseriusan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat diketahui bahwa siswa yang serius dalam mengerjakan tugas dari guru dalam proses pembelajaran yang tingkat keseriusanya tinggi sebanyak 12 siswa = 80 %, siswa yang tingkat keseriusan sedang sebanyak 2 siswa = 20 %, dan siswa yang memiliki tingkat keseriusan rendah dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 0 siswa = 0 %.

Langkah selanjutnya adalah peneliti yang berperan sebagai guru kelas 4 menyimpulkan materi yang sudah dipelajari secara bersama- sama. Dan untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar siswa peneliti

dapat diketahui bahwa siswa yang nilainya memenuhi standar ketuntasan dalam belajar sebanyak 15 siswa = 100 %, dan siswa yang nilainya kurang atau tidak memenuhi KKM sebanyak 0 siswa = 0 %.

3. Pengamatan / Pengumpulan Data

Selama pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan observasi atau pengamatan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dengan adanya pembentukan kelompok belajar. Pada pembelajaran ini, siswa yang diteliti berjumlah 15 siswa. Guru mengamati seluruh aktivitas belajar siswa, selama proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati yaitu yang berhubungan dengan motivasi belajar siswa kelas 4 yang meliputi antusiasme siswa kelas 4, keaktifan siswa, keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru dan ketuntasan siswa dalam belajar.

4, Refleksi

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus III, sudah menunjukkan hasil yang memuaskan, keadaan tersebut ditandai dengan lebih dari 75% jumlah siswa sudah terlihat antusias, aktif, serius dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketika di evaluasi, hasilnya juga sangat memuaskan, yaitu 100 % dari jumlah siswa, sudah mencapai ketuntasan dalam belajar.

BABY PENUTUP A. KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bahwa dengan adanya pembentukan kelompok belajar yang telah dilaksanakan, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MI Nurul Huda Krandonlor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 20008/2009.

2. Bahwa dengan adanya pembentukan kelompok belajar yang telah dilaksanakan, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MI Nurul Huda Krandonlor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 20008/2009 yang nilainya tidak mencapai KKM. 3. Bahwa dengan adanya pembentukan kelompok belajar yang telah

dilaksanakan, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MI Nurul Huda Krandonlor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 20008/2009 yang nilainya jauh tertinggal dari teman- temannya yang lain.

B. SARAN

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar motivasi belajar siswa meningkat sehingga prestasi mereka bagus, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Saran untuk guru :

a. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, perlu adanya dorongan yang membuat siswa mau belajar dan mengejar ketertinggalan mereka tanpa adanya unsur kekerasan dari pendidik yaitu dengan pembentukan kelompok belajar yang akan memberikan persaingan positif bagi siswa untuk belajar.

b. Untuk meningkatkan prestasi siswa dalam belajar, terlebih dahulu seorang guru membangkitkan motivasi belajar siswanya, karena dengan meningkatnya motivasi belajar pada diri siswa maka secara tidak langsung akan meningkat pula hasil belajar / prestasi mereka. c. Seorang guru hendaklah menyadari juga bahwa diantara para siswa ada

yang prestasinya rendah karena mereka takut untuk bertanya pada guru tentang materi yang kurang jelas yang mana, keadaan ini dapat menimbulkan prestasi mereka tertinggal dari teman-temannya, sehingga pembentukan kelompok belajar dapat memberikan solusi terbaik bagi mereka untuk mengatasi kesulitan mereka dalam belajar, rasa malu bertanya pada guru.

d. Diantara para siswa pastilah ada salah satu siswa yang prestasinya jauh tertinggal dari temanya dan tidak punya keberanian untuk bertanya,

atau terkadang siswa yang seperti itu menjadikanya jauh dari temanya, maka pembentukan kelompok belajar memberikan solusi agar para siswa terpupuk rasa persaudaraanya untuk saling membantu dalam hal- hal kebaikan.

e. Untuk penelitian yang serupa maka hendaklah dilakukan perbaikan- perbaikan, agar hasilnya jauh lebih baik dari penelitian ini.

Dokumen terkait