• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Pre-Test

6. Pengamatan Tindakan Siklus 1 dan Tes Hasil Belajar

(4) Guru mengamati siswa dan memberikan bantuan kepada siswa

(5) Tahap pembuatan artefak : siswa menuliskan hasil temuan didalam lembar jawban yang telah disediakn oleh guru sebagai laporan yang akan dipresentasikan didepan kelas.

(6) Tahap exhibits : Salah satu siswa mempresentasikan didepan teman kelompoknya dengan mengerjakan dipapan tulis dengan bantuan guru.

(7) Siswa diminta menyalin dibuku tulis masing-masing untuk dipelajari dirumah.

c) Kegiatan Akhir

Guru melakukan tanya jawab dan siswa mempresentasikan hasil yang telah ia kerjakan. Guru menutup pelajaran dengan pesan agar siswa melakukan latihan secara mandiri dirumah. Guru mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran pada pertemuan kali ini.

6. Pengamatan Tindakan Siklus 1 dan Tes Hasil Belajar

Pengamatan pada siklus 1 dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa pada proses pembelajaran menggunakan metode

Problem Based Learning (PBL). Tes hasil belajar dilakukan untuk mengukur kemampuan operasi hitung pada materi penjumlahan

62

dan pengurangan pada siswa tunarungu kelas dasar 3 SLB Wiyata Dharma 1 Sleman.

a) Observasi siklus 1

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) observasi meliputi aktifitas siswa ketika proses belajar. Adapun hasil skor pada saat observasi berlangsung adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Hasil Observasi Pembelajaran Kemampuan Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan metode Problem Based Learning .

No Subjek Observasi I Observasi II Observasi III Skor Hasil Skor Hasil Skor Hasil

1 GM 12 57 14 66 16 76

2 RZ 12 57 14 66 15 71

3 BY 12 57 13 61 14 66

Berikut adalah deskripsi dari tabel 7 mengenai hasil dari observasi pembelajaran Operasi hitung materi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan metode Problem based learning :

(1) Subjek GM

Dari tabel 7 dapat dilihat pada pertemuan pertama, subjek GM memperoleh skor 57%. Skor tersebut diperoleh dari hasil observasi pertemuan pertama yang meliputi beberapa aspek. Pada kegiatan membuat

63

kelompok subjek GM belum mampu melakukannya sendiri dan masih butuh bantuan guru.

Kemudian pada kegiatan memecahkan masalah sederhana mengenai materi penjumlahan dan pengurangan, subjek GM belum bisa memecahkan masalah secara mandiri dan masih dibantu oleh guru. Pada kegiatan mempresentasikan hasil temuan mengenai materi penjumlahan dan pengurangan subjek GM masih dibantu oleh guru. Subjek GM mampu berfikir kritis, terlihat dari subjek GM aktif bertanya kepada guru dan bekerjasama dengan subjek BY namun subjek GM belum mampu memberikan respon balik terhadap pertanyaan guru ataupun mengeluarkan pendapatnya jika tidak diberi stimulus atau bantuan dari guru.

Pada kegiatan pembelajaran subjek GM masih dibantu guru untuk fokus pada materi yang diajarkan, kebanyakan siswa masih asyik bermain sendiri dengan temannya. Dari informasi yang didapat siswa melalu tanya jawab atau bisa disebut dalam kegiatan mempresentasikan hasil, subjek GM mampu menjumlahkan dan mengurangkan angka dengan tekhnik menyimpan dan meminjam.

64

Pada pertemuan kedua, subjek GM memperoleh skor 66% yang menunjukan bahwa dari pertemuan kesatu subjek GM mengalami peningkatan sebanyak 9%. Peningkatan terjadi kegiatan memecahkan masalah sederhana dan mempresentasikan hasil temuan dimana subjek sudah mampu melakukan akan tetapi masih dengan bantuan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun kendala yang dialami subjek pada pertemuan kedua yaitu subjek masih kesulitan memahami permasalahan yang ada disoal cerita, subjek masih kesulitan untuk mempresentasikan hasil yang telah subjek kerjakan, serta subjek masih membutuhkan bantuan guru untuk mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan tekhnik menyimpan dan meminjam.

Pada pertemuan ketiga subjek GM memperoleh skor 76 sehingga dapat dihitung bahwa ada peningkatan dari pertemuan sebelumnya yaitu sebesar 10%. Adapun peningkatan yang dialami adalah pada kegiatan membuat kelompok dan kegiatan menjumlahkan dan mengurangkan angka dengan tekhnuik menyimpan dan meminjam. Subjek GM sudah mampu melakukan dengan mandiri tanpa bantuan guru.

65 (2) Subjek RZ

Berdasarkan hasil observasi pada tabel diatas, pada pertemuan pertama subjek RZ memperoleh skor 57. Skor tersebut didapatkan dari pengamatan terhadap setiap kegiatan yang dilakukan oleh subjek RZ pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan membuat kelompok subjek RZ belum mampu melakukannya sendiri dan masih butuh bantuan guru.

Kemudian pada kegiatan memecahkan masalah sederhana mengenai materi penjumlahan dan pengurangan, subjek RZ belum bisa memecahkan masalah secara mandiri dan masih dibantu oleh guru.

Pada kegiatan mempresentasikan hasil temuan mengenai materi penjumlahan dan pengurangan subjek RZ masih dibantu oleh guru. Subjek RZ belum mampu berfikir kritis, terlihat dari subjek RZ tidak aktif bertanya kepada guru dan bekerjasama dengan subjek GM, maupun BY sehingga subjek RZ belum mampu memberikan respon balik terhadap pertanyaan guru ataupun mengeluarkan pendapatnya.

Pada kegiatan pembelajaran subjek RZ masih dibantu guru untuk fokus pada materi yang diajarkan, kebanyakan siswa masih asyik bermain sendiri dengan

66

temannya. Dari informasi yang didapat siswa melalu tanya jawab atau bisa disebut dalam kegiatan mempresentasikan hasil, subjek RZ mampu menjumlahkan dan mengurangkan angka dengan tekhnik menyimpan dan meminjam.

Pada pertemuan kedua subjek RZ memperoleh skor sebanyak 66. Dapat terlihat bahwa ada kenaikan dari pertemuan sebelumnya yaitu 9%. Peningkatan terjadi kegiatan memecahkan masalah sederhana dan mempresentasikan hasil temuan dimana subjek RZ sudah mampu melakukan akan tetapi masih dengan bantuan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun kendala yang dialami subjek RZ pada pertemuan kedua yaitu subjek RZ masih kesulitan memahami permasalahan yang ada disoal cerita, subjek RZ masih kesulitan untuk mempresentasikan hasil yang telah subjek RZ kerjakan, serta subjek RZ masih membutuhkan bantuan guru untuk mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan tekhnik menyimpan dan meminjam.

Pada pertemuan ketiga subjek RZ memperoleh skor 71 sehingga dapat dihitung bahwa ada peningkatan dari pertemuan sebelumnya yaitu sebesar 5%. Adapun

67

peningkatan yang dialami adalah pada kegiatan menjumlahkan dan mengurangkan angka dengan tekhnik menyimpan dan meminjam. Subjek RZ sudah mampu melakukan dengan mandiri tanpa bantuan guru.

(3) Subjek BY

Berdasarkan hasil observasi pada tabel diatas, pada pertemuan pertama subjek BY memperoleh skor 57%. Skor tersebut didapatkan dari pengamatan terhadap setiap kegiatan yang dilakukan oleh subjek BY pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan membuat kelompok subjek BY belum mampu melakukannya sendiri dan masih butuh bantuan guru.

Kemudian pada kegiatan memecahkan masalah sederhana mengenai materi penjumlahan dan pengurangan, subjek BY belum bisa memecahkan masalah secara mandiri dan masih dibantu oleh guru.

Kegiatan mempresentasikan hasil temuan mengenai materi penjumlahan dan pengurangan subjek BY masih dibantu oleh guru. Subjek BY belum mampu berfikir kritis, terlihat dari subjek BY tidak aktif bertanya kepada guru dan bekerjasama dengan subjek GM, maupun RZ sehingga subjek BY belum mampu memberikan respon

68

balik terhadap pertanyaan guru ataupun mengeluarkan pendapatnya.

Pada kegiatan pembelajaran subjek BY masih dibantu guru untuk fokus pada materi yang diajarkan, kebanyakan siswa masih asyik bermain sendiri dengan temannya. Dari informasi yang didapat siswa melalu tanya jawab atau bisa disebut dalam kegiatan mempresentasikan hasil, subjek BY mampu menjumlahkan dan mengurangkan angka dengan tekhnik menyimpan dan meminjam.

Pertemuan kedua subjek BY memperoleh skor sebanyak 61. Dapat terlihat bahwa tidak ada kenaikan dari pertemuan sebelumnya yaitu 4%. Peningkatan terjadi kegiatan memecahkan masalah sederhana. dimana subjek BY sudah mampu memcahkan masalah sederhana akan tetapi masih dengan bantuan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Adapun kendala yang dialami subjek BY pada pertemuan kedua yaitu subjek BY masih kesulitan memahami permasalahan yang ada disoal cerita, subjek BY masih belum mampu untuk untuk mempresentasikan hasil yang telah subjek BY kerjakan, serta subjek BY masih membutuhkan bantuan guru untuk mengerjakan

69 0% 20% 40% 60% 80%

Subjek GM Subjek RZ Subjek BY Observasi 1 observasi 2 Observasi 3

operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan tekhnik menyimpan dan meminjam.

Pertemuan ketiga subjek GM memperoleh skor 66 sehingga dapat dihitung bahwa ada peningkatan dari pertemuan sebelumnya yaitu sebesar 5%. Adapun peningkatan yang dialami adalah pada kegiatan menjumlahkan dan mengurangkan angka dengan tekhnik menyimpan dan meminjam. Subjek BY sudah mampu melakukan dengan mandiri tanpa bantuan guru walaupun hasilnya masih banyak yang salah.

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan kesatu, kedua, dan ketiga dari ketiga subjek yang diteliti, peningkatan dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 3. Hasil Observasi Kemampuan Operasi hitung Penjumlahan dan Pengurangan Menggunakan Metode Problem Based Learning.

70

Tes hasil belajar pada siklus 1 (post test) dilakukan setelah tindakan selesai diberikan. Tes hasil belajar ini dibuat berdasarkan materi yang telah diberikan pada tindakan sebelumnya yaitu memahami operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan tekhnik menyimpan dan meminjam dan menyelesaikan operasi hitung matematikanya. Terdapat 20 butir soal untuk tes hasil belajar yang terdiri dari 10 pilihan ganda dan 10 jawaban singkat. Hasil tes hasil belajar pada siklus pertama ini dapat dilihat di tabel dibawah ini :

Tabel 8. Data Hasil Post test 1 setelah tindakan (siklus 1) NO Subjek Skor Post

Test

KKM Kriteria

1 GM 80 75 Baik

2 RZ 55 75 Kurang

3 BY 55 75 Kurang

Tabel diatas adalah data hasil post test kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan metode Problem Based Learning ( PBL ) siswa tunarungu kelas 3 setelah diberi tindakan selama tiga kali pertemuan. Subjek GM memperoleh skor 80 sehingga subjek GM masuk dalam kriteria baik skor ini adalah nilai tertinggi pada hasil post test ini. Subjek RZ masuk dalam kategori kurang, karena mendapatkan skor 55 belum memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Subjek BY mendapatkan skor 55 masuk dalam kategori kurang karena belum memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu 75.

71 0 20 40 60 80 100 GM RZ BY